Niat baik salsa untuk membantu sang bos yang sedang hangover ternyata membawa petaka untuknya. bagaimana tidak, malam ini kesuciannya di rengut oleh Azka Aditama dengan paksa.
sementara Azka sendiri bingung, sudah hampir tiga puluh tahun dia tahu dirinya impoten, tapi malam ini, kamar apartemennya menjadi saksi bisu,bagaimana keperkasaan alatnya saat menggagahi gadis di bawah kungkungannya.
Azka-Salsa here
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon HaluBerkarya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
aku mau bertanggung jawab ~Azka
melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, Azka dengan perasaan campur aduknya kini kian resah. berkali kali dia menyembunyikan klakson panjang kala jalanan kota jakarta siang itu macet parah.
"ckkkk, apasihhh macetnya astaga!!" tidak lagi memikirkan kantor yang dia tinggal begitu saja, Azka memilih untuk menuntaskan masalahnya dengan salsa lebih dulu.
"kenapa nomor ponselmu tidak bisa di hubungi sejak tadi Sa.." seperti biasa, Azka selalu menghubungi nomor ponsel Salsa sedari tadi tapi tidak ada satupun yang terhubung.
perjalanan hampir satu jam, hingga saat ini dia kembali berada di depan kontrakan kecil Salsa dan adik adiknya. melihat mobil gadis itu kini sudah benar benar terparkir rapi di depan, Azka tersenyum tipis, berharap semoga Salsa sudah pulang.
menghampiri pintu kontrakan, pria itu mengetuk pintu perlahan.
.
.
empat orang di dalam kontrakan tengah duduk sembari mengemas barang ke dalam koper Salsa. rencananya gadis itu pergi menenangkan diri lebih dulu, Kenzo dan Rara setuju kala sudah mendengar penjelasan rinci apa yang menimpa sang kakak. memang begitu lebih baik, Salsa saat ini butuh ketenangan.
rencananya dia tidak pergi seorang diri, Novia bersedia menemaninya karena kebetulan tempat yang mereka pilih juga menjadi tempat shooting iklan gadis itu.
tok
tok
tok
ketukan pintu mengalihkan ketiganya, Kenzo berdiri, melihat sekilas dari jendela kemudian kembali ke kursi.
"siapa ken?" tanya Rara
"pak Azka!"
"apa??" mendengar itu tubuh Salsa kembali gemetaran. ingatannya kembali saat Azka dengan brutal mengukung tubuhnya semalam.
"iya kak, gimana di bukain?"
"nggak usah" jawab Salsa cemas sendiri.
"permisi, Salsa kamu di dalam?" suara Azka terdengar sampai ke dalam. Salsa dan ketiganya saling melirik. hjngga beberapa menit, suara itu tetap sama, masih belum berhenti.
pada akhirnya Salsa berdiri, dia menyuruh tiga orang itu untuk masuk ke kamar sementara dia membukakan pintu untuk Azka.
ceklek~~
"Sa" panggil Azka saat melihat Salsa. tidak ada jawaban, gadis itu menatapnya tak suka. dia berdiri agak jauh, rasanya masih ada ketakutan terlihat dari reaksi gadis tersebut.
"boleh aku masuk?" tanya Azka dengan suara lembutnya. sungguh pria itu seperti dua orang berbeda sekarang, dulu bahkan dia selalu saja ketus dan dingin pada Salsa.
"tidak perlu, bapak kalau ada perlu bicara saja dari situ!!" ketus Salsa.
"Sa, aku mau minta maaf.."
"di maafin, bapak bisa pulang sekarang!!" Salsa hendak menutup kembali pintunya, tapi suara Azka kembali terdengar.
"Sa, aku mau bertanggung jawab!" ujarnya lagi berhasil menghentikan langkah Salsa.
"bertanggung jawab yang seperti apa pak? menikah? aku tidak mau!!" tak ayal, Salsa masih memikirkan hubungan harmonis Azka dan kekasihnya.
"Sa, pikirkan lagi, bagaimana jika kamu hamil?" Salsa membulatkan matanya, tapi setelah itu dia tersenyum getir.
"tidak akan, aku sudah minum obat pencegah kehamilan, bapak tidak perlu khawatir, aku tidak akan pernah minta tanggung jawab dan lanjutkan hubungan romantis bapak dengan kekasih anda pak.."
"Apa???? kau minum pil Salsa?" suara Azka kembali ke mode dinginnya. tidak ada lagi raut kelembutan seperti saat awal dia datang. tidak terima lantaran wanita itu meminum pil, padahal Salsa cuman tidak mau ambil resiko.
Mendapati reaksi itu, Salsa sedikit takut sebenarnya. tapi kemudian dia mengangguk membenarkan pertanyaan Azka.
Azka terduduk lemas, tapi sorot matanya tetap tajam.
"aku tidak peduli, aku tetap akan bertanggung jawab!!" ujar Azka mulai dengan nada otoriter. dalam pikirannya, dia tidak peduli andai Salsa tidak mai, yang jelas Azka bertekad untuk mendapati gadis itu sekarang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...