NovelToon NovelToon
Sekretarisku Yang Mungil

Sekretarisku Yang Mungil

Status: tamat
Genre:Cintapertama / CEO / Diam-Diam Cinta / Kehidupan di Kantor / Romansa / Teman lama bertemu kembali / Tamat
Popularitas:3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Lunoxs

6 tahun tidak bertemu banyak sekali hal yang berubah dalam pertemanan Adrian dan Ansara. Dulu mereka adalah sahabat baik namun kini berubah jadi seperti asing.

Dulu Ansara sangat mencintai Adrian, namun kini dia ingin menghapus semua rasa itu. Karena ternyata Adrian kembali dengan membawa seorang anak kecil.

"Hidup miskin tidak enak kan? karena itu jadilah sekretarisku," tawar Adrian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SYM Bab 24 - Maunya Bibir

Plak! Ansara reflek memukul punggung Adrian setelah mendengar ucapan tak masuk akal sang kekasih.

Bagaimana bisa mereka tidur bersama di saat belum menikah?

"Jaga ucapanmu, jangan bicara sembarangan!" balas Ansara, suaranya langsung meninggi. Seketika lupa bahwa saat ini dia memang ingin memanjakan Adrian.

Ingin menyetarakan cinta yang sama-sama mereka rasakan sejak lama.

"Tanganmu kecil, tapi kenapa pukulannya sakit sekali," keluh Adrian, dia masih bersembunyi di dalam pelukan Ansara. Sampai gadis itu berulang kali mencium aroma rambutnya.

"Apa iya sakit? Kamu sih!"

"Apa sudah ketemu buktinya?" tanya Adrian kemudian.

Mereka saling bicara tanpa saling tatap, namun pelukan ini membuat seolah keduanya sama-sama bisa melihat raut wajah masing-masing.

Ditanya seperti itu Ansara reflek mengulum senyum, merasakan banyak kupu-kupu berterbangan di hatinya. "Bukti apa? Aku tidak menemukan apapun," jawab Ansara, karena malu jadi berkilah.

"Benarkah? Kalau begitu aku ambilkan sekarang."

"Jangan!" cegah Ansara dengan cepat, menahan tubuh Adrian di pelukannya saat sang kekasih hendak berdiri. "Apa bukti itu kado yang pernah ku beri dulu?" tanya Ansara setelahnya.

"Kamu sudah menemukannya?"

"Iya."

"Dimana?"

"Di laci nakasmu."

"Aku menggunakan dasi itu saat pertama kali bekerja di perusahaan keluarga ku. Karena doamu, aku jadi begini," jelas Adrian.

"Kenapa masih di simpan? Di lemari pakaian mu sudah banyak dasi yang bagus."

"Tentu saja harus ku simpan, itu adalah hadiah paling spesial, dari orang yang sangat spesial."

Ansara tak mampu menjawab lagi, dia seperti sudah melayang sampai ke langit ke tujuh.

"Kamu tidak ingin tanya, sejak kapan aku menyukai mu?" tanya Adrian kemudian, dia juga mendongakkan kepalanya sampai mampu menatap kedua mata Ansara yang berbinar-binar.

Menatap wajah Ansara dengan begitu dekat, hidung dan bibirnya.

Membuat gadis cantik itu jadi semakin gugup, belum apa-apa Ansara sudah menerka mungkinkah mereka akan kembali berciuman seperti di kantor tadi.

Ah tidak! Hanya membayangkannya saja sudah berhasil membuat darrah Ansara jadi terasa panas.

"Memangnya sejak kapan? Pasti lebih dulu aku yang menyukai kamu," balas Ansara, meski gugup namun mencoba bicara biasa-biasa saja.

Ansara tak bisa membohongi diri bahwa saat SMA dulu dia memang terang-terangan menunjukkan rasa sukanya pada Adrian.

"Tidak, ku rasa aku yang lebih dulu," balas Adrian penuh percaya diri. Lalu mengatakan bahwa Ansara adalah yang gadis pertama yang dia lihat saat pertama kali masuk SMA.

Bahkan saat Ansara dihukum di masa-masa orientasi siswa, Adrian ikut-ikut membuat kesalahan agar bisa menemani Ansara.

Ingat kejadian itu membuat Ansara tak mampu berkata-kata, sebab dia baru menyukai Adrian setelah mereka dihukum bersama waktu itu.

Jadi jika cerita Adrian benar, maka Adrian lah yang lebih dulu menyukainya.

"Lalu kenapa kamu dingin sekali padaku saat SMA dulu?" tanya Ansara.

"Kenapa? Karena aku ingin memiliki mu disaat aku mampu seperti ini, bukan masih pecundang seperti dulu," balas Adrian. Dulu Adrian hanya memikirkan sang ibu, tak ingin membawa Ansara masuk ke dalam hidupnya yang pelik.

Ansara terdiam, menyadari pula bahwa dulu hidup Adrian tak mudah.

Diamnya Ansara membuat hening kembali menguasai dan keduanya saling tatap dengan intens.

Ansara seperti terhanyut dalam tatapan tersebut, sampai reflek salah satu tangannya naik untuk mengelus wajah Adrian. Tak ada kata yang mampu menggambarkan kebahagiaan malam ini, jantungnya terus berdebar tanpa henti.

Pembicaraan sederhana namun seperti menjelaskan semua cinta yang ada. Malam memang semakin larut, namun sedikitpun tak ada rasa kantuk.

Ansara bahkan memberanikan diri untuk mencium pipi Adrian lebih dulu. Lembut sekali sampai membuat Adrian memejamkan mata pula.

"Kenapa di pipi? Aku maunya bibir," pinta Adrian.

1
🖤❣ DeffaSha ❣🖤
caper dia tuh ju....bales pukul juga coba pengen tau reaksiny gimana 😄😄😄
Widya Febrina
sebelumnya...mau tanya Thor kisah orangtua Adrian .yg judulnya apa ya...rada2 lupa 🤫🤫😆😆😆
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴬᴿᴷᴬ 𝗗𝗘𝗪𝗜🌀🖌
kasihan nya Jessi
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴬᴿᴷᴬ 𝗗𝗘𝗪𝗜🌀🖌
berasa aku yang di ajak ke rumah mertua 🤭
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴬᴿᴷᴬ 𝗗𝗘𝗪𝗜🌀🖌
nah lohh, yo the poin Adrian
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🇦ᴬᴿᴷᴬ 𝗗𝗘𝗪𝗜🌀🖌
Asisten Juan sangat bijak
💜⃞⃟𝓛☠️⃝⃟ⱽᴬ 🇲𝗔𝗠𝗜ᴰᵉʷᶦ🌀🖌:
wkwkwk si ayah nakal
ANNTIE
/Smile/
⚔️Đɇ₩₳ ₳₴₥₳ɽ₳🏹🪈
gadis yang tangguh
Axell Saimima
sukses selalu thor
Aletea Ezra
Luar biasa
ᴋeᑕe⏤͟͟͞RⁱᵃᵃⁿძᵉᵉᗪhivKᵝ⃟ᴸ¢ᖱ'D⃤
halaahh cuma ipar tapi belagu banget kayak yg keturunan Abraham ajaa...🙄
kalau Gio tauu habis kalian
Nurdiana Saputri
ceritanya bagussss
Umi Syafaah
Luar biasa
LS
Karyamu keren semua Thor😍
Ina Karlina
ini cara Adrian biar bisa dekat dengan ansara..
Nana
Luar biasa
anasthasia anas
Lucuu
anasthasia anas
dek 😭😭😭😭
Sri Udaningsih Widjaya
Ceritanya bagus kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!