Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Terkunci
Setelah bersusah payah membawa tubuh besar David menaiki anak tangga menuju lantai dua, akhirnya Embun berhasil membantu David tiba di lantai dua dengan selamat. Embun tidak memperdulikan David yang terus mengomel kepada dirinya dari lantai satu hingga kini sudah masuk ke dalam kamarnya.
"Huh, huh." Embun mengatur napasnya yang tidak beraturan setelah tiba di dalam kamar David. Sebenarnya tadi ia meragu membawa David masuk ke dalam kamar tersebut. Namun mau bagaimana lagi, ia harus memastikan David masuk ke dalam kamarnya dengan selamat.
"Ayo saya bantu baring di atas ranjang, Tuan." Kata Embun setelah mengatur napas.
David tak memberikan jawaban sebab saat ini ia tengah menahan gejolak dari dalam perutnya yang terasa ingin keluar.
Buk
Akibat tubuh David yang berat, Embun yang berniat membantu David berbaring di atas ranjang jadi ikut terjerambab ke atas ranjang.
"Aduh." Embun mengusap kepalanya yang terasa sakit akibat keningnya beradu dengan kening David.
"Kau..." kedua bola mata David yang memerah menatap Embun dengan tatapan tak bersahabat melihat Embun kini berada di atas tubuhnya.
Cekrek
Seseorang yang berada di luar kamar segera mengabadikan momen tersebut. Tak lupa ia mengambil kunci pintu kamar David.
Embun yang tersadar dengan posisi mereka saat ini segera bangkit dari tubuh David. "Maaf, maafkan saya, Tuan." Kata Embun tak enak hati.
David ingin menyahut. Namun rasa mual dari dalam perutnya membuatnya segera bangkit dari posisi berbaring dan berlari menuju arah kamar mandi.
Embun terdiam di posisinya. Menatap kepergian David dengan wajah bingung. "Ada apa dengan Tuan David. Kenapa dia terlihat aneh." Kata Embun. Niatnya yang ingin keluar dari dalam kamar David ia urungkan karena mendengar suara muntahan David dari dalam kamar mandi.
"Tuan David..." gumam Embun merasa cemas. Tak ingin sesuatu terjadi kepada David dan ia akan menjadi orang yang disalahkan nantinya, Embun segera masuk ke dalam kamar mandi. Dan betapa terkejutnya Embun melihat David yang tengah muntah-muntah di dalam kamar mandi.
"Tuan, anda tidak apa-apa?" Tanya Embu setelah berada dekat dengan David.
David membalikkan tubuhnya. Tatapan matanya menatap wajah Embun tak bersahabat. "Berani sekali kau masuk ke sini tanpa izinku! Kau pikir kau itu siapa!" Maki David.
Embun tersentak. Niat baiknya ternyata disambut David dengan tidak bersahabat.
"Ma-maafkan saya, Tuan. Saya hanya ingin—" perkataan Embun terhenti saat David memotongnya.
"Sekarang keluar dan siapkan pakaian ganti untuk saya. Jika dalam waktu lima menit kau belum juga menyiapkannya, lihatlah apa yang akan aku lakukan kepadamu!" Kata David keras.
Embun menganggukkan kepalanya. Buru-buru ia keluar dari dalam kamar mandi dan melangkah ke arah lemari untuk mengambil baju ganti David.
David yang masih berada di dalam kamar mandi dan berupaya menormalkan kesadarannya segera membuka jas dan kemeja yang ia kenakan hingga memperlihatkan dadanya yang nampak bidang.
"Sial sekali!" David kembali mengumpat karena efek alkohol yang ia minum membuat perutnya terasa mual dan kepalanya pusing. Dengan langkah lebar, David segera keluar dari dalam kamar mandi. Melihat bagian atas tubuhnya yang tidak lagi mengenakan pakaian membuat Embun yang melihatnya jadi grogi dan memilih segera berpamitan keluar dari dalam kamar.
"Pergilah!" Kata David menjawab perkataan Embun.
Embun segera melangkahkan kaki menuju pintu kamar. Namun pada saat ia memutar hendle pintu, Embun dibuat bingung melihat pintu kamar tidak bisa dibuka.
***
Berikan giftnya dulu yuk sebelum lanjut. Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya SHy yang lainnya❤️
Terima kasyi❣️