"Aku membutuhkan kehangatan dan kau menginginkan keturunan, aku rasa itu impas tidak perlu melibatkan apapun termasuk perasaan, karena aku sudah bersuami dan kau juga kakakku!." Ucap seorang wanita berparas jelita pada pria di hadapannya.
"Kau memilihku maka ku pastikan seluruh hidupmu adalah milikku juga." Kageo Matthew.
Begitulah hubungan ini dimulai..
Setelah kepergian ibunya Amora melakukan banyak hal untuk membalas pengkhianatan, namun setelah dua tahun papanya menikah lagi, ia terpaksa harus kembali pulang atas permintaannya untuk berkumpul dengan keluarga baru.
Bertemulah Amora dengan sosok kakak tirinya pria tampan blasteran Asia-Eropa, sosok pria yang tak ingin ia temui lagi namun kini malah menjadi bagian dari keluarganya.
Lantas bagaimana kelanjutan kisah mereka?
.
.
SIMAK KISAH SELENGKAPNYA>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 22
Ruang tamu
Amora dan Matthew duduk berhadap-hadapan.
Walaupun Matthew merupakan ayah kandung Kageo, tapi Amora tetap harus profesional karena di dunia kerja perusahaan mereka berdua terlibat dalam kerja sama.
"Sepertinya Bella dan Anggara bahagia dengan keluarga barunya." Lirih Matthew disela minum teh nya.
Amora menggaruk kepala tak gatal, kenapa tiba-tiba membahas ke sana?. Karena bingung harus menjawab apa, Amora hanya tersenyum saja.
"Begini Amora." Mulai Matthew dengan tegas, sorot mata tajam itu begitu mirip dengan Kageo. "Kau datang ke sini ikut kakakmu untuk berkontribusi di perusahaan bukan? ini permintaanku langsung, pindah lah ke tempat yang sudah ku sediakan untukmu dan jangan tinggal di apartemen Kageo lagi!."
Mendengar itu Amora sudah tak terkejut lagi, pasti Nami yang melakukannya.
"Aku paham maksudmu tuan, aku tinggal di sini juga karena perintah mama dan papa." Balas Amora lantang.
Matthew tak menjawab apa-apa ia paham arah pembicaraan Mora..
"Tak perlu repot-repot menyediakan apartemen untukku, aku akan pindah." Lanjut Amora dengan senyum penuh maksud.
"Ya bagus, kau juga harus menjaga perasaan calon kakak iparmu Nami." Timpal Matthew.
Amora tersenyum hambar.
Setelah selesai bicara, Matthew berdiri. "Mungkin itu saja, terimakasih atas kerjasamanya Amora."
"Iya tuan."
"Panggil om saja!."
"Baik om."
Matthew pun melangkah berlalu pergi dari apartemen putranya.
Setelah Matthew tiada, Amora menghela nafas berat ia cukup jengah dengan tindakan Nami. Namun karena Mora menginginkan ketenangan tanpa ada masalah, ia lebih baik pindah apartemen saja.
Wanita cantik itu lanjut membuat sarapan untuk Kageo, setelahnya ia langsung menuju kamar.
Di ambilnya koper, Amora memasukan semua barang-barangnya ke dalam sana.
Ada perasaan mengganjal saat Amora memilih meninggalkan apartemen Kageo, hatinya berat namun ini harus dilakukan toh nanti juga bertemu lagi di perusahaan.
Amora keluar kamar dengan koper di tangan, ia menatap lama kamar kakak tirinya itu. "Pasti belum bangun.."
Wanita cantik itu menghela nafas panjang, lalu Amora melangkah keluar meninggalkan apartemen Kageo.
"Pindah!!?." Ujar mama Bella tampak terkejut saat mendapati telepon dari putrinya.
"Iya ma." Balas Amora sambil menancap gas mobilnya membelah jalanan raya menuju apartemen baru yang ia tuju.
"Apa kalian ribut??." Sewot Bella takut Kageo tak mengalah dalam membimbing Amora.
"Nggak kok kita akur mama tenang saja."
"Terus kamu keluar dari apartemen, Kageo tahu sayang?." Lanjut Bella.
"Nggak, kasihan kakak kecapekan tidur. Nanti juga dia tahu."
Mama Bella dan Anggara saling tatap.
"Ya sudah kalau begitu, kasih tahu lokasi apartemen barunya ya." Lanjut Bella.
"Oke."
Panggilan pun berakhir.
"Tak ribut tapi kok Amora pergi tanpa izin?." Gumam Bella bertanya-tanya. "Apa ada sesuatu yang mengganggu dia?."
Anggara tampak berpikir. "Sepertinya Mora tak mau mengganggu Kageo, Mora biasanya seperti itu tak mungkin ribut." Jelas Anggara menenangkan.
"Baiklah."
Pukul 11.06 siang..
Setelah bangun dari tidurnya, Kageo langsung membersihkan diri sebelum masuk kantor.
Ting tong ting tong!..
Mendengar bel bunyi Kageo yang hanya mengenakan handuk langsung keluar untuk melihat siapa yang datang.
Sekilas Kageo menatap kamar Amora yang masih tertutup.
Cklek!..
Pintu apartemen dibuka, terlihat Kei datang menjemput atasannya.
"Anak daddy baru beres mandi?." Ejek Kei sengaja.
Kageo hanya melontarkan tatapan sinis, sudah tak aneh lagi baginya.
"Haha." Kekeh Kei puas.
"Kemana saja? tiba-tiba tak ada kabar dan meninggalkan pertemuan meeting." Timpal Kei pada atasannya itu.
"Sedikit butuh istirahat, apa berjalan lancar?." Tanya Kageo sambil meneguk air mineral.
"Lancar semuanya terkendali."
"Bagus!."
Mata Kageo teralihkan oleh sarapan yang sudah terhidang pada meja makan, ia langsung menghampiri. Tampak ada kertas kecil di sampingnya, pria itu langsung mengambil.
"Sudah bangun? di makan sarapannya ya, aku pindah apartemen. Thank you Kak Geo." Amora..
Sontak Kageo berlari kecil menuju kamar Amora.
Brak! Pintu dibuka..
"Kenapa bro?." Terkejut Kei.
Benar saja kamar itu bersih tak ada barang Amora sedikitpun.
"Mencari Amora? dia ada di perusahaan." Ujar Kei menjelaskan yang memang tadi bertemu Mora di kantor.
"Ck sial! dia pindah.." Ujar Kageo sambil menahan emosi mengepalkan tangan.
"Ha?." Kei memastikan sendiri, ia kira mereka baik-baik saja menganggap Amora berangkat ke kantor duluan taunya wanita itu pindah.
"Kau tidak tahu bro?." Tanya Kei.
Kageo menunjukkan hidangan dan secarik kertas dari Amora.
Kei langsung membuka iPad-nya ia mengotak-atik sesuatu, dan benar saja alat pantauan nya terhadap Amora menunjukkan beberapa tempat yang wanita itu kunjungi.
Dirasa ada sesuatu Kageo menyuruh Kei untuk melihat tayangan cctv.
Kei terdiam setelah mendapati sesuatu. "Om Matthew datang kesini, kurasa pindahnya Amora bukan tanpa alasan."
Melihat tayangan itu, Kageo tak berucap apa-apa hanya saja uratnya mengambang nampak menahan emosi.
"Sepertinya ada yang disembunyikan."
"Tetap pantau!." Dingin Kageo.
"Oke."
Waktu terus berjalan.
Sesampainya di perusahaan.
Matthew Dynamic..
Seperti biasa semua orang yang berpapasan dengan Kageo langsung menunduk hormat. Kei selalu setia berada di sampingnya.
Lift sampai di lantai 36..
Tiba lah Kageo di ruangan VIP room, ruangan khusus klien dari luar.
Semua orang berdiri menyambut termasuk Amora.
"Kita mulai rapatnya." Ujar Kei to the point yang langsung menayangkan power point pada monitor.
"Baik." Serentak klien.
Amora melirik Kageo yang tak melihatnya sedikitpun, ia tampak datar bengis tanpa ekspresi memimpin jalannya meeting.
Wanita itu menunduk sesaat, hatinya terasa kalut karena mereka kini layaknya seolah tak saling kenal satu sama lain, namun Mora harus profesional dan lanjut mengikuti konferensi sampai akhir.
.
Bersambung
Mama bella punya filling sangat kuat kageo dan amora memiliki hubungan tapi langsung menepis prasangka itu krn sl melihat kageo dan amora kayak tom dan Jerry keduanya sll berdebat dan tidak akur...
padahal pura2 didepan papa anggara dan mama bella papa matthew,,,
Amora dan kageo saling mencintai hubungan mereka sangat rumit pasti ditentang kedua keluarga....
semoga saja pak Matthew tau sendiri kelakuan jelekmu...heh!
Sah2 aja kageo dan amora menikah tidak ada hubungan darah....
lanjut thor..