Dicintai pacar secara ugal-ugalan X
Dicintai sepupu secara ugal-ugalan ✓
Olivia berasal dari desa. Wanita cantik berkulit kuning Langsat serta rambut panjang bergelombang mencoba peruntungan mendaftar sebagai pengajar disalah satu sekolah di ibukota. Nasib baik Seakan berpihak padanya, ketimbang menyewa kos atau kontrakan sang bibi yang merupakan adik dari ibunya menawarkan untuk tinggal bersama dirumah nya. Dari situlah percintaan tabu dimulai antara Olivia dengan sepupu laki-laki bernama Galang. Nyatanya antara Olivia dan Galang itu sendiri tidak pernah bertemu sedari kecil. Meski usia Galang terpaut dibawah Olivia tak menyurutkan jalinan cinta itu bersemi. Akankah mereka bisa terus melanjutkan hubungan. Ataukah terpaksa mengakhiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rismasuzy93, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 10
Oliv terlihat terus melamun tidak fokus dimeja ruangan kantor guru. satu tangan menumpu kepalanya sementara kelopak mata terbuka fan tertutup Secara perlahan. Wanita itu sibuk memikirkan kejadian kemarin yang telah ia lakukan bersama Galang. Oliv merasa saat ini tak ubahnya seorang jalang kehilangan harga diri. karena bagaimanapun ia dengan sadar telah menyerahkan kehormatan nya untuk Galang.
Tak henti-henti wanita itu terus mengumpati serta mencaci dirinya sendiri. begitu bodoh mau Nafsu biadab pemuda itu dengan dalih mencintai. Perempuan macam apa dirinya seakan hanyut kala ia dan Galang saling melebur hasrat.
Oliv membenturkan keningnya pada kepalan tangan. wanita itu terus-menerus menggeleng guna mengenyahkan bayang-bayang kejadian laknat yang seakan terus berputar bak kaset rusak.
Sesekali ia memejamkan mata sembari memijat pelan pelipisnya yang terasa pening akibat memikirkan semua itu.
"Selamat siang. bu Oliv," Oliv terkesiap kala mendapati Andi berdiri didepan mejanya diiringi senyum lembut.
Dipihak Andi, sadar jika kedatangan nya membuat Oliv Terperanjat. "Oh.. maaf Bu Oliv, saya bikin kaget yah? Saya nggak bermaksud Ngagetin sumpah." sambungnya lagi akan nada tak enak hati.
Olivia membenarkan posisi. lantas dia tersenyum agar Andi tak berfikir macam-macam. "Enggak ko, pak Andi, saya nggak kaget." jawab Oliv.
"Saya kesini mau bertanya. apa Bu Oliv sudah makan siang?"
"A-ah.. makan siang yah. kebetulan saya juga belum makan siang sih, mari pak kita makan siang sama-sama." ajak Oliv tergagap menjawabnya. terbata Andi mengernyit tipis pria itu heran merasa ada hal yang mengganggu pikiran rekan sejawatnya.
Kini keduanya seperti biasa, makan siang bersama dikantin khusus para guru. Ternyata hari itu suasana lumayan ramai karena banyak para guru beristirahat juga menyempatkan menyantap makanan mereka masing-masing.
"Ngomong-ngomong kabar Galang gimana?"
"Uhuukkk." Makanan yang Oliv hendak telan serupa sekam. sakit dan sesak. lalu ia tersedak efek Andi menyebutkan nama Galang. wanita itu memukul dadanya pelan mencari air untuk melegakan tenggorokan nya
"Ini minum dulu." Andi menyerahkan segelas air untuk Oliv teguk. Dengan cepat wanita itu menenggak perlahan minumannya. setelah itu tinggal bagaimana cara Oliv menghela nafas dengan dada naik turun.
"Maaf pak Andi." ucap Oliv canggung. Ya Tuhan ada dengan dirinya. kenapa jadi seperti ini, ia merasa gugup jika ada yang menyebut nama Galang ataupun membahas tentang pemuda itu.
"Are you okey?" tanya Andi memastikan, karena ia merasa ada yang tidak beres dari gelagat wanita dihadapannya. Namun, Andi sendiri tak kuasa mempertanyakan perihal aoa yang sedang Oliv alami.
"Iya.. aku okey. Aku nggakpapa ko. oh iya tadi pak Andi nanya apa, Galang yah? syukur keadaan nya sekarang baik-baik saja." jelasnya berusaha tenang.
Andi manggut-manggut seiring menyudahi makanan nya lalu meneguk minumannya. "Syukurlah kalo sudah membaik" kata Andi tersenyum.
***
Kali ini Andi tidak bisa mengantarkan Oliv pulang. Karena Andi harus melatih anak-anak yang mengikuti ekstra kurikuler basket tentu itu bukan masalah untuknya. Oliv bisa dengan mudah pulang menggunakan angkutan umum atau ojek pangkalan yang tak jauh dari gerbang sekolah tempatnya mengajar.
Ojek yang mengantar nya taj terasa berhenti didepan pelataran rumah Rima. Oliv bergegas setelah memberikan tarif kepada pak ojek hingga seperginya kendaraan roda dua itu Oliv mengayunkan kaki.
wanita itu bertanya-tanya kala mendapat sebuah motor terparkir didepan rumah Rima. tak ingin memusingkan ia langsung menuju pintu masuk sekaligus memastikan siapa yang datang. Namun, alangkah terkejutnya saat ia mendapati Mutiara dan galang sedang berciuman disofa ruang tamu.
"Ekhem.." Menyadari ada Oliv baru tiba. remaja perempuan itu langsung mendorong dada Galang agar ciuman mereka terlepas. Mutiara langsung berdiri seraya menundukkan kepala. karena ia merasa aksinya barusan telah tertangkap basah oleh Oliv.
"Bu Oliv.. ma-maaf saya nggak sengaja." mutiara berucap akan nada terselip rasa takut. mungkin gadis itu merasa malu pada Oliv yang mendapati dirinya melakukan aksi tak terpuji yakni berciuman dengan Galang.
Oliv hanya tersenyum tipis. akan tetapi, entah kenapa dadanya terasa sesak seolah ada Godam tak kasat mata menghantam. ketika aksi itu tertangkap basah olehnya.
Tapi sejujurnya. Oliv sendiri tengah menahan kekesalan lantaran mutiara berbuat demikian. padahal jelas-jelas dia itu perempuan yang masih remaja. tak sepatutnya bukan dia terjebak dakam pusaran hubungan terlalu dekat. tapi tunggu. apakah Oliv berbicara seperti itu tidak berkaca pada dirinya sendiri. bahkan, apa yang sudah ia perbuat jauh lebih laknat.
Oliv menghela nafas dalam-dalam. "Saya maafkan, tapi tolong jangan diulangi lagi yah." ucap wanita itu dengan nada selembut mungkin. saat itu juga Oliv langsung berjalan masuk kedalam kamarnya.
Sibuk menenangkan hati yang seakan terbakar api cemburu. Oliv memukuli kepalanya ia sangat kesal bagaimana mungkin dirinya cemburu dengan para bocah yang masih bau kencur Oliv menghela nafas frustasi.
***
Malam harinya Oliv nampak masih didalam kamarnya. ia sama sekali tidak keluar dari ruangan itu semenjak pulang mengajar sore tadi. Suara ketukan terdengar dari arah luar Oliv tergemap diatas pembaringan. wanita itu langsung bangkit untuk membuka pintu. Ia mendadak gugup ketika Galang berdiri diambang pintu akan tatapan datar.
"Ada apa Lang?" sebisa mungkin Oliv bersikap biasa. walaupun dalam dada amarah tengah berkecamuk.
"Maaf.. maaf aku udah bikin mbak Oliv sakit hati. karena lihat aku ciuman sama Mutia."
Olivia meneguk ludah seketika. "Itu hak kamu. toh lagi pula dia 'kan pacar kamu. Tapi yang disayangkan kenapa harus dirumah, kenapa Nggak diluar rumah aja." Kalau bisa mendengar mungkin dinding-dinding rumah itu sedang tergelak tawa ayas apa yang Oliv katakan. dia mengatakan itu seolah dirinya wanita suci. bahkan, apa yang telah ia lakukan dirumah itu jauh lebih liar.
Keduanya sejenak terdiam. hingga satu kalimat meluncur membuat jantung Oliv semakin berdentaman. "Mbak Oliv cemburu?" Ucap Galang
"Cemburu? Ya enggak lah ngapain juga aku cemburu sama kalian." elak wanita itu dengan gelagat yang begitu kentara menyimpan api cemburu.
Galang masuk kedalam kamar kakak sepupunya dengan menggunakan kaki ia menutup pintu dan satu tangan langsung mengunci pintu.
"Lang kamu mau ngapain.. cepat keluar dari kam- eungh." Galang memotong ucapan Oliv dengan ciuman panas nya. seketika perempuan itu kembali terbuai sehingga langsung mengalungkan tangannya pada leher pemuda itu. jerat nafsu yang tercipta membuat keduanya belingsatan.
Galang kembali berhasil melucuti pakaian yang Oliv kenakan. hanya menyisakan underwear saja. Awalnya Oliv melotot khawatir. Namun, dengan ciuman dan sentuhan yang diberikan oleh pemuda itu. Membuat Oliv kembali hilang akal.
Galang merebahkan tubuh polos Oliv. begitu gesit cepat lelaki itu langsung melepaskan pakaiannya begitu juga dengan celana dalamnya. melihat sesuatu yang mencuat Oliv terperangah.
Hingga penyatuan itu kembali terjadi untuk yang kedua kalinya. jika nafsu sudah menjerat maka kewarasan akan lenyap. hati-hatilah Dengan nafsu karena hasrat memang laknat.
Tubuh Galang dan Oliv sama-sama ambruk lemas bagai tanpa tulang. kala keduanya usai mencapai ego masing-masing. "Minggir Lang." Oliv meminta agar Galang menyingkir dari atasnya.
Galang mencium kening Oliv begitu lembut. lalu mereka berbring bersama diatas pembaringan tanpa sehelai benangpun. hanya ditutupi selimut tipis saksi bisu betapa liar perbuatan itu.
Bersambung. .