Ternyata Dia Muridku

Ternyata Dia Muridku

Persiapan Pernikahan

Gadis berseragam SMA, membonceng dua anak berseragam SMP dan SD di belakangnya adalah pemandangan yang setiap hari Senin sampai Jumat dilihat orang-orang yang berlalu lalang di area komplek perumahan sederhana hingga ujung jalan komplek yang tersambung dengan jalan raya.

Pemandangan itu terlihat setiap hari selama beberapa tahun pasca berita meninggalnya seorang laki-laki penjual alat-alat rumah tangga di sebuah pasar tradisional, yang menjadi tulang punggung dan pelindung mereka selama ini karena sebuah kecelakaan.

Sepulang dari pasar ayah tiga anak itu dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal, motor yang dikendarainya oleng dan menabrak pembatas jalan. Keadaan jalanan saat itu memang licin karena baru saja terjadi hujan lebat. Cuaca yang cukup mendung dan berkabut pasca hujan ditambah waktu menunjukan hampir maghrib diperkirakan menjadi penyebab laki-laki yang mengendarai motor itu kehilangan fokus penglihatannya.

Motor yang dikendarainya tiba-tiba oleng dan menabrak pembatas jalan. Sang pengendara terjatuh dengan posisi kepala terbentur ke aspal. Helm yang digunakannya lepas seketika dan dia terdampar di tengah jalan dengan darah keluar dari kepalanya. Isak tangis istri dan ketiga anaknya mengiringi pemakaman.

Kini tiga tahun berlalu dari duka yang tidak akan pernah dilupakan keluarga itu. Sang gadis bernama Inayah, anak sulung dari tiga bersaudara membantu sang ibu yang setiap pagi akan pergi ke pasar untuk berjualan san pulang menjelang magrib. Sementara tugas rumah dari mulai memasak, menyiapkan perlengkapan sekolah akan dilakukan oleh Inayah.

Otak cerdas dan sifat ulet yang dimiliki Inayah membawanya pada pencapaian pendidikan yang terbilang tinggi di kampungnya. Berkat kecerdasannya dia meraih beasiswa pendidikan sampai sarjana dari yayasan yang kini menjadi tempatnya mengabdikan diri. Jalur prestasi akademik dan non akademik yang dimilikinya selama bersekolah di SMP dan SMA Negeri yang ada di kampung itu menjadi bekal Inayah mendapatkan beasiswa kuliah.

Selesai menuntaskan pendidikannya, Inayah pun ditarik menjadi salah satu pengajar di yayasan yang memberinya beasiswa. Di yayasan tempatnya mengabdi terdapat lembaga pendidikan mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini sampai universitas. Inayah bertugas menjadi guru Bimbingan Konseling di SMA, sesuai dengan kualifikasi pendidikannya.

Di beberapa kesempatan Inayah juga tak jarang menjadi asisten dosen pada mata kuliah yang sesuai pendidikannya, satu waktu Inayah pernah ditawari untuk menjadi dosen di sana namun dia belum cukup percaya diri untuk itu mengingat pendidikannya dirasa masih belum mumpuni dan pertimbangan lainnya.

Hari-hari dilalui Inayah dengan bahagia, rutinitasnya tidak jauh dari mengajar, mengerjakan pekerjaan rumah dan kadang membantu ibunya berjualan di pasar. Hingga suatu hari seseorang yang sudah menaruh hati padanya sejak sekolah menengah atas datang untuk melamarnya.

Di masa lalu mereka sempat menjalin hubungan, namun karena sang lelaki harus kuliah ke luar kota alhasil hubungan mereka menggantung tanpa kejelasan. Setelah keduanya menyelesaikan pendidikannya masing-masing ternyata waktu kembali mempertemukan mereka dalam sebuah reuni, menjalin kembali hubungan yang pernah terputus ruang dan waktu. Selama tiga tahun ini Inayah setia menjalani hubungan jarak jauh dengan kekasihnya karena sang kekasih bekerja di luar kota.

Farhan Abdillah nama laki-laki itu. Kakak kelas Inayah saat menempuh pendidikan di SMA, usia mereka terpaut dua tahun. Laki-laki itulah yang sudah membuat Inayah memantapkan diri untuk melabuhkan hatinya pada dia. Selama ini Inayah dengan penuh ketulusan dan kesetiaan menanti kedatangan sang kekasih untuk meminangnya.

"Kapan Aa datang?" tanya Inayah, hari ini adalah hari Minggu, Inayah libur mengajar dan memilih tetap berada di rumah, kedua adiknya baru saja pergi. Indira ada kerja kelompok dengan teman kuliahnya sementara Irfan berlatih silat di padepokan tempatnya belajar ilmu bela diri.

Rencananya selepas dzuhur Inayah akan datang ke pasar untuk membantu sang Ibu berjualan, namun tanpa diduga dan menjadi kejutan yang membuatnya berbunga-bunga Farhan datang berkunjung.

"Sudah tiga hari Aa pulang." jawab Farhan, dia menatap lekat gadis yang selama ini menjadi kekasihnya.

Deg ...

Inayah yang sedang fokus menyimpan segelas minuman dan beberapa toples cemilan seketika mendongak ke arah sang kekasih.

"Sudah tiga hari?" tanya Inayah dengan intonasi terkejut, ada rasa kecewa yang tiba-tiba merasuki hatinya. Kenapa sang kekasih baru berkunjung, bahkan selama tiga hari ini tak ada kabar apapun walaupun sebatas pesan. Farhan juga baru mengunjunginya padahal tempat tinggal mereka hanya berjarak sekitar satu jam, masih satu kabupaten hanya beda kecamatan.

"Maaf aku baru menemuimu. Di rumah ada acara tasyakur aqiqah anaknya A Firman jadi aku sibuk membantu." ucap Farhan dengan tatapan yang tak lepas dari Inayah.

Inayah pun akhirnya mengangguk faham, dia tidak mau memperpanjang perkara dan memilih percaya. Selama menjalin hubungan baru dua kali Inayah diajak berkunjung ke rumah keluarga Fathan, terakhir saat Idul Fitrti tahun kemarin.

"Nay ..." Farhan menahan lengan Inayah yang akan beranjak untuk menyimpan nampan ke belakang.

"Duduklah, ada yang ingin aku sampaikan." Inayah patuh, nampan disimpannya di bawah meja dan dia siap untuk mendengarkan penuturan sang kekasih yang tampak serius.

"Aku mau menikahimu."

Deg ...Inayah seketika mematung mendengar kalimat yang tanpa prolog langsung terucap dari mulut Farhan.

"Aa serius?" tanya Inayah segera mengembalikan fokusnya.

"Iya, aku mencintaimu Inayah, kamu adalah wanita yang tepat untuk menjadi ibu dari anak-anak kita."

Seketika bunga-bunga seperti bermekaran di hati Inayah, penantiannya selama tiga tahun ternyata tidak sia-sia, sang kekasih akhirnya datang untuk mempersuntingnya.

Kesepakatan dua keluarga pun terjadi. Fathan datang bersama dua kakak dan kakak iparnya saat menentukan waktu pernikahan mereka. Kedua orang tua Farhan katanya tidak bisa hadir karena sedang tidak sehat dan akan hadir saat hari pernikahan.

Sejumlah uang juga Fathan transfer ke rekening Inayah untuk mempersiapkan semua perlengkapan pernikahan.

Ibu Ani, ibunda Inayah menjadi orang yang paling bahagia mendapati kabar sang putri sulungnya akan dipersunting lelaki pujaannya. Usia Inayah sudah lebih dari cukup untuk menikah, dua puluh lima tahun adalah usia uang cukup matang untuk ukuran gadis desa sepertinya.

Walaupun kedatangan Farhan hari itu tidak didampingi kedua orang tuanya tapi Ibu Ani menyambutnya dengan suka cita. Akhirnya dia bisa bernafas lega, gunjingan tentang putri sulungnya yang belum kunjung menikah akan mereda. Selain itu Indira putri keduanya yang juga sudah mempunyai kekasih tidak masalah jika harus menikah setelah selesai kuliah nanti.

"Teh, undangan semuanya jadi lima ratus orang. Semuanya jadi tanggung jawab Irfan untuk membagikannya. Kemarin udah dibagikan sebagian, ini sisanya tinggal dua ratusan, Insya Allah hari ini selesai." ucap Irfan, sebagai anak laki-laki satu-satunya dia terlihat lebih dewasa dari umurnya, sudah bersiap untuk pergi ke berbagai tempat untuk mengantar undangan.

Persiapan pernikahan sudah hampir sembilan puluh lima persen. Wedding organizer sudah oke, catering, dan lain sebagainya sudah oke. Tinggal membagikan undangan yang rencananya akan dibagikan seminggu sebelum hari H dan itu tepat hari ini.

"Kamu hati-hati di jalan ya, untuk ke sekolah biar Teteh yang mengantarkannya sekalian menanyakan surat persetujuan pengajuan cuti, kata bagian TU hari ini sudah bisa diambil." Hari ini adalah hari Senin, Inayah akan berangkat ke sekolah sekalian mengantarkan undangan pernikahannya.

"Bu Inayah, Alhamdulillah sudah datang. Tolong ke ruangan Bapak sebentar." Inayah yang baru sampai di ruangannya terkejut, pagi-pagi begini dia sudah dipanggil ke ruangan kepala sekolah.

"Tolong bantu siswa ini, dia sepertinya sudah tidak ada semangat belajar. Sudah dua minggu bersekolah di sini belum juga ada perubahan." Kepala sekolah mengulurkan sebuah berkas siswa baru di tangannya dan dengan sigap diambil Inayah.

"Rayyan Alfarizky Mahardika" gumam Inayah, membaca nama yang tersemat pada biodata diri murid baru itu.

Terpopuler

Comments

adelina rossa

adelina rossa

assalamualaikum...hadir kak salam kenal

2025-05-18

1

Tasmiyati Yati

Tasmiyati Yati

Rayyan anaknya kamilia dan Alm Cakra, anak tirinya Ariq

2025-01-08

1

nuraeinieni

nuraeinieni

aq mampir thor

2025-01-16

1

lihat semua
Episodes
1 Persiapan Pernikahan
2 Bimbingan Konseling
3 Maaf untuk Berpisah
4 Kekecewaan Keluarga
5 Bahan Gunjingan
6 Hilang Fokus
7 Lara Seorang Ibu
8 Keputusan Inayah
9 Tidak Mudah
10 Kejutan
11 Ketegasan Inayah
12 Tidak Ada yang Kebetulan
13 Fans Rayyan
14 Kejutan untuk Rayyan
15 Tamu Tak Diundang
16 Memilih Pergi
17 Pamit
18 Mencari Informasi
19 Ada Yang Salah?
20 Pekerjaan Baru
21 Ku Pasti Menemukanmu
22 Menikah Muda
23 Bertemu BOS
24 Berkenalan
25 Mengingatkan tentang Keluarga El-Malik
26 Pindah Tugas
27 Pe De Ka Te
28 Pulang Kampung
29 Kabar Rayyan
30 Rival
31 Memaksimalkan Ikhtiyar
32 Ungkapan Hati
33 Berakhir Menjadi Teman
34 Semakin Dekat
35 Teman Baru
36 Momen Berharga
37 Saran Bunda
38 Tentang Marisa
39 Pulang
40 Ternyata Dia Muridku
41 Pengakuan Rayyan
42 Hasan Syok
43 Kembali Syok
44 Cinta Ditolak
45 Tekad Rayyan
46 Berusaha Meyakinkan
47 Teman SMA
48 Alasan Inayah
49 Tamu Tak Terduga
50 Misi Dimulai
51 Pergi Bersama
52 Eksekusi Misi 1
53 Eksekusi Misi 2
54 Hari Pertama di Yogya
55 Tanpa Sengaja Bertemu
56 Malam Kedua di Yogya
57 Kabar dari Garut
58 Harapan Sang Ibu
59 Wanita Itu Kamu
60 Merasa Terhina
61 Menuju Tahap Akhir
62 Kebingungan Inayah
63 Aku Datang
64 Alhamdulillah
65 Bersedia
66 Panggilan Baru
67 Promo Karya Baru
68 Pacaran Halal
69 LDR
70 Obat Kangen
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Persiapan Pernikahan
2
Bimbingan Konseling
3
Maaf untuk Berpisah
4
Kekecewaan Keluarga
5
Bahan Gunjingan
6
Hilang Fokus
7
Lara Seorang Ibu
8
Keputusan Inayah
9
Tidak Mudah
10
Kejutan
11
Ketegasan Inayah
12
Tidak Ada yang Kebetulan
13
Fans Rayyan
14
Kejutan untuk Rayyan
15
Tamu Tak Diundang
16
Memilih Pergi
17
Pamit
18
Mencari Informasi
19
Ada Yang Salah?
20
Pekerjaan Baru
21
Ku Pasti Menemukanmu
22
Menikah Muda
23
Bertemu BOS
24
Berkenalan
25
Mengingatkan tentang Keluarga El-Malik
26
Pindah Tugas
27
Pe De Ka Te
28
Pulang Kampung
29
Kabar Rayyan
30
Rival
31
Memaksimalkan Ikhtiyar
32
Ungkapan Hati
33
Berakhir Menjadi Teman
34
Semakin Dekat
35
Teman Baru
36
Momen Berharga
37
Saran Bunda
38
Tentang Marisa
39
Pulang
40
Ternyata Dia Muridku
41
Pengakuan Rayyan
42
Hasan Syok
43
Kembali Syok
44
Cinta Ditolak
45
Tekad Rayyan
46
Berusaha Meyakinkan
47
Teman SMA
48
Alasan Inayah
49
Tamu Tak Terduga
50
Misi Dimulai
51
Pergi Bersama
52
Eksekusi Misi 1
53
Eksekusi Misi 2
54
Hari Pertama di Yogya
55
Tanpa Sengaja Bertemu
56
Malam Kedua di Yogya
57
Kabar dari Garut
58
Harapan Sang Ibu
59
Wanita Itu Kamu
60
Merasa Terhina
61
Menuju Tahap Akhir
62
Kebingungan Inayah
63
Aku Datang
64
Alhamdulillah
65
Bersedia
66
Panggilan Baru
67
Promo Karya Baru
68
Pacaran Halal
69
LDR
70
Obat Kangen

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!