Seorang gadis tampak kaget melihat kedua orang tuanya bersimbah darah dihadapan seorang pria yang dengan santainya menatap kearah sang mayat kedua orang tua sang gadis tersebut. Sang pria mengatakan pada gadis tersebut kedua orang tuanya memiliki hutang dan jaminannya adalah si gadis tersebut. Sang Pria tau kondisi sang gadis susah menawarkan sang Gadis untuk menikah dengan pria tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Hwang, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 10
Sementara itu, Lee Young dan Young Ji sedang duduk di ruang tamu, membahas rencana mereka. "Young Ji, aku harus pergi secepat mungkin. Aku tidak ingin ada yang menemukan aku di sini," kata Lee Young, suaranya penuh kekhawatiran.
"Aku mengerti, Young ah. Tapi kamu harus berhati-hati. Jangan sampai dia tahu kamu sudah melarikan diri. Jika dia benar-benar mencarimu, dia pasti tidak akan berhenti sebelum menemukannya," jawab Young Ji, wajahnya serius.
Lee Young mengangguk, lalu menatap layar ponselnya yang menunjukkan jadwal penerbangannya dua hari lagi.
"Aku sudah memesan tiket pesawat. Aku akan pergi ke luar negeri, mulai dari awal yang baru." ucap Lee Young
Namun, meskipun Lee Young berusaha untuk tetap tenang, perasaan takut dan cemas terus menggerogoti dirinya. Ia tahu bahwa jika S.Coups benar-benar menemukan dirinya, hidupnya akan jauh lebih sulit lagi.
Di luar apartemen, pengawal S.Coups akhirnya tiba dan mulai mengamati situasi. Mereka tidak sengaja melihat Lee Young dan Young Ji melalui jendela apartemen yang terbuka sedikit. Mereka segera melapor ke S.Coups, yang segera mengambil langkah untuk datang langsung ke apartemen.
Setibanya di depan gedung, S.Coups merasa gelisah. Tanpa membuang waktu, dia menuju ke pintu apartemen Young Ji dan mengetuk dengan keras.
Young Ji, yang mendengar ketukan itu, langsung merasa panik.
"Lee Young, kamu harus bersembunyi. Cepat, ke kamar tidur!" bisiknya sambil berdiri dan menahan napas.
Lee Young hanya bisa mengangguk, tubuhnya gemetar. Dengan cepat, dia berlari menuju kamar tidur sementara Young Ji membuka pintu dengan tenang, mencoba untuk tidak terlihat terburu-buru.
"Selamat malam tuan, ada yang bisa saya bantu?" sapa Young Ji, berusaha menjaga sikap biasa meskipun detak jantungnya semakin cepat.
S.Coups menatap Young Ji dengan tajam, matanya penuh kecurigaan.
"Aku mencari Lee Young. Apakah dia ada di sini?" tanya S.Coups
Young Ji terdiam sejenak, mencoba berpikir cepat. "Dia... Dia baru saja pergi keluar. Mungkin dia sedang berkeliling atau pergi ke tempat lain," jawab gugup Young Ji, berusaha terlihat tidak terburu-buru.
S.Coups menatap Young Ji dengan penuh pertanyaan. "Aku ingin mencari sendiri," ucap S.Coups dengan suara dingin dan tajam. Tanpa menunggu jawaban, dia mulai melangkah masuk ke dalam apartemen.
"Tuan, anda tidak bisa masuk ke apartemen orang dengan sembarangan tuan" marah Young Ji
"Maka dari itu beritahu aku dimana keberadaan Lee Young nona" dingin S.Coups
Young Ji merasa hatinya semakin berdegup kencang, takut S.Coups akan menemukan Lee Young yang sedang bersembunyi di kamar tidur. Dengan langkah cepat, ia berusaha menjaga ketenangannya dan mencoba mengalihkan perhatian S.Coups.
Sambil berusaha menjaga ketenangan, Young Ji mengarahkannya ke ruang tamu dan segera menuju ke dapur untuk mengambil minuman. Namun, pikirannya tidak tenang sama sekali. Di luar jendela, dia bisa melihat beberapa pengawal S.Coups sedang berjaga di sekitar gedung, memastikan tidak ada yang keluar masuk dengan mencurigakan. Jika S.Coups benar-benar memeriksa lebih dalam, semuanya akan terbongkar.
Di kamar tidur, Lee Young duduk di tepi tempat tidur, mencoba untuk tetap diam dan tidak menimbulkan suara apapun. Hatinya berdebar kencang, dan setiap kali mendengar langkah kaki dari ruang tamu, ia merasa dunia ini bisa saja runtuh kapan saja.
"Kenapa dia harus datang sekarang?" pikir Lee Young, merasa seperti terjebak dalam perangkap. "Aku hanya ingin pergi dari sini. Aku ingin bebas." ucap Lee Young.