NovelToon NovelToon
Kesucian Istri Tuan Arrogant

Kesucian Istri Tuan Arrogant

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pernikahan Kilat / Cinta Seiring Waktu / Angst
Popularitas:27.4k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Kembali Ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan s2-nya. Anindya harus dihadapkan masalah yang selama ini disembunyikan Abinya yang ternyata memiliki hutang yang sangat besar dan belum lagi jumlah bunga yang sangat tidak masuk akal.
Kavindra, Pria tampan berusia 34 tahun yang telah memberikan hutang dan disebut sebagai rentenir yang sangat dingin dan tegas yang tidak memberikan toleransi kepada orang yang membuatnya sulit. Kavindra begitu sangat penasaran dengan Anindya yang datang kepadanya meminta toleransi atas hutang Abinya.
Dengan penampilan Anindya yang tertutup dan bahkan wajahnya juga memakai cadar yang membuat jiwa rasa penasaran seorang pemain itu menggebu-gebu.
Situasi yang sulit yang dihadapi gadis lemah itu membuat Kavindra memanfaatkan situasi yang menginginkan Anindya.
Tetapi Anindya meminta syarat untuk dinikahi. Karena walau berkorban demi Abinya dia juga tidak ingin melakukan zina tanpa pernikahan.
Bagaimana hubungan pernikahan Anindya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 30 Mengajak.

Anindya dan Kavindra yang sudah berada di dalam mobil. Hanya makan malam saja tetapi Anindya begitu sangat cantik dengan gamis berwarna biru muda yang pernah dibelikan Kavindra untuknya.

Ini pertama kali bagi Anindya keluar rumah setelah mendapatkan hukuman dan hanya berada di dalam kamar yang tidak bisa melakukan apa-apa selain beribadah.

"Kamu terlihat sangat senang saat aku mengajakmu keluar," ucap Kavindra.

"Bagaimana tidak senang jika saya tidak pernah keluar. Saya seperti burung yang dikeluarkan dari sangkar," jawab Anindya.

"Makanya jangan membuatku kesal dan lihat akibat dari perbuatanmu," ucap Kavindra.

"Saya janji tidak akan melakukan hal itu lagi," jawab Anindya.

"Lalu jika kau melakukannya apa yang akan aku lakukan kepadamu?" tanya Kavindra

"Jika saya kembali melanggar peraturan, maka saya siap untuk mendapatkan hukuman apapun itu," jawab Anindya dengan bijaksana.

"Dan kau berpikiran aku bisa menghukummu?" tanya Kavindra.

"Apa tuan tidak berani memberikan hukuman kepada saya?" tanya Anindya menoleh ke arah suaminya.

"Aku sudah mengatakan tidak pandang bulu dan siapapun yang membuat kesalahan akan mendapatkan hukuman, kau atau pelayan di rumah jika bersalah maka akan diberikan hukuman," jawab Kavindra.

"Saya menerima hukuman apapun itu," ucap Anindya.

Kavindra yang tidak mengatakan apa-apa lagi dan tampak fokus ke depan.

"Aku sangat senang dengan tuan Kavindra yang hari ini mengajakku untuk keluar rumah dan tuan Kavindra juga terlihat tidak marah lagi kepadaku. Aku memang tidak seharusnya melakukan kesalahan itu. Ini adalah kesalahan fatal dan ini tidak akan pernah terjadi, aku tidak ingin membuat beliau kecewa," batin Anindya.

Entah mengapa dia sangat takut sekali mengecewakan suaminya. Kavindra selama ini memang baik kepadanya dan saat Kavindra marah kepadanya dan hal itu membuat Anindya belajar dari kesalahannya.

Anindya tidak akan pernah melihat suaminya marah jika bukan karena kebodohannya yang terlalu ingin ikut campur dan rasa penasaran yang menyelimuti hatinya.

Anindya dan Kavindra yang sudah sampai ke salah satu Restaurant mewah. Mereka berdua diantarkan pelayan memasuki ruangan yang ternyata hanya ada satu meja saja. Ruangan itu juga tampak begitu sangat luas dan sangat romantis.

"Duduklah!" titah Kavindra menarik kursi untuk Anindya. Anindya menganggukkan kepalanya dan masih terus melihat ke sekitarnya yang memang tidak ada siapa-siapa.

Pelayan wanita itu pergi dan Kavindra juga akhirnya duduk di depan Anindya.

"Tuan kenapa tidak ada orang? Apa memang hanya kita berdua yang berada di sini?" tanya Anindya.

"Iya," jawab Kavindra.

Anindya tidak bertanya lagi yang mungkin Kavindra hanya menginginkan moment untuk mereka berdua, jadi memesan Restaurant itu khusus untuk mereka.

Beberapa menit kemudian dua pelayan wanita datang dan menghidangkan makanan di atas meja. Makanan itu sebelumnya sudah dipesan Kavindra dan kemungkinan Anindya menyukainya, karena Kavindra sudah mulai mengetahui apa yang disukai sang istri.

"Silahkan, Nona dan tuan, makannya di nikmati," ucap pelayan itu dengan ramah.

"Terima kasih," sahut Anindya.

Pelayan itu langsung pergi. Anindya melihat menu makanan itu dan menu makanan itu tidak banyak yang pasti Kavindra tahu batasannya memesan makanan yang tidak terlalu berlebihan. Anindya senang jika Kavindra ternyata tidak berubah.

"Aku sengaja memesan Restauran ini hanya untuk kita berdua agar kamu bisa makan dengan nyaman dan tanpa memakai cadar," ucap Kavindra.

Anindya melihat ke arah sang suami, "jadi saya harus membuka cadar?" tanya Anindya.

"Tidak ada orang dan aku juga sudah memerintahkan agar tidak ada yang masuk kecuali aku memanggil," jawab Kavindra.

Anindya menganggukkan kepala dan karena merasa aman, Anindya pun membuka cadarnya. Kavindra tetap saja terlihat begitu sangat kagum dengan mata berbinar yang melihat kecantikan wajah istrinya, walau sering melihatnya tetapi tidak pernah bosan sama sekali.

"Terima kasih tuan, selalu menjaga keamanan saya dan memberikan kenyamanan dalam hal apapun," ucap Anindya dengan tersenyum.

"Saya hanya melakukan apa yang saya inginkan. Karena saya sangat menyukai wajah kamu, jadi saya ingin makan melihat wajah kamu dan maka dari itu saya melakukan hal ini," ucap Kavindra.

Anindya tidak merespon kata-kata itu.

"Anindya apa kamu menyadari jika kamu memiliki wajah yang sangat cantik dan itu yang membuat saya sejak awal penasaran pada kamu," ucap Kavindra yang pasti bukan pertama kali mengatakan istrinya cantik.

Sebagai seorang wanita pasti akan sangat bahagia mendapat pujian itu dan bahkan wajah cantik itu memerah merona dengan senyum tipis yang dia keluarkan.

"Kenapa selalu mengatakan penasaran dan penasaran apa yang beliau maksud. Sebelum menikah. Aku melihat dari tatapan matanya, bahwa dia hanya menginginkan tubuhku dan maka dari itu rela menikahiku. Tetapi kenapa sampai saat ini tidak menyentuhku dan bukankah itu tujuan utama beliau," batin Anindya yang ternyata galau karena permasalahan hal itu.

"Kita mulai makan saja, nanti makannya dingin," ucap Kavindra. Anindya menganggukkan kepala yang tersadar dari lamunannya.

Mereka berdua mulai menikmati makanan itu, Anindya menyukai rasa makanan itu dan suasananya juga tampak sangat tenang seperti apa yang dikatakan Kavindra tidak ada yang masuk sama sekali untuk mengganggu mereka.

"Anindya aku akan ke Milan besok," Anindya tiba-tiba berhenti makan dan melihat ke arah sang suami.

"Ke Luar Negri?" tanya Anindya memastikan sekali lagi yang membuat Kavindra menganggukan kepala.

Wajahnya tampak sendu, bagaimana tidak suaminya baru saja pulang dan sekarang akan kembali ke Luar Negeri.

"Tuan bener-bener sangat banyak pekerjaan. Kalau pengusaha memang sesibuk itu," ucap Anindya dengan tersenyum yang kembali melanjutkan makannya.

Senyum itu tampak sangat terpaksa tidak rela jika Kavindra akan kembali pergi.

"Abi juga dulu seperti itu, saat saya kecil juga Selalu ditinggal ke Luar Negri," lanjutan nya.

"Kamu mau ikut?" tanya Kavindra.

Anindya mengerutkan dahi mendengar ajakan itu.

"Maksud tuan?"

"Saya sedang bertanya kepada kamu apakah kamu mau ikut atau tidak," ucap Kavindra.

"Tuan mengajak saya?" Anindya terlihat sangat tidak percaya.

"Apa itu mungkin?" Anindya masih tidak percaya dan terlihat begitu sangat ragu.

"Tergantung bagaimana kamu membuat saya tidak keberatan membawa kamu," ucap Kavindra yang memberikan kesempatan kepada Anindya.

"Jika tuan memberi saya izin untuk ikut, maka saya ingin ikut," ucap Anindya

"Apa alasannya kamu ingin ikut?" tanya Kavindra.

"Ingin mendampingi tuan sebagai seorang istri," jawabnya dengan simple.

Kavindra mendengarnya hanya diam yang belum memberikan respon apapun kepada Anindya dan Anindya benar-benar sangat berharap jika diberikan izin untuk bisa ikut.

"Baiklah kita besok akan berangkat ke Milan, kamu bisa ikut dengan saya," ucap Kavindra yang membuat Anindya tersenyum lebar.

Dia terlihat begitu bahagia sekali yang tidak bisa bohong dari wajahnya tampak berseri-seri.

Anindya melanjutkan makannya yang akhirnya tidak ditinggal lagi dan justru dia diajak. Kavindra sejak tadi hanya memperhatikan reaksi Anindya. Kavindra yang terlihat mengkhawatirkan sesuatu dengan reaksi bahagia istrinya.

Akhirnya mereka selesai juga makan dan kembali ke dalam mobil.

"Bagaimana apa makan malam hari ini menyenangkan?" tanya Kavindra yang membuat Anindya menganggukkan kepala.

"Ini lebih dari menyenangkan, tempatnya sangat nyaman dan makanannya juga sangat enak-enak," jawab Anindya.

"Seleraku memang tidak pernah salah," ucap Kavindra.

"Makasih tuan. Sudah meluangkan waktu mengajak saya untuk makan malam di luar," ucap Anindya yang merasa sangat bahagia sekali.

"Sama-sama," jawab Kavindra.

Bersambung....

1
mbok Darmi
ayo segera ucapkan talak buat anindya punya suami cemen ngga punya pendirian juga males lebih baik berpisah toh itu tujuan awal kalian
Fhii
bagus
Atik R@hma
lama² akan dpt hidayah jg si suami anindya😚😚
Ma Em
Semoga kavindra mulai berubah dgn sikap dan kelakuannya sedikit2 serta Kavindra dan Anin selalu bahagia dgn pernikahan yg awalnya dimulai dari keterpaksaan tapi akhirnya jadi kebahagiaan yg tdk akan bisa terpisahkan kecuali maut yg memisahkan mereka berdua dan segera diberi momongan
Fajar Ayu Kurniawati
.
Ma Em
Kavindra terima saja Anin untuk mendampingi mu dalam susah maupun senang justru Kavindra seharusnya senang punya istri yg cantik dan solehah semoga Kavindra segera membuka hatinya untuk Anindya dan langgeng pernikahannya
Herlina Susanty
lanjut thor smgt
jeje
Luar biasa
Astrid valleria.s.
bagus banget terasa ikut didalam cerita ini
my heart
cerita ini tuh bener2 bagus banget Masya Allah Thor saya selalu menunggu update cerita nya thor
Ma Em
Kavindra kalai benar kamu akan mengembalikan Anin pada orang tuanya kamu pasti akan menyesal
Ma Em
Anindya dan Kavindra semoga kalian bahagia dan langgeng pernikahannya.
Hj Rabiah
lanjut Thor
my heart
selalu gk sabaran nungguin update dari cerita ini
Ma Em
Anindya jgn mau kalah dari Kavindra dan berikan pencerahan agar Kavindra sadar akan kelakuannya salah selama ini dan berubah bucin sama kamu Anindya dan tdk bisa jauh dari Anindya
Ma Em
Luar biasa
Atik R@hma
syukurlah, si tuan arogant perhatian jg😂😂😂
my heart
Masya Allah selalu gk sabar nungguin cerita ini update Thor semangat terus thor
my heart
lanjut thor
Hj Rabiah
lanjut Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!