NovelToon NovelToon
KESEMPATAN KEDUA

KESEMPATAN KEDUA

Status: tamat
Genre:TimeTravel / Cintapertama / Perjodohan / Balas Dendam / Time Travel / Selingkuh / Mengubah Takdir / Keluarga / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:13.2M
Nilai: 4.8
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Kaina Syarifah Agatha. Gadis cantik yang cerdas. Mengetahui dirinya dijodohkan dengan pria pujaannya. Sam.

Samhadi Duardja Pratama. Pria yang diidolai Kai, begitu nama panggilan gadis itu. Sejak ia masih berusia sepuluh tahun.
Sayang. Begitu menikah. Berkali-kali gadis itu mendapat penghinaan dari Sam. Tapi, tak membuat gadis itu gentar mengejar cintanya.

Sam mengaku telah menikahi Trisya secara sirri. Walau gadis itu tak percaya sama sekali. Karena Trisya adalah model papan atas. Tidak mungkin memiliki affair dengan laki-laki yang telah beristri.

Kai menangis sejadi-jadinya. Hingga ia terkejut dan mendapati kenyataan, bahwa ia mendapat kesempatan kedua.

Gadis itu kembali pada masa ia baru mengenal Sam selama dua minggu, sebagai pria yang dijodohkan dengannya.
Untuk tidak lagi mengalami hal yang menyakiti dirinya. Gadis itu mulai berubah.

Bagaimana kisahnya? Apakah Kai mampu merubah takdirnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERCAKAPAN AYAH DAN PUTRINYA

Kai berdiri melamun. Pipinya masih merah bekas tamparan Trisya. Perih, tapi tak seperih perkataan ibunya, yang menyalahkan dirinya atas semua kejadian ini.

"Kenapa, Bu. Apa salahku padamu? Kenapa aku yang kau salahkan atas semua kejadian buruk yang menimpa putrimu Trisya! Aku juga putrimu ... hiks ... aku putrimu ...!" isak Kai.

Umar melihat tubuh putrinya bergetar bertanda menangis, menjadi sangat bersalah. Ia pun mendekatinya.

"Nak," panggilnya.

Kai membalikkan tubuhnya. Menatap sang ayah dengan padangan penuh tanya dan mata yang basah.

"Katakan Yah. Apa salahku?" ujarnya lalu menenggelamkan wajahnya di dada bidang sang ayah.

Kai menangis sejadi-jadinya di sana. Menumpahkan segala bentuk kegundahan hatinya. Umar pun menenangkan putrinya dengan membelai punggung Kau.

"Tenangkanlah dirimu. Minta pada Allah. Bukankah Dia yang Maha pembolak-balik hati manusia?" ujar Umar memberi saran.

"Maafkan, Ayah yang selama ini sudah mengabaikanmu, putriku. Maafkan Ayah," ujar Umar memohon maaf pada Kai.

Kai yang masih menangis di dada ayahnya hanya mengangguk. Umar membawanya masuk ke dalam kamar gadis itu, lalu mendudukannya di sofa merah jambu. Umar mengusap air mata yang membasahi wajah putrinya.

"Sayang, kenapa kau diam saja ketika kau dituduh macam-macam?" tanya Umar.

"Apa ada yang mendengarkanku saat itu?" tanya Kai berbalik.

Umar sakit mendengar pertanyaan itu. Memang dulu, ia tak pernah memberi kesempatan pada putrinya untuk membela diri.

"Maafkan Ayah, Nak. Memang Ayah ini bukan seorang tua yang baik," ungkap Umar jujur.

"Tapi, Ayah akan memperbaikinya. Selama ini, kau dituduh sesuatu yang tidak pernah kau lakukan. Sudah saatnya kau angkat kepala untuk membela dirimu," tukas Umar.

"Sudah lah, Yah. Mereka yang membenci tidak butuh pengakuanku. Biar lah. Yang penting Ayah sudah mengetahui semuanya," jelas Kai tidak ingin merasa terbebani.

"Tapi, Nak!"

"Yah, sudah biarkan. Bukankah nanti akan ketahuan sendiri siapa dalang rusuh sebenarnya?'

Umar pun akhirnya diam. Ia menyerahkan semua keputusan pada Kai.

"Kau tau, Ayah sangat berterima kasih pada Sam. Dia lah yang membuat Ayah mencari tahu kebenaran ini," ucap Umar.

Kai terkejut. Ia tidak menyangka jika kebohongan Trisya terkuak akibat adanya campur tangan Sam.

"Ketika itu, dia mendatangi kantor Ayah bertanya perihal dirimu. Menanyakan pendidikan dan hobbymu. Jujur. Ayah kelabakan karena tidak mengetahui apa yang digemari oleh putri kandung ayah sendiri," jelasnya kemudian.

Pria itu ingat sekali. Saat itu siang hari, menjelang waktu makan siang. Sam datang sendirian.

"Assalamualaikum, Om," sapanya saat itu.

Umar pun menjawab sapaan Sam, calon menantunya dengan wajah gembira sekaligus heran.

"Wah, ada keperluan apa ini sampai-sampai CEO ternama datang mengunjungiku?" kelakar Umar.

Sam tersenyum. Umar ingat, tidak ada basa-basi kala itu. Sam langsung dengan pertanyaan tentang Kai.

"Kai sekolah di mana?" Umar bisa menjawab pertanyaan itu.

"Berapa nilai Kai ketika lulus?" Umar masih bisa menjawab.

"Apa warna kesukaan Kai. Makanannya dan hobbynya?" Umar terdiam.

"Kalau hobby Trisya?' Umar menjawab dengan lancar.

"Kok, Om lebih banyak tahu tentang Trisya dibanding dengan Kai. Putri kandung Om sendiri?"

Pertanyaan itu yang membuat ia mencari tahu Kaina, putrinya sendiri. Setelah data terungkap. Barulah ia sadar jika selama ini, banyak kebohongan yang ia dapatkan tentang Kai.

Nilai akademiknya selalu tinggi. Mendapat beasiswa full di universitas nya. Tidak sembarang orang bisa mendapat beasiswa penuh itu jika memang otaknya tidak memadai.

"Cari tahu, dari mana Trisya mendapat transkip nilai palsu tentang Kai!" titah Umar saat itu.

Hingga sampai sekarang tim penyidik masih menelusuri, dari mana Trisya mendapat transkip palsu tersebut.

Umar menatap putrinya. Ia bersumpah dalam hati akan menjaga Kai dengan nyawanya sendiri.

"Kai," panggil Umar.

"Ya," sahut Kai.

"Maafkan Ayah sekali lagi," ujar Umar masih merasa bersalah.

"Iya, Ayah, jangan pikirkan lagi masa lalu, yang penting sekarang ayah sudah tahu," ujar Kai lalu tersenyum.

"Ayah akan melindungi mu mulai detik ini!" janji Umar.

Kai mengangguk ia percaya. Kai memeluk Umar lagi.

"Lalu, Ibu bagaimana?" tanya Kai masih mengkhawatirkan ibunya.

"Dia akan baik-baik saja," sahut Umar menjawab kegelisahan Kai.

"Ayah nggak akan ceraikan ibu kan Yah?" pinta Kai, "Jangan buat Ibu tambah benci sama Kai, Yah!"

"Maaf, Nak. Ayah tak bisa mengabulkan itu," ujar Umar dalam hati.

Umar tak yakin dengan perasaannya pada wanita yang telah bersamanya selam dua puluh dua tahun itu. Walau diakui Arin begitu piawai dalam melayaninya sebagai pria. Tetapi, Umar tidak yakin jika istrinya itu bisa menjalankan tugasnya sebagai ibu dan istri. Terutama untuk Kaina, putri mereka sendiri.

"Selama ini, aku tidak melihat ia melayaniku selain urusan ranjang. Aku masih harus mengambil bajuku sendiri. Makanan juga bukan dia yang masak, semua pekerjaan rumah ia serahkan pada pembantu," gumam Umar.

"Ayah ...," panggil Kai.

"Hmmm ...," sahut Umar hanya berdehem.

Kai menatap ayahnya yang murung. Tadinya ia ingin mengungkapkan keberatannya perihal perjodohan Sam dengan dirinya. Tetapi, urung karena baru saja sang ayah memuji pria itu. Karena berkat Sam. Semua kebohongan Trisya terungkap.

"Kai, jika Ayah lihat kau suka sekali warna hijau dan biru," ujar Umar ketika melihat gradasi warna kamar Kai.

Umar melihat tata letak barang-barang di kamar itu. Ranjang kayu antik dan lemari kaca rias dari bahan kayu. Susunan rak sepatu yang hanya beberapa pasang, juga lemari pakaian.

Umar berdiri dan membuka lemari itu. Hanya beberapa baju resmi dan jaket atau hoodie gambar tokoh kartun Disney. Sungguh bertolak belakang dengan wardrobe yang dimiliki Trisya. Gadis itu bahkan memiliki walk in closed sendiri.

Umar baru sadar jika kamar putri kandungnya jauh lebih kecil ukurannya di banding Trisya. Kai mendatangi ayahnya yang tiba-tiba menangis.

"Ayah ... jangan seperti ini, Kai nggak apa-apa kok ... hiks ... hiks!"

Umar memeluk putrinya dengan penuh penyesalan. Kini ia tersadar banyak yang ia lewatkan bersama putrinya. Kesibukannya sebagai presiden direktur terkemuka membuat ia jauh dan abai pada putri kandungnya.

Umar begitu menyesal, mempercayai laporan Trisya dan istrinya tentang keburukan Kai yang justru tak pernah gadis itu lakukan.

"Ayah macam apa aku ini ... kau putriku. Darah dagingku, aku malah tidak tahu apa pun tentangmu," sahut Umar dengan nada menyesal.

"Nak, sebagai permohonan maaf. Kita pergi berbelanja yuk. Ayah yang akan membayar semuanya!" Kai menggeleng.

"Kai nggak begitu suka shoping, Yah."

"Sayang, ayo lah. Hari ini ada sepatu dari perancang ternama. Apa kau tidak ingin memilikinya?" lagi-lagi Kai menggeleng.

"Ayah, aku nggak suka high heels!"

"Baju, perhiasan?"

"Tidak, Ayah. Terima kasih Aku hanya Ayah percaya sama aku. Itu saja," ujar Kai.

"Ayah pasti percaya padamu, Nak. Semua rumor yang diciptakan akan hilang dengan perubahan sikapmu, sekarang."

Kini Umar mencium kening Kai. Beruntung besok hari Sabtu. Mereka baru tertidur dini hari, setelah drama yang diciptakan Trisya.

Umar menutup kamar putrinya dan menuju tempat peristirahatannya. Memandangi kasur yang sudah satu minggu ini dingin. Pria itu mengabaikan istrinya.

Ada perasaan bersalah. Tetapi, ia rasa wajar.

"Semestinya yang paling kau sayang adalah putriku, buah cinta kita."

bersambung.

hmmm ...

next?

1
pipi gemoy
👍🏼👏🏼🙏🏼
Ana Rusliana
Luar biasa
𝒮🍄⃞⃟Mѕυzу​​​᭄
hwaiting
Dapur IMMA
bagus ceritanya.
alurnya rapi, meskipun terlihat sekali fiksinya
menghibur dan happy ending 👍
Nartadi Yana
katanya dijaga bodyguard kok sampai diganggu preman ealah piye to umar
Nartadi Yana
setuju Thor bawa kaina pergi jauh dan sukses dapat yang lebih baik dari sam
Nartadi Yana
oh Trisya sudah bosan hidup pingin masuk hotel prodeo , merasa iri kurang banyak menghabiskan harta ayahnya keina
Nartadi Yana
itu karena kau terpikat dengan lonthe yang kau angkat derajatnya
Nartadi Yana
wah rahasia aa yang dibisikkan Trisya pada ibunya , apa dulu ibunya selingkuh dan punya trisya
Nartadi Yana
biar saja sam sama Trisya biar di plorotin terus hartanya
Nartadi Yana
kalau akumjadi kai.juga ogah sama pria modelan kamu sam orang yang mudah dihasut tanpa mau cari tau kebenarannya hanya dikasih bibir saja sudah tunduk sama orang yang iri
Nartadi Yana
mampus lho Sam cuma dijadikan ATM sama Trisya
Nartadi Yana
nggak salah tu dam,bukannya yang mstre Trisya cewek Lo, tiga ratus juta kok dibanding nggak nyampe satu juta dibilang matre otakmu yang bodoh dan keblinger sam
Nur Alifa
sangat bagus
Endang Supriati
laki2 bodoh tdk waras si umar masa sama snsk kandungnya benihnya sendiri kok benci sama anak tiri sayang ! engga waras. hrsnya sadar artinya airin tdk cinta sama dirimu dgn cara arin benci dgn darah dagingmu. gobloggggggggggg
Endang Supriati
ya namanya ibu sama anak kandungnya padtinya sayang dan tdk akan mudah di hasut.lah hamil,ngandung 9bln dgn susah payah, blom lagi di susui. mana bisa benci, sebejad2 senakal nakal ansknya pasti ibu akan memaafkan anaknya, namanya ibu punya anak 5 dr laki2 berbeda tetap semua amak dan disayang. apalagi ini anak kandung dan bpknya kaya dan ngangkat drajat dia dan ansk bawaannya. klu sy malah tak pulangin sitrisya ke bpknya klu tdk bisa diatur. umar juga hrs tegas, klu airin ydk bisa sayang sama snak loe artinya istri loe tdk sayang dsn cinta sama loe. ngapain dipiara ! ceraikan aja bodohhhhhhh
Endang Supriati
umar bodoh ya, artinya si arin istrinya lebih cinta kemantan suaminya! saya katakan begitu kenapa krn dia lebih sayang ke trisya. ke anak dr suami barunya tdk saysng artinya dia tdk cinta dan sayang sama anak dr suami keduanya. kok bucin ankut si umar. anak kandungnya ditelantarkan kok diam aja malsh ikut2 aneh banget. coba kita yg ngalami klu kita tdk cinta dan sayang sama suami otomatis sama turunannya juga sebel kpu perlu diracun biar mati.
Ranny
nah betul kan apa kataku dia nggak ada dalam kamar
Ranny
paling Trisya ga ada di dalam sudah ngeluyur kali
Erlina Ibrik
khayal lo Renox !! 😠
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!