NovelToon NovelToon
Campur Tangan Mertua

Campur Tangan Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga / Suami ideal
Popularitas:7.1k
Nilai: 5
Nama Author: Tie tik

Menjalani rumah tangga bahagia adalah mimpi semua pasangan suami istri. Lantas, bagaimana jika ibu mertua dan ipar ikut campur mengatur semuanya? Mampukah Camila dan Arman menghadapi semua tekanan? Atau justru memilih pergi dan membiarkan semua orang mengecam mereka anak dan menantu durhaka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tie tik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Riza

Hari-hari bahagia telah dilalui Arman dan Camila di rumah baru. Semenjak keluar dari kediaman sang mertua, suasana hati Camila selalu diliputi perasaan bahagia. Wanita asal Surabaya itu seperti burung yang terlepas dari sangkarnya. Camila pun sudah akrab dengan beberapa tetangganya. Mereka semua rukun dan tidak ada yang mengurusi kehidupan orang lain seperti yang biasa terjadi di kampung halaman Arman.

"Lagi masak apa nih?" tanya Arman seraya memeluk Camila dari belakang.

"Aku lagi nyobain resep dari bu Dewi. Mangut tongkol. Semoga saja rasanya enak," jawab Camila sambil menumis bumbu di teflon. "Mending Mas Arman bantu jemur pakaian daripada mengganggu seperti ini." Camila menoleh ke samping sekilas.

"Biar romantis seperti film yang biasa kamu tonton itu," sanggah Arman tanpa melepas dekapannya.

"Udah ah. Mending buruan jemur pakaiannya, Mas. Setelah ini kita kan mau menjenguk mbak Sinta," ujar Camila sambil melepas belitan tangan Arman di perutnya.

Ya, setelah menunggu beberapa bulan, akhirnya Sinta melahirkan bayi perempuan tiga hari yang lalu. Wanita asal Solo itu sudah kembali dari rumah sakit dan kembali tinggal di rumah Aminah. Hari ini Camila akan menjenguk kakak iparnya itu. Dia sudah menyiapkan kado untuk keponakan barunya.

"Ayo sarapan, Mas," ajak Camila setelah menghidangkan makanan di atas meja makan.

"Aku mandi dulu deh," jawab Arman setelah selesai menjemur pakaian di halaman belakang.

"Kalau begitu aku paking paket sebentar ya," pamit Camila sebelum berlalu dari dapur.

Camila memulai kembali bisnis kecil yang sempat dijalani. Dia kembali membuka toko nya di pasar online. Semua akses sosial medianya telah diamankan dari Sinta dan beberapa saudara yang suka mengganggu ketenangannya. Usaha itupun perlahan menemukan pelanggan baru.

Detik demi detik telah berlalu begitu saja. Setelah sarapan bersama, sepasang suami istri itu berangkat menuju kediaman Aminah. Tak sampai lima belas menit, mereka sampai di sana. Kedatangan mereka berdua disambut Aminah dengan senyum manis. Wanita lanjut usia itu sudah luluh dan menerima keputusan Arman. Dia tidak lagi mempermasalahkan keputusan yang diambil oleh Arman.

"Ini Mbak kado untuk adiknya Zafi," ucap Camila seraya menyerahkan paperbag kepada Sinta.

"Terima kasih, Dek Mila," jawab Sinta dengan diiringi senyum manis.

Mereka semua berkumpul di ruang keluarga dan kebetulan Yudi belum kembali ke Surabaya. Kehangatan keluarga pun terasa di sana. Memang benar, menjaga jarak dengan ipar bisa membuat perasaan jauh lebih tenang. Tidak ada kebencian yang mendalam karena ketidakcocokan. Apalagi memiliki ipar seperti Sinta, pasti harus menyiapkan hati yang lapang.

"Kalian gak makan siang dulu?" tanya Aminah saat Arman pamit pulang.

"Maaf, Bu lain waktu saja. Ini sudah ditunggu tamu di rumah," tolak Arman setelah membalas pesan dari salah satu muridnya.

"Memang ada siapa, Mas?" Camila tidak tahu tamu yang dimaksud Arman.

"Riza. Siswi kelas sepuluh. Katanya udah nunggu di depan rumah," jelas Arman seraya menatap Camila.

Pada akhirnya mereka berdua terpaksa pulang karena tidak enak hati dengan tamu yang sudah menunggu. Padahal sebelumnya mereka berencana pulang malam karena ingin menghabiskan waktu bersama keluarga.

****

Camila mengernyitkan kening setelah sampai di halaman rumahnya. Dia mengamati seorang gadis yang duduk termenung di teras rumah. Gadis cantik itu membawa ransel besar seperti akan bepergian selama beberapa hari.

"Assalamualaikum," ucap Arman saat berjalan menuju teras rumah. Gadis cantik itu mendongakkan kepala dan setelah itu mengembangkan senyum tipis.

"Waalaikumsalam," jawab gadis cantik itu sebelum bersalaman dengan Arman.

"Sayang, ini Riza siswi kelas sepuluh. Dia anak didik di kelas yang aku pegang," ucap Arman seraya menatap Camila saat mengenalkan salah satu siswanya itu.

Camila mengembangkan senyum tipis seraya mengalihkan pandangan ke arah Riza. "Hallo, saya Mila. Istrinya pak Arman," ucap Camila saat menjabat tangan gadis cantik yang berdiri di hadapannya saat ini.

"Loh!" Riza melongo setelah mendengar perkenalan dari Camila. "Jadi, Pak Arman sudah menikah?" tanya Riza seraya menatap Arman.

"Sudah, Za. Mari silahkan masuk," ajak Arman setelah membuka pintu rumah. Dia mempersilahkan Riza duduk di ruang tamu, sementara dirinya masuk ke dapur untuk meletakkan helm dan kunci motor.

Arman kembali ke ruang tamu bersama Camila. Tak lupa Camila menyuguhkan minuman kaleng dari kulkas dan beberapa camilan untuk anak didik suaminya itu. "Silahkan diminum dulu ya, Riza," ucap Camila dengan diiringi senyum tipis.

"Terima kasih," jawab Riza dengan senyum yang dipaksakan.

"Jadi, ada apa, Za?" tanya Arman tanpa basa-basi lagi. Pasalnya dia sendiri tidak suka jika waktu bersama keluarga terganggu.

Riza tak segera menjawab. Dia menundukkan kepala sambil memainkan tangannya. Gadis cantik itu terlihat resah dan tidak tenang. Cukup lama Riza terdiam hingga membuat Arman dan Camila saling pandang karena heran.

"Riza," panggil Arman. "Ada apa?" tanya Arman sekali lagi.

"Pak Arman, saya sedang ada masalah di rumah. Bolehkah saya menginap di sini?" Akhirnya Riza mengutarakan maksud kedatangannya.

Tentu Arman terkejut mendengar tujuan Riza datang ke rumah ini. "Memang ada masalah apa?" tanya Arman.

"Saya diusir mama, Pak, karena ketahuan pacaran. Saya tidak tahu harus pergi kemana karena di sekolah pun saya tidak memiliki teman dekat," jelas Riza dengan kepala tertunduk.

"Kalau begitu biar Bapak bantu bicara dengan orang tuamu. Ayo Bapak antar pulang," ucap Arman tanpa pikir panjang.

"Jangan, Pak!" sergah Riza seraya menatap Arman. "Saya bisa mati kalau kembali lagi ke rumah. Saya juga tidak mau Bapak terluka kalau mengantar saya pulang," ujar Riza.

"Saya tidak bisa menerima orang lain menginap di sini, Za. Kamar yang bisa digunakan tidur cuma satu. Kamar satunya lagi hanya ada kasur lantai. Bagaimana kalau kamu menginap di rumah bu Nurul saja? Bapak antar ke sana, ya," jelas Arman.

"Tolong, Pak. Izinkan saya menginap di sini saja. Saya tidak terlalu kenal dengan bu Nurul atau guru lain. Saya di sini merasa aman, Pak. Besok sore saya akan pergi dari sini. Izinkan saya menginap di sini ya, Pak. Satu malam saja." Riza memohon kepada Arman. "Saya tidur di sofa ruang tamu pun gak masalah, Pak, asal saya terlindungi di sini," lanjut Riza sambil menatap Arman penuh arti.

Sementara Camila hanya diam saja sambil mengamati Riza. Entah mengapa perasaan Camila mendadak tidak enak. Dia tidak percaya dengan semua alasan yang diucapkan Riza. Ada makna lain yang tersirat dari sorot mata Riza saat menatap Arman.

"Sayang."

Camila tersadar dari lamunan saat merasakan tepukan dari Arman. Wanita asal Surabaya itu beranjak dari tempat duduknya saat melihat kode dari Arman. Mereka berdua pergi ke belakang untuk berunding tentang perkara ini.

"Bagaimana? Kamu keberatan gak dia menginap di sini? Kalau aku pribadi kurang suka ada orang lain di rumah ini, tetapi dia juga butuh dilindungi. Bagaimana menurutmu?" tanya Arman dengan suara yang sangat lirih.

...🌹TBC🌹...

1
Eva Wahyuni
nah kan Thor betullll.. ada sangkut pautnya ma neng Sinta 🤪🙃
Susanti
akhirnya up juga nungguin loh
Titik pujiningdyah: mohon maaf ya kak karena udah lama menunggu. othor lagi wara wiri RS nih ada keluarga yg sakit
total 1 replies
Retno Ningsih
lanjut Thor...dah beberapa hari GK up...q intip2 trs kok GK ada notif masuk😁
Titik pujiningdyah: yaampun maaf ya. othor lagi wara wiri RS ini.
total 1 replies
Eva Wahyuni
ini pasti ada hubungan nya SM kk Arman, hutang nya Sinta, mungkin rumah yang ditempati orang tua Arman mau digadaikan.. apa benar begitu Thor /Smile//Casual/
Eva Wahyuni: aku sabar banget nungguin nya Thor😀😁
Titik pujiningdyah: sabar dulu sabar🤣
total 2 replies
Bunda dinna
Pak Pardi pemikirannya dewasa dan luas..
Pasti bu Aminah sama saudari2nya ghibahin Arman Camila karena ngontrak
Atau si Sinta ikut pak Pardi selamanya,,kan habis ketipu
Titik pujiningdyah: intinya ini tentang warisan🤣
total 1 replies
octa❤️
ap y rencana pak pardi..
Titik pujiningdyah: coba tebak kak
total 1 replies
Bunda dinna
Bu Meli memanfaatkan Riza,,mencuci otaknya agar terus mengejar Arman dan berusaha menghancurkan rumah tangganya..
Meli harusnya ngikut Riza pindah alam,,jahat banget
Bunda dinna: Jauh dari pantai,,mending ke kolam ikan saja
Titik pujiningdyah: kita tenggelamkan di pantai selatan harusnya
total 2 replies
Bunda dinna
Semangat revisi.nya author..lembur di sambi bakar2
Bunda dinna
Merinding bacanys..
Susanti
gawat anak muda jaman sekarang pada nekad
Titik pujiningdyah: pada gatau malu
total 1 replies
Bunda dinna
Ngeri banget,,mending Riza segera di suruh keluar dari rumah..
Buat semua pasutri memang g boleh menampung wanita/pria yg usia sudah baligh takutnya ada kejadian gila kyk gini..
Titik pujiningdyah: kasih tahu arman bund
total 1 replies
Bunda dinna
Kok ada2 saja,,anak kelas 10 sudah seberani itu ke laki2..
Banyak modus lagi,,mending Riza di antar keluar dari rumah Arman
Titik pujiningdyah: udah bisa nebak belum bund
total 1 replies
Bunda dinna
Punya ipar kyk Sinta yg bikin dunia mau kiamat,,bisanya iri sama adu domba..
Sekarang Camila bisa lega karena bebas dari orang toxic
Bunda dinna: banyak..
Titik pujiningdyah: di sekitar bunda ada gk yg kek gini
total 2 replies
Susanti
lanjut thorr salken
Titik pujiningdyah: hallo kakak👋
total 1 replies
Retno Ningsih
lanjut thorrr😁
Titik pujiningdyah: sabar sabar.
total 1 replies
Bunda dinna
Bu Aminah kok ngadu2 ke kakak sama adiknya bikin makin runyam..
G ada hukumnya anak bungsu harus tinggal sama ortu kecuali ortu.nya sudah benar2 renta..
Titik pujiningdyah: ya mereka pemikirannya belum modern
total 1 replies
Susanti
cepet sehat autor
octa❤️
semoga author lekas sembuh,semangat up
Titik pujiningdyah: makasih kaka
total 1 replies
Bunda dinna
Pak Pardi pasti kasih ijin,,kalau bu Aminah harus nurut kata suami doonggg..
Titik pujiningdyah: semoga saja begitu. takutnya serangan jantung
total 1 replies
Bunda dinna
Syafakallah thor..
Titik pujiningdyah: terima kasih bunda
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!