NovelToon NovelToon
Married With Bad Boy

Married With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Nikahmuda
Popularitas:11.6M
Nilai: 4.5
Nama Author: Puput

Karena jebakan dari sahabatnya membuat Naya dituduh telah tidur dengan Arsen, seorang bad boy dan ketua geng motor. Karena hal itu Naya yang merupakan anak dari walikota harus mendapat hukuman, begitu juga dengan Arsen yang merupakan anak konglomerat.

Kedua orang tua mereka memutuskan untuk menikahkan mereka dan diusir dari rumah. Akhirnya mereka hidup berdua di sebuah rumah sederhana. Mereka yang masih SMA kelas dua belas semester dua harus bisa bertahan hidup dengan usaha mereka sendiri.

Mereka yang sangat berbeda karakter, Naya seorang murid teladan dan pintar harus hidup bersama dengan Arsen seorang bad boy. Setiap hari mereka selalu bertengkar. Mereka juga mati-matian menyembunyikan status mereka dari semua orang.

Apakah akhirnya mereka bisa jatuh cinta dan Naya bisa mengubah hidup Arsen menjadi pribadi yang baik atau justru hidup mereka akan hancur karena kerasnya kehidupan rumah tangga di usia dini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puput, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 30

"Nay, kerja gak?" tanya Arsen saat mengendarai motornya membonceng Naya sepulang sekolah.

"Iya deh, langsung ke tempat kerja aja ya. Udah ada baju ganti aku di sana." kata Naya sambil menempelkan dagunya di bahu Arsen.

"Kamu beneran udah fit?" tanya Arsen. Sesekali dia menoleh Naya.

"Udah."

"Ya udah nanti sebelum kerja makan dulu."

Naya menganggukkan kepalanya. Dia kini semakin memeluk tubuh Arsen dari belakang. Satu tangan Arsen sesekali mengusap tangannya yang ada di perut. Pacaran dengan yang halal memang lebih indah. Dia sudah tidak takut dosa jika bersentuhan, bahkan sangat dianjurkan untuk ke tahap selanjutnya.

Beberapa saat kemudian Arsen menghentikan motornya di depan tempat kerja Naya.

Naya turun sari motor Arsen dan melepas helmnya. Dia kini memberikan helmnya pada Arsen. "Kalau aku gak WA berarti jemput seperti biasa aja ya. Kalau aku pulang cepat nanti aku WA."

"Oke." Kemudian Arsen mengulurkan tangan kanannya.

"For what?"

Arsen tersenyum dan semakin mendekatkan tangannya ke bibir Naya.

"Ih, gak malu pake seragam sekolah cium tangan." Meski demikian Naya tetap mencium tangan Arsen.

Arsen membalasnya dengan satu usapan di puncak kepala Naya. "Hati-hati kalau kerja. Nanti kalau gak enak badan kamu bilang Rangga biar diizinkan pulang."

Naya menganggukkan kepalanya. "Kamu juga hati-hati." Setelah itu Naya membalikkan badannya dan masuk ke dalam rumah makan itu.

Di siang hari rumah makan itu memang lumayan ramai. Naya masuk ke dalam ruang karyawan untuk mengganti pakaiannya terlebih dahulu.

Setelah itu, dia keluar dan menuju dapur untuk memulai pekerjaannya hari itu. Saat melewati kantor pemilik rumah makan itu tanpa sengaja Naya melihat Rangga duduk di kursi sambil mengobrol dengan beberapa orang berjas rapi.

"Bos, tahun depan Aji akan mencalonkan diri lagi menjadi walikota. Tuan Rahardi menyuruh kita menggagalkannya, karena dia masih belum terima dengan kejadian satu tahun yang lalu."

"Jangan lakukan! Biar aku yang bilang sama Papa." kata Rangga.

Naya bisa mendengar pembicaraan mereka karena pintu itu terbuka lebar. "Rangga?"

"Eh, Nay." Seketika Rangga berdiri. "Saya kembali bekerja dulu, Pak."

Naya masih mengernyitkan dahinya. Apakah dia salah mendengar pembicaraan mereka?

"Nay, kirain kamu hari ini gak masuk. Kamu udah fit kan?" tanya Rangga berusaha mengalihkan pembicaraan.

"Udah kok. Kamu ngomong apa sama bos? Kalau gak salah dengar mereka sebut nama Aji. Apa Papa aku?" tanya Naya.

"Bukan. Aji saudaranya bos. Ya udah aku mau ganti baju dulu. Kamu makan dulu baru bekerja." kata Rangga sambil berlalu.

Naya semakin penasaran. Sepertinya ada yang disembunyikan Rangga.

Apa sebenarnya Rangga pemilik tempat ini?

Naya kini berjaln ke dapur dan bergabung dengan teman-temannya.

"Nay, makan dulu." kata Nadia yang memang dekat dengan Naya selama Naya bekerja. Dia juga selalu menyiapkan makanan untuk Naya, dan selalu menunjukkan apa yang dikerjakan Naya.

Naya menganggukkan kepalanya lalu duduk. "Hmm... Kak, rumah makan ini sebenarnya milik siapa?"

"Ya, milik bos Hardi. Memang kenapa?"

Naya menggelengkan kepalanya. Apa rasa curiganya salah? Selama ini hidup Rangga sangat sederhana. Dia tidak pernah menunjukkan bahwa dia anak orang kaya. Tapi mengapa identitasnya harus disembunyikan?

Mungkin Arsen tahu sesuatu tentang Rangga. Nanti aku coba tanya aja sama Arsen.

...***...

Setelah selesai mandi, Naya duduk di meja belajarnya untuk mengerjakan tugasnya. Meski sebenarnya dia merasa sangat capek hari itu. Badannya juga terasa pegal semua.

"Kalau capek tidur dulu," kata Arsen. Dia kini duduk di samping Naya dan membuka bukunya juga. "Biar aku aja yang ngerjain tugas kamu."

"Emang kamu bisa?"

"Bisa. Hanya aja dulu aku emang malas ngerjain." Arsen sedikit membungkukkan dirinya dan mulai mengerjakan tugasnya.

Naya kini menyandarkan punggungnya dan meregangkan ototnya yang terasa pegal. "Badan aku pegal semua rasanya."

"Bentar lagi aku pijitin. Kalau capek gak usah kerja. Biar aku yang kerja, kamu di rumah aja. Pulang kamu malem banget sampai jam 10, aku aja pulangnya jam 8." kata Arsen dengan mata yang masih fokus dengan bukunya.

"Kebutuhan aku gak hanya makan aja. Gak enak kalau cuma ngandelin gaji kamu."

"Iya, gaji aku emang masih kecil. Tapi kalau kamu kecapekan gak usah masuk kerja dulu. Rangga pasti bisa ngerti."

Mendengar nama Rangga seketika Naya teringat dengan rasa penasarannya. "Eh, rumah makan itu sebenarnya milik Rangga bukan?"

Arsen tersenyum kecil. "Kenapa kamu tanya gitu? Kan Rangga juga kerja di sana." Arsen masih saja tak melihat Naya. Dia sedang fokus dengan tugasnya agar cepat selesai.

"Aku tadi gak sengaja dengar, justru bos yang selama ini aku anggap bos rumah makan itu memanggil Rangga dengan sebutan bos dan sangat hormat dengan Rangga. Mereka juga sebut-sebut nama Papa, mau membatalkan pencalonan walikota Papa tahun depan."

"Oo," Arsen masih santai menanggapi Naya. "Terus kamu tanya Rangga?"

"Iya."

"Gimana jawabnya?"

"Ya dia bilang, aku salah dengar. Aku penasaran. Kamu tahu sesuatu gak?"

"Ya kalau Rangga jawab gitu ya berarti kamu memang salah dengar." Arsen kini menegakkan kepalanya dan menatap Naya. "Nay, itu privasi Rangga. Selama tidak merugikan kita, kita tidak perlu mencampurinya."

"Tapi aku penasaran, Ar. Gimana kalau apa yang mereka katakan benar."

"Ya kamu lihat nanti saja. Kita gak boleh asal tuduh." Kemudian Arsen mendekatkan buku Naya dan mengerjakan tugas Naya.

"Ih, tulisan kamu jelek."

Arsen hanya tertawa. "Mau ditulisin gak?"

"Iya deh." Naya kini menempelkan kepalanya di meja sambil melihat Arsen menulis.

"Kalau ngantuk tidur."

"Iya nunggu kamu."

Setelah 15 menit akhirnya semua tugas mereka selesai. "Makasih ya. Sering-sering rajin gini." Tiba-tiba saja Naya mencium pipi Arsen lalu dia berdiri dan merebahkan dirinya di tempat tidur.

Arsen tersenyum sambil meraba pipinya. Satu kemajuan pesat saat Naya sudah berani memulainya.

"Nay, kamu tengkurap, aku pijitin." kata Arsen sambil berdiri.

"Nggak usah. Kamu tidur aja."

Tapi Arsen justru memutar tubuh Naya agar tengkurap. Dia kini naik ke atas pan tat Naya dan mulai memijat punggungnya. "Di sini yang pegal?"

"Iya, sampai bahu pegalnya. Pegal banget."

"Tempat kerja kamu memang ramai banget. Daripada kamu kecapekan gini, kamu gak usah kerja. Semua kebutuhan kamu itu tanggung jawab aku."

Naya memejamkan matanya merasakan pijatan dari Arsen. "Iya, lihat nanti aja. Pijatan kamu enak juga."

"Enak dong. Apalagi kalau ada plus-plusnya."

"Ih."

Di beberapa menit pertama memang enak tapi lama kelamaan tangan Arsen menelusup ke baju Naya dan membuka pengait di punggung Naya.

Naya yang setengah tertidur kembali membuka matanya. "Ar, mau apa?"

💕💕💕

.

Like dan komen ya...

1
Eko Nur Yanto
Luar biasa
park omonim
Duh bocah... /Facepalm/
park omonim
Kl mw malam pertama mending cek kesehatan dulu. Soalnya jajan d luar ngga higenis. Kasian aja kl naya dapat penyakit.
Btw salut buat Arsen krn dah berani jujur.
park omonim
owalah... jadi ini alasannya
Yani Agustyawati
Luar biasa
park omonim
kan... iya kan... emang bener kan perasaan aku kl Rangga itu anak mafia
Wah....
park omonim
Bau2nya Rangga anak mafia nih...
park omonim
Luar biasa
park omonim
cowok emang gitu.
park omonim
udah mens kan? bearti buka PMS dong/Casual/
park omonim
Chie.. Chie.. ada yg belom nyadar kl lg cemburu nih/Facepalm/
Niwa
astaghfirullah Arsen 😂😂😂
Dian Ariestya
Luar biasa
Yani Chyni
Kecewa
Lya Le
bikin cerita tentang Rangga sama Rani kek nya seru thorr🤩
tiaraa triwardanii
Buruk
tiaraa triwardanii
Luar biasa
nuna
iyaa,, udaahhh
Yani Chyni
lucu jga ya 😀😀
duoNaNa
dunia novel mah pada ga kenal KB 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!