Alisa terpaksa menerima pernikahan kontrak dengan seorang CEO kakak dari sahabatnya, yang di tinggal pergi oleh calon istrinya saat 1 hari acara pernikahan mereka.
Alisa menerima pernikahan itu dengan terpaksa, karena ayahnya yang membutuhkan uang yang lumayan banyak untuk pengobatan jantungnya.
Selama 5th menjalani pernikahan kontrak itu, pernikahannya terbilang baik baik saja, karena suaminya menerima keberadaan Alisyah di sisinya, karena Alisa gadis yang penurut dan pintar mengambil hati suami dan keluarganya.
Namun pernikahan yang sudah berjalan 5th itu harus kandas karena ke datangan calon istri sang suami yang telah menghilang tanpa kabar selama 5th itu.
Lalu bagaimana kehidupan Alisa setelah itu?
Yuk.... Ikuti cerita selengkapnya, jangan lupa tinggalkan jejak😁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
Di rumah tempat Alisa tinggal sedang sibuk membenahi barang barang yang akan mereka bawa, sementara di kediaman orang tua Rafael, sedang berlansung pesta ulang tahun Rafael, rapi ada yang berbeda di pesta kali ini.
Oma Prita dan Opa Sean tidak ikut di acara tersebut, mengaku kurang enak badan, jadi mereka tidak mau keluar dari kamar mereka, bukan badan mereka yang sakit, akan tetapi hati mereka lah yang sakit, karena kehilangan cucu menantu yang sangat baik hati, yang selalu memperhatikan opa dan oma itu, selalu membuatkan makanan sehat untuk mereka, dan selalu menyempatkan diri untuk menghubungi mereka walau sesibuk apapun Alisa, pastilah cucu menantunya itu akan bertanya apa mereka sudah makan, minum vitami, bagaimana hari mereka, kini perhatian itu tidak akan pernah mereka dapatkan lagi, karena cucu menantunya sudah pergi dari rumah ini.
"Pa, mama tidak mau tinggal di sini lagi, papa ingin pulang ke villa kita di bogor." ucap oma Prita sendu.
"Baiklah, kita pulang ke bogor." ujar sang opa, dia tau istrinya tidak baik baik saja, karena dia sangat tau sang istri sangat dekat dengan cucu menantunya.
"Aku merindukan Alisa pa." ujar oma Prita lagi.
Opa menarik sang istri kedalam pelukannya, karena dia sendiri pun sangat merindukan cucu menantu kesayanganya itu.
"Nanti kita bisa ketemu Alisa lagi ma, walau sudah berbeda status, biarkan Alisa hidup behagia di luar sana, kasian dia sudah terkurung di sini selama 5th, dia sudah mengabdikan dirinya kepada keluarga ini selama itu, namun tidak di hargai oleh mertuanya dan cucu bodohku itu akan menyesal kehilangan istri sebaik Alisa." ujar opa Sean.
Sementara itu di dalam kamarnya, Rafael duduk termenung di atas kasur empuknya, ada rasa hampa di hatinya setelah sang istri pergi dari rumah ini, rasanya kamar itu sunyi dan dingin tanpa Alisa yang biasanya selalu cerewet bertanya ini dan itu, bahkan bayang bayang Alisa di setiap sudut kamar itu terekam sempurna di kepala Rafael.
*Mas, duduk sini, mau aku pijit tidak.*
*Mas, pakaiannya aku taro di sini, lekas mandi, aku mau bikin sarapan dulu.*
*Mas, kenapa beli perhiasan lagi sih, kan perhiasan aku masih banyak.*
*Mas....*
*Mas....*
*Mas.......*
Suara Alisa memenu telingan Rafel.
Huufff....
Rafael mengusap kasar wajahnya.
"Maafkan mas." gumam Rafael
Brak....
Pintu kamar Rafael terbuka kasar dari luar, membuat di kaget setengah mati, namun dia tau siapa pelakunya.
"Loe benar benar ya bang! gara gara wanita si alan itu, loe malah tega melihat istri loe di usir dari rumah ini, dasar laki laki bejat! apa kurangnya Alisa hu.... Selama ini sahabat gue itu selalu menjadi istri yang patuh dan tidak pernah sekalipun berbuat kesalahan di keluarga ini, bahkan dia rela mengorbankan masa depannya demi menyelamatkan muka keluarga ini dari cemoohan orang, tapi.... Apa balasan yang dia terima, setelah wanita sundal itu datang, loe malah membiarkan dia di usir oleh mama, semoga loe menyesal setelah kehilangan Alisa dari hidup, gue sumpahin hidup loe ngak akan bahagia pernah bahagia, setelah menyia nyiakan wanita baik hati itu!!" pekik Amora berapi api.
"Sayang... Sudah." bujuk suami Amora, dia takut istrinya semakin murka kepada abang iparnya itu.
"Aku membencinya mas, aku benci, andai aku tau sahabat ku akan di perlakukan seperti ini, aku lebih memilih keluargaku menerima malu saat itu, aku... Aku sudah membuat sahabat ku menderita hiks...." pecah sudah tangis Amora di dalam pelukan sang suami.
"Kita do'akan Alisa akan baik baik saja, dan mendapatkan jodoh yang tepat dan menyayanginya dan meratukannya suatu saat nanti, mungkin jodohnya dengan bang Rafael sudah habis, sudah cukup bukan dia mengambil hati keluarga mu, namun semua sia sia, dia tidak di hargai, dan sekarang biarkan dia bahagia di luar sana." ujar sang suami.
"Mas benar, semoga suatu saat nanti Alisa menemukan jodoh yang mencintainya dan meratukannya, ayo.... Mas kita pulang, aku tidak ingin berada di rumah ini." ucap Amora menarik tangan sang suami keluar dari kamar Rafael.
Rafael menundukan kepalanya penuh sesal, dia sudah mengecewakan sang adik, oma opa dan Alisa sang istri, mendengar sang istri akan bahagia dengan laki laki lain, hati Rafael mendadak memanas, dia tidak rela wanita itu di miliki oleh laki laki lain, namun di sisi lain hatinya bimbang mengingat Anita pulang, dan dia butuh penjelasan Anita kenapa dia pergi saat pernikahan mereka tinggal menghitung jam." Rafael penasaran tentang itu.
"Kalian mau kemana?" tanya sang mama, saat melihat Amora dan menantunya mau keluar dari rumah mereka.
"Pulang." ketus Amora, tanpa melihat wajah sang mama.
"Acaranya belum di mulai, kalian kenapa harus pulang?" heran sang mama.
"Mama pikir, aku masih mau melihat pesta ini, sementara kakak iparku sedang bersedih di luar sana!" pekik Amora.
"Berhenti membela wanita itu, Amora!" sentak sang mama tidak suka.
"Mama jahat!!" pekik Amora.
"Apanya yang jahat, semua sudah sesuai aturan, Amora. Apa kamu lupa, dia menerima tawaran menikah sama abangmu saat itu karena apa? kamu jangan lupa hal itu." sinis sang mama.
Amora menggelengkan kepalanya, tidak menyangka sang mama begitu tega, padahal dia juga seorang wanita dan mempunyai seorang anak perempuan, apa dia tidak takut karma, pikir Amora.
"Ma.... Bukannya mama yang menawarkan uang itu, apa mama lupa tentang itu, bahkan saat itu mama sendiri yang mencegah seseorang untuk membantu Amora, agar Amora mau menikah dengan bang Rafael, mama memamfaatkan kelemahan sahabatku saat itu, dan sekarang mama seolah olah menyalahkan Alisa, padahal ini kemauan mama!" pekik Amora tidak terima.
"Tanpa bantuan mama saat itu pun, ayah Alisa akan tetap di operasi sama dokter, asal mama tau, dokter Nugroho sangat menyanyangi Alisa seperti anaknya sendiri, namun mama mendesak Alisa agar mau menerima abang!" pekik Amora menggebu.
"Asal mama tau, saat itu Alisa ingin menolak permintaan mama, namun aku memohon kepada Alisa agar mau menerima abang, aku tau abang tidak akan menyakiti Alisa, dan itu pun terjadi, namun mama dengan teganya mendatangan wanita si alan lagi dalam rumah tangga abang, pikiran mama kemana hu.... Sudah di permalukan sama keluarga mereka, namun mama masih ingin dekat dengan mereka, aku ngak ngerti dengan jalan pikiran mama, entah apa yang membuat mama seperti ini, aku tidak tau." ujar Amora menatap kecewa kepada sang mama.
"Ayo.... Mas kita pulang." Amora bergegas keluar dari rumah orang tuanya.
"Huu... Kenapa masih memikirkan wanita gembel itu sih." kesal bu Sarah menatap kepergian sang anak.
Bersambung...
takut Rafsel disakiti untuk kedua kalinya tapi dia menyodorkan wanita yg sama untuk menghancurkan pernikahan Alisa dan Rafael kalau org lain msh bs diterima logika
anak kami ber nama Miftahul Aldiansyah.
yang hari2 kami panggil Aldi 😢
bantu doanya temen2 semua semoga anak kami di tempatkan di tempat yang terbaik di sisi Allah SWT Aamiin 🤲.
dan doakan kami selalu sabar dan ikhlas dengan takdir yang Allah tentukan untuk kami 🙏🙏🙏
kami baru di tgl 8 bulan 😢
anak kami pulang tgl 13- 03-2024
awal Romadhon 😭😭😭😢