Pernikahan yang di awali dengan perjodohan memang tidak banyak yang endingnya bahagia. Hal ini yang di alami oleh Nur Azizah, bahkan di usia nya yang baru menginjak usia ke 25 tahun dia harus menjadi seorang single parent alias janda.
"Maaf Zah.." ucap Raka Abdillah yang tak lain adalah suami dari Azizah.
"Kenapa kamu tega sekali melakukan ini pada ku Mas.."
Bagaimana kehidupan Azizah setelah di ceraikan oleh suami nya, dan fakta apa saja yang Azizah ketahui tentang suami nya selama ini? Ikuti terus karya terbaru author ya Readers...jangan lupa dukungannya selalu 🥰☺️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.Irawana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 18 Boleh kan bunda..
"Terimakasih pak untuk pakaian nya," ucap Zizah canggung.
Sebenarnya dia merasa tidak enak harus menerima pemberian dari Abian tadi. Namun dia tidak ada pilihan lain. Dia tidak mungkin pulang untuk berganti pakaian saat ini dengan meninggalkan Rizky sendirian di rumah sakit. Jadi mau tidak mau Azizah pun menerima bantuan dari Abian.
"Hemm...oh ya ini ada makanan buat kamu, saya tidak tahu kamu suka atau tidak dengan makanan yang asisten saya beli tadi," Abian menyerahkan sebuah paper bag kembali kepada Azizah namun kali ini berisi sebuah nasi kotak lengkap dengan air mineral dan satu cup tea hangat.
Azizah meraih paper bag itu dengan begitu canggung, lagi - lagi dia merasa tidak enak dengan Abian. Pasal nya dia saja baru bertemu dan mengenal laki - laki itu beberapa jam yang lalu.
"Terimakasih pak, cuma saya saat ini tidak merasa lapar sama sekali."
"Sekalipun kamu merasa tidak lapar, kamu harus makan supaya kamu ada tenaga untuk menjaga Rizky nanti nya. "
Yang di katakan Abian memang benar ada nya. Yang di butuhkan Azizah saat ini adalah tubuh yang kuat, yang sehat supaya bisa merawat anak nya yang saat ini masih terbaring lemah di tempat tidur di sebuah ruangan perawatan.
Setelah memastikan Azizah memakan makanan yang dia berikan tadi, Abian pun pamit untuk pulang.
Sebelum pulang tadi laki - laki itu sempat menjelaskan kenapa dia bisa berada di rumah sakit saat ini dan tidak sengaja melihat Azizah dengan penampilan yang sangat berantakan sekali di ruang gawat darurat tadi. Abian tidak memberi tahu jika sebenarnya dia tadi sempat mendengar dan melihat kejadian saat di depan poli anak tadi.
"Bunda...." Lirih Rizky yang baru saja membuka mata nya.
Azizah yang saat ini sedang tertidur dengan posisi duduk langsung terbangun," Iya sayang....bunda ada di sini nak?" Jawab Azizah dengan sangat khawatir.
"Badan Rizky sakit semua bunda..."
Azizah langsung memeluk sang anak yang terbaring lemah di depan nya, sungguh dalam hati nya saat ini ada rasa penyesalan yang luar biasa sekali. Kalimat andai saja aku tidak meninggalkan Rizky sendirian, andai saja aku membawa Rizky kembali ke pasar lagi, andai aku tidak ceroboh dan masih banyak lagi kalimat dengan kata depan andai itu bersemayam dalam otak nya saat ini.
Namun mau bagaimana lagi, kita sebagai manusia biasa tidak akan pernah tahu tentang musibah yang akan menimpa kita.
"Maafin bunda ya sayang, harus nya bunda ngga biarin Rizky nunggu bunda di sana sendirian, harus nya bunda ngajak Rizky untuk balik lagi ke pasar," ucap Azizah dengan berlinangan air mata.
"Bunda tidak salah, Rizky baik - baik saja bunda..." Tangan bocah tampan itu terulur ke pipi sang bunda dan di hapus lah air mata yang saat ini membasahi pipi wanita yang paling dia sayangi itu.
"Bunda...."
"Iya sayang..."
"Tadi Rizky lihat ayah..."
Deg,
"Lihat ayah?" Azizah mengulang perkataan Rizky.
"Hu'um...."
"Rizky melihat ayah di mana sayang?"
"Tadi saat Rizky menunggu bunda, Rizky lihat ayah baru keluar dari minimarket yang ada di seberang jalan itu. Rizky langsung berlari ke sana sambil memanggil nama ayah cuma seperti nya ayah ngga mendengar panggilan Rizky, tapi abis itu Rizky ngga ingat apa - apa lagi bunda. Ayah ke sini ngga bunda?"
"Ya Allah... ternyata Rizky tertabrak mobil karena melihat mas Raka tadi, apa benar mas Raka tidak mendengar panggilan Rizky, atau...."batin Azizah.
"Bunda...."
"Eh iya sayang gimana?"
"Rizky mau ketemu ayah, bunda..."
Azizah memejamkan mata nya, ini lah yang dia takutkan selama ini jika anak nya bertanya seperti ini. Dia tahu betapa anak nya sangat membutuhkan sosok ayah saat ini, sejak Rizky lahir dia tidak pernah mendapatkan perhatian dari Raka, setiap kali bocah tidak berdosa itu mendekat ke Raka, maka dengan beribu alasan Raka akan menghindar. Jika mengingat semua itu hati Azizah merasa sakit sekali.
"Rizky mau ketemu ma ayah?" tanya Azizah dengan tersenyum lembut.
Rizky mengangguk," boleh kan bunda?" ucap Rizky dengan tatapan yang penuh harap.
"Iya sayang, bunda hubungi ayah dulu ya?"
Azizah kemudian langsung meraih ponsel nya di atas lemari kecil yang berada di sebelah bed Rizky. Dia langsung menekan nomer mantan suami nya itu. Azizah merasa lega karena panggilan telepon itu tersambung dan langsung di angkat oleh pemilik handphone itu. Namun perasaan lega itu seketika berubah menjadi kecewa karena yang mengangkat telepon itu bukanlah Raka melainkan Rania.
"Hallo ada apa !" jawab Rania dengan nada yang ketus.
Azizah langsung menjauh dari Rizky, dia tidak mau jika anak nya itu mendengar perkataan yang tidak mengenakan dari dia atau Rania nanti nya. Terlebih di ruangan saat ini lumayan ramai karena ini juga masuk jam besuk.
Maklum saja Rizky saat ini berada di ruang perawatan kelas tiga. Saat ini Azizah hanya mampu memberikan perawatan anak nya di kelas itu. Dan kalian tahu sendiri kan di ruang rawat kelas tiga itu seperti apa keadaannya.
"Di mana mas Raka, aku ingin bicara dengan dia. Ini masalah Rizky, dia ingin bertemu dengan ayah nya," ucap Zizah tanpa basa basi.
"ck...bukan nya kita sudah sepakat ya Zah, setelah mas Raka mendonorkan darah nya maka kamu dan Rizky tidak boleh mengganggu nya lagi. Ehm....aku tahu sekarang, ini hanya akal - akalan kamu saja kan, berdalih karena anak padahal kamu sendiri yang masih kegatelan mau mendekati mas Raka lagi, basi tahu Zah !"
Azizah memejamkan mata nya sambil menghela nafas nya, kalau bukan demi Rizky dia juga ogah menghubungi mantan suami nya itu.
"Terserah kamu mau ngomong apa Rania, yang jelas Rizky itu anak kandung mas Raka jadi dia masih berhak atas mas Raka. Dan ingat sampai kapan pun tidak ada yang namanya nya mantan anak Rania. Aku harap kamu bisa mengerti saat ini Rizky sangat butuh ayah nya dalam kondisi dia yang seperti ini. Kamu juga seorang ibu kan Rania, harusnya kamu memahami apa yang Rizky rasakan saat ini."
Di seberang sana Rania hanya memutar bola mata nya, dirinya sangat muak dengan apa yang Azizah katakan.
"Bersyukur nya Saka bukan Rizky, dan akan ku pastikan Saka selalu memperoleh kasih sayang yang berlimpah dari ayah nya, tidak seperti anak mu. Dah ah, ngga usah kebanyakan drama deh, Mas Raka nya sudah tidur nyenyak sekarang, dia kelelahan biasa habis minta jatah," kata Rania dengan nada mengejek dan setelah itu langsung menutup telepon nya secara sepihak.
Tut,
Tut,
Tut,
"Tadi siapa yang telepon sayang...." tanya Raka yang baru saja masuk ke kamar nya.
"Ehm...ngga tahu mas, kayak nya orang mau nipu deh. Secara kan sekarang banyak modus seperti itu.. Oh ya mas, Saka udah tidur kan?" ucap Rania dengan berusaha setenang mungkin. Untung saja dia tadi buru - buru menghapus nomer Azizah dari history panggilan yang masuk di ponsel Raka.
Raka hanya menganggukkan kepalanya, laki - laki itu langsung berjalan ke arah kamar mandi.
"Untung saja...."
Raka tidak peka pada waktu kerja Rania tidak curiga, aku tebak Rania ada main sama bosnya, Saka anak bos Herman
cpt ptusin tu nnek shir,jgn smp azizah kna lbrak gra2d tduh mrebut tnangn orng....tp kl pun abian ptus sm tu nnek shir,msh ada adeknya yg jd rival....blm lg mntannya azizah jg yg curi2 ksmptan.....
berat deh prjuanganmu....
Abian yg dngin,ko bsa tkluk sm nnek sihir????udh mh pnmpilannya ky gt,klakuannya jg sm ky orangnya...
bda bgt dong sm azizah yg kalem....
Akoh udh mmpir....slm knl....
lngsng ska crtanya,mskpn d awl smpt nyesek jg....
Btw,kk adek saingn dongggg.....
Ayo smngttttt.....