Menceritakan seorang pemuda kampung yang bernama Daniel yang pergi ke kota untuk mengejar cita citanya menjadi seorang penyanyi solo di audisi pencari bakat, dan saat dia menemukan tempat tinggal barunya dia memiliki seorang tetangga wanita yang sangat bar bar, dikarenakan ruangan mereka hanya terhalang oleh dinding sangat tipis mereka seakan terganggu oleh kegiatan mereka masing masing, mereka pun mulai menganggu satu sama lain. seiring berjalannya waktu mereka pun mulai akrab dan timbul rasa nyaman di keduanya, walaupun tanpa mengetahui nama dan wajah satu sama lain mereka mencoba untuk menjalani hubungan yang cukup unik diantara mereka berdua, bagaimana ceritanya Yuk coba ikuti semoga Kalian suka ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Archers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 double date
Saat Amanda sedang menyiapkan makanan sang Kaka datang dan langsung menghampirinya
"apakah sudah saatnya kan?" Tanya sang Kaka
Sttt Amanda memberi kode dengan caraenutup bibirnya dengan telunjuknya agar kakaknya tidak berbicara.
" Aku datang untuk" ujar sang Kaka tetapi langsung di potong oleh Amanda
" Jangan katakan hal aneh" bisik Amanda tersenyum
Sedangkan Daniel kini sedang bersiap siap bersama Asep di ruangan Daniel.
" Kenapa kau membawa ini?" Tanya Daniel saat melihat Asep membawa sebuah melon.
" Kenapa hanya ada dua kursi?" Tanya asep tanpa menjawab pertanyaan Daniel sebelumnya.
" Kenapa kau memakai jas?" Ujar Daniel yang melihat Asep mengunakan jas berwarna hitam.
" Kau bilang aku terlihat sangat tampan di acara pernikahan kemarin kan" ujar Asep sambil tersenyum.
Sedangkan di ruangan Amanda mereka kini sedang mendengarkan percakapan Asep dan Daniel.
" Siapa namanya?" Tanya sang Kaka dengan pelan yang penasaran dengan nama Daniel
" Kami sepakat tidak memberitahukan nama masing masing" jawab Amanda pelan sambil tersenyum.
" Tapi kau tak tau apa apa tentangnya " ujar sang Kaka berbisik.
Saat mereka sedang mengobrol tiba tiba Daniel mengetuk dinding itu.
" Permisi sapalah temanku ini" ujar Daniel Sambil mengetuk dinding itu.
" Cepat sapa" titah Daniel berbisik kepada Asep
Dan Asep pun hanya mengangguk menjawab ucapan Daniel.
" Halo " ujar Asep sembari mengetuk dinding itu
Amanda yang mendengar suar berbeda dari kamar Asep langsung menjawab ucapan itu
" Halo juga" jawab Amanda bersama kakaknya.
" Ini terasa aneh" ujar Asep tertawa sambil melirik kearah Daniel.
Dan mereka pun tertawa bersama dikarenakan baru kali ini mereka melakukan kencan seperti ini.
Dan mereka pun mulai makan malam bersama sama.
" Jika kalian saling menyukai kalian pasti ingin bergandengan tangan, bahkan melakukan lebih" ujar sang Kaka menggoda sang adik.
" Hentikan" ujar Amanda malu.
" Benar bahkan jaman sekarang mereka yang berpacaran bisa langsung berhubungan intim" celetuk Asep tertawa di ikuti oleh Daniel yang tersenyum di samping Asep karena mendengar ucapan konyol Asep.
" Dasar gila" pekik kakanya Amanda yang terkejut dengan ucapan Asep yang sangat memalukan itu.
" Hentikan " ujar Amanda seketika kakanya langsung menutup mulutnya.
" Hay apakah kau pernah melakukannya, bahkan kau tidak punya pacar kan, aku sungguh minta maaf" ujar Daniel yang terkejut saat iya tersadar mendengar ucapan Asep itu, dia tidak menyangka bahwa Asep bisa berbicara seperti itu saat mereka sedang berkencan. Dan dia merasa malu dan bersalah terhadap Amada dan teman yang bersamanya.
Sedangkan Asep hanya terdiam saat dirinya di marahi oleh Daniel.
" Apakah kau juga berpikir seperti itu?" Tanya Amanda tiba tiba kepada Daniel.
" Tentang hubungan intim dahulu?" Tanya Daniel polos.
Sang Kaka hanya tertawa mendengar ucapan Daniel ag polos itu.
" Tidak maksukdku aku tidak pernah melakukan, aku lebih suka hubungan kita sekarang "ujar Daniel segera dikarenakan dia baru sadar dengan perkataannya.
Di ruangan Amanda kini sang Kaka hanya tertawa terpingkal pingkal mendengar ucapan Daniel yang kelewat polos itu, dial berpikir daniel adalah orang yang lucu pikirnya.
" Tidak banyak yang berpacaran seperti ini, tidak melihatmu membuat hubungan kita lebih menarik, aku sungguh menyukainya" ujar Daniel tersenyum
Tetapi setelah berkata seperti itu seketika kepalanya mendapatkan sebuah tabokan dari Asep.
" Dia menyukainya" ujar sang Kaka sambil berbisik di telinga Amanda.
Amanda hanya tersenyum mendengar ucapan Daniel dia sangat senang mendapat dan mengenal seseorang yang seperti Daniel yang bisa mengerti dan memahami dirinya.
Dan malam itu mereka ber empat menghabiskan waktu bersama, mereka saling bertukar cerita dan tertawa bersama saat salah satu mereka mengatakan hal konyol.
Dan acara kencan mereka pun berakhir, dan Amanda pun mengantarkan kakanya ke depan pintu keluar.
" Kau terlihat sangat cantik hari ini" puji sang Kaka sambil tersenyum
" Kenapa tiba tiba memuji?" Tanya Amanda malu malu.
" Amanda kau kelihatan lebih baik dari sebelumnya, semoga sukses, tetapi jika dia melukai hatimu segera beri tahu aku, akan aku habis dia" tawa sang Kaka menghibur adiknya.
" Baiklah terimakasih kak" ujar Amanda tersenyum.
" Baiklah aku pamit pulang " ujar Kaka Amanda yang langsung pergi dari sana.
Di ruangan Daniel kini Asep sedang di dorong keluar oleh Daniel.
" Berhenti berbicara omong kosong, sekarang pulanglah" ujar Daniel yang mendorong Asep ke arah pintu keluarnya.
" Apa kalian berdua akan melakukan sesuatu saat aku pergi" ujar Asep.
" Diam dan pergilah " ujar Daniel
" Hey kemarilah" ujar Asep memanggil daniel
" Apa" malas Daniel yang menghampiri Asep.
" Katakan padaku, apakah kau akan melanjutkan atau memutuskannya saat setelah melihat wajahnya? Cinta tanpa mengenal satu sama lain itu omong kosong" Tanya Asep berbisik di telinga Daniel.
" Sudahlah cepet pergi sana, lalu gosok gigimu, nafasmu bau" usir Daniel dikarenakan Asep yang sudah mabuk dan bau minuman.
" Baiklah sampai jumpa" teriak Asep yang menutup pintunya dari luar
" Hmmm iya" jawab Daniel
Disaat Daniel kembali ke dalam dan hendak mengetuk dinding itu dia mendengar pintunya kembali di ketuk seseorang. Daniel yang geram pun kembali menghampiri pintu itu, dia berpikir bahwa Asep kembali mengetuk pintunya itu.
" Sudah kubilang cepat pergi" geram aseobyang membuka pintunya. Saat iya membuka terlihat Asep sedang membopong Niko yang Sedang mabuk.
" Kenapa kalian tidak mengangkat telponku" ujar Niko yang mabuk.
" Haha kalu makan malam sendirian " ujar Niko tertawa karena ia melihat bekas makan malam Daniel bersama Amanda.
Tetapi Daniel tidak menjawab ucapannya Niko, dia justru mengambil plastik keresek yang Niko bawa.
" Terimakasih untuk ini dan pergilah" usir Daniel yang mendorong kedua temannya itu dan langsung menutup pintunya kembali
Daniel pun kembali memasuki kamarnya dia mendengar pintunya kembali di gedor oleh Niko tetapi ia membiarkannya dan akhirnya mereka berdua pun pergi.
Malam itu hujan turun, kini Amanda baru selesai mandi saat ia hendak mengambil sesuatu di lemari iya melihat ponselnya menyala dan ia menemukan pesanan yang iya terima dari nomor tak dikenal.
Dan Amanda pun membukanya.
" Kau memblokirku, buka kembali blokirannya, dari Devon." Ternyata isi pesan itu adalah dari Devon sang direktur PT prof design mantan bosnya Amanda.
Dan Amanda pun hanya membiarkan pesan itu dan dia memaparkan ponsel nya ke kasur dengan sembarang. Dia sungguh tidak peduli lagi dengan orang bernama Devon itu.
Pagi harinya kini Daniel sedang rebahan di kasur sedangkan Amanda sedang fokus dengan laptopnya.
" Apakah kamu tahu dengan komik " cat town?" Tanya Amanda.
" Apa?, aku tidak tahu tetapi aku punya banyak komik dalam seri ini di musim ini" Tanya Daniel yang langsung bangun dari Rebahannya
" Aku juga, aku punya Setiap buku" jawab Amanda yang tersenyum mendengar ucapan Daniel
" Karakterku sungguh akan di pakai untuk seri di musim ini?" Ujar Amanda saat melihat laporan yang iya terima di emailnya
" Mereka akan memakai desain milikmu untuk mengantikan karakter baru" ujar Daniel
" Sebenarnya tidak langsung bisa dipakai, aku harus memodifikasinya agar sesuai dengan yang mereka inginkan" jawab Amanda yang masih berfokus dengan laptopnya.
" Tetapi itu masih Desain milikmu kan, kau memang hebat, jika kau melihat ini aku sampai merinding saat mendengar dirimu yang sangat jenius" ujar antusias daniel.
Sedangkan Amanda hanya tertawa kecil mendengar pujian Daniel yang sangat berlebihan pikirnya.
