Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ingkar janji
"Untuk hari ini tetaplah disisiku..." ucap Yuna lirih dan tanpa sadar air matanya keluar. Bagaimana tidak? Rasa bersalah itu selalu ada didalam dirinya melakukan hal cabul dengan pria lain sedang saat dengan Aaron dirinya menolak suaminya itu tegas, ditambah dengan perasaan kesepiannya membuat Yuna semakin tidak dapat menahan air matanya
"Aku akan membayarmu berapapun yang kamu minta..." lanjutnya lagi dengan putus asa. Yuna sedikitpun tidak memikirkan konsekuensi dari perkataannya sekarang
Air mata itu tampak merembes melewati celah topeng merah yang dikenakannya dan itu tidak luput dari tatapan si gigolo kendati serangan dibawah sana terus menghantam
"Dia menangis lagi?" batin Aaron bertanya bingung. Sebenarnya apa yang sedang dirasakan oleh Yuna sekarang?
"Jangan tinggalkan aku sendiri... Aku ingin bersamamu!" ucap Yuna lagi dan memeluk gigolonya erat seakan tidak ingin gigolonya menjauh sedetikpun darinya. Mata tajam si gigolo menatapnya sekilas dengan sejuta pertanyaan yang memenuhi kepala lalu mengangguk mengiyakan
"Terima kasih!" Yuna kembali memeluk erat gigolonya. Tak peduli sekalipun sekarang dirinya berlumur dosa. Yuna akan tetap melintasi jalan kotor ini demi sebuah kehangatan yang tidak akan didapatnya saat dirinya sendirian dan kesepian. Walau dunia akan mengejeknya sebagai wanita ja lang karena melakukan perbuatan nista ini dengan pria sewaan, Yuna tetap tidak akan goyah untuk mempertahankan gigolonya yang diam-diam juga sudah mengambil tahta hatinya
🍀🍀🍀
'Aku akan kembali dimalam hari'
Isi catatan kecil yang ditinggalkan gigolonya saat Yuna kembali tak sadarkan diri setelah pertempuran mereka siang itu. Yuna mendengus kesal, gigolonya ternyata mengingkari janjinya tanpa diketahuinya betapa padatnya waktu gigolonya tersebut
Niat awal Aaron memang tidak ingin meninggalkan Yuna tiba-tiba begitu saat Jimmy terus-terusan menghubunginya untuk pekerjaan yang tidak bisa ditinggalkan oleh Aaron. Menjadi seorang penguasa bukanlah hal mudah untuk dilalui
"Ahh sialan!" desis Yuna kesal sembari mer emas catatan kecil itu saat tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dan masuklah Minnie dengan sekuntum bunga mawar ditangannya, Bunga yang baru saja dipetiknya di taman belakang mansion
"Nyonya..." panggil Minnie pelan saat menyadari wajah sang nyonya yang tidak enak dipandang
"Saya membawakan mawar yang kurasa akan sangat bagus diletakkan di kamar tidur Anda, Nyonya"
"Letakkan saja dimanapun..." jawab Yuna asal yang masih kesal dengan gigolo yang meninggalkannya. Minnie melangkah cepat menuju vas bunga yang tersedia di sudut ruangan dan meletakkan tangkai-tangkai mawar kedalamnya hingga penuh dan terlihat begitu indah letaknya
"Minnie, apa kamu melihat seseorang keluar dari kamarku?" tanya Yuna tiba-tiba, Minnie menoleh terkejut dan mendadak menjadi gugup. Dia memang melihat selingkuhan nyonya-nya keluar tadi, seorang pria dengan topeng hitam di wajah
"Sa-saya melihatnya nyonya!" jawab Minnie ragu walau kepalanya kini penuh dengan kebingungan. Nyonya-nya benar-benar sungguh diluar perkiraannya , selingkuh disaat sedang panasnya berita dirinya yang akan bercerai dengan Aaron
"Kapan dia meninggalkan kediaman ini?" tanya Yuna lagi
"Baru sekitaran satu jam lalu, Nyonya."
Yuna mengangguk mengerti dan bergerak malas untuk bangkit dari ranjangnya. Dia harus membersihkan tubuhnya
"Minnie, tolong siapkan makanan untukku! Aku ingin makan coklat hari ini, entah kenapa membayangkan coklat rasanya pasti sangat enak," ujar Yuna dengan mata berbinar membayangkan coklat di mulutnya. Entah kenapa sekarang dirinya merasa suka pada hal yang dulunya kurang disukainya
"Tapi ini belum waktunya makan malam Nyonya." Minnie berucap polos, membuat Yuna menatap pada wanita pelayan itu malas, tidak sadarkah Minnie kalau dia belum menyentuh makanan apapun sedari pagi. Hanya cairan lahar yang memenuhinya seharian ini
"Aku ingin makan lebih awal hari ini." lelah untuk menjelaskan Yuna lebih memilih mencari jawaban lain untuk rasa laparnya kini
"Baik nyonya! Saya akan segera menyiapkannya." Minnie buru-buru keluar untuk menyiapkan makanan nyonya-nya
"Huh!" Yuna menghelakan nafasnya kasar dengan segala rencananya yang gagal total. Gigolonya telah pergi meninggalkannya, entah memang ada pekerjaan penting yang perlu dilakukan oleh Gigolo itu atau mungkin Gigolo itu punya penyewa lain yang lebih besar bayarannya daripada bayaran Yuna
Yuna memasuki kamar mandi dengan pikirannya yang penuh dengan segala masalah, dimulai dengan dirinya yang harus segera mengunjungi papa mertuanya dan alasan yang harus disiapkannya dengan ketidak hadiran Aaron kembali.
"Huh..." Yuna kembali menghela nafas. Apa yang harus dilakukannya agar suami sialannya mau berkunjung menemui papanya yang mungkin hanya tersisa sedikit waktunya di dunia ini
Menghidupkan shower lalu merasakan tubuhnya basah dengan air yang turun, Yuna melihat pada tubuhnya yang dipenuhi oleh tanda si gigolo dan teringat pada hal liar yang dilakukannya kemarin. Mendadak wajahnya memerah, Yuna bahkan tidak tahu kalau dia bisa melakukan hal gila itu
Membasuh tubuhnya perlahan hingga Yuna tersadar pada satu hal saat melihat jemarinya yang kosong
"Dimana cincinku?" tanya Yuna tiba-tiba ketika tersadar cincin berlian pemberian Ivan sudah tidak lagi di jarinya.
"Apa semalam terlepas ya?" pikir Yuna mencoba mengingat dirinya pernah melepas itu dimana tapi ingatannya sama sekali tidak mau bekerja sama. Sungguh sial jika dia harus kehilangan cincin semahal itu, padahal Yuna sudah bersiap menjual cincin itu sebagai modalnya kedepan setelah resmi bercerai dengan Aaron
"Aku harus mencarinya... apa mungkin terjatuh?" Yuna kebingungan sendiri saat pikirannya menolak kalimat mulutnya. Cincin itu tidak mungkin jatuh dengan sendirinya tanpa longgar sama sekali dijarinya kecuali memang ada yang sengaja melepasnya. Pikiran Yuna tiba-tiba tertuju pada si gigolo
"Apa dia mengambilnya?" pikir Yuna kemudian, namun dalam sekejap dirinya menggeleng tidak yakin
"Tidak...tidak mungkin dia mengambil itu," gumamnya lalu dengan cepat menyelesaikan mandinya untuk segera mencari cincin pemberian pria baik seperti Ivan. Bukan pasal siapa yang memberikannya tapi Yuna lebih tertarik pada harganya yang mungkin dapat Yuna gunakan untuk menyewa rumah nantinya saat dirinya terlepas dari status Nyonya muda Nelson
🍀🍀🍀
"Pergi ke mansion dan bawakan surat ini, Yuna pasti akan menghadiri acara ini!" ujar Aaron pada Jimmy setelah puas memarahi asistennya itu yang tidak tahu dimana letak kesalahannya hingga dia dimarahi
Jimmy merasa sudah melakukan hal benar saat ada klien penting yang ingin ketemu langsung dengan Aaron hingga dengan sangat berat, ulangi ya... Sangat berat menelpon bos gilanya untuk segera menemui klien yang berpotensi membawa banyak keuntungan bagi perusahaan mereka
Eh sampai kantor Aaron malah mengamuk padanya karena telah berani mengganggu harinya tanpa Jimmy ketahui dia benar-benar telah mengganggu pekerjaan besar bos-nya yang ingin tinggal seharian bersama sang istri sebagai gigolo
Jimmy yang malang hanya bisa menarik nafas dan menghembuskannya kasar, dia harus menelan mentah-mentah kemarahan sang bos yang tidak diketahui dasarnya
"Baik, Tuan!" jawab Jimmy langsung mengambil undangan diatas meja tuannya dan angkat kaki menjauh dari bos gilanya
"Ah sial!" desis Aaron kesal saat dirinya benar-benar tidak ingin meninggalkan Yuna di mansion tapi keadaannya tidak bisa untuk itu, dia juga kurang istirahat sejak semalam gara-gara melayani sang istri
"Yuna, kau benar-benar membuatku gila..." pekik Aaron kesal sendiri dengan perasaan tidak jelasnya
.
.
.
Kritik dan sarannya diharapkan🙏