Elea Inglebert putri semata wayang Delia Djiwandono dan Jarvas Inglebert yang memiliki segalanya namun kurang beruntung dalam hal percintaan. Cintanya habis pada cinta pertamanya yang bernama Alan Taraka. Alan Taraka merupakan seorang CEO Perusahaan Taraka Group yang didalamnya berkecimpung dalam bidang pangan, hotel dan perbankan. Tak hanya itu, Alan Taraka juga berkecimpung dalam dunia bawah yang dimana ia memperjual-belikan senjata api serta bom rakitan dan menjualnya kepada negara-negara yang membutuhkannya. Hanya orang-orang tertentu saja yang mengetahui Alan di dunia bawahnya, dan ia lebih dikenal di dunia bawah dengan sebutan “TUAN AL”. Akankah Elea Inglebert bersatu dengan cinta pertamanya yang merupakan seorang CEO sekaligus MAFIA terkejam di Negeri ini? Lets read!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Endah Sari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14
Selama lagu pertama dinyanyikan oleh Alan, Elea ingin menangis sejadinya namun ia tahan. Sedari dulu ia ingin mendapat balasan akan perasaannya namun tak kunjung ia dapatkan. Entah mengapa di saat ia telah menekan perasaannya, Alan mendekat padanya. Bahkan saat ini Alan berani menggenggam tangan dan merangkulnya. Sungguh Elea bingun dengan isi hatinya. Jantungnya seakan berdetak lebih cepat dari biasanya dan pikirannya saat ini sangat bahagia. Rasa nyaman dan tenang yang ia dapatkan dari genggaman Alan. Sungguh, Elea tak bisa mengerti akan dirinya.
Setelah lagu pertama usai. Semua orang yang berada di gedung memberikan standing applause untuk Alan. Lalu saat Alan mulai membawa Elea ke panggung yang paling depan, lagu kedua mulai terdengar…. Tentu Elea sudah mengetahui lagu apa itu!! Elea akan membuat suasana menjadi terbawa arus olehnya.
Heart beats fast
Colors and promises…
How to be brave?
How can I love when I'm afraid to fall?
But watching you stand a..lone..
All of my doubt suddenly goes away somehow
One… Step… Closer…
I have died every day waiting for you
Darling, don't be afraid
I have loved you… For a thousand years..
I'll love you for a thousand more…
Time stands still
Beauty in all she is
I will be brave
I will not let anything take away
What's standing in front of me
Every breath, every hour has come to this..
One… Step… Closer…
I have died every day waiting for you
Darling, don't be afraid I have loved you… For a thousand years…
I'll love you for a thousand more…
And all along I believed I would find you..
Time has brought your heart to me
I have loved you.. For a thousand years…
I'll love you for a thousand more…
Semua orang yang telah memiliki pasangan saling berangkulan mesra terbawa oleh merdunya suara Alan dan Elea. Q dan Liam pun saling menautkan jemarinya. Alan dan Elea? Tentu saja tetap saling menggenggam!!
——————————————————————————————————————————
“Aaahh aku rindu kasurkuuu…”, ucap Elea. Ia sangat lelah menghadiri acara tersebut.
Selesai bernyanyi, Tn. Jarvas pamit undur diri. Ia tak kuasa lagi melihat kebersamaan Alan dan Elea yang sangat menyentuh hati terdalamnya. Ia ingin menikmati waktu sendiri, merenungkan masa itu tiba.
“Terima kasih Vati, kau menyelamatkanku! Mungkin sebentar lagi aku akan terkena serangan jantung!”, ucap Elea sambil memejamkan dan terlelap sangat nyenyak.
——————————————————————————————————————————
Tiba saat ini Elea akan berlibur ke Pantai Vaadhoo, Maladewa. Hari ini ia akan bersiap pergi bertravelling dengan bodyguardnya.
“Vati.. Terima kasih sudah memberikanku kepercayaan penuh!! *muaach*”, Elea mengecup Jarvas.
“Mutti, percayalah aku akan baik-baik saja! Aku hanya seminggu disana, doakan aku yaa Mutti *muaach*”, Elea menenangkan Delia.
“Di bandara, kau akan bertemu dengan bodyguardmu! Ayo cepatlah sebelum jalanan macet parah!” Seru Jarvas.
“Lets go!!!”, semangat Elea.
Setibanya di bandara, bodyguard Elea tak memakai seragam bodyguard seperti lainnya.
Setelah berpamitan dengan kedua orang tuanya, Elea teringat dengan kedua kakaknya.
“Ahh aku akan memberikan kabar saat aku transit di Dubai saja”, batin Elea.
——————————————————————————————————————————
Perjalanan dari CGK - MLE (Maldives) memakan waktu kurang lebih 16 jam dengan 1x transit di Dubai.
Saat di Dubai. Elea berselfie ria dan mengirimi pesan pada orangtua dan kedua kakaknya lalu ia mematikan kembali ponselnya.
“WHAT!!! ELEA!!!” Teriak Denis dan El kompak!
“Kau ingin membuatku jantungan HAH!” Alan tak kalah berteriak.
“Sorry!!”, ucap El.
“Ada apa kau sampai berteriak keras hah!”, tanya Alan penasaran.
“Elea berada di dubai!! Dan dia mengabariku saat dia di dubai!!”, panik Denis.
“Itu hal biasa! Lalu mengapa kau berlebihan?” Tanya Alan yang mulai terusik dengan keberadaan Elea saat ini.
“Gundulmu biasa! Ini pertama kalinya dia pergi sendiri dan sangat jauh! Dia berencana pergi ke Pantai Vaadhoo, Maladewa! Akhhhh… Alan bisakah kau memberiku cuti 1 minggu. Aku ingin menyusul adikku!”, pinta El sambil meremas jasnya.
“Kau tahu kan bahwa selama 1 minggu ini kalian berdua akan pergi ke Surabaya meninjau pengiriman barang menuju Singapore dan China!” Datar Alan.
“Aakhhh SHITTT!!!” Umpat kompak kedua kakak beradik itu.
Sejenak Alan memejamkan matanya. Ia berencana akan menyusul Elea malam ini juga. Walau ia tahu tak ada penerbangan malam ini menuju Maladewa, ia akan mendatanginya menggunakan pesawat pribadinya.
Semenjak ia bersama Elea bernyanyi di hari pernikahan Q dan Liam, ada sesuatu yang berbeda dalam diri Alan. Jantungnya merasa berdetak lebih cepat dan tak suka jika ada yang menyentuh Elea. Bahkan semenjak hari itu Alan mengklaim bahwa Elea adalah miliknya sampai kapan pun.