Novel ini Terdapat dua cerita yang berbeda, sengaja Author gabung, karna cerita nya pendek.
1.Rumah Kos Terkutuk
Perjalanan Tono yang mencari kosan, untuk tempat tinggal nya, yang sengaja ia di pinggiran kota supaya dapat yang tarif nya murah.
namun apes nya, Tono malah di tipu oleh pakde yang ternyata jelmaan jin.
2.Pendakian Terakhir
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 3
"Maklum lah Pakde, buruh pabrik seperti saya ini upah nya murah. Makanya saya cari kosan yang murah aja, supaya nanti pas gajian ada uang sisa untuk di kirim ke emak bapak saya di kampung. Kasihan mereka, saat ini jualan nya lagi sepi" sambung Tono
Tangan kanan nya memegang-megang gelas yang sudah kosong di atas meja dan kedua mata nya menatap lesu gelas tersebut. Mungkin karena ia jadi teringat kesusahan orang tua nya di kampung.
"Kebetulan nak, saya punya teman lama yang punya usaha kos-kosan di kampung sini, harga sewanya pun terjangkau nak" ucap Pakde yang memecah keheningan sesaat Tono dari lamunan nya.
"Yang benar Pakde ?!" Tanya Tono spontan, dengan mimik wajah girang setengah tanda tanya, berharap segera mendapatkan jawaban nya dari Pakde.
"Iya benar. Dari sini kau lurus saja nak, nanti ada pohon kapas besar di kiri jalan, lanjut kau lurus lagi. Sekitar 10 meter ada gang kecil sebelah kiri jalan, nah kau masuk aja ke dalam gang itu, lurus terus, nanti ketemu rumah besar tingkat dua" ucap Pakde menjelaskan kepada Tono yang dari tadi mendengarkan dan menatap wajah Pakde dengan serius.
"Terimakasih Pakde atas informasi dan bantuan nya, saya segera meluncur kesana mumpung hari belum gelap " ucap Tono dengan nada girang dan senyum sumringah.
Ia lalu beranjak dari tempat duduk nya dan kedua tangan nya tak lupa menjabat tangan nya Pakde dengan semangat. Tono melangkah keluar, bergegas meninggalkan warung tersebut. Dengan langkah semangat, ia tak sabar untuk segera sampai di rumah kost itu.
"O ya pakde, nama pemilik nya siapa?!"
Hampir saja dia lupa menanyakan. Padahal posisi sudah naik di atas motor dengan mesin menyala, tinggal putar porsneleng gas langsung meluncur.
"Bu Darminto!" Jawab Pakde dari dalam warung dengan suara berat dan keras yang terkesan di paksakan.
Hingga batuk pun tak tertahankan, karena setiap tarikan nafas beliau seperti nya terasa berat, mungkin karena penyakit asma yang sudah menahun atau karena faktor usia.
"Terimakasih Pakde" balas Tono yang langsung meluncur ke alamat yang sudah di jelaskan tadi.
Dia tidak menaruh curiga apapun terhadap lelaki tua pemilik warung itu. Karena sepanjang hidup nya, ia belum pernah mengalami hal hal mistis.
Dan petualangan Tono yang sangat mendebarkan dan menakutkan akan segera di mulai, ketika ia masuk dan tinggal di rumah kost angker tersebut.
...☠️☠️💀☠️☠️...
"Nah itu dia gang kecilnya" Gumam Tono lirih, dengan mimik wajah senang di sertai senyum tipis.
Dia sedikit menambah kecepatan motor nya, karena sudah tidak sabar untuk segera sampai di rumah kost nya Bu Darminto.
Jarum jam di tangan nya sudah menunjukkan pukul 16:42, itu artinya senja akan segera tiba. Tanpa rasa ragu dan takut, dia langsung mengarahkan setang motor nya masuk ke dalam gang kecil itu, yang kira-kira lebar nya seukuran mobil sedan.
Jadi, jalan tersebut jika untuk bersimpangan antar mobil jelas tidak bisa, salah satu harus mengalah mundur mencari tepi jalan yang agak luas, untuk memberikan jalan kepada mobil di depan nya.
Di sepanjang jalan gang tersebut, di kanan kirinya tumbuh beberapa pohon asam jawa yang berdiri kokoh meskipun ada beberapa pohon yang batang bagian bawah nya sudah terbuka menganga, tapi daun pohon tersebut masih hijau dan tumbuh lebat.