NovelToon NovelToon
Nona Rubah Milik Tuan Muda

Nona Rubah Milik Tuan Muda

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Aliansi Pernikahan / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: Ashelyn

Menjadi cantik dan cerdas tidak membuat nasib baik berpihak pada wanita bernama Teresa. Dia adalah seorang wanita yang sudah menikah, tapi nasib buruk terus menimpanya. Selama ini ia menikah atas dasar cinta, membuatnya menormalisasi perbuatan buruk suaminya. Ia menjadi mesin penghasil uang untuk suami dan ibu mertuanya selama ini, sampai pada akhirnya suatu kejadian menyakitkan membuatnya tersadar, bahwa ia harus meninggalkan kehidupan menyedihkan ini. Teresa berubah menjadi wanita yang memprioritaskan uang dan kekayaaan. Ia sudah tidak percaya cinta, ia hanya percaya kepada uang dan kekuasaan. Menurutnya, menjadi kaya adalah tujuan utamanya sekarang. Agar dia tidak lagi ditindas. Sampai ia menemukan seorang pria yang menjadi sasaran empuk untuknya, pria dengan status sosial yang tinggi, pria dari kalangan atas yang akan membantunya untuk meningkatkan status sosialnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ashelyn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 26 (Hari Pernikahan 2)

Teresa terus menggandeng tangan wiliam di sepanjang acara. Mereka saling melemparkan senyuman satu sama lain seperti sepasang pengantin yang saling mencintai.

Tere menyambut semua tamu yang bahkan tidak ia kenal sama sekali. Ia sesekali juga melirik kearah wiliam yang terlihat kelelahan. Ia merasa sedikit canggung dengannya sekarang, karena Wiliam sangat marah akibat ciuman itu.

Tapi Tere tidak merasa menyesal sama sekali saat melakukan itu semua. Karena semalam sebelum pernikahan ini dilakukan, Teresa memiliki tujuan lain. Tujuan yang dimaksud adalah, ia akan membuat Wiliam melepaskan masa lalunya. Ia tidak akan membiarkan William terus terjebak cinta masa lalu.

Ia akan membuat William lebih menghargai dirinya sendiri, dan mementingkan kebahagiaannya. Anggap saja ini sebagai balasan karena telah memberikan uang dan kekayaan untuknya.

Ia sengaja melakukan ciuman itu untuk mengetes Ruby. Sejauh ini Teresa belum melihat hal yang mencurigakan. Padahal jika melihat keadaan sekarang, semuanya tampak normal seperti biasa. Bahkan Ruby dan Julian terlihat seperti pasangan serasi.

Dan reaksi Ruby setelah melihat ciuman itu sejauh ini, dia terlihat baik-baik saja dan tidak ada yang aneh. Lalu mata Teresa beralih menatap William, pria itu sesekali masih melirik kearah Ruby. Ia penasaran ada apa dan kenapa Wiliam sangat menjaga hati Ruby sampai sejauh ini.

“Sikap Ruby pada Wiliam seperti kakak ipar biasa. Tapi kenapa Wiliam terus bersikap berlebihan?” batin Tere.

Tiba-tiba, Antonio memanggil Wiliam untuk mendekat kearahnya. Wiliam yang melihat itu langsung menuruti permintaannya. Teresa mengikuti kemanapun Wiliam pergi.

Antonio membawa mereka ke sebuah kamar hotel yang di tempatinya. Teresa sangat penasaran dengan apa yang akan dibicarakan oleh ayah mertuanya itu. Ia juga melirik sekilas wajah Wiliam saat ini. Pria itu terlihat penasaran juga.

“Duduk kalian berdua” ucap Antonio.

Teresa dan Wiliam duduk bersebelahan. Tere melepaskan genggaman tangannya dari lengan Wiliam. Ia sedikit kesulitan dengan gaun yang di pakainya. Wiliam yang melihat itu langsung membantunya.

“Terimakasih” ucap Tere, dan tidak mendapatkan balasan dari Wiliam.

Antonio melihat itu semua. Dan ia tersenyum melihat Wiliam yang terlihat perhatian dengan istrinya. Wiliam dan Teresa kembali berfokus pada apa yang akan mereka lakukan di tempat ini.

“Selamat untuk kalian berdua. Teresa? Semoga kau akan menjadi teman hidup Wiliam sampai akhir hidupmu” ucap Antonio sembari tersenyum pada Teresa.

“Terimakasih ayah” jawab Teresa sembari tersenyum tipis.

“Baiklah, aku akan membahas sesuatu yang sensitif sekarang” ucap Antonio.

“Membahas apa ayah?” ucap Wiliam semakin penasaran.

“Aku ingat saat itu kau mengatakan sesuatu padaku” ucap Antonio berhenti berbicara sejenak sebelum meneruskan ucapannya. Teresa yang melihat itu semakin penasaran dibuatnya.

“Bahwa kau ingin menjadi presdir” ucap Antonio.

Teresa yang mendengar itu langsung membulatkan matanya. Ia sangat terkejut dengan topik pembicaraan saat ini. Ia tidak menyangka bahwa Wiliam pernah membicarakan tentang hal itu dengan ayahnya.

“Tapi kenapa dia ingin menjadi presdir? Bukankah posisi itu milik Julian?” batin Tere keheranan.

“Ada apa tentang itu ayah?” ucap Wiliam.

“Aku sedang memikirkan hal itu sekarang. Aku akui bahwa kemampuanmu lebih unggul jika dibandingkan dengan Julian” ucapnya.

“Hanya saja, Wiliam adalah kakakmu. Dan dia sudah menempati posisi itu terlebih dahulu” ucap Antonio.

“Aku tau ayah. Aku hanya sekedar menginginkannya saja. Aku tidak berniat untuk berebut posisi dengan Julian” ucap Wiliam.

“Berikan aku cucu. Dan aku akan menjadikanmu presdir saat itu juga” ucap Antonio.

Dan ucapan itu membuat Wiliam menatap ayahnya tak percaya. Ia terkejut karena ayahnya memberikan sebuah syarat untuknya. Ia tidak pernah berpikir bahwa ayahnya akan benar-benar memberikan kesempatan untuknya untuk menggantikan posisi kakaknya sebagai presdir.

Berbeda dengan Teresa. Ia sekuat tenaga justru berusaha menyembunyikan senyuman diwajahnya. Ia tentu mendukung keinginan Wiliam untuk menjadi presdir. Dan ia tidak menyangka bahwa ayah mertuanya ini memberikan syarat yang cukup sulit bagi Wiliam.

“Apa kau bisa Teresa?” ucap Antonio.

“Semua tergantung Wiliam ayah. Aku tidak mungkin bisa hamil jika ia tidak menginginkannya” ucap Teresa. Dan berhasil mendapatkan tatapan tajam dari Wiliam.

“Kenapa ayah menginginkan seorang anak dariku?” ucap Wiliam sembari menatap ayahnya

“Keluarga Antonio membutuhkan penerus selanjutnya, dan kau tau bahwa Julian dan Ruby tidak bisa memberikanku seorang cucu” jelas Antonio.

Wiliam terdiam. Ia berada di pilihan yang sulit sekarang, ia tidak mungkin tidur dengan Teresa. Tapi disisi lain ia juga menginginkan posisi presdir. Dan di sisi lain juga, jika Ruby mengetahui Teresa hamil, maka itu hanya akan menyakiti hatinya.

“Aku tidak bisa menjawab sekarang. Aku akan memberitahu ayah jika aku sudah memutuskan hal ini” ucap Wiliam dan pergi meninggalkan ruangan begitu saja.

Teresa yang merasa ditinggal itu segera berpamitan kepada ayah mertuanya, lalu ia pergi menyusul Wiliam yang sudah mendahuluinya. Di perjalanan, ia bertemu dengan Sean yang sedang menatapnya tak suka. Tere memilih untuk mengabaikan wanita tua itu dan tetap mengejar langkah Wiliam.

“Tinggalkan aku sendiri!” ucap Wiliam dan menutup pintu kamarnya.

Teresa menahannya dan memaksa masuk kedalam kamar. Ia langsung duduk diatas ranjang dan mengabaikan tatapan marah Wiliam kepadanya. Teresa juga merasa memiliki hak di kamar ini, karena kamar ini juga kamarnya. Karena ia diharuskan tidur di kamar hotel ini semalam dengan Wiliam. Sebelum mereka pindah ke kediaman Antonio.

“Kau semakin berani melawanku Teresa” ucap Wiliam dan duduk di sofa.

“Kenapa? Lagian aku istrimu” ucap Teresa.

Wiliam hanya diam saat Teresa mengatakan itu padanya. Pikirannya terlalu kacau untuk menghadapi Teresa saat ini. Ia tidak ingin bersikap diluar batas dan membuat kemarahannya semakin menjadi.

Ia menjambak rambutnya frustasi. Lalu matanya melihat kearah Teresa yang juga sedang menatap kearahnya. Wiliam memandang Teresa untuk sedikit lebih lama.

“Apa aku harus memiliki seorang anak darinya?” batin Wiliam sembari melihat kearah Teresa.

“Tapi bagaimana dengan Ruby?” batin Wiliam.

‘Tok

‘Tok

‘Tok

Suara ketukan pintu membuat Wiliam tersadar. Ia segera membuka pintu kamarnya. Dan terlihatlah Ruby yang sedang tersenyum kearahnya. Dia membawa kue dan minuman. Lalu Ruby langsung masuk begitu saja.

Ruby terkejut saat melihat Teresa yang juga ada disini. Sama hal nya dengan Teresa, ia juga terkejut dengan kedatangan Ruby di kamar hotel miliknya. Ia langsung tersenyum kepadanya.

“Aku membawakan sedikit makanan dan minuman untukmu Teresa. Aku melihat kau tidak sempat makan apapun di acara itu” ucap Ruby sembari memberikan makanan dan minuman itu.

“Makasih kak!” ucap Tere antusias.

Lalu Ruby mendekati Wiliam dan mengelus bahunya pelan. Ia bahkan memijit Wiliam dengan kedua tangannya. Teresa hanya diam saat melihat pemandangan di depannya.

“Aku harus memijitmu pelan Wiliam. Karena malam ini kalian akan bertempur! Bukan begitu Teresa?” ucap Ruby memandang Teresa.

Teresa tersenyum kecut menanggapi itu. Ia merasa, bahwa Ruby terlihat sepeti kakak ipar yang baik. Dan tidak ada kelicikan diwajahnya sama sekali. Benar-benar tidak ada yang aneh sejauh ini.

“Aku akan minum dengan Julian. Kalian bisa tinggal disini” ucap Wiliam dan hendak pergi untuk minum bersama dengan kakaknya.

“Baiklah, aku akan menemani Teresa disini. Kau bisa pergi sekarang” ucap Ruby.

Dan Wiliam melangkahkan kakinya keluar dari kamar ini. Ia keluar begitu saja tanpa berpamitan dengan Teresa. Dan meninggalkan Teresa dengan Ruby di kamar ini.

“Bagaimana? Apa kau bahagia dengan pernikahanmu Teresa?” ucap Ruby sembari tersenyum lebar kearahnya.

“Tentu, aku bahagia” ucap Teresa singkat.

“Aku bahkan terkejut dengan ciuman kalian yang sangat brutal itu!” ucapnya sembari melihat kearah jendela besar kamar ini.

Teresa tersenyum mendengar itu. Ia benar-benar tidak menemukan sesuatu yang aneh dari wanita di sampingnya ini. Ruby terlihat sangat baik dan tidak ada yang mencurigakan darinya. Rasa kantuk mendadak dialami Teresa, matanya terasa sangat berat dan memaksanya untuk menutup matanya.

“Ciuman yang begitu nyata. Padahal hubungan kalian palsu” ucap Ruby, ia yang tersadar akan sesuatu yang salah langsung panik.

“Ah maksudku bu-“ ucapannya terhenti saat ia melihat kearah Teresa yang tertidur. Ia bernafas lega saat Teresa menutup matanya. Ia bisa tenang karena Tere tidak mendengar ucapannya. Ia mengutuk dirinya sendiri yang tidak bisa menjaga ucapannya.

Ia segera pergi saat memastikan bahwa Teresa benar-benar Tertidur. Ia menutup pintu kamar dengan sangat pelan dan berusaha untuk tidak menimbulkan suara. Dan saat pintu itu benar-benar tertutup. Mata Teresa terbuka dan sadar sepenuhnya, ia langsung bangkit dari posisi tidurnya.

“Dia tau semuanya?” ucap Tere tak percaya.

Ia tidak menyangka bahwa Ruby mengetahui tentang hubungan sebenarnya antara ia dan juga Wiliam. Padahal yang Teresa tau, hanya dia, Wiliam dan Dion yang tau tentang hal ini. Ia tidak merasa memberitahu kepada siapapun termasuk Ruby. Dan tidak mungkin jika Dion yang memberitahunya, karena mereka tidak sedekat itu. Kecuali, Wiliam sendiri yang telah mengatakannya pada Ruby.

1
Merybelang Merybelang
critsx makin asyikk
lanjutttttt
Erni Yuliastuti
bagus
Diana (ig Diana_didi1324)
pura2 terlihat baik2 aja didepan semua org itu gk enak loh
Celine
Terimakasih buat yang sudah baca cerita aku, makasih dukungannya semuanya 😇
Merybelang Merybelang
semakin seruuuuuu.
lanjutttttttt
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!