kisah gadis cantik dan sholehah bernama Anindya Zahrani yang harus rela menikah dengan pria begajulan yang suka mabuk dan main perempuan bernama Arkala Mahesa.
Dya terpaksa menerima perjodohan yang dilakukan oleh almarhum Ayahnya dan juga sahabatnya Pak Anggara Mahes yang merupakan seorang konglomerat,demi melaksanakan amanah terakhir dari sang Ayah.
Kala yang tidak pernah setuju menikah dengan Dya kerap memperlakukan Dya dengan Kasar.Bahkan tidak segan segan Kala membawa wanita yang disebut kekasihnya masuk kedalam rumah bahkan kedalam kamarnya.
Akankah Dya terus bertahan??atau menyerah??
Lalu bagaimana reaski Kala saat Dya akhirnya memilih menyerah dengan pernikahannya.
Akankah Kala melepaskan Dya ataukah mempertahankan dan berubah menjadi lebih baik lagi??
Bantu Follow yuukkk
IG : triyani_trian87
tiktok : Triyani_87
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Triyani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.11
"Ma_maaf Kak, ta_tangan nya," ucap Dya menyadarkan Handi, saat keduanya berjalan menuju ke arah pintu keluar lobby gedung apartemen itu.
"Astaghfirullah al adzim, maaf Dy. Tidak sengaja," refleks Handi pun melepaskan tangan Dya saat Dya mengingatkan jika tangan mereka sedang saling bertautan dan itu tidak diperbolehkan berhubung mereka bukan lah mahram.
"I_iya Kak. Nggak apa apa," Dya pun segera menyembunyikan kedua tangan nya kebelakang tubuhnya.
Dan dibelakang punggung, kedua tangan itu tengah saling bertautan. Merasakan kegugupan yang teramat dan juga kecanggungan di antara keduanya.
"Tapi Kak, kita mau kemana?" tanya Dya setelah keduanya tiba disamping mobil Handi terparkir.
"Kerumah utama. Pak Gara menyuruhku menjemputmu. Makanya aku datang kesini dan beruntungnya aku datang tepat waktu. Kalau tidak, Kala pasti sudah menamparmu tadi,"
"Maaf karena aku, Kakak harus menerima tamparan dan juga menyaksikan bagaimana kacaunya pernikahan kami saat ini,"
"Sudahlah, lagi pula aku baik baik kok. Sekarang, lebih baik kita berangkat saja..Jangan sampai Kala yang tiba lebih dulu dari kita. Akan semakin rumit nantinya jika dia datang mendahului kita,"
"Iya baiklah. Terima kasih sudah menolong Dya, Kak,"
"Tidak masalah, itu bukan apa apa. Ayo masuk,"
"Tapi Kak, bagaimana dengan pipimu?"
"Sudah jangan dipikirkan, aku baik baik saja. Ayo masuklah."
Handi pun segera membukakan pintu mobil untuk Dya. Setelah keduanya berada didalam mobil, Handi pun mulai melajukan mobilnya menuju ke kediaman rumah utama keluarga Mahesa.
Tidak lama mobil Handi pergi dari area parkiran gedung apartemen. Terlihat Kala pun keluar dari lift dan berjalan bersama dengan Angel menuju ke arah mobilnya.
Hening dan sepi. Itu lah yang kini ada didalam mobil Kala dan juga Angel. Tidak ada perbincangan diantara keduanya hingga Angel lah yang lebih dulu membuka suaranya.
"Kita akan kemana sayang? Kenapa dari tadi hanya diam?" tanya Angel membuka suaranya, memecah keheningan di antara dia dan juga Kala.
"Aku akan pulang kerumah utama, tapi sebelum itu aku akan mengantarkanmu pulang terlebih dahulu," jawab Kala, dingin dan datar.
"Kenapa selalu pulang sendiri? Kapan kamu akan membawa serta aku kesana? Pertemukan aku dengan ayahmu itu?"
"Jangan gila, kamu. Memang nya, kamu mau kehilangan apa yang saat ini kamu nikmati? Apa, kamu siap hanya membeli baju, tas dan juga sepatu dimall kecil tanpa brand ternama seperti yang selama ini kamu beli dan kamu pakai? Jika sudah siap. Ayo kita bertemu tua bangka itu dan kita menikah." jawab Kala, yang kembali emosi saat Angel menyinggung ayahnya.
Seketika, apa yang Kala ucapkan mampu membuat Angel bungkam. Tidak bisa dipungkiri lagi jika ayah dari kekasihnya itu begitu menentang hubungan kedunya.
Hanya karena pernah kepergok menghabiskan waktu disebuah club bersama beberapa teman lelakinya dalam keadaan mabuk. Hingga hal itu membuatnya harus menelan pil pahit dengan sebuah penolakan dari calon ayah mertuanya.
Bahkan untuk menginjakan kakinya dihalaman rumahnya pun Gara tidak mengijinkan. Karena itu lah yang membuat Kala memilih pindah ke apartemen.
Keduanya pun kembali terdiam, sibuk dengan pikiran masing masing. Hingga mobil yang dibawa oleh Kala mulai memasuki sebuah area gedung menjulang tinggi yang merupakan gedung apartemen dimana Angel memiliki salah satu unit apartemen mewah digedung itu. Hasil dari bujukan nya pada Kala untuk membelikan salah satu unit disana.
Setelah Angel turun dari dalam mobilnya, Kala pun langsung melajukan kembali mobil miliknya untuk menuju ke kediaman utama keluarga Mahesa.
Semenjak kepergian sang Mamah Kala memang terlihat jarang pulang kerumah keluarganya itu. Hanya sesekali Kala akan pulang kesana dan itu pun tidak pernah lama.
Kala akan kembali pulang ke apartemennya setelah urusannya di dalam rumah itu selesai. Berbagai usaha telah Gara coba untuk membujuk anaknya agar mau kembali pulang dan berkumpul bersama di dalam rumah besar itu.
Akan tetapi, hingga detik ini Kala masih Kekeh dengan pendiriannya untuk tetap hidup sendiri di apartemen miliknya.
Bayang-bayang sang mamah akan terus mengikutinya jika Kala tetap berada di dalam rumah itu. Karena hingga detik ini kala masih belum bisa melupakan sosok lembut baik hati yang begitu berarti untuk hidupnya itu.
Karena sebuah kecelakaan, akhirnya merenggut nyawa orang yang paling berharga di dalam hidup Kala saat itu dan semua itu akibat kecerobohan dari sang ayah yang tidak teliti saat memakai kendaraan hingga menyebabkan kecelakaan tunggal dan menewaskan sang ibu.
Meski telah berlalu bertahun-tahun lamanya. Namun, rasa sakit dan amarah Kala pada sang ayah tak kunjung reda kepada sang ayah.
Kala menganggap bahwa jika Gara lah yang membunuh Sang Mamah. Karena jika saat itu, Gara jauh lebih teliti dsn hati hati lagi mungkin Sang Mamah masih ada Bersama dengan mereka dan kecelakaan itu tidak akan pernah terjadi.
*
*
🌸🌸🌸