Spin Off ANAK GENIUS: MENGANDUNG BENIH PRIA ASING. Sebelum membaca novel ini, silakan baca terlebih dahulu Novel S1 nya. Agar nyambung dan mengerti 🤗 Jangan lupa tap subscribe, tombol like, dan ulasan bintang 5 nya ♥️
*
Menikah adalah hal yang diinginkan oleh semua orang, begitu pun dengan Deana, dia sangat bahagia karena hari pernikahannya telah ditetapkan. Namun, siapa sangka jika calon suaminya malah berselingkuh di belakangnya tepat di hari ulang tahun kekasihnya itu sendiri.
Di saat sedang patah hati, seorang pria dewasa mampu meluluhkan hati Deana Pamungkas . Deana bisa move on karena pria itu, tetapi sebuah kenyataan terungkap jika pria itu adalah seorang duda.
Apakah Deana masih tertarik dengan duda tersebut dan dia tetap dalam tujuan utamanya?
Yuk simak kelanjutannya 🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mom AL, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10 Karir yang tertunda
Dua bulan sudah berlalu dengan cepat, kini Deana kembali memulai karir nya menjadi seorang desainer. Dia sudah mendapatkan tempat yang bagus untuk memulai usahanya, dan itu berada di kota sang Oma. Deana memutuskan untuk tinggal lebih lama di rumah Oma Anaya.
Gadis itu terpantau sedang melakukan pekerjaannya dengan sangat serius, dia merancang beberapa desain pakaian yang sangat indah untuk kalangan atas, menengah atau bawah. Pastinya harga tidak terlalu mahal, karena Deana hanya ingin menyalurkan hobi.
"Dor!"
Deana terjingkat hingga pensil yang dia pegang terlempar jauh, bahkan desain yang sudah dia rancang dengan teliti kini tercoret. Deana langsung menoleh dan hendak membuka suara tetapi dirinya ternganga melihat siapa yang ada di belakangnya.
"Yona adikku!" Seru Deana saat tahu Viona yang berdiri dibelakangnya. Dia memeluk sang adik dengan sangat erat.
"Dasar nakal! Ini memang kebiasaanmu, kau masuk tanpa mengetuk pintu dan langsung mengangetkan." gerutu Deana berpura-pura kesal.
Viona tertawa kecil. "Maafkan aku, kakak. Aku sangat merindukanmu." ucapnya memeluk Deana dengan erat.
"Aku juga merindukanmu adikku yang nakal." Deana mengacak rambut Viona membuat gadis itu melepaskan pelukannya.
"Katakan kapan kamu sampai di Indonesia? Kenapa tidak mengabari aku?"
Mereka berdua duduk di tepi ranjang.
"Dua hari yang lalu, dan bagaimana bisa aku mengabari, setiap aku menelpon, ponsel kakak selalu saja tidak aktif."
Deana menepuk keningnya. "Astaga, aku lupa. Aku sudah mengganti nomor ponselku."
"Hah? Seorang Deana Pamungkas mengganti nomor ponselnya? Kakak, setahuku kakak tidak pernah mengganti nomor jika semuanya baik-baik saja. Apa ada sesuatu yang terjadi?" Viona menggenggam tangan Deana.
Deana pun mulai gelisah. "Apa Onty Zahra tidak memberitahumu?"
"Apa? Aku tidak tahu apa pun." Viona menggeleng.
"Aku dan Malik sudah putus, bahkan pernikahan kami juga dibatalkan."
Viona terkejut, matanya melebar, dan bibirnya terbuka. Dia tidak percaya mendengar kabar tersebut.
"Kakak, apa? Pernikahanmu dibatalkan? Kenapa aku tidak tahu? Mama bahkan tidak menceritakan apa pun padaku." Viona bertanya dengan nada khawatir dan penasaran.
Viona memeluk Deana erat, menunjukkan dukungan dan kasih sayang. Dia juga menggenggam tangan Deana, menunjukkan kepedulian.
"Apa yang terjadi, Kakak? Apa salahnya Malik? Ataukah ada masalah lain?" Viona bertanya dengan lembut, ingin memahami situasi.
Deana menarik napas dalam-dalam, mempersiapkan diri untuk menceritakan semuanya. "Aku dan Malik memang sudah tidak bisa lagi, Yo. Dia mengkhianatiku."
Viona mendengarkan dengan tekun, matanya tidak berkedip. "Maksudnya, dia berselingkuh? Ya Tuhan, berani sekali pria itu menyakiti kakakku. Apa kurangnya dirimu sampai-sampai dia berani mengkhianatimu seperti itu!" Viona tampak emosi.
Deana teringat kembali momen-momen sulitnya. "Awalnya, ami mulai sering bertengkar. Aku merasa Malik tidak mendukung impianku. Aku memilih mengalah untuk meredam perdebatan diantara kami. Tapi disaat hari ulang tahunnya, dia membuka sifat aslinya. Aku menangkap basah dia sedang melakukan hal tidak senonoh dengan wanita lain."
Viona memeluk Deana erat. "Kakak, aku sangat peduli padamu, sekarang aku ada di sini untukmu. Adikmu ini tidak akan membiarkan kakaknya dipermainkan lagi oleh seorang pria."
Deana tersenyum lemah. "Terima kasih, Yona. Tapi kamu juga harus tetap fokus pada masa depanmu. Aku baik-baik saja, perlahan-lahan aku berhasil melupakan semuanya."
Mereka berdua diam sejenak, menikmati kebersamaan.
"Apa rencanamu sekarang?" Viona bertanya.
Deana mengangkat bahu. "Aku ingin fokus pada bisnis desain. Aku sudah mendapatkan tempat di kota ini."
Viona tersenyum. "Aku bangga padamu, Kakak!"
Gadis itu berdiri dan berjalan ke jendela, melihat betapa indahnya pemandangan diluar sana. Tetapi, matanya menangkap sesuatu.
"Dia—" Viona membekap mulutnya sendiri.
BERSAMBUNG
Visual VIONA
selamat jadian ya maheer deana 🥰
PR besar nih buat deana utk taklukin emily,apa lagi klo emily sdh dihasut si nenek sihir debby
kalah cepat dong si fahri