NovelToon NovelToon
License To Fight

License To Fight

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Mata-mata/Agen / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:76
Nilai: 5
Nama Author: Khara-Chikara

LF: License to Fight

Dia memang seorang pria biasa, dia juga hanyalah pria yang ingin bebas dari pekerjaan penting nya. Apapun segala hal yang dia lakukan adalah hal yang nyata. Tanpa tugas, tanpa izin, dia bisa menjadi apapun.

Sepenuhnya menceritakan seorang Samuel yang bernama asli Ah-Duken. Dia hanyalah Pria yang harus menangani berbagai kasus yang tidak masuk akal, jika kasus nya tidak masuk akal, maka pekerjaan nya semakin tidak masuk akal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khara-Chikara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15 Secepat Mungkin

Jin rupanya membawa Smith.

"Jin!" Samuel menatap senang, dia bahkan menatap itu sambil dengan posisi sudah menghabisi banyak orang itu, lalu dia berjalan mendekat pada Jin yang menatap menggoda.

"Kenapa? Kamu senang sekarang?" tatap Jin.

"Yeah, terima kasih menangkap nya, dia pantas mati," kata Samuel, dia lalu menarik kerah Smith dan langsung memukul Smith beberapa kali.

"Akh!!! Ampun!! Ampun!!! Aku minta maaf!!?" Smith mencoba memohon.

"Sudahlah itu, kau sudah tenang sekarang, aku berterima kasih padamu karena telah menuntun kami kemari," kata Jin, lalu tampak banyak sekali orang anggota FBI datang berbondong bondong mengamankan tempat kejadian perkara. Bahkan mereka juga mengambil Smith untuk di amankan.

"Apa yang terjadi?" Samuel menatap Jin yang tersenyum sombong.

"Aku mengikuti jejak mu, hanya asal main main dan rupanya kau berhasil menemukan kapal kargo yang di duga sebagai transaksi distribusi mengantarkan obat dari suatu tempat, untuk kedepan, kami akan menggunakan teknologi untuk mendeteksi dari mana kapal itu datang, kau sampai sini saja, Samuel, kamu sudah di butuhkan dan istirahatlah," kata Jin.

Samuel yang mendengar itu menjadi terdiam tak percaya, dia menjadi tersenyum senang dan hampir terharu.

"Akhirnya, kau mengerti itu...."

Jin terdiam, tapi mendadak dia menjadi berwajah seringai.

Tapi mendadak, Samuel malah memeluknya membuat Jin terkejut kaku.

"Terima kasih, kedepan nya, jangan cari aku dulu..." kata Samuel menatapnya.

"E.... A-apa maksud mu?" Jin menatap tak percaya.

"Aku akan berlibur.... Aku akan tunggu kabar baik pencarian kalian," kata Samuel, seketika dia berjalan pergi dari sana membuat Jin terdiam kaku. "Apa.... Apa yang baru saja aku katakan, apa yang baru saja dia katakan.... Astaga.... Kenapa aku bisa membiarkan nya?!" ia tampak panik.

Hingga akhirnya Kasus obat merah akan di selidiki agen milik Jin dan tinggal tunggu kabar baiknya saja.

Lalu ada salah satu anggota datang. "Nampak nya Anda akrab," tatapnya.

"Memang nya kenapa jika aku suka Samuel? Aku suka dia apapun yang dia punya termasuk tubuh dan kemampuan nya...." tatap Jin dengan kesal.

"Ehem, apa anda lupa, bahwa dia pernah mengatakan dia punya kekasih yang merupakan seorang gadis dan yang aku dengar, dia akan bertunangan bahkan menikah," kata anggota itu membuat Jin terkejut.

"Tidak mungkin, kenapa sampai tunangan segala..... Sialan, Samuel benar benar sialan!!! Aku tak akan membiarkan mu begitu saja!!!" ia tampak semakin kesal dengan mengepal tangan nya.

--

"Ini terlihat indah," Samuel turun dari helikopter melepas kaca mata hitamnya.

Dia turun di pulau berlibur pribadi.

"Tuan Samuel... Barang anda sudah masuk, saya permisi jika ada perlu panggil lagi," kata CO Pilot.

"Yah, terima kasih," balas Samuel lalu dia mulai berjalan jalan di sekitar pantai pulau itu.

"Hm~ Ini lebih baik dari yang kupikirkan, sudah lama aku tidak seperti ini karena hanya sebuah pekerjaan," dia melihat sekitar dengan senang. Tapi ia berhenti dan terdiam ketika melihat seorang wanita berjemur dengan pakaian pantai di depannya agak jauh.

"Kenapa ada wanita di sini... Apa dia menyewa vila disini tapi vila disini sudah aku sewa," Samuel terdiam bingung lalu mendekat. Wanita itu menoleh padanya dan melepas kaca mata hitamnya.

"Bagaimana liburanmu, Samuel?" tatap nya yang rupanya Jin. Seketika Samuel terpaku tak percaya.

"Ngomong ngomong aku baru saja membeli manga Marvel, kau mau melihatnya?"

"Ha.... Aku seharusnya bertanya kenapa kau ada disini!?" Samuel menatap panik dan kesal.

"Yeah... Aku hanya ingin liburan juga, apa itu tidak boleh, kita ini kan rekan yang setia... Kemanapun harus lah bersama," tatap Jin membuat Samuel semakin kesal.

"Lihat, aku tahu kau suka novel Marvel kan," Jin menunjukan buku tebal novel Marvel yang ia bawa di tangannya.

"Cih... Aku akan mengizinkanmu jika memberi secara lebih," Samuel mengambil buku itu dan berjalan pergi.

"Eh~ kenapa...? Kan aku sudah bilang aku punya seluruh seri, kau tidak tahu orang kaya sepertiku itu gampang nyari novel yang di bilang susah sepertimu orang susah sepertimu," kata Jin.

"Kau terlalu meninggi wanita... Lebih baik kau merendah saja untuk menganjing."

"Ha.... Apa kau bilang tadi, kau berani padaku!!!" Jin menatap kesal.

"Haha sekarang siapa yang menang adu mulut?" lirik Samuel.

"Kau!!! Gr!!" Jin tambah kesal. Tapi ia teringat sesuatu. "Oh benar... Para anggota bilang kau akan segera tunangan?" tatap nya.

"Ha... Siapa yang ngasih tahu!!" Samuel langsung terkejut.

"Para anggota."

"Haiz... Tak heran mereka selalu mengawasi ku.... Yeah begitulah aku akan melamar..."

"Waw serius... Siapa yang bisa menolak lelaki berbakat sepertimu, katakan padaku seberapa cantiknya wanita itu, apa body nya lebih seksi dari aku?"

"Cih.... Dia seorang gadis," balas Samuel. Seketika Jin terdiam dengan mata lebar. "Itu seleramu.....!!! Dasar kau tua!!! Kenapa tidak berubah-ubah!?"

"A-apa maksudmu...?! Aku belum 30."

"Itu tetap sudah tua.... Om-Om..... Kau pikir gadis akan menerima mu....!!!!???"

"Memangnya dia tak menerima ku.... Meskipun umurku segitu, wajahku masih tetap handsome tahu."

"Terserah saja..." Jin berbalik tapi ia sedikit menoleh ke Samuel. "Ah-duken.... " kata dia. Seketika Samuel terkejut mendengarnya.

"Dia.... Mengatakan nama ku...?"

--

Di sisi Seo Jin, dia tampak ada di kelas, akhir akhir ini dia terlalu banyak memikirkan Samuel. "Buat apa aku memikirkan nya... Sebentar lagi, aku juga akan naik kelas 3, setelah itu lulus, tinggal menikmati masa masa itu dan tak perlu menunggu karena aku tahu, dia tak akan pernah kembali..." pikirnya, dia berpikir bahwa Samuel tak akan menjemput nya.

Tapi ketika sore hari saat pulang sekolah, dia tampak keluar dari gerbang sekolah tapi terdiam kaku ketika melihat seseorang yang dia kenal di hadapan nya agak jauh.

Tersenyum dengan kaca mata hitam, lalu melepas kaca mata nya membuat kesan bahwa itu adalah Samuel.

"Pria Asing...!!" Seo Jin berlari dan melompat memeluk Samuel yang ada di depan sekolah nya. Seperti nya Samuel sudah sampai di Jepang.

"Haha... Kau semangat seperti biasanya yah...."

"Aku pikir... Kau tidak akan kembali.... Kenapa kau menepati janjimu?"

"Jika aku tidak kemari, kau pasti akan menangis bukan?" tatap Samuel. Tapi Jin melangkah dari belakang Samuel. Hal itu membuat Seo Jin terkejut.

"Siapa dia?"

"Oh.... Dia adalah Jin.... Rekan ku... Tapi sudah tidak mungkin kami hanya teman karena aku sudah keluar."

"Keluar? Maksudmu.... Keluar dari.... Agen?" Seo Jin terkejut.

"Yah gitulah..."

"Kenapa kau keluar?"

"Jika aku bergabung, aku pasti sudah tidak akan menemui mu lagi... Sebentar lagi kau lulus bukan.... Aku akan menjemputmu lagi setelah lulus, biarkan aku bertemu dengan orang tua mu."

"Apa yang mau kau lakukan?" Seo Jin menjadi bingung.

"Minta restu lah.... Kau pergi lah bersama Jin, dia ingin mengobrol denganmu," kata Samuel.

Lalu Seo Jin melihat Jin yang terdiam memasang wajah serius membuat Seo Jin ragu.

--

"Apa yang ingin kau bicarakan bersamaku?" tatap Seo Jin pada Jin yang duduk di depan meja kafe nya.

"Apa kau benar benar suka pada Samuel?"

"Jika aku tidak suka kenapa aku memeluk nya saat itu," balas Seo Jin.

"Lalu kau tahu siapa dia dulunya?"

"Tidak?"

"Dia pembunuh amatir dan memiliki perempuan yang sudah lama mati," kata Jin seketika Seo Jin terkejut.

"Dia dulu bernama Ah-duken, pelukis yang menjual lukisan secara ilegal tanpa izin.

Kehidupan nya di penuhi oleh lukisan darah.... Kau tidak bisa menganggap Samuel hanya seorang pria yang bekerja atas perintah dan di didik dari kecil menjadi agen. Kau salah jika berpikir begitu... Dia memiliki kisahnya sendiri," kata Jin.

"Ah-duken? Samuel...? Pembunuh amatir...? Kupikir dia orang yang luar biasa dari kecil tapi rupanya... Jadi karena itu dia bilang.... Gambaran miliknya akan lebih mahal.... Karena itulah gambarnya bagus... Apa itu cita cita nya sebenarnya?!" Seo Jin menjadi terdiam tak percaya.

Sementara itu Samuel sudah sampai di rumah Seo Jin. "Inilah rumahnya? Mungkin aku coba dulu," dia berjalan mendekat, saat akan mengetuk, ia hampir jatuh ke depan karena pintunya sudah terbuka oleh seseorang ke dalam.

"Oh siapa kau?" seorang wanita paruh baya menatap bingung.

"Aku Pria Asing.... Maksudku Samuel... maaf..."

"Siapa... Samuel?"

"Gadis Nakal itu tidak menceritakan ini pada ibunya rupanya.... Begini, sebelumnya aku bertanya, apa anda ibu dari Seo Jin?" tatap Samuel.

"Ya, kenapa? Apa dia membuat masalah lagi?"

"Oh, tidak, tenang saja... Kedatangan ku kemari adalah untuk melamar putri anda," tatap Samuel.

"Me-melamar putriku, tapi dia masih SMA?!"

"Sebentar lagi dia lulus, jika boleh aku juga bisa menjadi menantu yang baik nantinya."

"Tapi apa Seo Jin sudah setuju ini?"

"Jika anda setuju maka dia juga setuju."

"Tapi aku ragu, bagaimana jika kau datang lagi setelah Seo Jin lulus lalu kemari bersama Seo Jin."

"Baiklah jika itu yang anda minta... Aku pamit," Samuel menundukkan badan lalu berjalan kembali masuk mobilnya.

"Dari mobilnya dia pasti orang kaya, Seo Jin benar benar beruntung sekali," pikir ibu Seo Jin itu.

--

"Hm..... Mungkin setelah aku mendapatkan gadis itu, dia akan aku beritahu siapa aku sebenarnya, bahwa aku bukan lah detektif dari kecil ataupun di didik keras di militer, aku hanya pria kosong yang suka menggambar.

Di balik kesuksesan ku menjadi detektif kriminal maupun ilegal aku dulu adalah kriminal rendah yang hanya ingin karya ku di terima di museum. Mulai menjual lukisan secara ilegal dan membunuh orang tanpa sengaja tapi tak mau mengakuinya di depan kantor polisi.

Kasus ku di ungkap oleh Jin sendiri... Dia benar benar wanita baik, tapi aku benar benar tak suka sikapnya itu... Haiz.... Setelah ini semua berakhir... Aku hanya akan membangun kehidupan ku sendirian, merasakan istirahat yang tidak ada dua nya, tapi ini memang kesalahan ku dari awal mengikuti agen dan kantor polisi itu... Inilah kisahku sendiri."

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!