Kerajaan Danemor menjadi sebuah kerajaan yang kuat setelah Raja Adolf I telah naik takhta menggantikan raja sebelumnya, namun dibalik kuatnya kerajaan itu, menyimpan sisi kelam yang sangat mengerikan, Raja yang sangat keji terhadap musuh dan rakyatnya sendiri, pertumpahan darah sangat lumrah terjadi di kerajaan Danemor.
Kelahiran seorang anak laki laki menjadi harapan untuk semua orang untuk menggulingkan takhta Raja Adolf I, mampukah anak harapan itu mampu melakukannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sergey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keputusan untuk Beurne
Pagi pagi semua warga kota Beurne yang tersisa berkumpul ditengah lapangan kota, dengan tatapan kosong, depresi, ketakutan, semua menjadi satu, mereka sudah pasrah apa yang akan terjadi selanjutnya setelah ini, Adolf berjalan ke arah panggung yang disiapkan, hingga akhirnya dia membuka suara nya.
"Aku Adolf raja Danemor, bersyukur lah kalian semua yang tersisa masih memiliki akal untuk menyerah, namun bukan berarti kalian merasa aman begitu saja tanpa menebus kesalahan kalian, untuk keputusan ku, tunggu lah sampai aku memutuskan hukuman apa yang harus kalian lakukan, untuk saat ini kalian yang tersisa wajib memperbaiki kerusakan seluruh kota, mengubur mayat rekan kalian sendiri untuk mengingat akibat perbuatan pengkhianatan rekan kalian sebelumnya, keputusan ku akan datang dengan tempo waktu secepat cepatnya, dan jika mau hidup dengan tenang tanpa perlakuan yang menyedihkan, maka tunduk lah."
Rakyat Beurne merasa masih ada harapan mereka untuk hidup dengan damai seperti dahulu, meski sulit bukan berarti tak mungkin, mereka pun segera berlutut menghadap Adolf.
"Terimakasih raja telah mengampuni kami." teriak salah satu warga.
Semua orang pun ikut berteriak untuk mengucapkan terimakasih kepada Adolf.
Adolf hanya memandangnya kemudian berbalik arah meninggalkan panggung, setelah melalui perang, tak terasa sudah 2 minggu berlalu, tentu dia merasa lelah, yang hanya ia inginkan adalah segera kembali ke istana untuk menemui Eva dan ayah nya.
Ia pun bersiap siap untuk kembali pulang ke istana dengan pasukan pengawal nya, hingga semua nya siap, ia dan rombongan nya pergi meninggalkan wilayah beurne.
2 hari kemudian
Adolf telah kembali ke ibukota, suasana di ibukota menjadi sangat ramai, saat Adolf melangkah, penduduk ibukota melemparkan bunga ke Adolf, mereka bersorak bergembira setelah mengetahui kemenangan raja mereka, selamat dan syukur mereka ucapkan, Adolf tentu merasa bahagia dengan gembira para rakyatnya, ia tak langsung kembali ke istana, tetapi menuju pusat kota untuk berpidato dengan rakyatnya.
"Rakyat Danemor yang saya cintai dan daya bangga kan, kemenangan kita tentu menjadi kabar yang sangat membahagiakan, Beurne telah kita taklukan kembali, para pengkhianat sudah dibasmi, namun tantangan kita tidak hanya itu saja, selanjutnya ada rintangan dan hambatan lain yang harus kita lalui, mari saling bahu membahu bekerja keras untuk kerajaan kita ini, demi kemuliaan, demi kesejahteraan untuk rakyat, dan demi kita semua, jika kalian setuju maka katakan Ya, dan angkat tangan kalian ke atas." ucap Adolf dengan suara lantang sembari mengangkat tangan kanannya keatas.
Rakyat ibukota kemudian mengangkat tangannya, kata "untuk Danemor." telah menggema di langit.
Selesai pidato, Adolf kembali ke istana kerajaan, sambutan di istana tentu akan sangat meriah, namun yang paling berkesan bagi Adolf adalah Eva yang berlari dan langsung memeluk nya, kata rindu yang tak sempat diucapkan, kini kekasihnya itu telah kembali menemui dirinya dan melepas kerinduan.
"Syukurlah kamu kembali dengan selamat." ucap Eva
"Tentu aku akan kembali dengan selamat untuk menemui dirimu Eva."
"Aku sangat mengkhawatirkan mu rajaku, berhari hari di medan peperangan, namun aku bersyukur kamu pulang dengan selamat dan ak-"
Belum sempat Eva mengucapkan Adolf langsung memeluknya.
"Tenang saja calon permaisuri ku, aku akan menjaga keselamatan ku sendiri, bukan kah aku sudah terbiasa di medan perang? Tentu itu untuk melindungi mu."
Eva hanya diam dan tersenyum mendengar ucapan Adolf.
3 hari kemudian.
"Lapor yang mulia, pendapatan kita menurun akibat berperang, namun beruntung nya perang telah berakhir sehingga kas negara saat ini masih aman, pajak berbagai daerah telah masuk dengan lancar." ucap menteri keuangan.
"Lapor tuan, saat ini bangsawan yang tersisa hanya fraksi duke Paul, mereka dengan sukarela menyatakan mendukung keputusan raja, mulai saat ini seluruh administrasi negeri telah dikelola oleh pejabat yang saya tunjuk berada perintah anda." ucap Jhon.
"Lapor tuan, semua prajurit sudah siap mengganti senjata senapan terbaru." ucap menteri pertahanan.
"Terimakasih atas laporan nya, baiklah semua pejabat, menteri, dan pegawai lainnya, setelah aku beristirahat pasca perang merebut Beurne kembali, aku telah membuat keputusan, kalian semua diperbolehkan memberikan saran jika keputusan untuk sisa penduduk Beurne yang tersisa dinilai kurang tepat."
"Tentu tuan, kami siap mendengarkan dan memberikan solusi yang bagus." teriak seisi ruang.
"Yang pertama, pembangunan camp pemukiman baru untuk warga Beurne yang tersisa, tentu perkiraan 900.000 orang bukanlah sedikit, namun untuk mengakali agar camp tidak padat, kita akan membangun camp di beberapa daerah untuk keperluan industri, yang kedua, migrasi penduduk, populasi kerajaan ini terlalu besar dan kota besar itu padat, ini sangatlah berbahaya apabila terjadi penyebaran wabah, untuk itulah perlu diadakan penyebaran yang rata penduduk, khususnya ke Beurne, yang ketiga, untuk membedakan rakyat Danemor dan Beurne, mereka harus memakai ban lengan warna khusus, untuk detail warna nya, jika kalian menyetujui ini, yang ke empat, warga Beurne akan dijadikan pekerja industri, infrastruktur, manufaktur, pertanian, peternakan, dan lainnya, tentu dengan upah yang rendah, namun sebagai imbalan, makanan mereka terjamin, melecehkan wanita, dilarang membunuh tanpa alasan yang jelas, meski mereka berada di bawah kasta, namun tidak ada yang boleh mendiskriminasi kan mereka, ini perlu agar mencegah mereka memberontak, terlebih daripada kita membunuh mereka, lebih baik dijadikan pekerja yang murah, bagaimana menurut kalian?."
"Untuk pembuatan camp tentu memerlukan biaya yang besar, namun instingku berkata jika pertumbuhan ekonomi negara akan berkembang pesat, jika itu sudah tercapai, maka kita perlu berinvestasi di kota Yanur tuan, alasannya cukup sederhana, karena saya sendiri penasaran apakah ada benua lain selain benua ini diseberang?." ucap menteri ekonomi.
"Untuk urusan mengelola biaya itu biar menjadi tanggung jawab ku tuan." ucap menteri keuangan.
"Oke saran 2 orang ku terima, adakah yang lain."
"Untuk mencegah stigma yang buruk di masyarakat, tentu kita harus perluas fungsi ban lengan berdasarkan warna, saya setuju dengan usulan anda mengenai ini, saya akan memberi saran, ban lengan dibagi menjadi 3 warna, warna hijau, yaitu kelas pekerja biasa, warna biru, memperoleh prestasi seperti mampu menciptakan inovasi baru yang memajukan pendapatan suatu perusahaan, warna ungu, orang dengan status ini akan diperlakukan sama seperti warga Danemor dan berhak diakui menjadi warga resmi kerajaan, namun tak menghilangkan statusnya sebagai orang Beurne sebelumnya." ucap menteri Sosial.
"Oke aku setuju untuk itu, bahkan ide ku sudah kamu ucapkan menteri sosial, kerja bagus."
"Terimakasih tuan."
"Tuan, tentu membangun camp itu memerlukan keamanan yang ekstra, sangat susah untuk mengontrol kejahatan jika kota terlalu padat, maka dengan ini tugas kami akan menjadi sangat berat." ucap menteri keamanan.
"Baiklah untuk divisi menteri keamanan, aku memberi mu dana tambahan, aku serahkan urusan dana kepada menteri keuangan, aku mengizinkan untuk rekrut orang menjadi satuan unit bernama Polisi yang bertugas untuk mengamankan, pelindung masyarakat, penyidik, serta menghukum penjahat yang terbukti melakukan kejahatan, untuk prosedur hukuman, aku serahkan pada kementerian hukum, aku akan memisahkan prajurit dengan ini, sehingga beban prajurit hanya berfokus melindungi keutuhan kerajaan Danemor."
"Terimakasih atas pengertiannya tuan." ucap menteri keamanan dan pertahanan.
"Aku akan merubah menteri pemberdayaan manusia, menjadi menteri kesehatan, tugas nya adalah memelihara kesehatan masyarakat, seperti divisi Keamanan, aku mengizinkan untuk merekrut dokter atau ahli herbal dan lainnya dengan menggunakan dana kas kerajaan."
"Dimengerti yang mulia." ucap menteri kesehatan.