David adalah seorang anak panti asuhan. Ia jatuh hati dengan Kasih yang merupakan putri dari keluarga pemilik rumah panti asuhan tempatnya dibesarkan.
Keluarga Kasih melarang keras hubungan asmara Kasih dengan David.
Setelah melewati manisnya kemesraan dan pahitnya perjuangan. David dan Kasih menjadi pemenang. Selamanya cinta sejati mereka tidak pernah terpisahkan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon David Purnama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Terlahir Kembali
Kasih.
Dua bulan sudah Kasih memberi tenggat waktu atas lamaran Erik yang ingin mempersuntingnya. Kasih sudah berdiskusi dengan ibu dan Frans. Mereka berdua sangat setuju jika Kasih menerima pinangan Erik.
Jika Kasih bersedia menikah dengan Erik maka bahagia adalah muaranya. Dimata orang-orang yang sudah mengenalnya, Erik adalah sosok laki-laki yang sangat menjanjikan.
Ia adalah seorang yang bertanggung jawab dan pekerja keras. Penampilannya selalu rapi dan wangi. Bentuk tubuhnya bagus dan berparas tampan.
Belakangan juga diketahui bahwa Erik telah ditunjuk sebagai CEO di perusahaan tempatnya bekerja. Keluarganya juga merupakan salah satu pemegang saham terbesar di perusahaan tersebut. Apalagi Kasih dan Erik sudah sejak lama saling mengagumi satu sama lain.
Ibarat sebuah lukisan. David adalah lukisan indah yang sudah terpatri di kanvas Kasih. Dan selamanya David akan tetap berada di kanvas tersebut. Tidak ada goresan dari warna lain yang bisa mengubah atau pun menghapus kenangan indah bersamanya.
Sedangkan Erik adalah sebuah lukisan yang baru mulai tergambar di kanvas Kasih.
Mulai sekarang dan seterusnya Erik akan hadir dengan goresan-goresan warna indah pada kanvas Kasih yang masih kosong.
Pada akhirnya Kasih menerima lamaran dari Erik untuk menjadi istrinya.
Ibu dan Frans pun tidak bisa lebih bahagia lagi. Bagi mereka Kasih seakan telah lahir kembali.
Dan untuk Erik, cinta dalam hidupnya benar-benar menjadi nyata. Tidak ada orang selain dirinya di dunia ini yang lebih berbahagia setelah Kasih bersedia menikah dengannya.
*
Sebuah pesta pernikahan berkonsep tertutup hanya untuk keluarga dan orang-orang terdekat pun diselenggarakan.
Tidak ada yang bisa berbohong di momen itu. Kasih tampak begitu bahagia dengan pernikahannya yang turut disaksikan oleh keluarga dan orang-orang terdekatnya.
Kasih tersenyum dengan penuh kebahagiaan yang terlukis di wajahnya.
Ia juga sempat menitihkan air mata. Ia berharap David dari atas sana melihatnya dan memberikan restu kepadanya. Semoga rasa bahagia yang sedang dirayakan olehnya bisa membuat David turut merasakan hal yang sama.
Ada satu syarat dari Kasih yang diajukan kepada Erik. Ia ingin tetap tinggal di rumahnya saat ini setelah menikah. Erik pun tidak mempermasalahkannya.
Erik hanya perlu berkorban waktu karena jarak dari rumah barunya sekarang cukup jauh untuk ke kantor tempatnya bekerja yang berada di pusat kota.
*
Hari-hari sebagai pasangan suami istri yang baru dilalui dengan penuh berbunga-bunga dan gairah.
Di awal pernikahan mereka. Satu hari penuh hampir selalu mereka habiskan di dalam kamar.
“Apakah kamu ingin kita pergi berbulan madu?”, tanya Erik.
“Aku rasa tidak ada yang lebih baik dari tempat ini”, jawab Kasih.
Sudah kesekian kalinya Erik mengajak Kasih untuk pergi berbulan madu. Erik akan menuruti kemana pun sang istri mengajaknya pergi. Tapi Kasih masih belum juga mau pergi jauh dari tempat penuh kenangannya ini.
Seringkali pasangan itu pergi jauh adalah untuk mengantar Kasih pergi berziarah ke makam David. Bahkan Kasih masih menolak jika harus pergi ke luar dengan Erik untuk berkumpul dengan teman-temannya atau menghadiri acara perusahaan.
*
Beberapa bulan kemudian Kasih dan Erik mendapat sebuah berita bahagia. Mereka akan segera dikaruniai seorang anak.
Seluruh penghuni rumah bahagia. Kasih, Erik, ibu, para pekerja di rumah mereka dan bahkan Frans yang sudah jarang berkunjung ke rumah tersebut setelah Kasih dan Erik menikah.
Sama seperti alasan kenapa rumah itu dulu didirikan sebagai rumah panti asuhan yang menampung anak-anak yatim piatu dan anak-anak terlantar.
Rumah yang sekarang telah menjadi sebuah rumah keluarga itu tidak sabar untuk menantikan suara tangisan bayi.
*
Kasih dan Erik dalam perjalanan pulang dari rumah sakit. Satu minggu sekali mereka melakukan USG untuk melihat perkembangan si buah hati. Bersyukur janin di kandungan Kasih selalu terpantau dalam kondisi sehat.
Kasih tidak bisa menahan senyumnya. Ia baru saja mengetahui jenis kelamin dari anak yang masih berada di dalam perutnya.
“Laki-laki atau perempuan?”, tanya Erik.
“Laki-laki”, jawab Kasih dengan wajah yang berseri-seri.
“Erik”, kata Kasih.
“Aku akan memberi nama anak kita David”, ujar Kasih.