Sahira Gadis cantik ramah dan murah senyum, namun tak banyak yang tahu di balik senyum manisnya, dia banyak menyimpan luka.
Terlahir dari keluarga kaya raya tidak membuat Sahira hidup bahagia, dia di abaikan oleh ke dua orang tuanya.
Sahira selalu di suruh mengalah dari adik perempuannya.
Kekasih yang sangat dia cintai ternyata sudah berselingkuh dangan adik kandungnya sendiri, dan itu di dukung oleh orang tuanya, tanpa melihat perasaan Sahira yang hancur
Dan lebih sakit lagi, Sahira di paksa menikah dengan laki laki yang tidak di ketahui asal usulnya.
Bagaimana kelanjutan kisah sahira, yuk.... Ikuti ceritanya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon devi oktavia_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 32
"Agggkkk...... "
prang....
Prang....
Prang...
"Dasar Si akan loe wanita udik! bisa bisanya loe ngambil Galang dari gue, Galang itu hanya punya gue si akan, brengsek! " amuk Dini saat melihat postingan mesra Galang di sosial media.
"Awas loe wanita udik, gue bakal rebut kembali Galang dari loe! tunggu aja loe perempuan si akan! " maki Dini tidak karu karuan.
Semua barang barang yang ada di kamar Dini itu sudah berserakan kemana mana ulah Dini itu.
Tok ...
Tok...
Tok...
"Din, Dini.... Buka pintu." gedor seseorang di balik pintu kamar Dini itu.
"Ngak mau! suruh dulu Galang datang ke sini, baru aku buka pintunya!" pekik Dini dari dalam kamar.
"Astaga Din, kamu ini kenapa sih terus saja mengejar ngejar Galang, dia itu sudah punya istri, Nak." ujar Sang mama dari balik pintu kamar Dini.
"Aku ngak perduli Galang sudah menikah, ma! yang aku mau Galang itu hanya milik aku! " pekik Dini dari dalam kamarnya.
"Din, dari awal Galang tidak pernah menyukai kamu, nak. Galang menghargai kamu hanya karena kamu kamu adalah sepupu Rio, hanya sekedar itu saja." terang sang mama.
"Masa bodo tentang itu semua, aku ngak perduli, yang penting aku suka sama Galang! " kekeh Dini.
"Dini! jaga harga diri kamu sebagai wanita! kamu itu hanya terobsesi sama Galang, itu bukan cinta!" omel sang mama dari balik pintu.
"Ngak! aku cinta sama Galang! aku akan mendapatkan Galang kembali" pekik Dini dari dalam kamar.
"Dimana harga diri kamu Din, kenapa kamu jadi begini Hu... Jangan sesekali kamu merusak rumah tangga orang lain, mama dan papa akan sangat marah sama kamu!" marah sang mama.
"Mama Jahat! ngak perduli sama aku! aku benci mama! " raung Dini dari dalam kamarnya.
"Siapa bilang mama ngak sayang sama kamu Hu... " ujar sang mama dari balik pintu.
"Klau mama sayang sama aku, dari dulu mama pasti mau memaksa Galang mau sama aku tapi kenyataannya mama selalu larang aku dekat sama Galang hik..." isak Dini dari dalam kamar.
"Itu, karena mama tau Galang tidak pernah suka dan risih di dekat kamu Din, Galang tidak pernah suka sama kamu, mama ngak mau kamu sakit hati, makanya mama larang kamu dekat dekat sama Galang, cowok semakin di kejar semakin lari Din, Eling nak, eling. Masih banyak laki-laki di luaran sana yang menyukai kamu." ucap sang mama panjang lebar.
"Aku tetap mau sama Galang! " kekeh Dini.
"Terserah kamu! mau keluar atau tidak kamu dari dalam kamar, terserah lah, mau makan atau ngak, yang lapar perut kamu sendiri, mama ngak perduli! " ujar sama mama meninggalkan kamar Dini tersebut.
Aggkkkk....
Bug....
"Mama jahat! " pekik Dini kembali membanting bantalnya
Sementara Galang dan Sahira sedang berada di super market, Galang sedang menemani istri cantiknya itu berbelanja bulanan.
Sahira membeli apa saja yang dia butuhkan, mulai dari kebutuhan kamar mandi sampai dapur kebutuhan dapur, karena dari dulu dia sudah terbiasa belanja kebutuhan rumah tangga, tangan Sahira sangat cekatan mengambil apa pun kebutuhan rumah tangga di atas rak dan memasukannya ke dalam troli yang di dorong oleh Galang.
Galang sangat senang bisa menemani sang istri belanja bulanan, dan dia merasa beruntung mempunyai istri seperti Sahira, yang tidak hanya cantik dan pintar bekerja di kantoran, tapi juga sangat pintar memanjakan perut suami dan bawah perut suaminya.
"Jangan lupa beli Alpukat dan buah Naga ya, sayang." pinta Galang, yang memang suka dengan ke dua buah buahan itu.
"Ok." sahut Sahira singkat dan mengacungkan ibu jarinya ke arah Galang dengan wajah imutnya.
Galang terkekeh melihat tingkah lucu istrinya itu.
Puas memilih buah buahan dan sayuran, Sahira beralih ke arah stand daging ikan dan ayam, Sahira membeli daging ikan dan ayam seperlunya saja, nanti klau kurang bisa beli lagi.
"Enakkan yang mana ya? " gumam Sahira menimang nimang dua snack di ke dua tangannya.
"Ambil saja ke dua duanya." ujar Galang yang melihat kebingungan sang istri.
"Boleh? " tanya Sahira menatap Galang.
"Astaga kapan perlu semua isi rak kamu pindahin ke dalam troli ini." gemes Galang.
Sahira terkekeh melihat wajah kesal sang suami dan tidak ingin melihat suaminya makin kesal Sahira memasukan beberapa anak ke dalam troli, bukan hanya cemilan untuk dirinya dan suami saja yang di beli Sahira, tapi juga untuk para pekerja di rumah mereka.
Di tempat yang tidak jauh dari sana, ada seorang wanita paru baya yang memperhatikan Sahira dan Galang berbelanja.
"Sahira." panggil wanita paruh baya itu.
Sahira mencari suara yang memanggilnya itu.
"Mama." sahut Sahira tersenyum canggung, melihat orang yang memanggilnya.
"Kamu belanja, Nak." tanya seseorang itu.
"Iya ma." sahut Sahira dan mengalami tangan wanita paruh baya itu dengan takzim.
Wanita itu pun tak kalah dengan Sahira dia mengusap sayang bahu Sahira dan memeluk Sahira penuh kerinduan.
"Mama kangen Hira, kenapa sudah lama Sahira ngak main ke rumah mama? " tanya wanita itu.
Dan matanya melirik ke arah Galang.
"Dia siapa, sayang? " tanya wanita paruh baya itu.
"Oh... Iya, kenalin ma, ini mas Galang suami Hira." ucap Sahira tidak enak hati.
Deg....
"B-bagaimana bisa, bukannya kamu pacaran sama anak mama? " kaget wanita itu, tampa wajah kecewa di wajah wanita tua itu.
"Bima belum cerita ya sama mama? " tanya Sahira dengan tidak enak hati.
"Cerita apa? " ucap wanita itu, menahan gemuruh di dadanya, memang anak laki lakinya itu belum cerita apa apa sama dirinya.
"Kami sudah putus ma." sahut Sahira pelan, tidak mau melukai perasaan wanita paruh baya yang sangat baik pada dirinya itu.
"Kenapa? apa gara gara laki laki itu." tunjuk mama Bima ke arah Galang.
"Buka ma, tapi gara gara Bima ma." jujur Sahira yang tidak mau menutup nutupinya dari wanita tua itu.
"Kok bisa? " kaget sang mama.
"Bima selingkuh ma....." mengalir lah cerita Sahira dari awal sampai akhir.
Tak terasa air mata wanita paruh baya itu mengalir di pipinya, ada rasa marah kecewa di wajahnya.
"Maafin anak mama yang bodoh itu ya, padahal mama berharap Hira jadi menantu mama, tapi Tuhan berkehendak lain, ngak pa apa, walau Hira sudah ngak ada hubungan sama Bima, Hira tetap jadi anak perempuan mama ya, mama sudah terlanjur sayang sama Hira." ucap mama Bima itu.
"Iya ma." ucap Sahira membalas pelukan mama Galang itu.
"Tolong jaga Sahira ya nak, sayangi dia, cintai dia, jangan bikin dia kecewa lagi, sudah cukup dia tersakiti selama ini, saya berharap anak saya bisa. melindungi dan menjaga Sahira, namun anak saya juga menorehkan luka yang sangat dalam kepadanya." isak mama Bima itu.
"Pasti bu, saya pasti menjaga istri saya." ucap Galang dan tersenyum lembut kepada mama Bima itu.
"Klau begitu mama undur diri dulu ya, jangan lupa main ke rumah mama ya, kamu sudah mama anggap anak mama." ucap mama Galang itu, dia sudah tidak berselara untuk berbelanja, dia hanya ingin pulang ke rumah dengan cepat.
Sahira dan Galang hanya mengangguk dan tersenyum lembut kepada mama Galang itu.
Bersambung...
Haiii... Jangan lupa like komen dan vote ya... 😘😘😘
Maaf ya🙏 kemaren mamak ngak bisa up, mama lagi sibuk ngurusin persiapan 40 harian ibu mamak hari ini, semoga acaranya berjalan dengan lancar, dan semoga setelah ini mama bisa up doble.... 😁😁😁
ya bgitu cm ngrengek minta maaf dah luluh sebegitu mudahnya jd wanita.
aku lbih salut ma wanita yg dah pisah ma mantan trus pantang balikan pa lagi salah si laki bnyak lo.
biar kdpnx gk gampang percaya sm org lain.