NovelToon NovelToon
My Lucky Boy

My Lucky Boy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:77k
Nilai: 5
Nama Author: Sinho

Seorang Wanita yang berjuang bertahun-tahun menghadapi badai hidupnya sendirian, bukan sebuah keinginan tapi karena keterpaksaan demi nyawa dan orang yang di sayanginya.

Setiap hari harus menguatkan kaki, alat untuk berpijak menjalani kehidupan, bersikap waspada dan terkadang brutal adalah pertahanan dirinya.

Tak pernah membayangkan, bahwa di dalam perjalanan hidupnya, akan datang sosok laki-laki yang mampu melindungi dan mengeluarkannya dari gulungan badai yang tak pernah bisa dia hindari.

Salam Jangan lupa Bahagia
By Author Sinho

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sinho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

My LB-17

Berdua sudah berada di Apartemen Dryana saat ini, Evan seperti sudah terbiasa berada di sana, melemparkan jaketnya asal dan Dryana yang membereskan.

"Mau minum dingin?" Tanya Dryana.

"Hem"

Beberapa saat kemudian sudah ada minuman dingin di atas meja untuk mereka berdua.

"Jus buah segar, untuk mendinginkan otakku yang rasanya mau pecah" Ucap Dryana.

Evan tak menjawab, hanya menatap dan memperhatikan Dryana, sedikit banyak mulai mengerti, bahwa wanita di depannya seorang pejuang tangguh menghadapi hidupnya tanpa mudah mengeluh.

Penampilannya yang di buat lebih maskulin mungkin sebuah tameng dimana agar orang lain tidak menganggapnya wanita lemah, walaupun didalamnya Evan sangat bisa merasakan kelembutan dan perhatian seorang wanita terpancar dari sikapnya.

"Jadi bagaimana?, apa kau menerima lamaran untuk menikah dengan ku?" Tanya Evan .

"Kau memaksa sekali"

"Aku sudah tak tahan melihat tubuhmu Dry"

Bug!

Satu bantal sofa sudah melayang tepat di wajah Evan seketika, dan pastinya disambut dengan tawa.

"Baik, aku juga masih memikirkan tawaranku dulu untuk menikah dengan mu, tapi sebaiknya kita saling kenal dulu Ev"

"Aku cukup mengenal mu, apa lagi?" Tanya Evan.

"Bukan soal aku Ev, tapi orang tuamu, keluarga mu!"

"Mereka tidak berada di negara ini Dry, ada di salah satu negara di Asia, jauh dan mereka disana menjalankan bisnisnya"

"Bisnis!, mereka masih bekerja?"

"Hem, pekerjaan sederhana dan bisnis kecil-kecilan"

"Oh, apa yang mereka hasilkan?"

"Uang milyaran setiap detiknya"

Bug!

"Ish!, Kau menyakitiku Dryana" Evan sok kesakitan sambil meringis manja saat wajahnya kena sasaran lemparan Dryana.

"Jangan bercanda!" Teriak Dry memperingatkan.

Bagaimana dia percaya, melihat Evan yang hanya punya Apartemen kontrak dan sepeda motor saja, anak dari orang tua yang menghasilkan uang milyaran satu detiknya, sulit di percaya.

Evan hanya tertawa, lalu tanpa permisi merebahkan kepalanya dipangkuan Dryana.

"Aku belum siapa-siapa mu, kau sudah berani berbuat seperti ini" gerutu Dry karena saat ini jantungnya mulai berdetak tak beraturan.

"Aku ngantuk, hanya butuh bantal yang nyaman, dan ini paling nyaman"

"Aku bukan bantal"

"Tapi aku suka, kulit paha mu lembut sekali Dryana"

Tak

"Sakit!" Ucap Evan meringis sambil menggosok kepalanya yang di jitak oleh Dryana.

Evan mengambil tangan Dryana dan menyatukan dengan tangannya.

"Tangan mu juga lembut dan nyaman untuk ku pegang, hangat, aku suka"

"Tanganmu juga Ev, hangat dan begitu kuat, aku merasa aman, entah kenapa, aneh" balas Dryana.

"Tidak Aneh, banyak wanita yang mengatakan hal itu"

"Jadi kamu suka pegang-pegang seperti ini ke semua wanita?"

"Bercanda Dry, serius sekali"

"Dasar!" Dryana merasa kesal.

Evan terdiam, matanya yang memang masih sangat mengantuk terpejam dengan nyaman, Dryana yang menyadari hal itu, hanya diam dan membiarkan.

Usapan lembut dilakukan, tangan Dryana membelai rambut panjang sebahu itu berulang, sejenak berpikir, bahkan bau Shampo yang di gunakan Dryana sangat tau bukan merek biasa.

"Kau meresahkan dan membuat ku penasaran Ev" gumam Dryana.

Lama kelamaan Dryana ikut terbawa suasana, tertular Evan dan rasa kantuk melanda, lalu merebahkan kepala di sandaran sofa dan tertidur dengan kepala Evan setia di pangkuannya.

Tak terasa waktu cepat bergulir, suara ponsel yang berdering membuat Evan segera membuka matanya, mendongak ke atas dan nampak Dryana masih tertidur.

"Ups, sorry" ucap lirih Evan saat gerakan bangunnya mengusik wanita cantik yang sedang lelap dalam tidurnya.

Evan tak membiarkan posisi yang kurang nyaman, takut jika Dryana akan mengalami sakit di tubuhnya, lalu membaringkan sempurna dengan kepala yang sudah di sangga oleh bantal yang empuk dan nyaman.

Ponsel berdering untuk ke dua kali, dan Evan segera menyambarnya.

"Iya uncle, ada apa?"

"Apa kau baik-baik saja?"

"Hem, tentu saja"

"Apa yang terjadi, kau ada masalah dengan keluarga Gurven?"

"Bisa di bilang begitu Uncle, tapi aku bisa mengatasinya"

"Aku percaya itu, tapi mereka punya kekuasaan juga di negara ini Ev, hubungi aku jika kau membutuhkan sesuatu, berhati-hati lah"

"Siap Uncle Daniel, trust me"

Dan pembicaraan pun berhenti, tepat disaat itu Dry terbangun dari tidurnya.

"Jam berapa Ev?" Dry nampak terkejut saat melihat matahari di luar jendela mulai meredup.

"Sudah sore, sebaiknya kamu bangun dan segera mandi, aku akan pergi"

Terdiam, Dry tidak menjawabnya, hanya dengan malas menggerakkan tubuhnya untuk segera berdiri, entahlah, setiap Evan mengatakan pergi meninggalkannya, ada sesuatu yang tak nyaman di hatinya, seperti takut kehilangan, atau mungkin merasa takut tidak ada perlindungan.

Muka bantal itu terlihat di mata Evan, bukannya menurunkan pesona nya, justru memberi aura tersendiri.

"Dia sangat menarik, bahkan disaat berantakan" gumam Evan dan kini telah bersiap pulang kembali, karena hari sudah mulai gelap.

Ada hal penting yang ingin di bicarakan selain urusan perusahaan yang bisa di bilang semakin berkembang pesat saat ini.

Kaki Evan akhirnya tiba di tempat orang yang saat ini begitu dekat bak keluarga ke dua di negara ini.

"Masuklah Ev"

"Thanks Uncle, maaf menganggu mu"

"Tidak masalah, bukankah kau akan tetap melakukan hal itu walaupun aku mengatakan keberatan?"

Evan tertawa, begitulah sosok Daniel baginya, bisa sebagai orng tua ataupun teman dalam waktu yang bersamaan.

Daniel menjelaskan tentang apa yang diketahui soal keluarga Mozart yang tak bisa dia temukan dalam kabar media sosial.

"Jadi kamu sekarang berurusan juga dengan wanita dari keluarga Mozart?"

"Aku bahkan sudah melamarnya Uncle"

"What?!" Sontak Daniel terkejut.

"Hem, dia wanita yang komplek, tapi juga kuat, bertahan sendirian selama ini, di dalam badai keluarga yang sedang memperebutkan harta dan kekuasaan yang di wariskan"

"Aku tau hal itu, dan Tuan Darel Mozart sudah tidak berdaya saat ini"

"Lumpuh, begitulah Dry menceritakan soal kakeknya, satu-satunya orang yang mendukungnya dan alasan dia bertahan sampai saat ini"

"Beliau laki-laki yang tangguh dan pekerja keras, aku sangat menyukainya saat dulu bekerja sama"

"Uncle mengenalnya?"

Daniel menatap Evan sambil mengangguk dengan senyuman, lalu kemudian menceritakan sedikit banyak akan sosok Darel Mozart dan juga anak kandung satu-satunya yang meninggal karena sebuah kecelakaan.

"Setelah Tuan Darel tak lagi memegang kekuasaan akan perusahaan Mozart Company, aku hampir tak pernah bertemu lagi, karena kontrak juga di putuskan oleh perusahaan, hanya aku masih mengikuti perkembangan, sepertinya sekarang ini Gurven Company yang memegang peranan"

"Dan laki-laki sialan dari keluarga Gurven memaksa Dry untuk di nikahi"

"Hem, jelas, ada konspirasi disini" sahut Daniel.

"Aku mencium hal itu uncle"

"Untuk itu kau memutuskan untuk masuk ke dalam masalah hidupnya?"

"Lebih pada aku ingin melindungi wanita ku"

"Dia belum menerima mu Ev, jangan lupa itu"

"Uncle yakin ada wanita yang bisa menolak pesonaku?"

"Dasar Bad boy!"

Evan tertawa, begitu juga dengan Daniel yang selalu bisa mengerti akan jalan pikiran nya.

Jangan lupa KOMENnya, LIKE, VOTE, HADIAH, dan tonton IKLANNYA.

Bersambung.

1
Salbiah Usman
Pasti ada rahsia besar di balik kunci itu,,semoga inunya Dixon suatu harri bisa menceritakannya,dan pasti kematian ibunya dry bukan kecelakaan biasa
Ita Xiaomi
Siap-siap terkagum-kagum.
Muhammad Makmun Syukrillah
ko jadi makin penasaran deh lanjut thor
Muhammad Makmun Syukrillah
ko Evan nyosor aja yah apa Ethan sama? apa karna Evan sang casa nopa
Yhanie Shalue
apakah orang tua dry yg kasih kunci itu waktu mereka kecelakaan,, duchh semakin penasaran dan g asabar untuk baca kelanjutannya
Titik Subekti
Lanjut thor tambah menarik ceritanya
Yhanie Shalue
evan mulai berani ni,, bilangin mommy Alena loh😅
Gayuh Ginanjar
Thor bsok up 2 ato 3 eps dunk malming biar g suntuk di tanah rantau..... lnjut Thor.....
wardah
cuuz.lanjuut
ummah intan
lanjut
Tutik Sriwahyuni
pasti ada kaitannya dgn keluarga paman tiri, evan tugas mu nambah lg buat memiskinkan belatung yg sudah mengambil hal dryana
Aghitsna Agis
kayanya itu kunci harta karun yg mau diambil.sm pamannya tapi keburu dikasihkan ke ibu dixon semoga dry bilang fito uto mrip dia lg kecil atau lihatkan foto dry lg kecil biar yeungkap tekateki itu tenang ibu dix ada evan yg melindinginya
wanti astuti
Pasti yg akan di tolong ibu nya Dixon adalah ke dua orangtua Dryana tp blum sempat di tolong ibu Dixon sdh di ancam dluan oleh paman tiri Dryana yg jahat itu
Sugiharti Rusli
ada koneksi apa yah antara Dryana dan ibunya si Dixon🙄🙄🙄
Arin
Itu pasti ayah dan ibu Dryana yang nyawanya di lenyapkan oleh keluarga pamannya. Berusaha meminta tolong tetapi sebelum sempat di tolong ternyata ibu Dixon mendapat ancaman akan ikut si bunuh jika ikut campur
Aghitsna Agis
evan evan tiap ada jesemoatan main nyosor aja taju2 momy ada dibelakangmu mau gimana hayo ditunggu kelanjutannya thor mks
Ayu Septiani
laaah... si Evan ini sudah berani cium cium Dry 😄😄😄😄 awas di getok sama mommy mu 😁😁😁
Tutik Sriwahyuni
haduh ev awas tuh ada yg berontak tp gk bisa 😅😅😅
Sugiharti Rusli
eeh si Evan yah, wah kacau nih kalo dia uda ga bisa mengendalikan dirinya ke si Dry nanti, bisa diamuk mommy Alina ga tuh dia😆😆😆
Dinda Adiana
kelakuannya mirip Alena, bar bar plus ceplas ceplos 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!