NovelToon NovelToon
BUKAN WANITA BIASA

BUKAN WANITA BIASA

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Lari Saat Hamil / Dikelilingi wanita cantik / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: @Dianamega.P

ketika anak yang di harapkan tak kunjung datang,lantas haruskah seseorang menyalahkan orang lain karena dia tidak bisa memiliki anak?

Najwa selalu di hina mandul dan tidak bisa mempunyai anak,hampir sepuluh tahun menikah Najwa tidak kunjung melahirkan seorang anak,segala cara telah ia lakukan tapi tidak membuahkan hasil...

sehingga hinaan itu berujung pemaksaan agar Najwa bisa menerima kenyataan jika Rendi suami dari Najwa di paksa menikah lagi oleh orang tuanya demi ingin mendapatkan sebuah keturunan yang akan mewarisi usaha Rendi.lantas bagaimana Ahir dari cerita ini????

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @Dianamega.P, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 11

...POV NAJWA...

Cup…! Kecupan mesra mendarat di pipiku saat lamunan panjangku tentang takdir yang begitu menarik ini. Aku menoleh dengan tatapan datar dan sedikit menarik ujung bibir untuk memaksa tetap tersenyum.

"Kamu sudah pulang?" tanyaku,mas Rendi tersenyum manis dia menghenyakkan tubuhnya di sofa tempatku berbaring

"Maaf aku telat sayang Kamu marah yah?" bujuknya memainkan wajahku dan mengelus pipiku. Aku tertawa pelan sambil membalas mengelus pipinya.

"Aku tidak pernah marah padamu mas selama hidup bersamamu, Karena kamu sudah sangat membuatku sabar!" sindirku pelan Mungkin Mas Rendi susah mengartikan ungkapanku itu tapi biarkan saja dia berfikir sendiri apa arti dari ungkapanku ini

"Sepertinya kamu benar benar marah padaku sayang. Aku benar-benar begitu sibuk hingga menghabiskan waktu sampai dua hari"jelasnya berbohong.

Aku menolehkan kepala keluar jendela Lalu menghirup udara yang begitu segar menenangkan setiap beban dalam fikiran ini

"benar mas Aku tidak marah,"jawabku singkat sambil kembali menolehkan wajah ke arahnya. Suamiku itu sedikit beringsut sambil memelukku dari belakang

"tidak biasanya kamu biarkan hidangan di meja makan kosong sayang kalau kamu memang tidak marah denganku dan tidak menyambutku pulang seperti biasanya yang sering kamu lakukan"protesnya

Aku hanya tersenyum samar mendengar protesannya tanpa ada niatan untuk menoleh.

"Maaf Mas, aku sedikit tak enak badan apakah Kamu lapar?" tanyaku melirik wajahnya, sontak Mas Rendi menggeleng.

"En-ggak gak usah sayang Mas udah makan kok Kamu sendiri gimana apakah sudah makan?"

"Aku sudah kenyang!" ucapku singkat Meski sedari pagi aku belum memakan apapun karena sibuk dengan lamunanku.jagankan ingat untuk makan setiap apa yang di masukan ke dalam mulut saja terasa hambar

Mas Rendi berdiri melepas semua atribut kantornya seperti jas sepatu hingga tasnya, ia taruh sembarangan di atas kasur Aku tak perduli sama sekali,biasanya aku selalu membantunya melepaskan pakaian kantor yang melekat pada dirinya

Aku biarkan itu semua dan lebih memilih beranjak ke depan laptop menunggu konfirmasi lamaran pekerjaan yang sudah ku-ajukan ke beberapa perusahaan, beberapa hari yang lalu.

"Sayang kamu mau apa?" tanyanya mendekat saat melihat beberapa draft email yang sudah dikirim.

"Aku kirim surat lamaran Aku mau kembali bekerja seperti dulu Mas. Kamu benar program hamil itu hanya akan sia-sia Lagian sekarang tidak ada yang butuh anak lagi kan"

" Jadi aku akan bekerja lagi menyibukkan diri dengan cara bekerja" jelasku masih tetap fokus di depan laptop

"lagi pula mana mungkin aku akan bekerja di perusahaan-mu mas yang ada aku akan merasa jenuh"ucapku kembali, lagi pula perusahaan yang dipimpinnya seperti tidak ada perkembangan dari dulu begitu begitu saja

"hey kok bisa gitu sayang jangan pernah patah semangat begini dong,Kita akan tetap program kamu ingat kata dokter? Kamu gak boleh capek. mas tidak mau melihatmu lelah sayang"

"Tapi aku yang cape mas,mau sampai kapan terus begini tidak ada kepastian aku lelah dengan semua ini!" bentakku. Mas Rendi terkejut tidak biasanya aku membentaknya membuat dia terheran.

"Aku capek dan bosan dirumah ini terus-terusan mas,itu terserah kamu mau di izinkan atau tidak aku ingin tetap bekerja lagi"

"kalau begini terus Aku bisa stres jika terus-terusan di rumah!"aku menekan kan ucapanku membuat Mas Rendi terdiam

"Okke baiklah kalau memang itu maumu sayang, mas tidak bisa menolak ke inginanmu." Aku meliriknya dengan senyum sinis

"Ini kan yang kamu mau Mas? Pastinya kamu sangat senang dengan keputusan ini dan kamu bisa bebas semaumu" batinku sambil meninggalkannya

"ya halo intan,gimana Apa kamu sudah bicara dengan atasanmu" tanyaku pada intan saat bicara dalam telpon denganya

sengaja aku sibukkan diri untuk mencari pekerja'an ini untuk mengalihkan fikiranku yang terus di hantui rasa sakit atas penghianatan mas Rendi ,sesekali aku lirik mas Rendi Yang juga sibuk dengan ponselnya.

"kalau sebagian dengan kantorku lagi kosong say tapi putra nya bos Adijaya lagi butuh sekretaris,"

"kita tetap masih satu gedung meskipun beda ruangan,apakah kamu mau kalau kamu mau biar aku rekomendasikan ke HRD"

"ya sudah aku mau bagian apa saja asal aku punya kesibukan tidak terus menerus berada di rumah ini"

"oke siap sekarang kita keluar yuk temani aku ya,aku jemput kamu sekarang"

"Apa sekarang? Aku malas keluar intan Besok aja ya?"

"hayu lah say aku ajakin kamu sekarang tidak ada penolakan bentar aku jemput. Masalah kerja'an beres serahkan denganku"

"lagian kamu juga pasti sendirikan sekarang dirumah tidak ada siapa siapa dari pada gabut mending kita pergi biar aku jemput ya?"

"Gak juga sih ini orang nya udah pulang tapi tak apa lah. Udah lama juga aku gak keluar malem sama kamu" tukasku ahirnya menyetujui ajakan intan

"Baik tunggu disana. On the way." Segera aku beranjak menyambar blezer dan sepatuku, mas Rendi berdiri melihat aku bersiap hendak pergi.

"Kamu mau pergi ya?" tanyanya, aku menoleh dengan tatapan datar

"Iya mas kamu masih kenal dengan intan itu sahabatku,dia ngajak pergi lagian kita udah lama tidak bertemu semenjak dia sibuk di kantornya"

"dia punya pekerja'an untukku dan malam ini dia mau ajak aku jalan Katanya kangen"jawabku singkat dengan tenang sembari merapikan rambut dan jam tanganku.

"Oh, kebetulan aku juga ada keperluan keluar sih?"ucapnya

aku melirik dengan tersenyum kecut"Halah kesempatan untukmu mas bisa keluar juga setelah dari tadi mungkin sibuk mencari alasan untuk keluar"

"Ya udah sana kalo kamu keluar keluar aja Aku mungkin lama pulangnya maklumlah kan Udah lama gak ngumpul sama intan lagi," celetukku

mas Rendi tampak menarik ujung bibirnya tersenyum bahagia dan berlalu pergi ke garasi. Nafasku terasa sesak Seketika aku gemetar. Tapi aku harus kuat, aku gak boleh lemah begini

Selang beberapa menit mobil mas Rendi berlalu meninggalkan halaman rumah, aku coba tegar tak membiarkan bulir bening ini jatuh lagi.

Aku Sedikit penghibur hatiku, manusia yang tak ada guna seperti dia tak perlu aku tangisi, persis seperti ucapan yang terlontar kepadaku di hari lalu.

1
Sunaryati
Segera terbongkar Thoor jika Wulan jadi simpanan Anton, Aku nggak mau ada kekalahan sedikitpun untuk Najwa
Irsyad Ramadan
tapi namanya Najwa kok berubah
Diana putry sumsel: oh iya kak maaf,aku lagi nulis novel yang satunya gk engeh kalau namanya ketuker.salah nama🙏🙏
total 1 replies
Shuhairi Nafsir
Goblok banget kamu Najwa. jangan terlalu percaya terhadap suami serta ibu mertua mu itu.
Delita bae
salam kenal , jika berkenan mampir juga👋👍🙏
Delita bae: 😇👍👍👍👍🙏🙏
Diana putry sumsel: siap kak insyaallah nanti aku mampir,terimakasih🙏
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!