Jasmin Renata Luis, wanita cantik, mandiri dan tangguh, di usia yang baru 22 tahun, dia sudah terbiasa hidup susah setelah kematian kedua orang tuanya. Membanting tulang setiap harinya demi menghidupi kebutuhannya dan ke tiga anak kembarnya, Rio Putra Luis, Reno Putra Luis, dan si cantik Riana Putri Luis.
Memiliki Triple bagi Jasmin adalah anugrah yang di kirim Tuhan untuknya, Triple sek olah-olah di kirim untuk menjadi pengganti kedua orang tuanya. Dia selalu menikmati semua moment berharga bersama ke tiga buah hatinya setiap hari.
Ya akibat perbuatan yang di lakukan oleh lelaki yang dia sendiri tidak tau itu membuahkan hasil tiga malaikat bayi-bayi kecil yang tak berdosa, yang tumbuh menjadi anak-anak cerdas, suka menolong dan genius. Di tengah-tengah hinaan, cacian yang selalu dia terima karena hamil tanpa seorang suami dan menganggap Jasmi seorang perempuan nakal.
Akan kah triple berhasil mencari keberadaan ayahnya? dan mampukah tripel menyatukan kembali mereka nanti?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Puspitasary, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
6.Sakit.
Betapa kagetnya Jasmin, saat tau Bima di belakangnya sambil mengendong Reno, yang sedikit berat. Jasmin, dari tadi tak henti-hentinya meneteskan air matanya ada rasa takut, sedih dan lelah. Banyak sekali pertanyaan di kepalanya kenapa tiba-tiba Reno, sakit lagi ? apa sakit lamanya kambuh atau penyakit baru lagi. Jujur saja Jasmin, takut sekali mengetahui semuanya nanti, baru membayangkannya saja dia sudah takut apa lagi tau yang sebenarnya ya Tuhan kuatkan aku.
" Kenapa dengan anak Anda Bu Jasmin? Saya perhatikan dari tadi dia memegangi dada nya terus, " Tanya Bima setelah mengendong Riana di hadapan Jasmin.
"Abang Leno na catit Daddy na, .... Cucah napas na cama tepala na catit juga, " Ujar Riana sembari mengelap ingusanya dengen tisu yang di beri oleh Abang Rio.
"Sayang kamu turun dulu ya ? Om mau membantu Mommy, mengendong Abang Reno sebentar. Lihat kasihan Mommy, keberatan gendong Abang Reno nya," Pinta Bima lalu menurunkan Riana setelah mendapat jawaban anggukan kepala lalu berjalan mendekat ke arah Jasmin.
"Sini, aku saja yang menggendongnya kita ke mobilku saja kamu pasti tidak akan fokus menyetir dalam keadaan seperti ini. Biar nanti pengawal ku yang membawa mobilmu," Pintanya pada Jasmin.
"Tapi Pak, apa tidak merepotkan Pak Bima, nantinya? Saya tidak mau membuat Anda, repot karena kami Pak," Jawab Jasmin sambil menangis dan menyerahkan Reno pada tangan Bima untuk segera di gendong.
"Sudah ayo kita masuk mobilku, kita harus segera membawanya ke rumah sakit jangan sampai terlambat membawanya. Dan kamu tenang saja saya tidak merasa di repotkan olehmu Bu Jasmin," Ucap Bima pada Jasmin lalu mereka semua naik mobil Bima.
*****
Disinilah mereka sekarang, di ruangan VVIP tempat Reno, terbaring lemas di tempat tidur, terlihat Jasmin, yang masih menangis sambil memegang tangan Reno, yang sedang tidur setelah di beri obat sama dokter tadi. Sedangkan Riana dan Abang Rio, sedang makan siang yang terlambat karena sudah jam 2 siang. Tadi Riana, meminta makan sama Bima, katanya mereka semua belum sempat makan siang segeralah Bima, menyuruh pengawal membeli makan untuk mereka termasuk dirinya.
Bima, yang melihat dan membantu Jasmin, tadi di buat kaget sekaligus merasa bersalah di hatinya. Kaget karena ternyata Jasmin melahirkan kembar 3 dia benar-benar merasa bersalah, bila memang benar Jasmin, perempuan itu yang tidak sengaja dia nodai waktu itu, maka Bima, akan sangat berdosa membuat hidup Jasmin hancur dan sangat menyalahkan dirinya membiarkan Jasmin, menanggungnya seorang diri selama ini.
"Jas, makanlah dulu. Kalau kamu sakit kamu tidak bisa menjaga dan merawat meraka. Biar aku yang menggantikan mu menjaganya di sini," Kata Bima pada Jasmin saat berada di samping Jasmin.
" Baik, Pak Baim. Maafkan, saya merepotkan Anda lagi. Terima kasih sudah menolong kami dan memberikan kami makan siang ini, Pak Bima. Kalau begitu, saya makan dulu, Pak. Saya nitip Reno sebentar," Jawab Jasmin lalu berjalan ke arah dimana Riana dan Rio yang sedang makan.
" Mommy ..... Liana na mau cucu ?" Pinta Riana setalah makan terlihat matanya sudah agak merah mendakan dia mau tidur siangnya.
" Sebentar Mommy, beli dulu di bawah Riana minum air putih dulu ya," Pinta Jasmin pada Riana.
" Tidak perlu beli Jas, di kantong merah itu ada beberapa susu pilih saja tadi aku, menyuruh pengawal membeli susu untuk anak-anakmu. Tapi maaf, aku tidak tau merek apa yang bisa kamu belikan untuk mereka jadi aku menyuruhnya tadi membelikan yang asal saja tapi bagus. Coba kamu buka dan lihat sendiri susunya siapa tau ada yang sama Jas," Ucap Bima panjang lebar.
"Terima kasih Pak Bima, meraka apa saja mau asal susu kalau mau tidur Pak," Jawab Jasmin.
"Ini buat Riana, udah Mommy, dan yang ini buat Abang Rio, rasa coklat, harus di habiskan kalau sudah habis, terus kalian berdua tidur di situ. Abang nanti sama Adek sementara tinggal di tempat Mama Cantika dulu ya? Tadi Mommy, sudah meneleponnya untuk menjemput kalian berdua kesini nanti sore. Mommy, minta sama Abang jaga adeknya selama Mommy, masih di rumah sakit. Ingat pesan Mommy, jangan bikin repot Oma sama Opa, kalian bisa ke sini di siang hari," Pinta Jasmin pada Abang Rio.
" Ciap Mommy, .... Liana endak nakhal nakhal tok, iya tan Abang na ? Linan na tan baik, tantik, dan pintal. Jadi Mommy, tenaung taja ya," Ujar Riana dengan suara cedel sambil menghabiskan susunya dan masih sempat-sempatnya mendengar pembicaraan antara Jasmin dan Rio padahal matanya sedikit menutup.
" Iya Mommy, Abang akan jaga si nakal ini" sindir Abang Rio.
"Makasih ya sayang, sudah selalu mau membantu Mommy, selama ini. Bangga banget Mommy nya sama Abang Rio, selalu mau di repotkan untuk menjaga adik-adiknya. Sekarang ayo tidur siang dulu, ini udah waktunya kalian tidur siang,"Ucap Jasmin lalu membawa mereka berdua ke kasur yang satunya untuk menidurkan Riana dan Rio.
Semua perlakuan dan ucapan Jasmin dan kedua anaknya tak lepas dari penglihatan dan pendengaran Bima, dia begitu kagum dengan Abang Rio, yang terlihat lebih dewasa dari usianya tidak seperti kedua Adiknya. Dan yang membuat Bima, tak kalah kagum adalah cara mendidik Jasmin, dari dia bicara, dari dia mengajarkan sesuatu anaknya, dan cara di membesarkan ketiga anaknya seorang diri.
Semoga tidak terjadi apa" sama Jasmin
Lanjut thor ttp semsngat 💪
semangat kak author