NovelToon NovelToon
Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Pelabuhan Cinta Sang Pangeran Es

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen / Cintamanis / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Marica

Season kedua dari Batas Kesabaran Seorang Istri.

Galen Haidar Bramantyo, anak pertama dari pasangan Elgar dan Aluna. Sudah tumbuh menjadi pemuda yang sangat tampan. Ia mewarisi semua ketampanan dari ayahnya.

Namun ketampanan juga kekayaan dari keluarganya tidak sanggup menaklukkan hati seorang gadis. Teman masa kecilnya, Safira. Cintanya bertepuk sebelah tangan, karena Safira hanya menganggap dirinya hanya sebatas adik. Padahal umur mereka hanya terpaut beberapa bulan saja. Hal itu berhasil membuat Galen patah hati, hingga membuatnya tidak mau lagi mengenal kata cinta.

Adakan seorang gadis yang mampu menata hati si pangeran es itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marica, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bebas

Galen yang mendapatkan kabar dari Daren segera melesat ke kediaman Lucyana. Arabella yang kebetulan masih berada di apartemen pun ikut dengannya. Sepanjang perjalanan Galen meminta Arabella untuk memantau CCTV rumah Lucyana dengan iPadnya.

Mata Arabella membulat, terkejut dengan pemandangan yang ada di rumah itu, bahkan gadis itu juga ikut merasakan ketegangannya. Arabella benar-benar tidak habis pikir, Lucyana yang terlihat ceria menyimpan masalah sebesar itu.

"Kita harus cepat, Kak!" Arabella bicara sembari menatap layar ipad di tangannya. Ia melihat Joni menodongkan senjata api ke seseorang untuk mengancam Lucyana.

Galen tidak merespon perkataan Arabella, mata awasnya terus memerhatikan jalan, mencari celah untuk mobilnya. Beruntung jalanan dalam keadaan ramai lancar, membuat perjalanannya mereka tidak tersendat.

Mobil Galen keluar dari jalan besar, masuk ke area perumahan. Terus melaju tanpa memperdulikan apapun. Sikapnya sangat tenang, tetapi justru menyimpan kengerian tersendiri.

"Ana!"

Arabella tiba-tiba berteriak membuat Galen menoleh. Tanpa Arabella bicara ia tahu jika terjadi sesuatu dengan gadis itu. Galen menambah laju kecepatan mobilnya. Ketika sudah dekat dengan rumah Lucyana, Galen melaju kencang dan …

BRAK!

Galen menabrak pintu gerbang dengan mobilnya. Dua gerbang yang menutup pintu rumah itu roboh seketika. Tanpa peduli apapun, Galen terus melaju, menghentikan mobilnya secara mendadak dekat dengan pintu utama rumah itu, membuat tubuhnya dan juga Arabella terdorong ke depan. Beruntung sabuk pengaman membuat tubuh mereka tetap berada di tempat yang sama. Jangan ditanya seberapa syok Arabella dengan tindakan sang kakak. Bahkan untuk menoleh ke arah sang kakak pun gadis itu merasa enggan.

Galen lebih dulu membuka sabuk pengaman yang melilit tubuhnya lantas keluar dari mobil diikuti oleh Arabella. Bersamaan dengan itu, Daren datang bersama dengan orang-orangnya Bramantyo.

"Siapa kalian? Kenapa merusak dan masuk ke rumah orang sembarangan?" Seorang penjaga rahasia rumah itu berjalan dengan tergopoh-gopoh.

Semua orang menoleh ke asal suara, Galen melihat penjaga itu, ia tahu satu penjaga itu berada di pihak Joni. Galen berdecih lantas memerintah salah satu anak buahnya untuk mengurus penjaga itu.

"Sebaiknya kita cepat masuk," ajak Daren.

Galen berbalik, berjalan lebih dulu, beriringan dengan Arabella. Kedua tangannya masuk ke dalam saku hoodienya. Di belakangnya ada Daren juga anak buahnya. Ekspesi wajah Galen sangat datar, membuatnya susah untuk ditebak. Namun sikap seperti itulah yang meski diwaspadai dari seorang Galen.

"Ana." Arabella langsung berlari menghampiri Lucyana, tetapi Arabella berhenti tidak bisa mendekati Lucyana. Mata Arabella berubah sengit melihat teman baiknya sedang mendapatkan perlakuan buruk dari keluarganya sendiri. Lucyana nampak kacau, bahkan sudut bibirnya sudah mengeluarkan darah.

Lucyana menoleh, mengulas senyum tipis, melihat Arabella juga Galen datang.

"Ara," ucap Lucyana lirih nyaris tidak terdengar.

Joni, Kamila, juga Cintya terkejut melihat kedatangan Arabella juga Galen. Ketiganya bahkan sampai berpikir tidak akan lolos jika sudah berurusan dengan Bramantyo.

"Dasar anak-anak tidak sopan! Masuk ke rumah orang tanpa izin!" teriak Joni.

"Turunkan nada bicara lo, Ba*sat!" perintah Galen. Suaranya pelan dan berat, tetapi penuh tekanan, berhasil membuat Joni merinding.

"Pergi dari sini! Jangan ikut campur urusan saya!" bentak Joni.

Galen tersenyum sinis seolah sedang mengejek Joni. "Sudah gue katakan sebelumnya, jangan ganggu Lucyana lagi atau gue buat hidup lo hancur!"

Mata Joni, kembali terbelalak. Ia kembali mengingat suara itu. "Kamu--- kamu yang bicara di telepon waktu itu?" tanya Joni.

Galen terdiam juga menatap malas pria paruh baya itu.

"Jadi benar kamu yang berani mengancam saya?" ulang Joni.

Tidak ada niatan Galen untuk merespon perkataan Joni. Ia justru melihat ke arah Daren, memberikan isyarat padanya dengan mengedikkan kepala. Daren tahu isyarat itu, ia lantas mengangguk, kemudian menoleh ke arah anak buahnya, memberikan isyarat pada mereka. Dua anak buahnya maju, tetapi ancam Joni menghentikan mereka.

Joni menarik Lucyana, menodongkan senjata api ke kepala Lucyana. "Maju selangkah, maka anak ini akan mati."

Dengan sigap kedua anak buah Daren juga menodongkan senjata api ke arah Joni, tetapi Galen memerintah untuk menyimpan senjata api itu. Terlalu sayang peluru untuk mereka gunakan kepada Joni.

"Apa lo tidak memiliki perasaan? Dia anak kandung lo sendiri!" teriak Arabella.

"Diam kamu!" bentak Joni.

"Berani sekali lo bentak gue!" balas Arabella.

Galen melirik sekilas ke arah Joni yang berani membentak adik kesayangannya. Jangan ditanya seberapa gelap aura Galen saat ini. Dalam situasi saat ini Daren bahkan sungkan untuk bertanya pada anak bos-nya itu.

Susana semakin tegang, tidak ada orang yang berani bergerak karena tindakan Joni pada Lucyana. Galen nampak tenang di antara yang lain, tetapi mata tajamnya terus mengawasi setiap gerakan kecil Joni, sampai ia bisa menemukan celah untuk menyelamatkan gadis itu.

Diam-diam Kamila dan Cintya berjalan mundur menjauh dari Joni. Mereka berniat kabur dari rumah itu meninggalkan Joni. Mereka tidak mau berurusan dengan orang-orang Bramantyo.

Galen melihat apa yang dilakukan oleh Kamila juga Cintya, tetapi tidak peduli dengan tindakkan mereka. Fokusnya saat ini adalah menyelamatkan Lucyana.

"Hei, kalian mau ke mana?" teriak Joni saat mengetahui anak dan istrinya pergi meninggalkan dirinya.

Di saat itulah, fokus Joni teralihkan. Dengan gesit Galen mendekat ke arah Lucyana, menarik gadis itu lantas menendang perut Joni hingga pria itu tersungkur ke lantai. Gerakan Galen yang tiba-tiba membuat Joni tidak bisa mengelak dari serangan Galen. Kembali Galen melakukan serangan ketika Joni mendapati tengah mengambil senjata api yang berada di sampingnya. Sebelum Joni menodongkan senjata api itu, Galen memutar tubuhnya menendang senjata api yang dipegang Joni membuat senjata api itu terpental entah ke mana.

Daren beserta anak buahnya membekuk Joni, tetapi pria paruh baya itu masih memberontak, hingga membuat Daren kehabisan kesabaran. Daren lantas memberikan pukulan keras di perut Joni, membuat pria paruh baya itu terbatuk-batuk.

"Ya Tuhan. Tangan lo, Ana." Arabella terbelalak melihat lengan Lucyana berdarah. "You, oke?" tanya Arabella disambut anggukkan oleh Lucyana.

"Bawa pergi mereka!" perintah Galen.

Daren lantas meminta pada salah satu anak buahnya untuk membawa Lucyana juga Arabella ke rumah sakit.

Sementara itu Daren juga Galen masih berada di rumah itu. Mengikat Joni di kursi.

"Mau diapakan pria ini?" tanya Daren pada Galen.

"Apalagi? Serahkan saja pada polisi. Bukti sudah cukup, 'kan?" jawab Galen.

"Tidak ingin bermain-main?" tawar Daren.

"Dia sudah telalu tua," jawab Galen diikuti senyum sinisnya. Perkataan Galen juga membuat Daren terkekeh.

Galen lantas berdiri, sekali lagi menatap Joni dengan sinis. "Bereskan kekacauan di sini. Pastikan tidak ada masalah sedikitpun sampai polisi datang."

1
Neng Saripah
nah kan bener safira d duga ada keterlibatan
Alevin
again thor
Shelvie Pandoju
waw.. siap siap ajah Safari, hukuman yang kau dapat dari Galen
Siti Aisyah Aisyah
lanjut
Siti Aisyah Aisyah
lanjut up lg thor
Neng Saripah
kalo bener ini ulah safira
abis kamu fir ga ada kata ampun lagi dari keluarga galen
Alevin
mg2 safira ketangkep, ich bnr2 pengin bejek2 masukin penjara
Alevin
thor yok update yok bisa yok bisa
Neng Saripah
mantap babang galen....aku padamu 🥰🥰
Alevin
tp blm ada cakar2an dr emaknya thor wkwkwk ngarep bgt aku tu
Alevin
sayang sekali ma author bs double up
Alevin
ayo thor again thor
pengin baca safiraaa di hujat emak dan netizen yg dsanaaa
Alevin
lagi thor lagii, pengin nyakar safira
pengin liat safira dimaki2 emak nya
Echa: siap 😁😁😁😁
total 1 replies
Shelvie Pandoju
akhirnya kesalahpahaman itu sudah terungkap.. jadi penasaran hukuman apa yang di berikan Galen sama Ana
Neng Saripah
kurang thor 🤭🤭🙏
Echa: 😁😁😁😁😁🥰🥰🥰🥰
total 1 replies
Siti Aisyah Aisyah
lanjut lg thor up ny
Alevin
shafiraaa..emak bapak lu baikny minta ampun
km kok hmmm nyebelin bgt
Alevin
astaga astaga nunggu nya seharian, bacanya 10 detik
yok thor bisa yok double up lagi
Echa: 😁😁😁😁😁, maaf maaf. insya Allah ya Kak
total 1 replies
Neng Saripah
walah...ternyata ulah shafira ini
jangan2 dia ngomong macem2 lagi sama ana
Alevin
ya ampun tiap episode 3x baca sembari nunggu update 🫣🫣
Echa: Terima kasih kakak😍😍😍😍
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!