NovelToon NovelToon
Sang Pemuas

Sang Pemuas

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami
Popularitas:2.3k
Nilai: 5
Nama Author: Erny Su

"Seberapa keras pun usaha ku untuk menjadi yang terbaik, aku tetaplah aku yang berasal dari kegelapan malam."

"Aku tidak bisa kembali menjadi suci kecuali jika ada seseorang yang mampu membersihkan dosa-dosa ku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Erny Su, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

Malam ini semua orang telah berkumpul memenuhi undangan yang diberikan pada semua warga di kompleks perumahan tersebut, mungkin tidak semua bisa hadir tapi rumah Azura cukup penuh dengan orang yang hadir.

Terutama Amalia dan Delon mantan kekasihnya itu. Mereka hadir di sana sebagai tamu kehormatan.

Delon terlihat sangat bahagia karena ternyata mantan kekasihnya itu masih respek terhadap dirinya.

Azura pun sebenarnya masih memiliki rasa pada pria tampan itu tapi dia sadar diri bahwa saat ini dia sudah tidak pantas lagi berada di sisi Delon yang memiliki segalanya dengan sifat nya yang baik pula.

Dan Azura seorang pendosa yang mungkin sudah tidak terampuni, itu pikir Azura saat dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka dulu.

Azura langsung membuka acara dengan sedikit sambutan dan terlihat sangat luwes dan ia menyerahkan semua pada seorang ustadz yang memang sudah ditunjuk untuk memimpin doa.

Gadis cantik itu duduk bersama sang bibi dan Amalia, sementara Delon berdampingan dengan Rakha yang kini sama-sama bersila di hadapan para tamu undangan yang hampir memenuhi ruangan di lantai satu hingga ke garasi mobil dan teras rumah itu.

Beruntung lantunan doa dari mereka l,meskipun menurut kepercayaan mereka

masing-masing karena tidak semua satu kepercayaan tapi mereka semua tetap hadir memenuhi undangan tersebut sekaligus untuk beramah tamah dengan warga baru.

Amalia pun terlihat curi-curi pandang terhadap Delon yang sedari tadi menatap lekat wajah cantik Azura.

Delon merasa tidak ikhlas dengan perpisahan itu, hingga dia terus mencari tahu kenapa Azura melakukan hal itu, tapi dia tidak menemukan alasannya hingga saat ini.

Sampai acara tasyakuran selesai, Azura pun masih mengobrol dengan Delon dan Amalia di ruang santai, sementara yang membereskan rumah ada jasa tertentu yang Azura pesan.

Setelah dipastikan semua selesai dan rapi kembali, Azura pun segera memberi upah pada mereka yang sudah membantu membereskan rumah tersebut.

Hingga Delon dan Amalia pamit mereka mendapatkan bingkisan yang sama dengan tamu lainnya dan ada beberapa buah tangan tambahan berupa kue lezat buatan sang bibi yang mereka bawa.

Waktu semakin larut Azura belum bisa memejamkan mata hingga bunyi dering ponsel yang entah darimana asalnya yang jelas Azura mencari sumber suara tersebut dan ternyata dari dalam tas miliknya.

Sebuah handphone terbaru yang kini terus berdering nyaring dan sebuah panggilan masuk dari my husband is calling.

Azura benar-benar bingung entah handphone siapa yang ada di dalam tas kuliahnya dan suami, suami siapa yang kini menghubungi ponsel yang akhirnya Azura tutup dengan bantal tersebut hingga ratusan panggilan masuk dia tidak ingin mengangkat panggilan tersebut.

Azura pun memasukkan handphone tersebut kedalam lemari nakas karena bunyinya teramat mengganggu dan dia tidak ingin membuka handphone yang jelas-jelas bukan miliknya.

Sampai ia terlelap dalam tidurnya dan terbangun di pagi hari yang mendung itu.

"Ayu bangun katanya mau jalan sebelum kami pulang."ucap Rakha yang terdengar memanggil nya dibalik pintu.

"Tunggu aku siap-siap dulu."ucap Azura yang akhirnya bangkit dan melakukan peregangan sebelum dia benar-benar bangkit dari ranjang dan pergi untuk mandi karena harus bersiap untuk pergi jalan-jalan bersama bibi dan saudara sepupunya itu sebelum dia kuliah dan itupun jika sempat karena harus mengantar mereka ke bandara.

Sementara waktu mobil sejuta umat milik Rakha di titipkan di rumah Azura karena rencananya mau dijual buat tambahan beli mobil baru seperti milik Azura.

Azura bersiap-siap dengan cepat, dia sudah selesai mandi dan berpakaian seperti biasanya outfit nya tidak jauh beda saat dia akan kuliah, celana jeans sobek-sobek dengan t-shirt longgar yang membuat Azura nyaman dengan kesehariannya yang banyak berpergian itu.

Azura yang sudah wangi dan tampak cantik meskipun hanya menggunakan skincare dan lipstik berwarna nude tidak menggunakan make-up apapun, dengan menggunakan topi berwarna senada dengan t-shirt yang ia kenakan yaitu berwarna putih, Azura yang hanya membawa dompet di tangannya itu pun bergegas turun.

Disana sudah ada Lala dan teman perempuannya yang ternyata gabung dengan mereka."Ayo buruan lama banget bukanya ada kuliah siang?"ucap Rakha.

"Hmm... jalan sana jadi sopir sesekali untuk aku dan bibi."ucap Azura yang memberikan kunci mobilnya pada pria tampan itu.

Sayang Rakha adalah sepupunya jika bukan mungkin Azura akan menikahinya dan hidup dikampung halaman keluarganya.

Azura merangkul sang bibi dan bergegas pergi menuju teras rumah sambil menunggu mobil miliknya dibawa keluar,sang bibi pun mengunci pintu setelah semua orang keluar.

"Sayang kamu duduk di depan dengan ku, biar teman mu duduk di belakang bersama ibu."ucap Rakha pada lala.

"Tentu sayang."ucap Lala begitu senang.

Mobil sudah di luar pagar dan siap untuk berangkat Azura masuk terakhir.

Mereka pun bergegas pergi menuju mall terbesar di ibukota.

Azura mengobrol dengan sang bibi sementara gadis yang datang dengan Lala, sibuk mengabadikan fotonya karena untuk pertama kalinya dia naik mobil mewah menurutnya.

Sementara Azura asik bicara tentang Moci si kelinci kecil nya yang tidak sempat ia lihat sejak bangun pagi beruntung sang bibi memberi kelinci itu makan pagi ini.

Perjalanan cukup lama karena Rakha harus menggunakan bantuan Google Drive untuk menuju mall yang belum pernah ia kunjungi itu, dan Lala pun belum pernah datang ke tempat itu.

Sampai mereka tiba di tempat tujuan, Azura mengambil alih memarkirkan mobilnya di basement Mall tersebut.

Setelah semuanya berada di dalam mall mereka pun bergegas menuju tempat yang mereka inginkan yaitu toko pakaian yang ada di sana.

Sang bibi masih berpegangan tangan dengan Azura sampai Azura meminta sang bibi memilih pakaian yang ia inginkan sepuasnya.

"Ayo bi lihat Rakha sudah pilih apa yang dia mau bibi juga pilihlah Ayu ingin memanjakan kalian hari ini."ucap Azura.

"Ayudia."ucap seseorang yang membuat Azura langsung melirik kearah sumber suara yang tidak asing baginya.

"Miss."ucap ayu sopan, ternyata dia adalah Leony Alexander dosen nya.

"Kamu dengan siapa Ayudia?"ucap wanita cantik itu yang kini menatap kearah Rakha yang mendekat padanya.

"Ah ini kenalan dia"

"Honey kamu sedang apa?"ucap seseorang yang membuat Azura mematung di tempatnya saat melihat pria yang kemarin bersamanya.

"Ayudia."ucap seseorang dari belakang.

Ayu melirik ke arah dimana Delon tengah berjalan kearahnya sambil menggendong anak laki-laki yang tampan.

"Delon."ucap Azura yang kini tersenyum manis pada Delon.

"Mommy, daddy."panggil anak laki-laki itu pada Leony Alexander dan pria yang kini berdiri di samping Leony dengan tatapan mata tertuju pada Azura.

"Ah saya permisi dulu Miss."ucap Azura yang kini ditarik oleh Rakha yang sudah tidak sabar karena ada satu barang yang cukup mahal yang dia inginkan.

Sementara pria yang sedari tadi menatap lekat kearah Azura kini mengepalkan tangannya di balik saku jas nya.

...🧸🧸🧸🧸🧸...

"Ayu ini sudah cukup banyak ingat nak kamu harus berhemat, kamu juga masih memerlukan banyak uang untuk hidup di ibukota ini."ucap sang bibi yang sudah menenteng banyak paper bag.

"Tidak apa bi, rejeki bisa datang kapan saja asal mau berusaha."ucap Azura.

"Kamu memang anak yang baik semoga kamu selalu sehat dan panjang umur nak."ucap sang bibi yang kini semakin menyayangi keponakan nya itu.

"Amin."ucap Azura dan Rakha secara bersamaan.

"Sudah puas belanja nya?"tanya Azura.

"Sudah terimakasih banyak Ay, oh iya Lala juga sangat berterimakasih telah ditraktir ucap Rakha yang kini membawakan beberapa paper bag milik Lala.

"Hmm... ayo kita cari makan dulu perut ku laper, ucap Azura.

"Oh ya ampun neng kamu bahkan belum sempat sarapan pagi tadi gara-gara Rakha sudah tidak sabar."ucap sang bibi.

"Ya dia memang sungguh terlalu."ucap Azura pura-pura marah.

"Sorry lain kali gak ulang lagi."ucap Rakha.

"Siapa juga yang mau traktir bos macam kamu."ucap Azura yang akhirnya terkekeh karena Rakha cemberut meskipun hanya bercanda.

Mereka pun langsung bergegas menuju restaurant yang ada di sana, kali ini Azura masuk ke restaurant cepet saji, setidaknya itu akan pas di lidah sang bibi karena banyak menu pilihan yang mungkin cocok dengan sang bibi.

Setelah mereka duduk di satu meja yang sama, mereka pun buru-buru memesan beberapa menu karena Ayudia sudah gemeteran seperti mag nya kambuh karena telat makan dan tidak sarapan.

"Maafkan kan bibi nak ini minum dulu teh hangat nya."ucap Arum yang khawatir.

"Tidak apa-apa bi, aku baik-baik saja kok, mungkin setelah makan aku tidak akan gemeteran lagi."ucap Azura sambil meneguk teh hangat yang dipesan sang bibi terlebih dahulu.

Tidak berapa lama makan siang yang mereka pilih sudah tersaji dan sang bibi langsung mengambil alih piring milik Azura dan meraih sendok dan menyuapi Azura dengan penuh kelembutan.

Azura hampir menangis saat teringat akan ibunya yang terakhir kalinya menyuapi dia saat makan malam sebelum dia akhirnya mengakhiri hidupnya.

Azura langsung mengusap air matanya yang menetes dengan cepat hingga orang lain tidak tahu tentang itu.

"Ayu sudah kenyang bi terimakasih, bibi makan saja dulu."ucap Azura yang kini menyedot jus strawberry miliknya.

"Kalian bisa lanjut dulu makan, aku mau cari handphone dulu."ucap Azura yang pergi ke lantai teratas dimana banyak konter handphone di area itu.

Sesampainya di sana Azura langsung bergegas masuk ke salah satu konter handphone sambil melirik ke sekeliling ruangan untuk mencari tipe ponsel yang ia mau.

Sampai saat dia meraih benda itu tangannya ditahan oleh seseorang yang sepertinya sejak tadi tidak sabar ingin bicara."Sudah ada handphone baru masih cari yang lainnya,satu saja tidak digunakan apalagi dua kau mungkin akan menggunakan itu untuk selingkuh."ucap nya lirih.

"Hmm... saya tidak punya handphone setelah tuan lempar dari atas gedung itu sesuka hati, apa salahnya jika saya beli, lagipula saya tidak menggunakan uang anda."ucap Azura yang kini mengambil black card milik Diego dan memberikan itu kedalam saku jas nya.

"Yank kamu pasti kenal Ayudia dia salah satu mahasiswi di kelas ku."ucap wanita yang tidak lain adalah Leony.

Azura kembali meraih handphone itu, dan berbalik melirik ke arah wanita cantik itu."Miss masih disini rupanya maaf saya tadi tidak sengaja bersenggolan dengan Mr Alex karena ini adalah handphone pilihan saya"ucap Azura berusaha berbicara senatural mungkin.

"Ah sayang kamu ingin beli handphone, biasanya juga tidak disini, untuk apa juga handphone tipe seperti itu bukankah itu untuk wanita."ucap Leony yang kini terlihat sangat penasaran.

"Aku ingin memberikan hadiah untuk siswi yang menjawab pertanyaan ku dengan benar kemarin."ucap Diego yang kini melirik dengan lirikan mata tajam kearah Azura.

"Ah suamiku memang pria paling baik, andaikan kamu tidak pernah bolos saat sesi tanya jawab itu pasti kamu yang akan mendapatkan hadiah dari suami saya."ucap Leony yang kini terkekeh kecil.

"Otak saya ngebleng Miss saat sesi itu."ucap Azura yang kini tersenyum kecil.

"Lain kali dicoba saja lagipula nilai mu cukup bagus siapa tau dapet hadiah mobil."ucap Leony lagi.

"Miss saya minta maaf saya sedang buru-buru lain waktu ngobrol lagi."ucap Azura yang kini berbicara dengan pelayan toko tersebut menahas handphone yang ingin dia beli.

"Yang ini sudah diatas yang tadi, nona ini sangat cocok untuk wanita karier seperti anda."ucap pelayan pria itu.

"Mas sungguh baik deh makasih ya sarannya tapi saya beli yang ini saja."ucap Azura yang kini mengeluarkan kartu miliknya dan dan langsung melakukan transaksi pembayaran.

Setelah itu ia langsung bergegas pergi meninggalkan dua orang yang kini menatap kearahnya.

Azura bergegas menuju restaurant cepat saji dimana mereka tengah menunggu nya. Sesampainya di sana dia melihat meja itu kosong, Azura pun bergegas menuju basement Mall tersebut dengan langkah terburu-buru hingga ia sampai di sana ternyata mereka menunggu Azura disana.

"untunglah kamu sudah datang Lala harus segera pulang karena ibunya meminta dia pulang secepatnya."ucap Rakha yang terlihat seperti tidak sabar.

Azura pun tak banyak bicara, dia langsung masuk kedalam mobil tepat di jok kemudi karena dia ingin mempercepat perjalanannya.

Azura bahkan mengemudikan mobil itu dengan kecepatan tinggi karena jalanan cukup lengang dan tidak terlalu banyak yang berlalu lalang mungkin karena ini belum waktunya jam pulang kantor.

Gadis itu sampai membuat Rakha kagum karena sangat pandai saat mengemudi.

Azura mengantar Lala terlebih dahulu kemudian mereka kembali ke rumah setelah nya, Azura memutuskan untuk tidak masuk kuliah saat ini karena dia merasa waktunya sangat mepet, lebih baik mengantar mereka ke bandara setelah itu ia berencana untuk beristirahat di rumah.

Dia membantu sang bibi untuk berkemas, dan memastikan tidak ada yang tertinggal."Neng kamu sudah terlambat katanya mau kuliah siang ini."ucap sang bibi.

"Aku kuliah besok saja, sekarang setelah antar kalian pergi aku mau istirahat di rumah saja."ucapnya.

1
Mas Luhah
sangat bagus,,,,,,,


tapi kenapa episod yang k 24 dan smpai seterusnya lama sangat yng nak keluar,,,apa lagi cerita nya bikin penasaran /Grimace/
Roli Yanti
lanjut ceritanya seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!