NovelToon NovelToon
Ternyata Dia Muridku

Ternyata Dia Muridku

Status: sedang berlangsung
Genre:Berondong / Cinta setelah menikah
Popularitas:18.9k
Nilai: 5
Nama Author: Lailatus Sakinah

Masih berstatus perawan di usia yang tak lagi muda ternyata tidak mudah bagi seorang gadis bernama Inayah. Dia lahir di sebuah kota kecil yang memiliki julukan Kota Intan, namun kini lebih dikenal dengan Kota Dodol, Garut.
Tidak semanis dodol, kehidupan yang dijalani Inayah justru kebalikannya. Gadis yang lahir tiga puluh tahun yang lalu itu terpaksa meninggalkan kampung halaman karena tidak tahan dengan gunjingan tetangga bahkan keluarga yang mencap dirinya sebagai perawan tua. Dua adiknya yang terdiri dari satu laki-laki dan satu perempuan bahkan sudah memiliki kekasih padahal mereka masih kuliah dan bersekolah, berbeda jauh dengan Inayah yang sampai di usia kepala tiga belum pernah merasakan indahnya jatuh cinta dan dicintai, jangankan untuk menikah, kekasih pun tiada pasca peristiwa pahit yang dialaminya.

Bagaimana perjuangan Inayah di tempat baru? Akankah dia menemukan kedamaian? Dan akankah jodohnya segera datang?

Luangkan waktu untuk membaca kisah Inayah

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lailatus Sakinah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan

Inayah duduk seorang diri di taman samping ruang BK, kedua rekannya masih berada di kelas sementara dia sudah selesai dengan tugasnya hari ini. Inayah membersamai Bu Habibah untuk menghadiri undangan MGMP Guru BK se Kabupaten Garut. Dan sebelum kegiatan belajar mengajar usai Inayah sudah kembali berada di sekolah.

Seminggu berlalu dari hari dimana pengajuan resign Inayah ditolak. Dia tidak bisa berbuat banyak selain pasrah. Menunggu sampai akhir tahun pelajaran berakhir. Inayah benar-benar lupa jika sebelum menerima SK sebagai pendidik dia telah menandatangani kontrak kerja yang salah satu isinya adalah tidak diperbolehkan mengundurkan diri di tengah tahun pelajaran.

Ulfah dan Fikri, dua rekan sesama guru BK Inayah menjadi orang yang paling bahagia, begitupun Bu Habibah, guru senior itu walaupun jarang bicara tetapi sangat terlihat jika beliau menyayangi rekan-rekan juniornya melebihi rekan kerja.

"Bu ..." Inayah menoleh saat seseorang yang ditunggunya datang.

"Rayyan ..."

"Ibu menungguku?"

"Iya."

"Maaf kalau Ibu terlalu lama menunggu, aku baru selesai kelas."

"Tidak apa-apa, ibu yang harus minta maaf baru bisa memenuhi janji menemanimu makan siang sekarang."

Bukan tanpa alsan siang ini Inayah berada di taman itu, dia yang pernah menyanggupi permintaan Rayyan untuk menemaninya makan siang di taman baru bisa memenuhinya sekarang.

Kemarin-kemarin banyak hal yang membuatnya sibuk, tak jarang dia harus makan di luar karena sedang dinas luar.

"Tidak apa-apa, aku senang Ibu masih mengingatnya."

"Tentu saja, janji adalah hutang dan hari ini ibu akan membayarnya. Jadi, lunas ya." Inayah terkekeh, menampilkan deretan gigi putihnya saat mengatakan hal itu. Dia membuka tote bag yang berisi kotak makan siang. Sengaja membawanya untuk memenuhi janji makan siang bersama dengan muridnya itu.

Rayyan hanya tersenyum, beberapa detik dia terpesona dengan Inayah yang tersenyum. Semenjak berita batalnya pernikahan Inayah, ibu guru BK yang satu itu terlihat lebih murung. Hanya senyum sekedarnya.

Selama ini diam-diam Rayyan selalu memerhatikan ibu gurunya itu. Walau pun Inayah tidak bertugas membimbing kelasnya tetapi beberapa kali Inayah pernah masuk ke kelas Rayyan menggantikan Bu Habibah.

"Kenapa Ibu bawa bekal juga? Kan aku yang mengajak ibu, jadi harusnya aku yang mentraktir ibu. Ini ...siang ini aku bawa dua kotak bekal."

Rayyan mengacungkan tote bag miliknya yang berukuran lebih besar dari biasanya.

"Kenapa repot-repot?" Inayah merasa tak enak hati.

"Aku sengaja meminta Oma menyiapkannya dua, buat aku dan ibu." Rayyan mengeluarkan satu persatu kotak makan itu.

Inayah mengernyit, di atas kotak makan itu menempel sticky note yang berisi tulisan tangannya.

"Kenapa note itu kamu tempel di sana?" Dua kali Inayah mengirimi Rayyan pesan melalui sticky note, pertama saat membatalkan janjinya dan yang kedua kemarin saat dia mengabari muridnya itu perihal makan siang hari ini.

"Untuk mengingatkan saja jika ibu pernah membatalkan janji dan hari ini memenuhinya." Alasan yang receh menurut Inayah tapi berhasil membuat dia tersenyum.

Menurut Bu Habibah sekarang Rayyan sudah mulai menunjukkan perubahannya semenjak dipanggil oleh Inayah. Dia tidak lagi tertidur saat di kelas, mulai mengikuti pembelajaran dengan baik. Bahkan kemampuannya menguasai banyak pelajaran sudah mulai terlihat. Walau pun sikap dingin dan wajah datar serta jarang bicara masih melekat pada murid baru itu.

Beberapa temannya bahkan melabelinya sebagai murid yang sombong tapi sepertinya Rayyan tidak terganggu, dia terlihat nyaman saja dengan lingkungannya.

Keduanya pun menikmati makan siang dengan lahap. Untuk menghargai Rayyan Inayah pun memakan bekal milik muridnya itu. Sementara bekal miliknya utuh.

"Bagaimana sekarang, mulai betah di sini? Ibu dengar dari Bu Habibah kamu sudah tidak lagi suka tidur di kelas." Inayah membuka obrolan kecil di sela makan-makan siang itu.

"Alhamdulillah, aku betah di sini."

"Syukurlah. Oya ...ibu baru rapor kamu di sekolah sebelumnya loh. Ternyata kamu murid yang berprestasi. Ibu yakin di sekolah ini juga kamu akan berprestasi." Kemarin-kemarin Inayah ditunjukkan rapor Rayyan oleh Bu Habibah saat melakukan evaluasi mingguan, dan dia cukup tercengang ternyata Rayyan adalah murid yang cerdas, nilainya bahkan nyaris sempurna dan konsisten setiap semesternya.

Pemikiran Inayah tentang Rayyan yang broken home hingga nakal di sekolahnya seketika berubah.

"Tentu saja, aku selalu jadi wakil sekolah di ajang olimpiade." sahut Rayyan mulai menunjukkan dirinya.

"Heumm ..." Inayah mendelik karena intonasi bicara Rayyan terdengar sedikit sombong.

"Haha ...aku sombong ya?" tanya Rayyan dan Inayah mengangguk.

"Haha ...aku hanya ingin Ibu tahu jika aku tidak seburuk seperti yang Ibu pikirkan."

"Memangnya kamu tahu Ibu berpikir apa?" Inayah merapikan sendok dan kotak bekal milik Rayyan dia sudah selesai menghabiskan makanannya.

"Aku anak nakal dan kedua orang tuaku kesal sehingga memindahkan aku ke sekolah di daerah." jelas Rayyan sesuai dengan pemikiran Inayah dan guru-guru lainnya.

"Hehe ..." Inayah tidak bisa mengelak, dia hanya nyengir saat mendengar ucapan Rayyan tanda membenarkan.

"Aku itu murid yang cerdas Bu, prestasiku banyak, akademik maupun non akademik. Aku bahkan jadi tim basket selama dua tahun berturut-turut. Aku juga ketua OSIS di sekolahku sebelumnya." Rayyan terus memberitahukan prestasi dan berbagai pencapaiannya di sekolah sebelumnya dengan antusias, sementara Inayah fokus mendengarkan.

"Lalu, apa yang membuat kamu pindah ke sekolah ini? Ibu yakin, walaupun sekolah ini terbilang favorit di Garut tapi sekolah kamu sebelumnya pasti jauh lebih lengkap, standar internasional kan?" Inayah memastikan dan dijawab anggukan kepala oleh Rayyan.

"Beneran ibu mau tahu alasan kepindahanku?"

"Memangnya sangat privasi ya?" tanya balik Inayah.

"Tidak juga sih, hanya aku takut ibu tidak percaya saja dan menganggap aku mengada-ada."

"Idih, su'udzon. Mana boleh begitu." Inayah tidak terima.

"Haha ..."

Kebersaman mereka terus berlanjut sampai tiga puluh menit berlalu. Lima belas menit kelas berikutnya akan dimulai.

"Rayyan, terima kasih ya sudah mentraktir ibu makan siang. Sampaikan sama Oma kamu makanannya enak sekali. Salam hormat dari Ibu buat Oma ya."

Inayah lebih dulu mengakhiri pertemuan mereka, dia harus segera kembali ke ruangannya untuk membahas hasil pertemuannya di MGMP dengan guru yang lainnya sebelum melaporkannya ke Kepala Sekolah.

"Sama-sama Bu aku senang Ibu mau memenuhi janji Ibu. Lain kali aku akan ceritakan apa alasan kepindahanku ke Garut dan Ibu harus mendengarkannya."

"Tentu saja Ibu akan mendengarkannya." sahut Inayah cepat

"Baiklah Bu, aku duluan ya..."

"Iya Rayyan, hati-hati."

Rayyan yang sudah melangkahkan kakinya kembali berhenti.

"Ada apa? Apa ada yang ketinggalan?" Inayah menengok ke sekitar mencari sesuatu milik Rayyan.

"Aku hanya mau bilang." Rayyan menjeda ucapannya.

"Bilang apa?" tanya Inayah penasaran.

"Aku betah di sini Bu" Inayah mengangguk dengan senyum lebarnya, senang mendengar Rayyan betah.

"Dan itu karena ada Ibu di sini. Jadi jangan berpikir untuk resign ya."

Deg ...Inayah terpaku, sungguh dia terkejut dengan apa yang Rayyan katakan, lagi-lagi terdengar ambigu di telinganya.

"Resign, dari mana anak itu tahu aku pernah akan resign?" tanya Inayah dalam hati. Dia masih berdiri di tempatnya sedangkan Rayyan sudah melanjutkan langkahnya dengan senyum lebar menghiasi wajah tampannya.

"Nay ...Nay ..." gedoran kaca dari jendela ruang BK mengejutkan Inayah. Ada Bu Ulfah di sana yang berteriak memanggil namnya sembari melambaikan tangan agar Inayah segera datang, seperti ada hal yang urgent.

Inayah mengambil tote bag yang berisi kotak bekalnya lalu setengah berlari menuju pintu masuk ruang BK.

"Ada apa, Fah?" Inayah mengedarkan pandangannya, hanya ada dia dan Ulfah di ruang BK itu.

"Hah ..bentar, aku capek lari-lari nyari kamu."

"Ada apa sih?"

"Ada ...ada ...Ada Farhan di ruang piket."

"Hah?"

Belum usai keterkejutan Inayah atas ucapan Rayyan, kini dia dikejutkan dengan kabarnya Farhan, mantan kekasih sekaligus mantan calon suaminya yang datang ke sekolah.

"

1
Heri Wibowo
pasti ini akal-akalan Hasan agar Inayah pindah ke lantai 13
Rahmawati
Hasan tertarik ya sama inayah sampai pindah tugas ke lantai 13
nuraeinieni
wah inayah jadi incaran pak hasan,,,,kemana rayyan ya?
Tasmiyati Yati
Hasan sepupunya Rayyan dong, kira kira Rayyan datang gak ya
Yhanie Shalue
duch pak hasan ga main2 deketin Inayah nya,, semakin gencar aj ini,, Rayyan kamu dimana, dg siapa,, bu inayahmu loh diincer om mu😆
nurjen
akan ada perang antara abang dan ponakan ini mah /Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool//Drool/
Heri Wibowo
flashback ya Kak
Heri Wibowo
lanjut
nuraeinieni
aduh sudah ada yg minta kenalan nih sama inayah.
nurjen
muter-muter kepanjangan ih tapi di baca juga heheheheh/Smile//Smile//Smile/
Yhanie Shalue
duch Rayyan kamu bakal bersaing sama om kamu sendiri nih😄
Dewi kunti
yuk double up 😘
Dewi kunti
typo kakak jas lengkap ini p SM s jauhan lho🤭🤭🤭
Lailatus Sakinah: siap kakak, nanti direvisi. Makasih sudah diingatkan 💟
total 1 replies
Rahmawati
gk mgkn rayyan kan? rayyan kan blm lulus kuliah, baru jg satu tahun
Nurhartiningsih
siapa ya??masa rayyan.kan baru setahun nggak ktmu.masa Inayah nggak ngenalin?
Khadijah Nafisah
mantap... 😁
Yhanie Shalue
wah Siapakah kira2,, kl Rayyan kyy ga mkn masak iya bu Inayah ga kenal,, duchh kak Laila jgn bikin deg2an ya😄
Maulana ya_Rohman
lama gak up thor🤔🤔🤔🤔...
padahal aku pengen pas baca Inayah ketemu sama siapa ya thor...🤔🤔🤔🤔🤔 aku kok lupa🤦🏻‍♀️
Heri Wibowo
lanjut kakak
nuraeinieni
wah rayyan tuh,,,udah setahun malah ngak saling kenal;
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!