NovelToon NovelToon
Sistem Pesugihan Modern

Sistem Pesugihan Modern

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas Dendam / Sistem / Anak Yatim Piatu / Anak Lelaki/Pria Miskin / Robot AI
Popularitas:36.2k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Namanya Tegar, pemuda dengan pembawaan ceria tapi hatinya penuh dengan dendam.

Di depan kedua matanya, Tegar kecil harus menyaksikan kedua orang tua meregang nyawa dan kakaknya digilir di rumahnya sendiri, oleh sekelompok orang.

Yang lebih menyakitkan, para penegak hukum justru tunduk pada orang-orang tersebut, membuat dendam itu semakin dalam dan melebar.

Beruntung, Tegar mendapat keajaiban. Sebuah sistem dengan misi layaknya pesugihan, Tegar menemukan jalan yang bisa dia gunakan untuk melampiaskan dendamnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Informasi Tambahan

Tegar memarkirkan motornya di salah satu warung yang menyediakan aneka makanan ringan dan berat. Sebenarnya warung sejenis, ada banyak di daerah itu. Cuma, Tegar sengaja memilih warung tersebut karena ada tempat yang cocok digunakan untuk memantau Villa.

"Selamat datang, Mas, silahkan masuk," ucap seorang wanita menyambut kedatangan Tegar dengan sangat ramah.

Tegar pun membalasnya dengan melempar senyum. Di saat Tegar hendak memesan makanan, dia dikejutkan dengan suara anak laki-laki yang muncul dari dalam ruang lain, yang ada di warung tersebut.

"Loh, ini Mas yang itu kan? Yang menolongku," ucap anak laki-laki yang kemungkinan usianya tidak jauh berbeda dengan usia tegar saat ini.

Otomatis Tegar dan wanita pemilik warung terkejut dengan sikap anak muda itu.

"Kamu kenal dengan Mas ini?" tanya si wanita pada anak muda tersebut.

"Dia yang nolong aku, Bu, saat aku dikeroyok oleh Vino dan teman-temannya."

Mendengar jawaban yang keluar dari mulut anak muda itu, seketika otak Tegar langsung berpikir cepat.

"Masnya pasti lupa sama aku ya?" terka anak muda itu.

Tegar sontak cengengesan. "Awalnya memang lupa, tapi saat kamu menyebut nama Vino, aku baru mengingatnya, hehehe... maaf ya?"

Anak muda itu pun ikutan melempar senyum. "Nggak apa-apa, Mas. Namanya juga ketemu sekali."

"Wah, makasih ya Mas, udah nolong anak saya," ucap Si Ibu. "Kalau gitu, kamu tinggal ngomong aja mau pesan apa? Biar Ibu gratisin."

"Waduh, jangan, Bu, aku beli aja," tolak Tegar secara halus.

"Nggak apa-apa, itung-itung sebagai ucapan terima kasih karena telah menolong anakku," balas Si Ibu." Dio, ajak Mas ini duduk."

"Oh iya, Bu," jawab anak muda yang tadi disebut dengan nama Dio. "Ayo, Mas silakan duduk. Mas mau pesan apa?"

"Mie ayam aja deh," jawab Tegar. "Sama jeruk anget."

"Baik, Mas," balas Dio. "Bu, Masnya minta Mie ayam sama jeruk anget."

"Oh iya, bentar ya?" Dengan antusias sang Ibu langsung meracik mie ayam spesial buatannya. Sedangkan Dio, membantu dengan membuatkan jeruk hangat.

"Makasih," ucap Tegar kala segelas jeruk hangat pesanannya sudah ada di hadapannya.

"Sama-sama, Mas," balas Dio. "Masnya sendirian?"

Tegar mengangguk lalu menyeruput minumannya sedikit.

"Pacarnya nggak diajak?" Dio bertanya lagi dan anak itu duduk di dekat meja sebelah kanan Tegar.

"Lagi pengin sendiri," balas Tegar lalu tersenyum lebar. "Kamu lagi libur apa gimana?"

"Meliburkan diri, Mas," balas Dio.

"Mau pindah sekolah dia," celetuk sang Ibu. "Daripada sekolah itu, jadi bahan bullyan mulu, mending pindah sekalian aja, Mas."

"Loh, kamu sering dibully?" Tegar agak kaget mendengarnya. "Kenapa nggak kamu lawan?" Anak muda itu jadi geram dan penasaran juga.

"Gimana mau melawan, Mas, yang ngebully kan anak orang kaya semua," lagi-lagi si Ibu yang menjawab.

Tegar tercenung beberapa saat, lalu dia mengangguk paham. "Emang masalah awalnya apaan sih, Bu, sampai dia jadi target pembullyan?"

"Gara-gara aku nggak sengaja numpahin makanan dia pas dikantin. Padahal aku sudah minta maaf, eh aku malah dijadikan salah satu target perundungan," jawab Dio.

"Salah satu?" Tegar kembali terkejut. "Berarti korban perundungannya banyak dong?"

"Banyak, Mas. Rata-rata korbannya siswa yang kurang mampu," balas Dio.

"Yang lebih parah ya, Mas, pihak sekolah kaya sengaja tutup mata gitu," si Ibu kembali ikut berbicara sambil menyodorkan semangkuk mie ayam pesanan Tegar. "Setiap ada yang lapor tentang kenalan mereka, justru para korban cuma dikasih nasehat buat bersabar. Kadang juga mereka malah memarahi korban yang melaporkan perbuatan anak-anak nakal itu. Kan aneh banget?"

Tegar nampak menggelengkan kepalanya. Rasa heran tidak dapat dia sembunyikan, mendengar kabar yang cukup miris tersebut.

"Apa semua yang dibully, keluar dari sekolah itu?" tanya Tegar lagi sambil mengaduk mie ayamnya.

"Ya nggak semua, Mas. Ada yang terpaksa bertahan," balas Dio. "Kalau aku sih mending keluar. Di sana memang sekolahnya bagus dan terjamin kualitasnya, tapi kalau nggak nyaman ya percuma."

"Iya juga sih," balas Tegar lalu dia mulai menyantap hidangannya. "Tapi kok kamu sekolah di sana sih? Kamu asli orang sini apa gimana?"

"Aku asli orang sini, Mas. Aku di sana ikut kakakku yang sudah nikah," jawab Dio. "Masnya sendiri, ke sini sengaja liburan sendiri atau ada acara?" Sekarang, gantian Dio yang bertanya.

"Sengaja liburan sendiri," balas Tegar. "Sebenarnya sih abis ke tempat teman. Berhubung tempatnya dekat daerah sini, jadi ya mampir, mumpung ada waktu," Tegar sedikit berdusta.

"Oh," balas Dio.

"Oh iya, kamu tahu nggak, itu Villanya siapa?" Begitu ada kesempatan, Tegar langsung melempar pertanyaan sesuai dengan misi kedatangannya ke tempat itu.

"Villa Itu? Itu miliknya pengusaha tambang emas," jawab Dio. "Villa itu sering ramai dikunjungi anak-anak orang kaya loh, Mas."

"Serius?"

Dio mengganguk. "Di Villa itu, kaya sering mengadakan pesta. Terutama saat malam minggu."

Baru saja Dio selesai berbicara, mata kedua anak muda itu menyaksikan dua buah mobil mewah berhenti tepat di depan gerbang Villa.

"Tuh kan?" ucap Dio. "Sepertinya, nanti akan ada pesta lagi."

"Wahh..." di dalam hatinya, Tegar langsung girang bukan main.

Setelah berbincang cukup lama di warung itu, Tegar pun akhirnya memutuskan pergi. Awalnya, mereka menolak saat Tegar melakukan pembayaran, namun Tegar tetap menyerahkan selembar uang di atas meja.

Biar bagaimana pun Ibu dan anak itu sedang mencari rejeki jadi Tegar tidak mau memanfaatkan keadaan, hanya karena dia telah menolong anak muda tersebut.

Kali ini Tegar pergi dengan tujuan mencari penginapan. Tegar memutuskan menginap di daerah sekitar Villa dengan berbagai pertimbangan yang cukup matang.

Pertimbangan utama yang membuat Tegar harus menginap adalah, karena pesta yang diadakan Loli itu terjadi malam hari. Jadi untuk menghemat waktu, Tegar memilih menginap.

"Sekarang, kamu sudah tahu kan? Apa yang harus kamu lakukan?" ucap Tegar pada sosok tak kasat mata, saat waktu menunjukan pukul 10 malam.

"Tentu," jawab Fiza yakin. "Anda tidak perlu khawatir, Tuan."

Tegar tersenyum mendengarnya. "Ya sudah, sekarang, kamu bisa berangkat."

Sosok tak kasat mata segera meninggalkan Tempat dimana Tegar menginap. Dari tempat tersebut, Tegar dapat mendengar suara musik menggaung keras, yang berasal dari Villa.

Sambil menunggu Fiza kembali, Tegar memilih menghabiskan waktu dengan menyusun rencana berikutnya. Salah satu yang menjadi target, adalah anak laki-laki Gunawan berikut tempat anak itu sekolah.

Setelah menunggu hampir tiga jam, Fiza pun bersuara, kalau dia telah kembali. Fiza langsung menyerahkan hasil kerjanya.

Begitu hasil karja sudah di tangan Tegar, dia langsung mengeceknya. Tegar sempat menggelengkan kepalanya karena hampir tak percaya dengan apa yang dia saksikan.

"Jika pesta ini Viral, kira-kira apa yang akan dilakukan Gunawan?" gumamnya.

1
Apriyanti
lanjut thor
Apriyanti
kebongkar jg kan
lanjut thor
Roewina
udah ada yg jual pa blm ya Thor 🤔jadi pingin punya kotak ajaib kek gitu , kek kantong ajaibnya Doraemon🤭
Roewina
idenya author keren 👍 beda dari yg lain lanjut thor
Roewina
kek nya seru nih ceritanya 🤔
Cha Sumuk
ceritanya bagus tp ilfil bc kata2 benih di masukin thor hihh bikin merinding bc nya
Apriyanti
makin seru ni klo ada demo besar²an,, lanjut thor
Was pray
ya tetap punya kekasih manusia tegar....ya selama masih muda sih nggak masalah hidup sendiri,tapi tetap butuh membangun rumah tangga ke depannya itu berarti manusia normal, karena pernikahan nggak cuma urusan melepas kebutuhan biologis doang tapi juga meneruskan garis keturunan
Apriyanti
lanjut thor 🙏💪😘
tina
lanjut kak
Apriyanti
lanjut thor
Dirman Ha
ig Fu jb bbk jnji
Dirman Ha
ig Fu jb vi
Dirman Ha
ig dy uu Fu h gi
Dirman Ha
ig gh h gh j bbk
Dirman Ha
ig dy gi jb bp
Dirman Ha
if dy yg hj knp
Dirman Ha
ig dy hj onn bbk p
Dirman Ha
ig dy hj knp
Apriyanti
lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!