NovelToon NovelToon
Hello Tuan Harlan

Hello Tuan Harlan

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Redwhite

Kesempatan kembali ke masa lalu membuat Reina ingin mengubah masa depannya yang menyedihkan.

Banyak hal baru yang berubah, hingga membuatnya merasakan hal tak terduga.

Mampukah Reina lari dari kematiannya lagi atau takdir menyedihkan itu tetap akan terjadi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Redwhite, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu lagi.

Kegiatan Kafe berjalan seperti biasa. Mereka sengaja tak membahas lebih lagi kejadian kemarin.

Hari ini juga kafe melayani pengunjung seperti biasa tak sesepi kemarin.

Reina dan Maira yang kebetulan hari ini shif pagi di minta untuk mengantar pesanan ke sebuah kantor yang letaknya cukup jauh dari kafe mereka.

Keduanya harus menempuh kurang lebih lima belas menit perjalanan. Dia sendiri heran kenapa orang itu harus memesan kue yang jauh, dari tempatnya berada. Reina sendiri tahu kantor itu di kelilingi pusat berbagai makanan enak disekitarnya.

Namun ia mengedikkan bahu, bisa saja memang tertarik dengan kue dari kafenya karena memang Elke sangat rajin mengiklankan di sosial medianya.

Kantor itu sangat tinggi menjulang diantara gedung-gedung lainnya. Seperti ingin menunjukkan bahwa ia lah pemimpin di sana.

"Perusahaan ini besar sekali, apa bisa kita kerja di sini ya Rei?" tanya Maira penuh harap.

Reina mencibir, "kamu mungkin bisa, tapi enggak sama aku!" ucap Reina mendengus.

Keduanya lantas di minta naik ke lantai atas di mana tempat orang yang memesan kue-kue dari kafe mereka berada di sana.

Tadinya Reina pikir pesanan itu hanya di antar ke resepsionis, lalu mereka pulang, sebab pesanan itu telah dibayar lunas, tapi yang tidak mereka duga justru mereka harus mengantarnya langsung ke si pemesan.

"Ini kenapa kita yang repot ya Rei?" bisik Maira.

Gadis itu hanya bisa berbisik sebab ada seorang lelaki yang tadi bersiap mengantar mereka ke tujuan.

Reina yang juga heran hanya mampu mengedikkan bahunya.

Mereka sampai di lantai dua puluh. Di sana terlihat hanya ada satu meja dan duduk seorang gadis cantik.

Tak lama gadis itu berdiri dan membungkukkan tubuhnya penuh hormat pada lelaki yang membimbing keduanya.

Langkah kaki mereka berhenti kala lelaki itu mengetuk pada sebuah pintu.

Barulah setelahnya dia masuk. Reina bahkan tak mendengar jawaban dari dalam sana.

Ruangan di sana sangat luas dan pendingin udaranya sangat sejuk, bahkan menurut Reina hampir seperti berada di ruangan untuk membekukan daging.

Lalu tiba-tiba langkahnya terhenti kala melihat sosok kakak pertamanya tengah berlutut di hadapan seseorang yang tengah menghadap sebuah kaca besar di sana.

Maira dan Reina hanya saling berpandangan sembari mencengkeram plastik berisi kue mereka.

Tak lama lelaki itu berbalik dan membuat lutut Reina terasa lemas.

Harlan, kenapa harus ketemu dia lagi.

Maira yang ada di sebelahnya segera memapah Reina yang terlihat sempoyongan.

"Kamu ngga papa?" bisiknya.

Kelakuan keduanya membuat Laksmana yang tak menyadari mereka lantas menoleh.

Dia sama terkejutnya dengan Reina karena mendapati adik bungsunya ada di sana.

"Ini pesanannya Tuan," ucap lelaki yang sejak tadi juga memilih diam seperti Reina.

"Antarkan kue-kue itu ke ruang rapat," perintahnya.

Lelaki yang di panggil Lui itu lantas mendekati Maira dan Reina dan mengambil kue dari satu tangan Reina.

"Nona Anda tolong ikut saya. Dan Nona, Anda tolong siapkan sisa kue di meja sana," ujarnya pada Reina.

"Ta-tapi," Reina hendak menolak, kenapa dia justru dibiarkan diruangan Harlan bersama dengan kakak pertamanya.

Apa ini akhir hidupku?

"Kau pergi dari sini. Nanti Lui yang akan menemuimu!" ucap harlan pada Laksmana.

"Ba-baik, terima kasih Tuan Harlan—"

"Urusan kita belum selesai, kenapa kamu mengucapkan terima kasih?"

Laksmana hanya mampu menunduk, ternyata lelaki itu tak bisa berkutik melawan Harlan.

Saat berbalik, dia menatap Reina sekilas dan segera berlalu dari sana.

"Hei, gadis kecil," panggil Harlan yang membuat Reina terkejut bukan main.

Astaga, kenapa jadi begini.

"Kenapa kamu diam saja, coba jelaskan apa yang kamu bawa ini," pinta Harlan tegas.

Hah? Dia yang pesan tapi ngga tahu apa yang dia pesan? Orang ini benar-benar aneh.

"Kenapa diam? Kamu mau aku memberi rating rendah pada kafemu?"

"Ah iya maaf Tuan."

Aku yakin aku ngga akan mati, kalau aku hilang aku yakin Nona Elke pasti akan mencariku bukan?

Reina dengan gugup membuka kotak-kotak berisi kue yang ada di kafenya dan menjelaskannya satu persatu.

"Apa rasanya enak?" tanya Harlan dengan dahi mengernyit.

"E-enak," ucap Reina gugup. Dia memang tak pernah memakan semua kue yang di jual di kafe, tapi ia yakin kalau kue-kue di kafe Elke pasti enak.

"Cobalah, aku mau lihat kamu bohong atau enggak!"

"hah, Tu-tuan ingin saya mencoba yang mana?"

Ini hanya ada satu dari semua jenis kuenya, mana aku tahu yang seleranya merupakan dia.

"Kamu sepertinya tengah mengutukku dalam hati," tuduh Harlan tepat sasaran.

"Saya enggak berani Tuan, maafkan saya. Apa saya coba yang ini saja?" tawar Reina memilih salah satu kue yang paling murah.

"Kamu cobalah semuanya," pinta Harlan yang lagi-lagi membuat Reina terkejut.

"I-ini hanya ada satu jenis per masing-masing kue Tu-Tuan, bagaimana mungkin aku mencoba semua, lantas Anda—"

Belum selesai Reina menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba wajah Harlan sudah berada di depannya.

"Cobalah, kamu ngga usah memikirkan bagaimana aku tahu itu enak apa enggak!"

Harlan lantas menepuk bahu Reina dan justru membuat gadis itu mengaduh.

Tepukan itu ternyata menyentuh luka lebam akibat pukulan ayahnya kemarin malam.

Harlan yang merasa menepuk gadis itu dengan pelan lantas mengernyit heran.

"Apa hanya tepukan membuatmu kesakitan?"

"Enggak Tu-tuan." Harlan tak bisa di bohongi dia melihat jika gadis itu benar-benar kesakitan.

"Buka pakaianmu!" erintahnya yang seketika membuat Reina mundur dan memgang bajunya.

.

.

.

Lanjut

1
Dapllun
semangat kak, aku tinggalkan komentar ku disini
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!