NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali
Popularitas:567.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYM Bab 24 - Maunya Bibir

Plak! Ansara reflek memukul punggung Adrian setelah mendengar ucapan tak masuk akal sang kekasih.

Bagaimana bisa mereka tidur bersama di saat belum menikah?

"Jaga ucapanmu, jangan bicara sembarangan!" balas Ansara, suaranya langsung meninggi. Seketika lupa bahwa saat ini dia memang ingin memanjakan Adrian.

Ingin menyetarakan cinta yang sama-sama mereka rasakan sejak lama.

"Tanganmu kecil, tapi kenapa pukulannya sakit sekali," keluh Adrian, dia masih bersembunyi di dalam pelukan Ansara. Sampai gadis itu berulang kali mencium aroma rambutnya.

"Apa iya sakit? Kamu sih!"

"Apa sudah ketemu buktinya?" tanya Adrian kemudian.

Mereka saling bicara tanpa saling tatap, namun pelukan ini membuat seolah keduanya sama-sama bisa melihat raut wajah masing-masing.

Ditanya seperti itu Ansara reflek mengulum senyum, merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di hatinya. "Bukti apa? Aku tidak menemukan apapun," jawab Ansara, karena malu jadi berkilah.

"Benarkah? Kalau begitu aku ambilkan sekarang."

"Jangan!" cegah Ansara dengan cepat, menahan tubuh Adrian di pelukannya saat sang kekasih hendak berdiri. "Apa bukti itu kado yang pernah ku beri dulu?" tanya Ansara setelahnya.

"Kamu sudah menemukannya?"

"Iya."

"Dimana?"

"Di laci nakasmu."

"Aku menggunakan dasi itu saat pertama kali bekerja di perusahaan keluarga ku. Karena doamu, aku jadi begini," jelas Adrian.

"Kenapa masih di simpan? Di lemari pakaian mu sudah banyak dasi yang bagus."

"Tentu saja harus ku simpan, itu adalah hadiah paling spesial, dari orang yang sangat spesial."

Ansara tak mampu menjawab lagi, dia seperti sudah melayang sampai ke langit ke tujuh.

"Kamu tidak ingin tanya, sejak kapan aku menyukai mu?" tanya Adrian kemudian, dia juga mendongakkan kepalanya sampai mampu menatap kedua mata Ansara yang berbinar-binar.

Menatap wajah Ansara dengan begitu dekat, hidung dan bibirnya.

Membuat gadis cantik itu jadi semakin gugup, belum apa-apa Ansara sudah menerka mungkinkah mereka akan kembali berciuman seperti di kantor tadi.

Ah tidak! Hanya membayangkannya saja sudah berhasil membuat darrah Ansara jadi terasa panas.

"Memangnya sejak kapan? Pasti lebih dulu aku yang menyukai kamu," balas Ansara, meski gugup namun mencoba bicara biasa-biasa saja.

Ansara tak bisa membohongi diri bahwa saat SMA dulu dia memang terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Adrian.

"Tidak, ku rasa aku yang lebih dulu," balas Adrian penuh percaya diri. Lalu mengatakan bahwa Ansara adalah yang gadis pertama yang dia lihat saat pertama kali masuk SMA.

Bahkan saat Ansara dihukum di masa-masa orientasi siswa, Adrian ikut-ikut membuat kesalahan agar bisa menemani Ansara.

Ingat kejadian itu membuat Ansara tak mampu berkata-kata, sebab dia baru menyukai Adrian setelah mereka dihukum bersama waktu itu.

Jadi jika cerita Adrian benar, maka Adrian lah yang lebih dulu menyukainya.

"Lalu kenapa kamu dingin sekali padaku saat SMA dulu?" tanya Ansara.

"Kenapa? Karena aku ingin memiliki mu disaat aku mampu seperti ini, bukan masih pecundang seperti dulu," balas Adrian. Dulu Adrian hanya memikirkan sang ibu, tak ingin membawa Ansara masuk ke dalam hidupnya yang pelik.

Ansara terdiam, menyadari pula bahwa dulu hidup Adrian tak mudah.

Diamnya Ansara membuat hening kembali menguasai dan keduanya saling tatap dengan intens.

Ansara seperti terhanyut dalam tatapan tersebut, sampai reflek salah satu tangannya naik untuk mengelus wajah Adrian. Tak ada kata yang mampu menggambarkan kebahagiaan malam ini, jantungnya terus berdebar tanpa henti.

Pembicaraan sederhana namun seperti menjelaskan semua cinta yang ada. Malam memang semakin larut, namun sedikitpun tak ada rasa kantuk.

Ansara bahkan memberanikan diri untuk mencium pipi Adrian lebih dulu. Lembut sekali sampai membuat Adrian memejamkan mata pula.

"Kenapa di pipi? Aku maunya bibir," pinta Adrian.

1
hidagede1
di besarkan oleh laki" pecundang aja bisa sukses, nah om sendiri malah jadi pecundang pake ngancem" segala 😏
yuning
hati hati Adrian, jangan mau ditindas,kamu adalah pewaris sah
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
bgus adrian jangan lemah lawan sja
⏤͟͟͞͞RL𝖎𝖓𝖆 𝕯𝖆𝖓𝖎𝖊𝖑🧢
dsar om nya mata duitan,bilanga ja mau menguasai harta abraham
Ita rahmawati
ada baiknya juga emang ansara di simpen dulu krn masih banyak tikus² yg harus di basmi lebih dulu
bunda n3
tahu diri apa lagi ini?
Ita rahmawati
waaahh mulai nih ada pahit² nya
Threeanie
Bagus jngn lemah Adrian lawan penindas 👍👍😁😁
sry rahayu
tenang ansara
sry rahayu
waduh si om...
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Konsepnya kagak begitu Ans 😄...
Tapi takutnya malah kamu yang nantinya diintimidasi seperti kisah Aruni dulu...
Andai Beni tahu kamu punya hubungan spesial dengan Adrian..
Arrrhghh tidaaaaack jangan sampai begitu...
Please Ayah Gio tolong tetap pantau keluarga kecilmu terutama Adrian dan orang2 terkasih yang didekatnya ..
Jangan sampai kecolongan...

Orang ambisius dan serakah seperti Beni akan melakukan apapun untuk mendapatkan yang dia mau..
Termasuk sikut kanan kiri oke meskipun itu keluarganya sendiri...
Jangan sampai Beni membuat drama jebakan maut untuk Adrian apalagi Ansara...
Karena Ansara menjadi orang terdekat Adrian di luar keluarga Abraham untuk saat ini...
Ada peluang Beni bekerja sama dengan Jesi yang bisa memuluskan rencana liciknya...
Imas Kartini
justru kamu paman nya Adrian yang harus kekuasaan dan ingin harta
Imas Kartini
om nya ya benar2 menyebalkan lawan aja Adrian kamu jangan mau kalah
Tutut Handayani
wahhhh musuhnya banyak sekali Tante angca,klu kamu ttp merasa sbgai pelakor maka posisi kekasih yg sebenarnya akn d rebut sm cwe yg d jodohkan beni nanti
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Savage di ulti langsung di hadapanmu Ben 👏...
Adrian bukan lagi anak kemarin sore yang bisa dengan mudah diintimidasi dan dikendalikan ...
Kehidupan masa lalunya yang menyedihkan telah membuat Adrian menjadi tangguh dan bermental petarung..
Bukan mental pecundang seperti dirimu Ben ☹️...
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Perlu diingat ya Ben...
Yang memberi makan Adrian adalah Ibu Aruni bukan Ayah pecundang 😱..
Jadi tidak akan ada hubungan apapun atas tingkah laku dan sikap Adrian yang menyerupai Ayah pecundangnya...
Meskipun mereka tinggal bersama..
Sifat buruk Ayah pecundang tidak menurun pada Adrian..
Didikan dan kasih sayang Ibu Aruni yang mendominasi tumbung kembangnya Adrian sampai remaja..
Nur Azizah
laniuuuttt kak authoorr
վօօղíҽ̀࿐༅ɯιƚԋ ʅσʋҽ࿐༅
Balas budi akan hal apa ya 🤔, harus melibatkan Ibu Aruni...
Adakah tersimpan sebuah perjanjian rahasia antara Aruni dengan Beni + istrinya, yang Ayah Gio tidak mengetahuinya ?
Atau hanya gertakan dan ancaman untuk Adrian ...
Untuk memeras Gio lewat Adrian agar suatu saat perusahaan pusat bisa dikuasai oleh Beni...
Secara logika jika tentang Aruni masa iya Gio tidak meemberikan yang terbaik...
Jadi curiga jika itu adalah salah satu aksi licik Beni untuk menekan Adrian agar mudah dikendalikan..
Asri Fatmawati
bagus Adrian keren
Desyi Alawiyah
Bagus Adrian...kamu sudah dewasa...kamu bisa menentukan jalan hidup kamu sendiri, yang harus tahu diri adalah kedua om-om kamu itu...😪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!