NovelToon NovelToon
Perjuangan Sang Kakak

Perjuangan Sang Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Syahn@87

Perjalanan hidup keluarga Pak Diharjo yang sehari harinya sebagai penyadap karet.
Keluarga pak diharjo adalah keluarga sederhana bahkan terkesan sangat sederhana, namun begitu cukup bahagia sebab anak anaknya rukun dan saling sayang.
Pak diharjo memiliki enam orang anak, satu laki laki lima perempuan.
Bu kinasih adalah istri Pak diharjo memiliki watak yang sabar dan penyayang walau pun sedikit cerewet.
Sabar terhadap suami, penyayang terhadap suami dan anak anaknya namun cerewet hanya kepada anak anaknya saja.
Adira adalah anak sulung Pak Diharjo dan Bu Kinasih memiliki watak yang keras pemberani tegas galak namun penyayang juga.
Dimas anak kedua Pak harjo dan Bu asih juga wataknya juga keras kepala pemberani namun sedikit kalem tidak ugal ugalan seperti anak anak remaja seusianya.
Dimas adik yang cukup perhatian pada kakaknya, suka dukanya sejak kecil slalu ia lalui berdua dengan sang kakak.
Namun kebahagiaan keluarga itu berubah sejak dimas memutuskan untuk menikah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syahn@87, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Draft

Sedangkan adira pun merasa sesak didadanya, sedari tadi ia menyimak obrolan adik dan orang tuanya hatinya merasa gemas.

Adira tak menyangka adik kesayangannya itu akan terjebak di dalam kegelapan.

Hanya saja adira tak bisa berbuat apa apa, ia hanya bisa berdoa dan berharap agar dimas bisa kembali sadar, kalo pun dimas harus menikah ia ingin dimas menikah dengan kerelaan hatinya.

Keadaan seketika hening, pak harjo masih bergelut dengan emosinya, sedang bu asih masih merenung didalam kesedihannya.

Dimas kembali bersuara.

Pak ayolah antarkan aku menikah dengan Lina aku ga bisa jauh dari Lina pak.

Cari yang lain dimas! aku tidak sudi punya mantu keturunan oncu dan harus melihat anakku jadi keset keluarga johari!, tekan pak harjo.

Kalo kau ke sana lalu menginap di rumah riani dan yang akan kau nikahi itu anaknya riani aku masih tak masalah, bisa ku terima, tapi kalo selain itu apa lagi keturunan oncu tidak dimas aku tidak sudi!!, lanjut pak harjo penuh emosi.

Dimas tak menjawab lagi, ia langsung pergi ke kamarnya meninggalkan orang tuanya yang masih berperang dengan emosinya.

Pak, memangnya kenapa dengan oncu itu pak, kok bapak segitu marahnya? apa bapak atau keluarga bapak pernah bermasalah dengan dia?, tanya bu asih yang masih merasa pilu.

Ya, bu asih memang tak faham dengan keluarga oncu atau johari, bahkan tidak pernah kenal, hanya saja yang membuat bu asih sedih adalah keadaan dimas yang biasanya sumringah ceria suka bercanda pada ibunya dan slalu berpenampilan rapi itu pulang pulang mendadak lemas lesu kucel kumel tambah lagi tiba tiba saja minta nikah, terang saja bu asih kaget campur heran.

Oncu itu dari mulai moyangnya sampai ke dia ke anak cucunya memiliki ilmu pelet turun temurun sih, yang paling menjijikan itu ilmu peletnya ditaruh di ujung lidah.

Kalo dia punya target yang mau dia gaet dia akan kasih makanan atau minuman pada targetnya itu, makanan dan minuman yang sudah dia ludahi.

Kalo sudah begitu mangsanya ga bakal bisa kemana mana lagi, mangsa nya akan menjadi bodoh yang kerjaannya hanya akan memikirkan dia terus ga ada lagi yang lain yang dipikirkan.

Dan yang membuatku tak setuju itu oncu dulu dimasa hidupnya sudah memakan banyak korban, bayangkan saja dia sudah 36x menikah dan seluruh laki laki yang dia nikahi itu semuanya anak anak muda yang masih lajang tak ada yang duda., terang pak harjo panjang lebar.

Apa!!!!, tak sengaja bu asih berteriak saking kagetnya, adira sendiri yang sedari awal menyimak juga geleng geleng kepala dalam kamarnya ikut kaget.

Benar begitu pak?, tanya bu asih miris.

Apa menurutmu aku ini sedang bercanda sih?, tanya pak harjo.

Ya tidak sich pak, terus anak kita gimana pak?, tanya bu asih kembali menangis.

Entahlah, kita pikirkan nanti, aku akan coba tanya bapakku kamu tanya bapakmu smoga saja dimas bisa kembali, besok aku akan pergi ke kara 3.,jawab pak harjo.

Kara 3 adalah nama kampung tempat ayah dari pak harjo tinggal, sedang ibu pak harjo ada di kampung tunggasari.

Orang tua pak harjo memang sudah berpisah sejak pak harjo masih remaja.

Kalo ayah dari bu asih sendiri masih tinggal sekampung dengan bu asih hanya saja beda RT.

Baik ayah pak harjo atau pun ayah bu asih keduanya memang punya ilmu dan kedua orang tua itu punya murid dikampungnya masing masing.

Ayah bu asih dikenal suhu dikampungnya oleh para warga sekitar, sedang ayah pak harjo juga di anggap suhu dikampungnya oleh warga sekitar dan menjadi andalan bagi para preman di wilayah kampungnya dan sekitar kampung itu.

Kalo ki Jana mendapat ilmu dari tanah pasundan cirebon banten sedang mbah mi'un sendiri mendapatkan ilmunya dari tanah Jawa Timur tepatnya demak dan banyuwangi.

Kalo ki jana mengajarkan ilmu silat dan kebatinan pada murid muridnya sedangkan mbah mi'un mengajarkan ilmu kebal pada murid muridnya.

Namun begitu bagi adira hal itu biasa saja, adira sama sekali tidak tertarik untuk ikut berguru pada kedua kakeknya itu.

Akan tetapi sebelumnya adira juga pernah ikut belajar ilmu beladiri pada ki jana itu pun karna dipaksa oleh kakek ayah dan ibunya.

Dan adira juga pernah ditanami ilmu oleh mbah mi'un tanpa sepengetahuan adira, karna mbah mi'un menanam ilmunya pada adira disaat adira sedang tidur nyenyak di rumah mbah mi'un, malam itu mbah mi'un ditemani pak harjo memasukkan ilmunya lewat mulut adira disaat adira sedang nyenyak nyenyaknya, hal itu dilakukan karna adira sendiri tidak mau saat disuruh berguru pada mbah mi'un, sedang mbah mi'un dan pak harjo ingin sekali dira mewarisi ilmu kedua kakeknya itu, sebab dari semua cucu yang kedua kakeknya punya hanya adira dan dimas lah cucu yang dianggap memiliki ahlak baik, cucu yang sopan pada orang tua cucu yang menghormati orang tua cucu tau membagi waktunya untuk menjenguk sang kakek walau pun jauh, cucu yang tidak itung itungan membantu pekerjaan sang kakek dan cucu yang cukup cerdas dan berani.

Hanya saja ada perbedaan dari dimas dan adira, kalo adira melakukan sesuatu slalu hati hati dan rapi kalo dimas biasa ceroboh dan gegabah, oleh karna itu kedua kakeknya lebih cenderung percaya pada adira dibanding dimas.

Kalo adira slalu ditawari ilmu untuk dipelajari sedangkan dimas harus meminta, kalo adira slalu menolak saat ditawari sedang dimas slalu dikabulkan saat meminta walau tak semua permintaan dimas dikabulkan tapi cukup banyak lah yang di kabulkan dibanding cucu cucu mbah mi'un yang lain yang datang dari saudara saudara kandung pak harjo atau pun saudara sedarah pak harjo kalo datang pada mbah mi'un minta di ajari mbah mi'un slalu menolaknya.

Itu karna cucu cucu mbah mi'un dari anak anaknya yang lain sifatnya sangat buruk, kurang ajar tak beradab dan tak sopan pada orang tua, bahkan saat mencandai orang tua pun disamakan seperti mencandai anak anak seumurannya, bahkan berani keluar masuk kamar mbah mi'un tanpa izin dan mengambil sesuatu yang penting milik mbah mi'un tanpa izin, kalo ditegur dan dinasehati cucu cucunya itu slalu membalas mengejek dan meremehkan kalo di adukan pada anaknya yang jadi orang tua cucunya baik anak atau pun menantunya itu hanya tertawa dan bilang", helleh pak pak sama cucu sendiri aja pun, ga usah pelit pelit lah sama cucu." alhasil anaknya pun semakin kurang ajar dan itu membuat mbah mi'un semakin jengkel.

Mbah mi'un marah pada anak cucunya tapi tak mau memperlihatkan kemarahannya maka adira tak tinggal diam, adira yang akan bertindak menyuruh adik adik sepupunya untuk pergi, jika paman bibinya melawan tak mau pergi, adira langsung menelpon sang ayah untuk datang menyingkirkan paman dan bibinya.

Ya, pak harjo anak sulung mbah mi'un adalah anak yang paling ditakuti semua adik adiknya baik adik kandung mau pun adik tirinya tak ada yang berani melawan kalo pak harjo sudah bicara.

Dan adira sendiri adalah kakak sepupu yang paling disegani oleh adik adik sepupunya itu.

Mbah mi'un sendiri lebih senang jika adira atau dimas menginap di rumahnya, tapi mbah mi'un akan mengeluh dan kesal jika cucu cucunya yang lain yang menginap di rumah, hal itu disebabkan karna adanya perbedaan ahlak adan dan etika.

Adira ingat betul kata kata mbah mi'un dimalam ia duduk menemani mbah mi'un ngobrol.

Kau tau dira, mbah itu kesal sama semua anak anak mbah karna ga bisa diatur, susah menerima nasihat orang tua termasuk bapakmu, hanya saja semenjak bapakmu menikah dengan ibumu mbah jadi sayang, karna ibumu itu sangat baik sabar walau bapakmu kayak bajingan pun kinasih itu tetap sabar jadi istri, bapak kasihan liat kinasih kalo bapakmu ga berubah juga, Ehk tapi sekarang alhamdulillah, dan kamu tau, anak anaknya diharjo dan kinasih itu adalah anak anak kesayangannya mbah, apalagi kamu, kamu itu kesayangan mbah, dan kinasih itu adalah menantu kesayangan mbah, kamu harus sayang sama ibumu itu ya, mbah titip ibumu sama kamu, kalo suatu hari bapakmu kumat lagi edannya kamu harus jaga ibumu.

Cuma ibumu mantu yang baik lemah lembut dan punya tatakrama yang baik sama orangtua dan saudara, kinasih itu slalu mengalah sama siapa saja, cuma kinasih satu satunya mantu yang mulia ahlaknya bagi mbah, sangat berbeda dari mantu mantu perempuan mbah yang lainnya., ujar mbah mi'un panjang lebar.

Saat adira sering menginap dirumah mbahnya itu adira memang sering menghabiskan waktu luang bersama kakeknya, sebagai cucu adira tak membiarkan kakeknya kesepian.

Kakeknya punya 9 anak, 4dari istri pertama 5dari istri kedua, pak harjo adalah anak pertama.

Sedang istri keduanya meninggal setelah ditendang dadanya oleh anak bungsunya sendiri.

Anak bungsunya itu mengamuk saat minta uang tak dikasih, lalu ia menarik paksa kalung yang ada di leher ibunya sambil menendang dada ibunya hingga terjengkang dan meninggal ditempat, Diman sendiri anak bungsu mbah mi'un langsung ditangkap warga yang melihat kejadian itu dan dipukuli beramai ramai oleh warga dan para preman murid murid mbah mi'un itu hingga babak belur, setelah babak belur diman dilemparkan kedalam truk untuk dibawa ke kantor polisi, bukan apa apa para preman itu cepat ikut turun tangan karna takut kena damprat oleh pak harjo kalo diam saja tak ikut bertindak.

Saat kejadian itu pun mbah mi'un sedang tak dirumah, ia sedang ke medan karna dibawa oleh keluarga pasiennya untuk membantu mengobati Ibu dari keluarga pasien nya itu.

Dan adira sendiri saat itu sedang merantau, sepulang merantau sejak tau neneknya meninggal sejak itulah adira sering menginap dirumah kakeknya itu.

Namun sejak menikah adira jadi jarang punya waktu untuk kakeknya, karna harus kerja dan mengurus rumah tangganya.

Keesokan harinya, pagi pagi sekali pak harjo sudah bersiap untuk pergi ke kampung kata 3.

Smoga saja bapak ada di rumah hari ini., pikir pak harjo.

Mau berangkat sekarang pak?, tanya bu asih.

Iya bu., jawab pak harjo.

Dimas sudah bangun?, tanya pak harjo.

Belum pak, jelang subuh tadi dimas baru tidur, semalaman penuh dia telponan terus ga tidur tidur., keluh bu asih.

Ck., pak harjo berdecak sambil geleng geleng kepala.

Dira?, tanya pak harjo lagi.

Dira sudah berangkat kerja dari selepas subuh tadi, tapi suaminya belum keuar dari kamar., jawab bu asih.

Lagi lagi pak harjo menggeleng gelengkan kepalanya, entah apa yang ia pikirkan, tapi menantu lelakinya itu memang lebih banyak tidur dari pada kerja.

Hanya adira yang terlihat rutin berangkat kerja, dunia masih gelap gulita orang orang masih nyenyak tidur kalo adira sudah berjalan kaki sendirian pergi ke hutan sawit yang cukup jauh itu untuk mengais rezqi.

Namun pak harjo dan bu asih hanya bisa diam melihat sebab tak ingin dibilang ikut campur walau pun hatinya cukup terhiris melihat kehidupan anak sulungnya itu.

Ya sudah aku pergi dulu., ujar pak harjo setelah menyiapkan motornya.

Hati hati pak., pesan bu asih.

Setelahnya bu asih melanjutkan pekerjaannya membereskan rumah sementara menunggu ketiga anak anaknya yang masih kecil kecil itu bangun.

Bu asih tersenyum melihat ketiga anak anaknya yang tidur malang melintang, terlihat sangat menggemaskan, seketika bu asih teringat ocehan suaminya sebelum kedua balitanya itu lahir.

(" Si anung itu ya heran dech repot amat aku melihat hidupnya itu., omel pak harjo sepulang dari simpang 3.

Ada apa to pak kok pulang pulang ngomel?, tanya bu asih.

Itu si anung repot amat aku lihatnya, aku yang liat aja repot apa lagi dia ya?, jawab pak harjo setengah bertanya.

Lah emang kenapa sich pak?, bu asih penasaran.

Anaknya lo bu banyak amat, udah kayak susun tangga, nangis satu yang satunya ikut nangis juga yang lainnya nyusul nangis juga pusing liatnya., cerita pak harjo gemas.

Bu asih melongo mendengar omelan suaminya, sebab tak biasa nya suaminya itu perduli dengan hidup orang apa lagi ngurusin urusan orang, biasanya pak harjo cuek dengan apa yang ia lihat diluar sana.

Bapak sejak kapan jadi kang gibah?, celetuk adira yang muncul dari kamar.

Pak harjo seketika nyengir, ia sendiri bingung kenapa tiba tiba mendadak ember.

Ya habisnya orang anak masih kecil kecil si mamat itu ngebut bikin anak mulu, kan kasihan itu si anung jadi ribet hidupnya, kayaknya si mamat bikin anung lahiran setengah tahun sekali dech., ujar pak harko lagi makin gemas.

Seketika adira dan bu asih pun saling pandang, bu asih tersenyum heran melihat suaminya, adira hanya menatap datar pada ayahnya.

Bapak jangan gitu, entar kalo ketularan gimana?, tegur adira.

Ya ga papa., jawab pak harjo cuek.

Mak, bapak kenapa sich?, tanya adira pada bu asih.

Entahlah, kesambet jin penunggu pohon mangga aki mu mungkin., jawab bu asih asal sambil cengar cengir memikirkan suaminya kenapa.

Tak sampai setengah tahun setelah pak harjo membicarakan keluarga anung yang punya banyak anak yang semua masih balita itu tiba tiba bu asih pun hamil lagi sedangkan revita anak ke 4 bu asih yang dikira akan menjadi anak bungsu usianya baru mau masuk 3tahun, setelah 9bulan bu asih melahirkan Wina, sedang usia Wina baru 11bulan bu asih tak sadar sudah hamil lagi, disitu adira yang langsung ingat kata kata bapaknya pun tertawa terbahak bahak.

Sebab melihat bapak dan ibunya kaget karna bu asih tiba tiba hamil lagi padahal usia Wina baru 11bulan dan vita sendiri baru mau 4tahun.

Melihat bapaknya ikut bingung dira pun menegur sambil masih terkakak,

Jangan kaget pak, ingat dulu bapak ngatain bu anung sama pak mamat apa?!, tegur Dira.

1
Master heart
di tunggu lanjutannya
Master heart
di tunggu lanjutannya, jdi penasaran
Yurika23
Coba mampir ah....

Semangat ya buat othor. oiya Kapan2 mampir2 ya kak ke ceritaku juga. 'Psikiater, Psikopat dan Pengkhianatan' mksh
ANDREA SERNA
Thrillernya bikin deg-degan, aku suka banget sama cerita ini!
Syahn@87: Trimakasih kak🙏
mohon doa dan dukungannya🙏
total 1 replies
Yusuo Yusup
Gak kepikiran sama sekali kalau cerita ini bakal sekeren ini!
Syahn@87: terimakasih kak🙏
harap doa dan dukungannya🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!