NovelToon NovelToon
KAISAR IBLIS TAK TERKALAHKAN

KAISAR IBLIS TAK TERKALAHKAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Fantasi Timur / Iblis / Akademi Sihir / Light Novel
Popularitas:1k
Nilai: 5
Nama Author: NAJIL

Menceritakan perjalanan raja iblis tak terkalahkan yang dulu pernah mengguncang kestabilan tiga alam serta membuat porak-poranda Kekaisaran Surgawi, namun setelah di segel oleh semesta dan mengetahui siapa dia sebenarnya perlahan sosoknya nya menjadi lebih baik. Setelah itu dia membuat Negara di mana semua ras dapat hidup berdampingan dan di cintai rakyat nya.

Selain raja iblis, cerita juga menceritakan perjuangan sosok Ethan Valkrey, pemuda 19 tahun sekaligus pangeran kerajaan Havana yang terlahir tanpa skill namun sangat bijaksana serta jenius, hidup dengan perlakukan berbeda dari ayahnya dan di anggap anak gagal. Meskipun begitu tekadnya untuk menjadi pahlawan terhebat sepanjang masa tak pernah hilang, hingga pada akhirnya dia berhasil membangkitkan skill nya, skill paling mengerikan yang pernah di miliki entitas langit dengan kultivasi tingkat tertinggi.

Keduanya lalu di pertemukan dan sejak saat itu hubungan antara bangsa iblis dan ras dunia semakin damai.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NAJIL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

19

Belum sempat menyelesaikan kalimatnya, ular raksasa itu bergerak dengan kecepatan kilat. Dalam sekejap, tubuh Enzo terbungkus oleh lilitan kuat ular tersebut. Tanduk-tanduk bercabangnya menciptakan percikan petir yang menyambar liar ke segala arah, merusak pohon dan tanah di sekitar mereka. Suara dentuman listrik menggelegar, menggetarkan udara.

Monster itu bukan sekadar hewan buas, melainkan ancaman nyata yang menjadi alasan mengapa hutan kematian begitu ditakuti. Aura ganasnya memenuhi sekeliling, membuat udara terasa berat. Enzo kini hanya terdiam, terjebak di tengah lilitan ular yang mengerikan, seolah benar-benar akan menjadi santapan makhluk itu.

Tatapan ular semakin tajam, dan dari tanduknya, kilatan petir mulai terkumpul, membentuk energi mematikan yang siap dilepaskan. Angin kencang berputar di sekitar mereka, membawa serpihan dedaunan dan ranting yang berjatuhan. Pohon-pohon tumbang, dan tanah berlubang akibat hempasan liar listrik ular itu.

Namun, di tengah kekacauan tersebut, Enzo tetap tenang, bahkan terdengar bercanda. "Woaaaaah! Jangan tiba-tiba menyerang begini! Aku tetangga barumu... Harusnya kau lebih ramah sedikit," ucapnya dengan nada kesal bercampur candaan.

Sikap santai Enzo membuat situasi terasa absurd, seperti ia sedang berbicara dengan tetangga biasa, bukan monster raksasa yang sedang mencoba menghancurkannya. Tapi itulah Enzo—sikap tak kenal takut dan nyelenehnya yang membuatnya berbeda dari siapa pun.

Enzo mencoba melepaskan diri dari lilitan Monster ular, namun monster ular itu tak memberi celah. Dalam satu gerakan brutal, makhluk itu melahapnya bulat-bulat. Suasana mendadak sunyi. Hanya gemerisik daun yang tersapu angin, seolah memberikan jeda sebelum sesuatu yang besar terjadi.

Keheningan itu tak berlangsung lama. Tubuh monster ular mendadak bergetar hebat, sebelum akhirnya meledak dengan keras. Percikan daging dan sisik beterbangan, menyisakan serpihan tubuh yang terpotong kecil-kecil. Kabut asap tebal menyelimuti tempat itu, memenuhi udara dengan bau menyengat.

Dari dalam asap, Enzo melangkah keluar. Wajahnya masam, tak lagi menampilkan senyum santainya. Tangannya sibuk menyibak baju yang basah penuh lendir kental berbau amis. Raut wajahnya menunjukkan kejengkelan yang tak bisa disembunyikan.

"Sialan. Baju ku kotor penuh lendir bau amis..." gumamnya sambil menepuk-nepuk tubuhnya dengan kesal. "Tau gini aku langsung menghajarnya dari awal!"

Enzo menarik napas panjang, mencoba menenangkan diri. Matanya menatap bekas pertempuran tadi, potongan tubuh monster yang kini berserakan di tanah. Ia mendengus pelan, lalu berkata, "Tapi sudahlah..."

Dengan langkah yang lebih hati-hati, Enzo melanjutkan perjalanannya. Kali ini, ia tak lagi bersikap sok kenal seperti sebelumnya. Pengalaman tadi menjadi pengingat yang jelas, bersikap ramah di tempat seperti ini justru bisa membuatnya jadi santapan.

Meskipun begitu, ada secercah senyuman kecil yang tersungging di wajahnya. Tantangan seperti ini, meski merepotkan, adalah salah satu hal yang membuat perjalanan Enzo semakin menarik.

Monster di dunia ini digolongkan menjadi enam tingkatan, masing-masing melambangkan ancaman yang mengintai para pahlawan. Semakin tinggi tingkatannya, semakin mengerikan kekuatan mereka. Di Hutan Kematian, monster-monster ini menjadi bagian dari rantai makanan alami, membentuk ekosistem penuh kekerasan dan ketidakpastian.

Tingkatan Monster di Dunia

Tingkat Nightmare

Monster berukuran kecil dengan kekuatan setara pahlawan ranking Silver. Mereka tidak memiliki pikiran, hanya insting berburu yang liar. Monster tingkat ini sering kali muncul di sekitar pemukiman, menimbulkan kekacauan di masyarakat. Mereka adalah ancaman sehari-hari yang umum, namun tetap merepotkan jika diabaikan.

Tingkat Bloodbane

Monster berukuran sedang dengan kekuatan setara pahlawan ranking Gold. Mereka juga tidak memiliki kesadaran, hanya naluri berburu semata. Monster tingkat ini cenderung hidup berkelompok, membuat mereka jauh lebih berbahaya dibanding Nightmare. Jika tidak ditangani segera, koloni Bloodbane bisa menghancurkan sebuah kota kecil dalam waktu singkat.

Tingkat Oblivion

Monster berukuran besar dengan kekuatan yang sangat mengerikan, hampir setara pahlawan ranking platinum . Mereka sering mengamuk tanpa alasan yang jelas, menghancurkan apapun yang ada di sekitar mereka. Tidak memiliki kesadaran, monster tingkat Oblivion lebih seperti badai yang bergerak, meninggalkan jejak kehancuran di mana pun mereka berada.

Tingkat Calamity

Monster dengan ukuran sangat besar dan wujud yang sering kali aneh serta mengerikan. Kekuatannya setara pahlawan platinum serta beberapa ada yang hampir setara pahlawan ranking Diamond, menjadikan mereka ancaman yang hampir mustahil untuk dihadapi sendirian. Tanpa kesadaran, mereka bertindak hanya berdasarkan insting. Monster tingkat ini sering menjadi penguasa wilayah di mana mereka tinggal, menjadikan tempat itu zona terlarang bagi makhluk hidup lainnya.

Tingkat Inferno (Skicer)

Monster legendaris yang sangat langka. Mereka memiliki kesadaran tinggi dan kekuatan hampir setara pahlawan ranking Superstar. Keberadaannya dapat dihitung dengan jari, namun wujudnya yang luar biasa serta auranya yang mengintimidasi menjadikan mereka sosok yang sulit dilupakan. Monster tingkat Inferno sering menguasai beberapa wilayah sekaligus dan dianggap sebagai puncak rantai makanan di 21 hutan besar.

Tingkat Elder

Monster dari tingkatan tertinggi, keberadaan mereka adalah misteri yang dirahasiakan oleh narator. Tidak ada yang tahu seperti apa bentuk mereka, kekuatan mereka, atau dari mana mereka berasal. Namun, hanya mendengar nama "Elder" sudah cukup untuk membuat para pahlawan sekalipun merasa ngeri.

"Jadi sekarang apa lagi? Kalian juga mau memakan ku seperti ular besar tadi? Kalau iya... Majula kalian semua." Enzo menghela napas lembut, meski begitu, ekspresinya tetap santai, bahkan sedikit mengejek.

Di hadapannya, segerombolan monster Bloodbane berwujud kera-kera mengerikan menghalangi jalan. Mereka berjumlah sekitar tiga puluh ekor, menatap Enzo dengan mata merah menyala penuh kebencian. Sebagian bergelantungan di atas pohon, sementara lainnya berdiri di tanah, mengelilinginya dengan sikap mengancam.

Beberapa dari mereka memiliki tubuh besar, berotot dengan lekukan yang membuat mereka terlihat seperti binatang perang. Taring dan tanduk melengkapi wujud kebrutalan mereka, sementara air liur menetes dari mulut mereka, jatuh ke tanah dan meninggalkan bekas yang menguap perlahan. Aura mencekam memenuhi udara, membuat suasana semakin tegang.

"Sekarang, majulah..." Enzo menyeringai kecil sambil menarik belati dari sarungnya. "Aku tidak akan menahan diri. Hehehe."

Dengan belati di tangan, Enzo bersiap menghadapi gerombolan monster itu. Enzo hanya mengandalkan kekuatan fisiknya—tanpa kutukan atau bantuan sihir persis seperti janjinya ketika awal datang ke tempat ini. Andai Enzo menggunakan kekuatan kutukannya mungkin para monster itu langsung lenyap.

Salah satu monster kera melompat menerjangnya dengan kecepatan tinggi, cakar besar mengarah ke leher Enzo. Namun, hanya dengan satu gerakan cepat, Enzo melancarkan tebasan belatinya yang mengenai perut monster itu.

Tubuh monster kera langsung terlempar jauh, lalu meledak menjadi serpihan seperti monster ular sebelum akhirnya jatuh ke tanah. Sisa-sisa ledakan itu memercikkan darah hijau pekat yang menodai tanah di sekitarnya.

"Hah... Begitu saja?" Enzo menatap sisa-sisa tubuh monster itu dengan santai, belatinya masih berlumuran darah. Dia mengangkat senjatanya ke arah gerombolan Bloodbane lainnya, yang tampak semakin beringas.

"Kalau cuma segini, kalian sebaiknya pulang dan bermain di pohon. Jangan buang waktuku." Senyum kecilnya kembali muncul, tapi kali ini, ada hawa dingin yang memancar dari sorot matanya.

Benar saja, melihat salah satu rekannya tewas dalam sekejap, gerombolan monster kera itu langsung lari tunggang-langgang. Mereka berhamburan ke segala arah, begitu panik hingga air kencing mereka berceceran di sepanjang jalan pelarian. Namun, di antara mereka, ada satu yang berbeda—seekor monster kera berbadan paling besar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!