Kanara Rusadi, wanita beranak satu yang menikah dengan laki-laki keji karena dijual oleh ibu tirinya. Kanara kabur dari rumah akibat mendapatkan kekerasan dari suaminya. Ia bersama putranya harus hidup serba berkekurangan.
Demi sang putra dan berbekal ijasah SMA, Kanara bertekad masuk di sebuah perusahaan besar milik laki-laki yang pernah dia tabrak mobil super duper mahalnya.
Pertemuan awal mereka meninggalkan kekesalan Brandon. Namun seiring berjalannya waktu, Brandon mengetahui bahwa Kanara sedang bersembunyi dari suaminya dan saat ini berada di dalam bahaya yang mengancam nyawanya.
Brandon yang diam-diam mulai ada rasa pada Kanara, berusaha menyelamatkan wanita itu dari ancaman sang suami yang berkuasa di dunia gelap. Tanpa ia sadari Kanara adalah wanita yang pernah pernah terjerat dengannya sepuluh tahun lalu dan bocah bernama Bian itu adalah putra kandungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mae_jer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
"Jadi, kenapa kau tidak ingin buatan kopi dari tanganku lagi?" Noah menatap lurus ke Brandon.
Pagi-pagi dia mendapatkan pesan dari pria itu kalau pria itu tidak perlu lagi membuatkan dia kopi mulai hari ini. Noah yang heran, langsung mendatangi ruangan Brandon ketika sampai di kantor. Tentu dia merasa heran. Bukan karena pria itu tidak suka tanggung jawabnya membuatkan Brandon kopi yang sekarang tidak ada lagi, tetapi dia merasa penasaran apakah ada orang lain yang berhasil menggeser posisinya sebagai chef kopi khusus untuk lelaki itu di kantor?
Brandon sibuk di depan laptop kerjanya saat Noah masuk dan duduk di kursi meja kerjanya, berhadapan langsung dengan pria itu. Selama Noah bicara, kalimatnya belum ada yang berhasil membuat Brandon menaikan wajah menatapnya.
"Apakah kau menemukan penggantiku? Si pembuat kopi baru." nanti setelah Noah menanyakan pertanyaan itu barulah Brandon menatap lurus ke Noah. Ia tidak menjawab, tapi ekspresinya sudah mewakili jawabannya.
"Ah, memang ada penggantiku. Siapa orangnya? Pasti bekerja di sini kan? Apa orang itu perempuan? Jangan bilang Limey?"
Wajah Brandon seketika berubah kesal saat Noah menyebut nama Limey, manajer pemasaran mereka. Wanita sombong yang sok akrab dengannya.
"Jangan sebut nama wanita sok akrab itu di hadapanku." kata Brandon kesal. Wajah kesalnya membuat Noah terkekeh. Dia paling senang membuat sahabat sekaligus nona-nya ini kesal.
"Kau itu aneh. Menurutku Limey cantik meski agak sombong. Kenapa tidak mencoba berhubungan dengan wanita itu? Siapa tahu kalian berdua berjodoh."
"Sekali kau mengatakan itu, besok serahkan surat pengunduran dirimu." Noah tertawa. Sampai sebegitunya Brandon tidak mau di kait-kaitkan dengan Limey.
"Baiklah-baiklah. Aku tidak akan menggodamu lagi." ucap Noah.
"Jadi, siapa orang yang membuatku tersingkir?" ia kembali ke topik utama.
Tok tok tok,
Pada saat Brandon ingin berbicara, terdengar ketukan pintu ruangannya.
"Masuk." katanya.
Pintu terbuka. Menampilkan seorang wanita berseragam office girl memasuki ruangan itu membawa nampan. Brandon berdeham dan mengatur dasinya. Semua itu tak luput dari pandangan Noah. Jelaslah pria itu heran.
Noah ikut menatap ke office girl itu. Dia masih ingat wajahnya. Salah satu wanita yang dia wawancarai beberapa hari yang lalu. Noah juga memberi nilai yang cukup tinggi kepada wanita itu, dia ingat sekali. Karena di antara para wanita yang datang interview, wanita itu yang penampilannya paling biasa tetapi menarik.
"Kau terlambat satu menit." Noah kembali menatap Brandon dengan wajah melongo seolah mengatakan,
'satu menit saja kau hitung?'
Kanara meletakkan kopi yang dia buat di atas meja Brandon lalu menunduk meminta maaf.
"Maaf bos, lain kali aku akan tepat waktu." ucapnya.
"Ingat kata-katamu. Kalau tidak, aku akan memberimu hukuman memberi makan ikan-ikanku di sana." Kanara mengikuti arah pandangan Brandon yang menunjukkan sebuah aquarium sedang berisi ikan-ikan peliharaannya di bagian tengah ruangan ini.
Perkataan Brandon sukses membuat Noah keheranan. Pasalnya Brandon tidak pernah sekalipun mengijinkan orang lain memberi makan ikan-ikan peliharaannya. Orang lain masuk ke ruangan ini terus lama-lama keluar saja pasti akan langsung dia usir. Tapi untuk perempuan office girl ini ...
Noah menatap Brandon, terus so office girl. Ia menatap keduanya bergantian. Si office girl agak taku-takut dan malu. Sedangkan Brandon ...
Noah tersenyum penuh arti. Aneh, memang ada yang aneh. Dari tatapan pria itu ke Kanara saja sudah aneh. Wanita itu memang cantik, tapi Brandon bukanlah sosok laki-laki yang akan tergoda dengan kecantikan wanita. Noah senyum-senyum terus, sepertinya dia mendapatkan kelemahan Brandon sekarang.
Dari sekian banyak wanita cantik yang berpendidikan tinggi, pria itu malah tertarik pada seorang office girl? Bukannya Noah ingin membeda-bedakan status dan merendahkan pekerjaan seorang office girl, hanya saja untuk seorang pria seperti Brandon yang memiliki nama besar, hal itu pasti akan menjadi berita yang sangat menggemparkan. Apalagi kalau Limey sampai dengar dia kalah dari office girl di kantor mereka. Wahh, Noah tidak sabar menunggu datangnya hari itu, hari di mana Brandon membuat semua orang melongo tidak percaya.
"Apa yang akan kau lakukan setelah ini? Maksudku, apa pekerjaanmu habis ini?"
Brandon bertanya sampai tidak sadar ada orang lain selain dia dan wanita itu di dalam ruangan ini. Mata Kanara berkedip-kedip sembari berpikir. Anehnya segala gerak-gerik tubuh wanita itu menarik di mata Brandon.
"Sa ... Saya di suruh fotokopi bos."
"Kau tahu caranya menggunakan mesin fotocopy?" mengingat wanita itu tidak tahu menggunakan mesin kopi kemarin, bisa jadi dia juga tidak tahu mengoperasikan mesin fotocopy kantor.
Noah terus senyum-senyum melihat interaksi mereka. Brandon tampak berbeda saat berbicara dengan si office girl.
"Ekspresimu itu tertulis dengan jelas kalau kau sama sekali tidak tahu. Aku benarkan?"
Kanara menundukkan kepala. Pria itu selalu bisa menebak kekurangannya.
"Kalau kau tidak bisa, kerjakan yang lain dulu. Bilang pada karyawan yang memintamu fotocopy kalau aku menyuruhmu melakukan pekerjaan lain. Atau kau ikut saja denganku hari ini. Kebetulan aku butuh seorang asisten." Brandon mengatakan itu tanpa berpikir panjang.
"Ah?"
"Aku bilang aku butuh asisten hari ini, kau ikut saja denganku."
Noah mengulum senyumnya. Jadi begini cara Brandon mendekati seorang wanita? Singkat, padat, memerintah.
"Tapi aku, tadi bu Gia menyuruhku ..."
"Aku atau orang itu yang bos di sini?"
Kanara terdiam. Tentu saja laki-laki itu.
"Pergilah, ganti seragam yang kau pakai itu dengan pakaian biasa. Lima belas menit lagi tunggu aku di lantai satu."
Kanara menganggukkan kepala lalu berbalik keluar dari ruangan itu, menyisakan Brandon dan Noah yang terus menatapnya dengan senyum penuh arti. Ketika Brandon menyadari keberadaan Noah, pria itu bersikap cool.
"Pantas saja kau tidak ingin aku membuatkan kopi untukmu, ternyata aku kalah dengan wanita cantik itu." tak ada tanggapan apa-apa dari Brandon. Lelaki itu sibuk menatap ke laptopnya lagi.
"Katakan, kau menyukainya kan?"
Brandon menatap Noah.
"Jangan berpikir sembarangan. Mana mungkin aku menyukainya?" bantah Brandon langsung. Noah mengangguk-anggukkan kepala sambil tersenyum.
"Ya,ya. Kau tidak menyukainya, tapi matamu mengatakan sebaliknya. Kau tidak pernah menatap satupun wanita seperti cara kau memandangi wanita tadi.
"Wanita itu sudah mempunyai suami dan anak, bagaimana aku bisa menyukainya kalau kita tidak pernah bisa bersama?" balas Brandon. Ia selalu merasa kesal tiap kali menyebut wanita itu punya suami.
Noah melotot,
"Brandon kau," ia tidak menyangka sahabatnya ini akan tertarik pada wanita yang sudah menikah. Astaga. Brandon belum pernah menyukai wanita, sekalinya tertarik pada yang namanya perempuan, malah perempuannya sudah menikah.
Noah tak dapat berkata-kata.
"Dengar, kau memang laki-laki yang sangat berkuasa. Kau bisa mendapatkan apapun yang kau mau, tapi jangan sampai kau khilaf dan merebut istri orang. Sebaiknya jaga jarak dengan wanita itu." Noah mengingatkan.
Brandon hanya diam, entah apa yang dia pikirkan.
dia punya prinsif, walaupn rumah tangganya tidak baik baik saja tp dia tetap menyembunyikan keretakan rumahtangganya
apalagi dia menyadari bahwa dia dan brandon tidak punya hub apa2 kecuali karyawan dan bos saja
mangkanya brandon gercep dong.. biar tau kebenarannya
kasian bian yg ketakutan trs karena Damian. semoga Brandon dpt memberikan kasih sayang utk bian, anak & wanita yg di cari oleh Brandon 😊
biarkan autor yg berpikir dan bekerja menyatukan kalian hihihi 😄
Karena bian banyak kesamaan dan kemiripan dgnmu brandon dan hubungan kanara dgn suaminya tdk baik2 aja...
Ayolah kanara sebaiknya berkata jujur sm brandon hubungan dgn suamimu sangat rumah dan tdk bahagia....
kanara menyadari tidak pantas bersanding dgn brandon krn brandon horang kaya perbedaan statusnya...
kanara msh terikat sm damian dan blm bercerai....
Kanara biarkan brandon membahagiakanmu dan bian kalian berdua berhak bahagia selama hidup Kanara dan bian sangat menderita dibawah ancaman dan tekanan damian...
Semakin menarik dan seru bikin penasaran thor...
Lanjut thor.....
Semangat sll....
Sehat selalu...
nunggu Brandon melakukan tes DNA..
Jujur saja Kanara tentang rumah tanggamu dan si Damian yang sangat kejam itu sm Brandon,biar Brandon langsung mengusutnya si Mafia kejam Damian
gak sabar nunggu kelanjutan nya