NovelToon NovelToon
Kesayangan Tuan Sempurna

Kesayangan Tuan Sempurna

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Paksa
Popularitas:8.7k
Nilai: 5
Nama Author: Nikma

Ellia Naresha seorang gadis kecil yang harus menjadi yatim piatu diusianya yang masih sangat muda. Setelah kepergian orang tuanya, Ellia menjalani masa kanak-kanaknya dengan penuh siksaan di tangan pamannya. Kehidupan gadis kecil itu akan mulai berubah semenjak ia melangkahkan kakinya di kediaman Adhitama.

Gavin Alvano Adhitama, satu-satunya pewaris keluarga Adhitama. Dia seorang yang sangat menuntut kesempurnaan. Perfeksionis. Dan akan melakukan segala cara agar apa yang diinginkannya benar-benar menjadi miliknya. Sampai hari-hari sempurnanya yang membosankan terasa lebih menarik semenjak Ellia masuk dalam hidupnya.

Cinta dan obsesi mengikat keduanya. Benang takdir yang sudah mengikat mereka lebih jauh dari itu akan segera terungkap.

Update tiap hari jam 08.00 dan 20.00 WIB ya😉🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nikma, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dorongan Aneh

Setelah dari mall Star. Sampailah mobil di sebuah restoran mewah yang masih ada di pusat kota. Ellia bingung, apalagi yang akan terjadi di sana. Mereka segera masuk kedalam, walaupun bingung Ellia masih dengan patuh mengikuti langkah Gavin bersama Fauzan di belakang.

Fauzan segera memesan ruang VIP untuk tuan mudanya. Setelah itu seorang pelayan dengan sopan mengantarkan mereka. Sesampainya di dalam ruangan VIP, Gavin dengan elegannya duduk di salah satu kursi. Sedangkan, Fauzan dan Ellia tetap berdiri di dekatnya.

"Zan ajak pak Bayu makan juga. Kamu bisa menggunakan kartuku. Pergilah." Perintah Gavin pada Fauzan.

"Baik, terima kasih tuan muda. Saya permisi, jika ada lagi yang anda butuhkan, anda bisa langsung menghubungi saya." Ucap Fauzan sopan lalu meninggalkan ruangan.

Sedangkan Ellia yang melihat kepergian Fauzan semakin canggung dibuatnya. Ia juga ingin pergi. Tapi, Ellia tak berani memberontak dan masih dengan patuh berdiri di tempatnya tak jauh dari Gavin.

Tak lama kemudian satu persatu hidangan pesanan Gavin datang. Ellia terheran-heran melihat begitu banyak makanan sedangkan hanya Gavin sendiri yang makan. Ellia terus mengamati Gavin yang sedang makan dengan begitu elegannya. Seperti seorang pangeran dalam buku dongeng. Hanya saja sifatnya itu kalau saja lebih baik pasti akan lebih sempurna.

Tanpa sadar perut Ellia berbunyi ketika aroma makanan itu terus menusuk indra penciumannya. Ellia sangat malu dan langsung memegang perutnya, agar suaranya tak terdengar. Ia teringat saat pertama kali ia bertemu dengan paman Yunus, hal ini juga terjadi. Gavin sedikit tertawa mendengar suara perut Ellia. Sedangkan Ellia menatap geram ke arah Gavin.

"Duduk." Perintah Gavin sambil menunjuk kursi di sampingnya.

"Tidak perlu tuan. Saya akan menunggu di sini. Silahkan nikmati makanan anda dengan nyaman." Jawab Ellia berusaha sesopan mungkin.

"Kamu memang paling ahli untuk membantah perkataanku ya?!" Sindir Gavin dengan tatapan tajam pada Ellia.

Karena takut, Elliapun menurut untuk duduk di samping Gavin. Semakin dekatlah ia dengan aroma berbagai makanan di sana. Dan semakin keras pula perutnya berdemo.

"Aku sudah kenyang. Habiskan semua ini." Perintah Gavin. Ellia membulatkan matanya mendengar perintah itu. Makanan di meja masih sangat banyak, bahkan belum berkurang setengahnya sama sekali. Bagaimana Ellia bisa menghabiskannya?!

"Tu-tuan. Tidak perlu. Anda bisa makan lebih banyak lagi. Saya tidak apa." Tolak Ellia dengan menatap Gavin sedikit berharap.

"Makan. Atau kamu sengaja ingin aku suapi?" Goda Gavin lagi. Ellia menggeleng dengan cepat. Akhirnya, ia tak punya pilihan selain menuruti perintah tuan mudanya itu.

"Habiskan. Jika, masih ada yang tersisa. Kamu harus membayar semua makanan ini." Kata Gavin santai sambil bersandar di kursinya. Ellia sampai tersedak mendengar perintah itu.

Alhasil Ellia berusaha dengan keras untuk menghabiskan semua makanan itu. Ia tahu pasti kalau harga makanan di sana itu mahal, tak mungkin ia bisa membayarnya. Jadi satu-satunya pilihan adalah menghabiskan semua makanan itu.

Sedari Ellia makan tadi, Gavin terus memperhatikan Ellia. Cara makan Ellia sangat jauh dari kata anggun. Mungkin karena, Ellia tak pernah mempelajari etiket meja makan dengan benar. Walaupun, begitu melihat Ellia makan, Gavin merasa senang. Melihat pipi Ellia yang menggembung seperti ikan buntal, membuatnya geli dan ingin tertawa.

"Imut." Gumam Gavin pelan. Sampai hanya dirinya sendiri yang bisa mendengarnya.

Beberapa saat kemudian, semua makanan di meja makan sudah habis tak tersisa. Karena, terlalu banyak Ellia sampai tak tahu lagi lewat mana semua makanan itu masuk. Perutnya terasa sangat begah.

"Tak ku sangka. Kamu serakus ini." Ejek Gavin yang melihat Ellia kekenyangan. Ellia tak menjawab dan hanya melemparkan tatapan tajam pada Gavin.

Tok ... Tok ... Tok

"Masuk." Perintah Gavin saat mendengar pintu diketuk.

Masuklah Fauzan ke dalam. Hal pertama yang dilihat Fauzan adalah Ellia yang sudah duduk di samping tuan mudanya dan sedang menatap tajam pada tuannya itu. Sedangkan Gavin, terlihat sedang tersenyum mengejek pada Ellia. Lagi-lagi pemandangan yang sangat baru di mata Fauzan. Ia menekankan pada diri sendiri harus mulai terbiasa dengan pemandangan itu.

"Apakah anda sudah selesai makan tuan? Haruskah kita pergi sekarang" Tanya Fauzan sopan.

"Baiklah. Ayo." Jawab Gavin dan segera berdiiri dan memakai lagi jasnya yang sempat ia lepas tadi. Sebenarnya Ellia sudah lelah dan begah untuk kembali ikut berkeliling dengan Gavin. Tapi, ia tak bisa menolak.

Di dalam mobil, karena terlalu kenyang dan lelah sudah berkeliling seharian bersama Gavin. Mata Ellia mulai terasa berat. Dengan susah payah Ellia berusaha menahannya tapi akhirnya ia gagal. Ellia pun tertidur.

Gavin melirik ke arah Ellia sekilas. Ia terkejut saat melihat gadis itu tertidur. Kepala gadis itu bergoyang ke kana dan kiri tak menentu. Dan akhirnya hampir terantuk ke depan, namun dengan sigap Gavin menagkapnya dan meletakkan kepala Ellia di pundaknya. Gavin terus menatap Ellia yang terlelap begitu tenang. Seperti saat pertama kali ia kembali bertemu dengan Ellia setelah sekian lama.

Gavin terus mengamati wajah Ellia seperti sebelumnya. Bulu matanya yang lentik, garis hidungnya yang mancung, semburat pink di pipinya. Juga bibir ranum gadis itu. Gavin bisa melihat ada sedikit sisa makanan di sudut bibir Ellia. Dengan lembut Gavin mengusapnya. Saat tangannya menyentuh bibir Ellia, ia bisa merasakan sesuatu yang lembut dan hangat. Tanpa ia sadari dibenaknya ada dorongan untuk mencium Ellia. Kalau saja Fauzan tak menyadarkannya.

"Mohon maaf tuan. Kemana lagi kita akan pergi sekarang?" Tanya Fauzan membuyarkan imajinasi Gavin.

Sebenarnya Fauzan memang sengaja menyadarkan Gavin. Karena, ia sudah melihat sesuatu yang berbahaya jila ia tak menyadarkan tuan mudanya itu. Ia tak bisa membiarkan tuan mudanya itu melakukan kesalahan atas dorongan sesaat saja.

"Pulang." Jawab Gavin singkat dan akhirnya ia memalingkan wajahnya ke luar jendela saat sudah tersadar akan apa yang ingin ia lakukan beberapa saat yang lalu.

Benar-benar gadis di sampingnya itu sangat mengganggu. Semua hal yang berhubungan dengan gadis itu selalu di luar planningnya. Namun, Gavin tak merasa marah, justru ia menikmati waktu yang ia habiskan bersama Ellia.

Tak berselang lama mobil mereka sudah sampai di jalan Adhitama. Gavin, memerintahkan sopir untuk berhenti. Ia kembali menatap wajah Ellia yang masih tertidur pulas.

"Haruskah saya yang membangunkannya tuan?" Tanya Fauzan mengajukan diri.

"Biarkan saja dulu." Perintah Gavin. Lalu ia memilih fokus pada ipadnya untuk memeriksa beberapa pekerjaan. Begitu juga Fauzan yang hanya bisa mengikuti perintah tuannya. Sekilas Fauzan menatap Ellia yang masih terlelap.

"Kamu hebat sekali nona, bisa merubah tuan muda sampai seperti ini." Gumam Fauzan yang takjub dengan hal-hal yang baru ia lihat hari ini.

Beberapa saat kemudian, saat langit sudah menjelang malam. Ellia mulai menggeliat dari tidurnya. Gavin yang merasakan itu segera mendekati Ellia lagi dan berbisik di telinganya.

"Sudah tidurnya?" Bisik Gavin dengan suara rendahnya.

Dalam keadaan setengah sadar. Ellia langsung membuka matanya lebar. Ia terkejut karena ia benar-benar tertidur di samping Gavin. Bahkan, dia bersandar di bahu tuan mudanya itu?! Ellia menjerit tanpa suara merutuki kebodohannya sendiri.

"Maaf. Maafkan saya tuan muda. Saya sudah melakukan kesalahan lagi." Seru Ellia ketakutan.

"Baguslah kamu menyadarinya. Jadi, ingat kamu masih berhutang hukuman sekali lagi padaku." Ucap Gavin dengan seringai diwajahnya. Ellia, hanya tertunduk lemas mendengarnya.

"Kalau begitu, turunlah. Atau haruskah aku membawamu masuk lewat gerbang utama?" Tanya Gavin menyadarkan Ellia. Ellia yang bingung segera mengedarkan pandangannya ke sekitar. Baru ia sadar kalau dia sudah berada di jalan Adhitama.

"Oh, kita sudah sampai? Apakah anda menunggu saya tuan?" tanya Ellia merasa bersalah.

"Jangan mimpi. Menurutmu aku punya alasan apa untuk membuang waktuku untukmu?!" Ucap Gavin sambil memalingkan wajahnya.

Sedangkan, Fauzan dan pak Bayu sang sopir, hanya bisa terdiam mendengar jawaban Gavin. Nyatanya memang Gavin menunggu Ellia sekitar setengah jam sampai gadis itu bangun.

Setelah itu, Ellia segera turun dari mobil. Kemudian, mobil kembali melaju menuju kediaman utama meninggalkan Ellia yang berjalan sendiri untuk masuk ke hutan menuju rumah kayunya.

"Rahasiakan semua yang kalian lihat dan dengar hari ini." Perintah Gavin pada Fauzan dan pak Bayu saat mereka sudah sampai di depan kediaman utama.

"Kami mengerti tuan." Jawab mereka serentak. Tanpa disuruhpun mereka sudah tau apa yang harus mereka lakukan. Namun, mereka juga tahu. Cepat atau lambat perubahan besar akan segera terjadi di keluarga Adhitama.

.

.

.

Bersambung ...

1
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Berharap Ellia aman-aman saja.
Ita Xiaomi
Jgn ganggu Ellia. Ntar ribet urusannya klo Clara ikut campur.
Ita Xiaomi
Terharu.
4U2C
memang apa lagi yang diingin nyonya CLARA sama ELLIA,,pasti akan menyuruh ELLIA ini itulah,,kerana CLARA merasakan diri cukup pantas jadi nyonya 🤣🤣🤣🤣🤣 kasihan ELLIA nantinya,,seorang anak angkat perkeja kebun haruskah direndahkan didepan orang ramai ya..
Nikma: Huhu, perbedaan kasta memang sangat ironis yaa🥺🥺
total 1 replies
susy yudhistira
sadar vin.....
Nikma: Susah kayaknya kak😌
total 1 replies
jenny
sampe segitunya efek dari syok yang dirasakan Ellia membuat dia langsung sakit. jika berita ijinnya paman Yunus karena anaknya sedang sakit sampai terdengar si tuan muda, apa dia gak merasa bersalah?
Nikma: Harga dirinya Gavin tuh kayaknya ketinggian kak, jadi susah merasa bersalahnya😌

btw, makasih uda mampir dan dukung novel aku ya kak🤗🥰
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Ita Xiaomi
Tuan jgn nak semaunya ya. Itu anak gadis org dijaga jgn nak disakiti. Dr kecil dia dah hidup menderita.
Nikma: Yuk, pukul Gavin rame² kak😌
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
simta dila
sweet ya tapi apakah benar begitu?
Nikma: Hmm, gimana yaa🤭✌️
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
Ita Xiaomi
Sore aja ambilnya. Klo malam gelap ntar ada yg lain pula.
simta dila
baca novel ini aku merasa kaya kisah di kerajaan Thor 😍😁
simta dila: iy sepertinya begitu KK hehe
Nikma: Hehe, iya kah kak? Mungkin karna latar tempat dan pembawaan tokoh²nya yaa?🤭
total 2 replies
Ita Xiaomi
Eh tuan muda klo mau buah ambil sendiri.
Ita Xiaomi
Lg bobo' Ellia tuh.
susy yudhistira
lain d mulut lain di hati, tuan muda😊
4U2C
nah loh GAVIN,,apa perasaanmu akan tenang??? pasti tidak kan.
4U2C
nah kan belum apa-apa CLARA sudah pandai memerintah ELLIA seperti pelayan,,belum nanti kalau sudah nikah apa akan jadinya..???
4U2C
ya setuju sangat sama FAUZAN,,ELLIA boleh cari kebahagiaan sendiri dan GAVIN juga sama..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!