NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:667k
Nilai: 4.7
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 28 Amarah Tidak Terkendali

Anindya perlahan mengangkat kepala dan betapa terkejutnya Kavindra sudah berdiri di depannya dengan tatapan tajam. Melihat sang suami berekspresi seperti itu yang membuat Anindya seketika takut dan menelan salivanya.

"Tu-tuan," ucapnya dengan panik. Suara itu bahkan terdengar bergetar.

"Apa yang kau lakukan di ruanganku?" tanya Kavindra dengan suara berat.

"Maaf tuan, saya, saya....."

"Apa yang kau lakukan!" bentak Kavindra dengan suara yang menggelegar.

Anindya tampak terkejut, bagaimana tidak, selama ini Kavindra tidak pernah membentaknya dan sekarang terdengar di telinganya begitu menggelegar.

"Lancang sekali kau Anindya masuk keruanganku! Apa aku menyuruhmu masuk hah! Kau benar-benar lancang!" teriak Kavindra yang benar-benar tidak bisa mengendalikan diri.

Anindya masih penuh dengan ketakutan yang tidak percaya jika Kavindra bisa begitu marah kepadanya.

Kavindra berjongkok kemudian memegang kedua bahu Anindya dan pegangan itu sedikit sangat kuat yang membuat ekspresi wajah Anindya tampak kesakitan dan Kavindra membawa sang istri berdiri sedikit kasar dengan cengkraman itu.

"Kau berani masuk ke ruanganku tanpa ada perintah dariku?"

"Apa yang kau lakukan di sini hah!"

"Jawab aku Anindya!" tegasnya dengan menekan suara yang benar-benar dipenuhi dengan amarah dan Anindya tidak mampu menjawab apapun, tubuhnya bergetar mendapatkan kemarahan dari suaminya.

"Apa yang ingin kau tahu hah! tidak ada satupun yang boleh masuk ke dalam ruangan ini dan termasuk dirimu. Jangan mentang-mentang aku selama ini tidak pernah berbuat kasar kepadamu dan kau pikir aku tidak bisa melakukannya hah!" Kavindra yang benar-benar begitu marah sampai melepaskan cengkraman pada bahu itu sangat kuat yang hampir saja membuat Anindya terjatuh.

"Kenapa sejak tadi kau diam saja dan jawab aku!" teriak Kavindra menggema di dalam ruangan itu.

"Maafkan saya tuan," Anindya sampai meneteskan air mata.

Akhirnya dia mengeluarkan suara yang sangat lirih yang benar-benar sangat tidak percaya jika dia melakukan hal yang membuat suaminya begitu marah.

"Saya sama sekali tidak bermaksud apapun. Saya menyesal. Saya benar-benar minta maaf," ucapnya dengan terisak-isak.

"Kau dengarkan aku. Aku bisa melakukan apapun yang aku mau dan termasuk membunuhmu, jika kau menggangguku. Aku memberimu kebebasan berada di rumahku, tetapi bukan berarti kau bebas memasuki ruanganku. Aku sangat tidak suka dengan kau yang berusaha mencari tahu sesuatu tentangku!" teriak Kavindra yang tidak segan-segan memberikan ancaman.

"Tidak tuan, saya tidak ingin mencari tahu tentang apapun, saya hanya...."

"Cukup! Aku tidak ingin mendengarkan alasan apapun dari mu. Aku sangat muak dengan tingkahmu. Jika kau sudah diberi kepercayaan dan kebebasan di rumah ini dan maka dari itu kau seharusnya tahu batasanmu dan bukan mencari-cari tahu siapa aku dan bagaimana aku!" tegas Kavindra.

"Lalu kenapa hah! jika aku adalah laki-laki yang tidak sesuai dengan ekspektasi mu? Apa yang akan kau lakukan hah! Anindya, jika kau justru membuat masalah berada di sisiku, aku tidak segan-segan menyingkirkan masalah itu dan kau bisa melihat sendiri bagaimana aku bersikap kepada orang-orang yang bekerja di rumah ini. Tidak ada pilih kasih antara kau dan orang-orang yang berada di rumah ini. Aku sangat membenci orang yang terlalu mencampuri urusanku!" tegas Kavindra dengan penuh penekanan yang tidak main-main dengan kata-katanya.

Anindya tidak percaya jika kelancangannya membuat Kavindra seperti monster yang kelaparan. Selama pernikahan Anindya tidak pernah dibentak dan sekarang Anindya harus merasakan semua itu dan ancaman yang beberapa kali diucapkan Kavindra terdengar sangat menakutkan.

Kavindra mencoba untuk mengontrol diri dengan menarik nafas yang membuang perlahan ke depan sembari mengusap wajahnya kasar.

"Sekarang kau keluar dari sini!" usir Kavindra yang lebih baik melakukan hal itu daripada dia semakin tidak bisa mengontrol diri.

Anindya bukannya keluar dan tiba-tiba saja berlutut.

"Maafkan saya tuan! Saya tidak akan mengulangi kesalahan saya lagi. Maafkan saya, jika dipikirin saya sudah terbesit ingin mencari tahu segala sesuatu tentang tuan. Entah apa yang membuat keinginan itu muncul secara tiba-tiba," ucapnya dengan jujur.

"Maafkan atas kelancangan saya. Saya tidak akan melakukan itu lagi," ucap Anindya dengan menunduk yang bahkan memohon ampun sembari menangis.

Padahal Kavindra tidak menyuruhnya melakukan itu atau tidak memberikan hukuman kepadanya, tetapi Anindya menyadari akibat kebodohannya dia harus melihat kemerahan di wajah suaminya yang selama ini berusaha untuk bersikap baik kepadanya.

"Kau jangan membuatku semakin marah, berdirilah!" ucap Kavindra dengan suara rendah yang bahkan arah pandangan matanya tidak melihat sang istri.

Anindya yang akhirnya berdiri dan bukannya pergi yang tiba-tiba saja dia memeluk Kavindra menumpuhkan wajahnya itu di dada sama suami dan terdengar suara Isak tangisnya. Kavindra yang terdiam yang tampak menahan amarah.

"Saya janji tidak akan melakukan itu lagi, tolong jangan marah pada saya," ucap Anindya dengan suara yang terdengar begitu sangat menyesal.

"Aku sangat membenci orang-orang yang ingin berusaha mengetahui siapa aku dan aku paling membenci jika ada yang mencampuri urusanku. Aku sangat kecewa kepadamu Anindya. Aku selama ini berusaha bersikap baik kepadaku dan tidak membatasi apapun saat kau berada di rumah dan kamu malah melunjak," ucap Kavindra dengan suara berat.

Anindya yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan hanya memeluk Kavindra, walau pelukan itu tidak dibalas

"Sebagai hukumannya, kau tidak diperbolehkan untuk mengajar lagi dan tetap berada di kamarku dan kau juga tidak boleh keluar dari kamarmu jika bukan aku yang menyuruhnya. Aku tidak tahu sampai kapan hukuman itu akan selesai," ucap Kavindra.

Anindya tidak protes yang akan menerima hukuman itu. Hukuman yang di berikan Kavindra termasuk hukuman yang sangat ringan.

"Sekarang kembalilah ke kamarmu!" titah Kavindra dan perlahan Anindya melepas pelukan itu.

Dia melihat ke arah sang suami dan wajah Kavindra masih terlihat dipenuhi dengan amarah. Kavindra bahkan tidak ingin melihat wajah Anindya dan mungkin saja Kavindra tidak bisa melihat air mata itu.

"Jangan masih berdiri di hadapanku yang membuatku mengubah keputusanku dan akan memberikan hukuman yang lebih berat lagi. Kau sekarang keluar dari ruanganku," ucap Kavindra yang melihat istrinya masih belum melangkahkan kaki.

Anindya berlalu dari hadapan Kavindra dan memang lebih baik membiarkan Kavindra sendiri dan dia juga tidak ingin menambah kemarahan Kavindra.

"Jangan pernah mengharapkan apa-apa atas pernikahan ini!" langkah Anindya terhenti.

"Kau tahu bagaimana kita menikah dan untuk apa. Jadi jangan terlalu bodoh yang memiliki harapan atau menjatuhkan harapanmu kepadaku. Itu tidak akan pernah ada. Bersikap seperti biasa dan jangan terus berusaha dan ini peringatan terakhir untukmu agar kau tidak mencampuri urusanku," ucap Kavindra mengingatkan.

Anindya hanya menjawab dengan anggukan kepala dan kemudian pergi dari ruangan Kavindra.

"Sial!" Kavindra tiba-tiba saja memukul meja dengan tangan yang terkepal dan tangan itu tampak terluka. Anindya dapat mendengarkan suara itu dari luar.

Foto yang di pegang Kavindra kembali jatuh ke lantai dan foto itu sudah terbuka yang ternyata foto seorang pria yang tergeletak di aspal tampak sudah tidak bernyawa dengan berlumuran darah dan perutnya masih tertancap benda tajam.

Entah apa yang akan dipikirkan Anindya jika sampai melihat foto itu dan mungkinkah Kavindra memiliki banyak rahasia yang tidak menginginkan siapapun yang tahu dan termasuk Anindya.

Bersambung......

1
Atik R@hma
otw adik si kmbr🤣🤣🤣
Chusnul Zazah
Sebagai adek yg pernah diselamatkan abangnya, dan terpisah karena keadaan dan sekarang sudah bebas, harusnya kamu mendekati Abangmu yg insecure dg keadaannya, buat dua percaya diri dan nyaman , apalagi kalian sama laki2, kamu seorang polisi yg selalu berinteraksi dg banyak orang?? tetapi sangat picik dlm menyibgkapi persoalan yg ada?? apa diotakmu Arlan hanya menangkap penjahat saja?? 🤔😇😇
Semoga Anindya sakit karena Hamidun, biar makin semangat Kavindra dlm bekerja dan semakin baik hub keluarga kecilnya bersama twins 🤲🙏👍👍
Hasrie Bakrie
Thor tlng revisi ulang kosakatanya alx bnyk yg salah
Hasrie Bakrie
Berarti Celia ibu kandung Kavindra ya thor
Hasrie Bakrie
Lanjut
Atik R@hma
Alhamdulillah, berjuang dri nol🤲🤣
🌷💚SITI.R💚🌷
lanjuut
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum ijin mampir ya
Syafrinal Endri
lanjut Thor yg banyak bab nya makin seru aja
Herman Lim
Celia kamu egois harus pln2 bertanya bukan sudutkan Anindya gitu
Dian Isnawati
celia kurang bijak gitu aja marah. seharusnya memang om
Nisa Naluri
cerita sm kavindra, buat kavindra yg blg ke keluarga nya klo semua itu dibantu Abi dan berupa pinjaman modal jd buka dikasih tanpa ada usaha mengembalikan
Wicih Rasmita
semoga dimudahkan segala urusannya ya Thor 🤲💪💪
Yani Saja
Luar biasa
Shofhal Jamil
lanjuuuuttttt thorr
Chusnul Zazah
Sabar Anindya ujian akan selalu ada dalam kehidupan , coba jujur aja sama suamimu dan berpikir positif aja atas sikap cemburu mertuamu??
Biar Kavindra yg menjelaskan sama mamanya?? kalau bantuan Abi Abraham itu bersifat pinjaman modal?? bukan kasih cuma2 seperti yg mama Celia mau?? syukurlah masiha ada pak Indra yg bijaksana dalam menyikapinya ??
Semoga Arlan bisa tahu batasannya?? karena meskipun Kavindra abangnya hubnya selama ini belum akrab?? apalagi keadaan mereka berdua yg sangat berbeda?? 🤔😇😇
Herman Lim
akhir Abi juga yg paling gerti mantu nya dari pada org tua Arvin sdr
Rieya Yanie
bagkit dan semangat kavindra dan anindya
Mutia 1964
Maaf Thor saran ya...
banyak sekali ketikannya yg rancu...
Nur Aulia
tir jgn lama"di penjaranya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!