Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Maaf
Darius berdiri mematung di ambang pintu, matanya tak lepas dari pemandangan di depannya. Fifi, wanita yang telah ia cintai sejak usia 10 tahun, sedang memeluk putri mereka dengan kehangatan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Ia tidak menyangka akan melihat momen seperti ini. Selama ini, Fifi selalu menjaga jarak dari Dinda, seolah-olah gadis kecil itu adalah beban, bukan darah dagingnya. Tapi suara lembut itu... panggilan penuh kasih dari Fifi untuk Dinda... membuat dadanya berdebar tak menentu.
Dinda perlahan melepaskan pelukannya dan menatap ibunya dengan senyuman kecil “Mama, apa Mama baik-baik saja? Dinda dengar Mama jatuh dan kepalanya terluka...”
Cella, yang kini berada dalam tubuh Fifi, membelai rambut putrinya “Mama baik-baik saja, sayang. Terima kasih sudah khawatir. Mulai sekarang, Mama akan lebih sering ada untuk kamu, ya”
Dinda tampak bingung sekaligus bahagia mendengar janji itu. Ia mengangguk semangat dan kembali memeluk ibunya erat-erat.
Darius akhirnya melangkah masuk, membersihkan tenggorokannya untuk mengalihkan perhatian mereka. “Fifi” panggilnya dengan suara yang lebih berat dari biasanya.
Cella menoleh, bertemu dengan tatapan pria itu. Dalam mata Darius, ia bisa melihat campuran rasa lega, bingung, dan harapan. Ia tahu ini bukan hal mudah bagi Darius. Setelah semua yang Fifi lakukan padanya—pengkhianatan, pengabaian, hingga cinta butanya pada Kelvin—pria itu tetap bertahan.
“Darius” balas Cella dengan suara yang hangat.
Darius mendekat, menatapnya dengan penuh kehati-hatian. “Kau terlihat... berbeda” katanya pelan “Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi terima kasih karena telah berbicara dengan Dinda seperti itu”.
Cella tersenyum tipis, tetapi hatinya terasa perih. Ia tahu Darius telah melalui banyak hal. Ia tahu bagaimana Fifi memperlakukannya, bagaimana wanita itu memilih Kelvin meskipun Darius telah memberikan segalanya.
“Darius” katanya, mencoba merangkai kata-kata “Aku minta maaf”
Kata-kata itu membuat Darius terpaku “Minta maaf? Untuk apa?” tanyanya, jelas terkejut.
Cella menarik napas dalam-dalam, mencoba untuk tidak membiarkan emosinya mengambil alih “Untuk semua yang aku lakukan padamu dan Dinda. Untuk semua hal yang membuatmu terluka”.
Darius menatapnya dengan curiga “Kau tidak perlu mengatakan ini hanya karena—karena apa pun yang kau pikirkan sekarang. Jika ini hanya karena rasa bersalah sesaat...”
Cella memotongnya “Tidak, Darius. Aku serius. Aku ingin memperbaiki semuanya”
Darius mengamati wajahnya, mencari tanda-tanda kebohongan. Tapi yang ia temukan adalah ketulusan yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Ia ingin percaya, tetapi rasa sakit dari masa lalu membuatnya berhati-hati.
“Aku tidak tahu apa yang berubah dalam dirimu” katanya akhirnya. “Tapi kalau kau benar-benar ingin memperbaiki semuanya... aku akan memberimu kesempatan”
Cella mengangguk pelan, lega mendengar kata-kata itu. Tapi ia juga tahu bahwa ini baru awal. Perjalanan untuk mendapatkan kembali kepercayaan dan cinta Darius akan panjang, dan musuh mereka—Kelvin dan Dara—akan menjadi ancaman besar.
“Darius” katanya pelan, menatap pria itu. “Aku tahu selama ini aku tidak pernah mencintaimu seperti yang seharusnya. Tapi... aku ingin mencoba. Bukan karena rasa bersalah, tapi karena aku ingin memberimu kesempatan seperti kau memberiku selama ini”
Darius terdiam. Kata-kata itu menggema dalam pikirannya, menggetarkan hatinya yang selama ini ia coba lindungi. Sejak kecil, ia tahu hatinya hanya untuk Fifi. Namun bertahun-tahun diabaikan dan disakiti membuatnya ragu apakah cinta itu masih ada. Tapi sekarang, mendengar janji ini, harapan itu kembali menyala.
“Mencintai aku... itu akan menjadi hal yang sulit bagimu” katanya, suara bergetar “Aku tahu kau selalu mencintai Kelvin, meskipun aku mencoba memperingatkanmu tentang dia”
Cella mengepalkan tangannya “Kelvin... aku tidak akan membiarkannya menghancurkan kita lagi”
Darius menatapnya dalam-dalam, mencoba memahami perubahan ini “Fifi, jika ini benar... aku akan menunggumu. Aku akan tetap di sini, seperti yang selalu kulakukan”
Cella tersenyum, dan untuk pertama kalinya sejak ia berada di tubuh ini, ia merasa bahwa mungkin, hanya mungkin, ia bisa memberikan kebahagiaan yang layak untuk pria yang begitu setia ini.
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..