di mana ia tidak pernah menyangka bahwa hidup nya akan mengalami perubahan yang sangat besar,
Di awali dengan hancurnya sebuah karir yang ia bangun selama ini hingga di campakkan oleh tunangannya begitu saja tanpa suatu alasan yang jelas,
Alea, merupakan seorang wanita karir berusia 25 tahun dan hidup sebatang kara, tanpa sanak saudara, tinggal dan di besarkan di panti asuhan dan tak pernah ada yang mencari ataupun mengadopsi nya sebagai anak angkat membuat Alea sudah terbiasa menganggap dirinya sebagai yatim piatu dan hanya menganggap orang-orang di panti asuhan sebagai keluarga nya
Klik untuk 👉🏻 (lanjutkan membaca)🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mey Andani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 10
"Eumm,.. ibu bikin apa itu, kok bau nya enak" kataku yang mencoba mengalihkan perhatian Bu Nami, aku takut dia akan curiga padaku jika aku terus bertanya pada nya tentang apa yang tidak seharusnya ku tanyakan
"Ini ibu lagi bikinin pangsit kuah kesukaan Daniel, tadi pagi sebelum berangkat kerja dia pesan sama ibu mau dibikinin pangsit kuah katanya"
"Oh, biar aku bantuin ya Bu" kataku
"Emang kamu bisa?!" tanya Bi Nami
"Bisa dong Bu, ibu gak tau aku jagi masak?!"
"Mana ibu tau! orang kamunya aja tiap hari kerjanya cuma jalan-jalan dan shopping melulu sama teman-teman kamu!" kata bi Nami yang seolah meremehkan ku di iringi dengan candaan
"Ah ibu,.. itu kan dulu, sekarang mah udah gak lagi" kataku sambil mengambil alih pekerjaan yang bi Nami kerjakan
Meski aku tidak menatap nya secara langsung, tapi aku bisa melihat kalau bi Nami sebenarnya sedang memperhatikan aku
"Nira, ibu perhatikan dari cara kamu megang peralatan dapur, kok kayak udah profesional banget, apa selama ini kamu sengaja gak nunjukin bakat memasak kamu di rumah ini?!"
Mendengar pertanyaan itu, aku mengecilkan api kompor terlebih dahulu dan kemudian berbalik menatap bi Nami yang masih berdiri di samping ku
"Eumm... yang ibu bilang emang benar, dan masih banyak lagi bakat ku yang lain yang aku sembunyikan dari kalian". Ucap ku sambil tertawa dan kembali melanjutkan pekerjaan memasak ku yang sempat tertunda
Ku lihat bi Nami tidak lagi meneruskan pertanyaan nya, dia hanya tersenyum dan kemudian melanjutkan pekerjaan yang lainnya
Isi hati bi Nami (Anak ini, kenapa aku merasa dia tidak seperti nira yang ku kenal, hari ini dia bersikap sangat ramah dan penuh aura positif, dia juga terlihat sangat berbeda dari biasanya, biasanya Nira sangat tidak suka berbaur dengan dapur dan dia hanya akan menghabiskan waktunya setiap hari untuk jalan-jalan, shopping dan melakukan kegiatan bersosialita lainnya.. Ah sudah lah, kenapa aku malah memikirkan, syukur-syukur kalau dia mau berubah, dengan begitu dia dan Daniel akan bisa akur dan menjalani kehidupan layak nya suami istri yang berumah tangga)
POV author
Beberapa saat kemudian
Jam sudah menunjukkan pukul 06:10 yang itu artinya hari sudah mulai gelap, Alea baru saja selesai menata makanan di atas meja makan, setelah itu iapun berpamitan pada bi Nami untuk kembali ke kamar sebentar, bermaksud untuk membersihkan diri, di sisi lain Daniel terlihat baru saja kembali dari kantor
Raut Wajahnya menunjukkan betapa ia sendang kelelahan, namun saat melewati area ruang makan, tiba-tiba ia terhenti
"Ibu masak apa aja hari ini, bau nya wangi banget, aku langsung lapar" kata Daniel sambil mendekat ke arah meja makan
"Daniel... Kamu udah pulang, mandi dulu gih, abis itu makan" kata bi Nami di sela-sela kesibukannya mencuci perabotan dapur yang dipakai Alea untuk memasak sebelumnya
Daniel yang melihat ada beberapa macam hidangan makanan yang berbeda di atas meja, dari tampilan makanan itu terlihat sangat mengunggah selera sehingga dia merasa tidak sabar lagi ingin mencicipinya
"Nanti aja Bu, aku udah gak sabar pengen makan" kata nya dengan tatapan mata yang berbinar melihat ke arah makanan itu
"Ya udah, kalo gitu makan aja dulu" kata bi Nami sambil tersenyum melihat tinggal majikan nya itu
Alih-alih langsung makan, Daniel terlihat celingukan seolah sedang mencari seseorang
"Kenapa.?!" tanya Bi Nami
"Nira udah pulang Bu?!" tanya Daniel
"Udah dari tadi kok, itu makanan di atas meja yang terhidang semuanya dia yang masak, ibu cuma bantuin tipis-tipis aja"
"Hah! Masa sih Bu?!" tanya Daniel yang tak percaya dengan apa yang di sampaikan oleh Bi Nami
"Kamu gak percaya?! Sama!. Tadi sebelumnya ibu juga gak percaya kalo dia bisa masak, tapi setelah ibu lihat dengan mata kepala sendiri ya akhirnya ibu percaya"
Daniel yang masih belum bisa percaya dengan sebuah kenyataan yang ada di hadapan nya saat ini, ia mengambil sepasang sumpit dan sendok dengan ragu-ragu ia mengambil sedikit dari makanan yang terhidang untuk di cicipi
namun alangkah terkejutnya ia saat makanan itu baru saja mendarat di lidahnya, bahkan sebelum di kunyah pun ia sudah bisa merasakan nikmat dari bumbu masakan itu
Perlahan ia mulai menggoyangkan mulutnya dan mengunyah pelan makanan itu
beberapa hidangan yang terbuat dari aneka seafood, seperti udang dan cumi dan ada juga pangsit kuah yang sebelumnya telah di masak oleh Bi Nami, namun ketika Alea mencicipi nya, ia merasa seperti ada yang kurang sehingga ia pun sedikit memodif nya hingga rasanya menjadi lebih nikmat dan berbeda dari yang di buat orang lain
"Bu, pangsit kuah ini bukannya yang biasa ibu buatkan untuk ku ya?!" tanya Daniel
"Iya, kenapa emang nya, apa ada yang salah dengan rasanya?!" tanya Bi Nami
di saat yang sama Alea juga baru keluar dari kamar dan menuju ruang makan
"Ada apa! Apa ada yang salah dengan masakan yang ku buat, apa rasa nya tidak enak?!" tanya Alea yang langsung duduk di kursi yang berhadapan dengan Daniel
Bi Nami tidak langsung menjawab pertanyaan Alea, yang lebih dulu ia lakukan adalah mengambil sendok dan mencicipi pangsit kuah yang ia buat sebelum nya,
Ia di buat terkejut ketika merasakan sensasi rasa yang berbeda dari pangsit yang ia buat sebelum nya, buru-buru ia meletakkan kembali sendok nya dan melemparkan tatapan pada Alea dengan penuh tanya
Alea yang menyadari itu pun seketika menjadi takut dan gugup
"Ibu... A-ada apa, ke-kenapa ibu menatapku seperti itu?!"
"Nira, Em i-itu tadi... tadi kamu nambahin apa ke kuah pangsitnya?!" tanya Bi Nami
Alea menjadi semakin gugup, ia tak salah, ia menatap ragu pada bi Nami dan Daniel secara bergantian
"Ibu, mas Daniel, aku...-" Alea merasakan tenggorokan nya seakan tercekat dan tak bisa melanjutkan kata-katanya
Bi Nami kembali menatap ke arah mangkok berisi pangsit kuah itu, ia kembali mengambil sendok dan mangkok kecil kemudian mengisi mangkok kecil itu dengan pangsit kuah secukupnya,
Dengan tangan yang gemetaran ia kembali menyuapkan makanan itu ke mulutnya sambil meneteskan air mata
melihat itu Alea semakin takut, ia benar-benar tidak bisa mengerti dengan situasi saat ini, ia merasa saat ini dirinya sedang terkepung oleh keadaan yang tidak ia pahami
Alea memberanikan diri mengambil sendok juga dan mencicipi pangsit kuah itu, namun ketika memakannya ia merasa tidak ada yang salah dengan rasanya malahan pangsit kuah itu sangat enak menurut nya
"Ibu, mas Daniel, jangan buat aku menjadi takut, sebenarnya ada apa?!"
.
.
.
BERSAMBUNG
maaf jika saya lacang, thor
ini kan keluargany daniel... spt tahu keluarga aditya malah sebalikny...
bukti, masak cuman dpt photo yg backgroundny hotel aja sdh memutuskn pertunangan tanpa menerima penjelada alea