Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 12 Berani Mebantah
"Sedikit lagi, kami akan jadian. Sebentar lagi dia akan menjadi milikku," ucap Tasya dengan tersenyum lebar dengan penuh kebahagiaan yang seperti orang sedang jatuh cinta.
Monica gemas sendiri melihat putrinya itu dengan memegang dagu Tasya, "Mama doakan yang terbaik untuk kamu dan Farand, kalian berdua adalah pasangan yang cocok. Kamu memang tidak boleh menunggu lama-lama. Farand harus bersama kamu," ucap Monica yang selalu memberikan dukungan kepada Tasya.
"Mama tahu tidak. Jika nanti malam dia mengajakku bertemu kembali di salah satu Restaurant mewah. Restaurant yang berada di hotelnya. Aku sangat yakin jika dia akan menyatakan perasaannya kepadaku dan mungkin saja dia akan melamarku," ucap Tasya dengan penuh percaya diri.
"Kamu serius dia mengajak kamu untuk bertemu kembali?" tanya Monica yang sedikit kurang percaya.
"Apa wajahku terlihat berbohong. Aku mengatakan apa yang sebenarnya. Farand sendiri mengatakan semua itu kepadaku," ucap Tasya.
"Baguslah kalau begitu. Mama senang mendengarnya," sahut Tasya.
"Aku tidak percaya jika dia akan bertindak secepat ini. Dia akan menyatakan perasaannya yang artinya hubungan kami berdua akan memiliki status yang jelas," ucap Tasya dengan tersenyum sembari membayangkan semua itu.
"Mana mungkin dia mengabaikan kamu lama-lama, dia hanya akan menyesal, jika mengulur waktu. Jadi Mama juga sangat yakin, kalau dia kan melamar kamu dan kalian berdua bisa bersanding di pelaminan," ucap Monica.
Tasya menganggukkan kepalanya dengan tersenyum lebar. Monica memang selalu mendukung Tasya dan sangat berbeda jika itu adalah Kelly. Kelly bahkan tidak sedekat Tasya dengan ibunya yang curhat bisa sampai seperti itu.
Kelly juga pasti pernah curhat, tetapi tidak akan pernah ditanggapi dan juga mungkin tidak akan didengarkan. Jadi Kelly tidak terlalu dekat dengan Monica.
Tiba-tiba mata Tasya melihat ke arah anak tangga dan di sana ternyata ada Kelly. Kelly mendengar semua pembicaraan Tasya dan Monica yang terlihat begitu bahagia.
"Kelly!" sahut Tasya.
Monica menoleh ke belakang dengan menghela nafas yang merasa sangat tidak suka dengan kehadiran Kelly. Padahal Kelly hanya biasa saja dan juga tidak berkata apa-apa. Tetapi, raut wajah Monica yang tadinya senang dengan kebahagiaan Tasya dan berubah begitu saja menjadi ketus.
"Kamu kenapa berdiri di sana? Kamu ingin mengatakan sesuatu?" tanya Tasya.
Kelly membalas dengan tersenyum dan menuruni anak tangga yang menghampiri ruang tamu yang duduk di depan kedua orang itu.
"Tidak apa-apa. Aku hanya mau turun saja," jawab Kelly.
"Kamu sudah melakukan fitting baju pengantin dengan Rangga?" tanya Monica yang harus mengingatkan Kelly.
"Belum!" jawab Kelly dengan santai.
"Kenapa kamu terus menunda-nunda. Kamu ingin mencari masalah dalam pernikahan ini hah? Kamu jangan mencari perhatian yang harus semua orang di rumah ini memerintahkan kamu untuk melakukan fitting baju pengantin!" tegas Monica yang langsung terpancing emosi.
"Bukankah aku sudah mengatakan tidak akan menikah dengan Rangga. Jadi untuk apa aku harus melakukan fitting dengan dia," jawab Kelly yang sedikit berani berbicara.
"Jadi kamu ingin mengacaukan acara ini hah! Kamu benar-benar tidak mendengarkan apa yang dikatakan papa kamu kemarin. Jika tidak ada pembatalan pernikahan dan tidak ada yang percaya dan peduli dengan apa yang kamu bicarakan! kamu dan Rangga akan tetap menikah!" tegas Monica dengan penuh penekanan yang semakin marah dengan Kelly berani menjawab.
"Tidak apa-apa. Jika tidak ada yang peduli padaku. Kalau begitu aku harus peduli pada diriku sendiri dan dengan caraku peduli pada diriku sendiri. Aku tidak akan membiarkan diriku menikah dengan laki-laki seperti dia," ucap Kelly yang semakin berani berbicara.
"Kurang ajar kamu ya! Kamu sekarang sudah mulai melawan hah!" Monica yang benar-benar di uji dan mungkin ini pertama kali meli berbicara sangat melawan seperti itu.
"Mah! Tenang dulu!" ucap Tasya yang seperti biasa seolah menjadi pelindung bagi adiknya yang berbicara begitu lembut.
"Lagi pula pernikahannya masih ada beberapa hari lagi dan bahkan Minggu. Besok juga bisa untuk melakukan fitting baju pengantin. Biarkan Kelly menenangkan diri dulu dan merenungi semuanya untuk keputusan yang dia ambil. Dia hanya terlibat cekcok dengan Rangga dan aku yakin dia akan menikah dengan Rangga. Saat ini Kelly hanya terbawa suasana dan hatinya belum tenang," ucap Tasya dengan sok bijak yang mampu membuat Kelly menyembunyikan senyum. Wajahnya sudah memperlihatkan betapa jijiknya dia melihat Tasya.
"Aku tidak akan menikah dengan Rangga," jawab Kelly kembali yang semakin menekankan dan bahkan menantang dua orang itu.
"Kelly! kamu tidak bisa membatalkan pernikahan itu dan aku sudah mengatakan kepada kamu yang bisa membatalkan pernikahan ini hanya Rangga. Jadi Kamu turuti saja apa yang dikatakan mama dan papa dan semua itu juga demi kebaikan kamu," ucap Tasya dengan tegas.
"Kakak benar! Rangga yang akan membatalkan pernikahan ini. Dia akan membatalkannya dan aku tidak akan jadi menikah dengan Rangga," jawab Kelly dengan tersenyum penuh arti yang membuat Tasya mengurutkan dahi.
Tasya semakin tidak mengenali adiknya itu yang berbicara sekarang jauh lebih berani dan begitu santai. Monica saja sudah dibalut emosi yang menggebu-gebu dengan semua perkataan Kelly yang membuat dia sangat ingin sekali menerkam Kelly.
"Lihatlah wajahmu yang seperti itu, aku baru berbicara saja dan kau sudah tampak ketakutan yang sepertinya sangat takut jika aku tidak akan jadi menikah dengan Rangga," batin Kelly yang terus saja melihat ekspresi Tasya.
**
Taxi berhenti di depan hotel Himalaya. Wanita yang berada di dalam Taxi itu yang tak lain adalah Kelly. Tetapi penampilan Kelly tampak berubah saat ini. Kelly menggunakan dress berwarna putih di atas mata kaki dengan lengan 1 jari. Agar penampilannya tidak terlalu vulgar yang membuat Kelly memadukan dengan blazer rajut. Penampilannya sangat cantik dan kali ini Kelly tidak menggunakan kacamata.
Untuk matanya yang sedikit minus dibantu dengan softlens untuk melihat jelas. Kelly tampak terlihat begitu gugup yang melihat keluar dari jendela, melihat tingginya hotel tersebut.
Kelly menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan, Lalu setelah merasa yakin, Kelly membuka pintu mobil tersebut dan memasuki hotel. Pergerakan Kelly yang terlihat begitu kurang nyaman, yang terus saja membuat dia melihat ke kiri ke kanan ke belakang. Itu bukan dirinya dan mungkin Ini pertama kali bagi Kelly menginjakkan kaki di tempat seperti itu.
Kelly juga terlihat gugup dengan jari yang bergetar saat menekan tombol lift. Dia tampak tidak tenang dan seperti ada sesuatu yang ingin dia lakukan, tetapi kurang yakin melakukan hal itu.
Sampai akhirnya Kelly sudah berdiri di depan salah satu kamar hotel 207. Kelly yang terlihat membuang nafasnya perlahan ke depan. Tangannya yang memegang dadanya yang berdebar begitu kencang. Antara yakin dan tidak tangan Kelly memencet bel kamar tersebut dan sampai akhirnya pintu terbuka.
Farand yang berada di dalam kamar itu dan membuat Farand heran dengan menautkan kedua alisnya saat melihat Kelly berdiri di depannya dan tanpa kacamata. Harus di akui jika Kelly jauh lebih cantik seperti itu, tetapi tidak menghilangkan wajahnya yang tampak teduh dan polos.
Apalagi Farand juga melihat Kelly sejak tadi saling memencet jarinya Yang sepertinya sangat gugup berdiri di hadapan Farand.
Bersambung