"Jika kamu masih mengaggap Paman, seperti keluargamu. Maka jangan mau menerima lamaran dari Alvin. Karena dia bukan lelaki yang baik untukmu." ungkap Danu paman dari Fira.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Muliana95, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Salah Sangka
"I-ibu, kapan pulang?" seru Fira gugup.
"Baru aja, kenapa belum berangkat." tanya Asma.
"Ayo Dik, kita masuk." Farhan keluar dari kamar mandi, dan langsung menggendong tubuh Fira. Tanpa melihat Asma yang melongo.
"Abang, turunin. Ada Ibu." pekik Fira membuat Farhan melepaskan tangannya dari tubuh Fira. Otomatis Fira terjatuh.
Fira dan Asma sama-sama memekik karena kaget. Terutama Fira akibat pinggulnya yang sakit.
"Maaf Dik, maaf ... Abang gak sengaja." ujar Farhan panik.
"Kamu gak apa-apa nak?" tanya Asma mendekat.
"Gak apa-apa Bu, kami masuk dulu." sahut Fira mengulurkan tangan ke arah Farhan, agar bisa di tarik untuk dia bangun.
"Maaf Bu," lirih Farhan menunduk.
Asma hanya bisa menggelengkan kepalanya. Dia tidak menyalahkan Farhan, karena paham, mungkin Farhan terkejut dan juga malu, dengan kehadirannya.
"Masih sakit?" tanya Farhan kala mereka sampai di kamar.
"Masih lah, pake nanya. Lagian Abang, ngapain juga pake acara gendong segala." Fira ngedumel.
"Ya, aku hanya ingin melanjutkan kisah romantis kita. Cuma salah tempat." kekeh Farhan menggaruk tengkuknya. "Lagian, Adik gak bilang jika ada Ibu di dapur." ucap Farhan.
"Kan aku baru keluar Bang, mana sempat bilang." sahut Fira, dia tidak terima disalahkan.
"Iya, iya ... Maaf, siap-siap ya. Kita jalan-jalan." ucap Farhan mengecup sekilas bahu Fira yang tidak ada penghalangnya.
Setelah bersiap-siap, mereka pun, pamit pergi. Kebetulan Asma juga sedang duduk di ruang tamu. Karena dia sedang menikmati tontonan sinetron kesukaannya.
Farhan langsung membawa Fira ke ke rumah Santi. Di sana, dia meminta pinjam mobil Santi. Karena kebetulan matahari sangat terik. Farhan tidak mau kulit istrinya rusak. Untungnya, Santi berada di rumah, dan mengizinkan Farhan menggunakan mobilnya itu.
Ya, sekarang Santi sudah mendapatkan karyawan penganti Fira.
"Emang Abang ada sim?" tanya Fira kala mereka berada di mobil.
"Ada lah." sahut Farhan.
"Kok ada? Emang Abang pernah punya mobil?" tanya Fira lagi.
"Eh bukan, dulu Abang pernah menjadi supir pengangkut sawit. Ya, pengangkut sawit." bohong Farhan, membuat Fira manggut-manggut percaya.
"Kita ke resort yang viral itu mau? Yang pemandangannya langsung ke laut dan juga tambak ikan serta sawah yang luas." tanya Farhan.
"Bukannya, disana makanannya mahal ya Bang? Apa gak sebaiknya kita ke alun-alun aja?"
"Alun-alun terlalu biasa. Lagian, kita udah makai mobil, jadi rugi dong, kalo hanya ke alun-alun." ujar Farhan. "Ke resort aja ya." bujuk Farhan.
Akhirnya mereka pergi ke resort sesuai keinginan Farhan. Mereka hanya duduk di resort, dan menikmati pemandangan laut yang jauh dibawah sana.
"Sudah kah kamu mencintaiku?" tanya Farhan kala Fira menyandarkan kepala ke bahunya.
"Kenapa?" tanya Fira masih dengan posisi yang sama.
"Entah kenapa, akhir-akhir ini aku sering merindui dan juga memikirkan mu. Aku gak yakin jika itu cinta. Karena sebenarnya aku belum pernah merasakan bagaimana jatuh cinta." ujar Farhan mengelus pelan kepala Fira.
Dan itu membuat Fira nyaman, bahkan dia menutup mata, guna meresapi setiap perlakuan manis suaminya.
"Aku takut, jika suatu hari nanti, kamu pergi dariku." lanjut Farhan.
"Emang, dengan alasan apa aku bisa menjauhi mu Bang?" tanya Fira.
"Mungkin, bisa saja karena kebohonganku." sahut Farhan.
"Jika kamu mempunyai alasan yang masuk akal, mungkin aku akan terima. Dan gak mungkin juga gara-gara kamu berbohong aku akan meninggalkan mu Bang. Kamu udah begitu banyak berkorban untukku. Dan udah saatnya aku membalasnya, dengan terus setia menjadi istrimu." seru Fira.
"Jadi, kita bersama bukan karena cinta?" harap Farhan.
"Bukan kan cinta bisa hadir kapan saja? Dan yang pasti aku selalu berusaha dan berdoa agar cintaku hanya tumbuh untukmu Bang." jelas Fira membuat Farhan tersenyum.
Karena sudah malam, akhirnya mereka memutuskan untuk pulang. Saat dalam perjalanan, Santi mengabarkan jika dia dan suami lagi gak ada di rumah. Jadi, Santi menyuruh Farhan untuk membawa pulang mobilnya ke rumah Farhan, karena motor Farhan pun, sudah di simpan di garasi rumah mereka.
kebetulan, saat Farhan dan Fira sampai. Raya dan Alvin masih berada di teras. Saat melihat ada mobil yang memasuki pekarangan rumah Fira. Raya dan Alvin langsung berdiri, guna memastikan siapa gerangan yang datang ke rumah Fira.
Melihat Farhan turun dari mobil, dan juga disusul oleh Fira. Jantung Raya langsung berdetak dua kali lebih cepat. Pasalnya, itu merupakan salah satu mobil dengan harga yang lumayan mahal.
Kebetulan, mobil tersebut merupakan mobil yang baru dibeli oleh Santi, makanya Raya tidak mengenali mobil itu.
Raya dan Alvin langsung berjalan menghampiri Farhan dan Fira. Kala mereka hendak masuk ke dalam.
"Eh eh eh, baru beli mobil baru? Takut amat kalah saing." ujar Raya.
Dan itu berhasil membuat Farhan dan Fira menghentikan langkahnya.
"Ini ..."
"Emang salah ya?" tanya Farhan memotong perkataan Fira.
Farhan langsung merangkul tubuh Fira, kala melihat tatapan Alvin yang fokus pada istrinya. Karena Farhan, tidak mau jika nanti Fira malah kembali ketakutan dengan sosok lelaki yang pernah menjadi mantan kekasih istrinya.
"Bukan salah, seharusnya kalian perbaiki rumah kalian yang hampir roboh ini. Bukan malah menuruti gengsi, agar kelihatan kaya." cibir Raya.
"Kenapa sekarang kamu ngomongnya nyakitin begini sih Raya? Dulu kita gak seperti ini loh." ujar Fira.
"Halah, aku dari dulu emang udah muak sama kamu, kamu itu sok baik sama keluarga ku. Dan selalu cari muka sama Ayah." ungkap Raya.
"Oo ternyata kamu licik juga ya Fira. Kok bisa-bisanya ya, dulu aku jatuh cinta padamu." cibir Alvin.
Sebenarnya, Alvin cemburu kala melihat Fira nyaman dalam rangkulan Farhan.
"Bukannya sampai sekarang ya?" sahut Farhan jengah.
"Aku, masih cinta padanya? Maaf ya, karena sekarang aku sadar. Jika Raya lebih dari segala-galanya." kata Alvin menarik tubuh Raya agar bisa dirangkulnya.
"Udah ya, kami masuk dulu." pamit Fira. Karena malas berdebat dengan pasangan yang berada di hadapannya.
"Kenapa? Kamu cemburu karena aku merangkul Raya?" tebak Alvin.
Fira langsung memutar tubuhnya. "Cemburu pada lelaki, yang bahkan masih menatap penuh napsu padaku?" cibir Fira.
Dan Raya langsung mengalikan pandangan ke arah suaminya.
Dan itu, berhasil membuat Alvin gelagapan serta menelan ludah kasar.
tp klo crta romantis2 ga ada konflik jg mls bacanya.
berti othor berhasil klo bs menciptakan emosi pembaca kaya aku ini.. gemeshh kali sama org yg ga tau diri dan ga ngaca kaya jalan raya ini.