Tim A.. merupakan tim rahasia yang di bentuk oleh militer untuk membantu pihak militer dalam menjalankan misi secara rahasia. Tim A adalah Gabungan dari beberapa orang-orang hebat yang kebetulan mereka semua anak didik dari seorang sersan Angakatan Darat.
karena kemampuan dari anggota Tim.A yang berbeda - beda, mengakibatkan mereka terpisahkan dan di latih oleh aliansi militer yang berbeda-beda. sampai akhirnya....
Salah satu anggota dari Tim.A menghilang dalam menjalankan misinya.....
Konspirasi mulai bermunculan...
Mereka yang mempunyai kekuasaan, posisi tinggi, berpengaruh , banyak uang mencoba menutupi kebenaran dan menyebarkan informasi palsu ke publik...
Sampai tiba-tiba Dia yang hilang muncul kembali dan memperingati teman-teman untuk tidak percaya dengan informasi yang mereka dengar dari mereka yang berada di atas...
Apa yang di sembunyikan oleh para penguasa yang berada di atas ?...
Akankah mereka semua bisa mengungkap kan kebenaran nya ?....
TIM.A
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ana jus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ancaman yang Berujung Kematian.
Sementara itu...
...Di Bali....
Seorang wanita sedang berjalan - jalan di gang yang sepi, tiba-tiba ada sebuah mobil hitam yang berhenti di depan gang.
Dari dalam mobil tersebut keluar lima orang yang berpakaian hitam dan mengunakan topi serta penutup wajah, sang wanita yang melihat hal tersebut pun segera berbalik badan dan berjalan dengan tempo yang cukup cepat.
Lima orang tersebut mulai mengikuti sang wanita dari belakang, sampai akhirnya sang wanita pun mulai berlari. Melihat wanita tersebut berlari, mereka pun juga ikut berlari sampai akhirnya wanita tersebut tertangkap oleh orang-orang misterius.
Wanita tersebut di seret masuk ke dalam mobil hitam dan pergi meninggalkan lokasi.
...Di Sekitar Tebing....
Beberapa jam kemudian...
Tim forensik pun datang ke lokasi dan langsung mengevakuasi mayat tersebut ke dalam mobil ambulance. Ivan mengajak teman-teman untuk ikut bersama dia ke rumah sakit.
..." Ayo semua ikut dengan ku... Oh ya Fiqri, kau bereskan tali-tali pembatasnya dan jangan lupa bawa dokumen nya juga."...
Fiqri menganggukkan kepalanya dan segera menjalankan perintah dari Ivan. Sedangkan Ivan dan teman-temannya berjalan menuju mobil.
Sesampainya di mobil, mereka semua segera pergi dari lokasi. Fiqri yang telah selesai membereskan barang-barangnya pun baru menyadari kalau dirinya telah di tinggalkan sama rekan-rekannya.
Sambil menahan air matanya, Fiqri berjalan di pinggir jalan dengan membawa barang-barang di kedua tangannya.
Di jalan yang sama, mobil pak Gabriel kebetulan sedang lewat. Dia melihat Fiqri sedang berjalan sendirian sambil membawa banyak barang.
Pak Gabriel segera menghentikan mobilnya tepat di samping Fiqri, Langkah kaki Fiqri segera berhenti ketika melihat sebuah mobil berhenti di sampingnya.
Salah satu kaca mobil terbuka secara perlahan, Fiqri melihat pak Gabriel yang berada di dalam mobil.
..." Pak Gabriel."...
..." Ayo masuk, aku akan menghantar mu."...
Mendengar tawaran tersebut dengan wajah gembiranya Fiqri segera masuk ke dalam mobil dan duduk di bangku depan sebelah pak Gabriel, Fiqri juga tidak lupa menaruh barang bawaan nya ke bangku belakang.
Fiqri tidak sengaja menemukan hp milik pak Gabriel di kursi belakang, Fiqri langsung mengambil nya.
..." Pak... Kenapa Hp nya ko di taruh di kursi belakang ?."...
..." Tidak kenapa-kenapa ko."...
..." Hmm.... Saya taru di laci depan nya, Pak."...
..." Ya...ya ya. Mau ku antarkan kemana ?."...
..." Ke kantor polisi saja pak."...
Mobil pun segera melaju, sepanjang perjalanan pak Gabriel dan Fiqri mengobrol bersama.
..." Ngomong-ngomong ko hari ini kau dinas luar, bukanya kau sedang melanjutkan kasus sebelumnya ?."...
..." Ijin pak, tadi saya di ajak sama pak Ivan dan timnya untuk penyelidikan kasus yang baru-baru ini sedang terjadi."...
..." Lalu kenapa kau sendiri ? Yang lain kemana ?."...
Fiqri langsung terdiam sedih ketika di tanya hal tersebut, pak Gabriel yang melihat ekspresi sedih dari Fiqri pun segera mengubah topik obrolan.
..." Oh..ya, gimana kemajuan kasus sebelumnya ?."...
..." Masih belum ada kemajuan, tapi tadi ada ketua kepolisian."...
Tiba-tiba pak Gabriel menginjak rem sehingga mobil berhenti seketika, Fiqri sangat terkejut sambil berpegangan dengan seatbelt mobil yang terpasang di badannya.
..." Maaf kan aku, Apa Kau baik-baik saja ?."...
..." Ya, ku baik-baik saja."...
..." Fiqri, apa kau percaya dengan ku ?."...
..." Tentu saja, ku sangat percaya sama bapak. kan dari dulu cuma pak Gabriel saja yang sangat baik dan perduli dengan ku. Sedangkan yang lain sangat membenciku hanya karena usiaku yang masih muda tapi sudah bisa berada di posisi yang sama dengan kalian semua."...
..." Kalau begitu, apa kau bisa membantu ku ?."...
..." Maksudnya ?."...
..." Kau harus ingat kata-kata ku hari ini, jangan pernah percaya sama siapapun yang berada di kantor."...
..." Ku masih tidak mengerti ?."...
..." Sebenarnya kasus yang sebelumnya kita tangani itu adalah kasus yang sangat berbahaya dan rumit, baik itu korban atau pun pelaku mereka sama-sama memiliki latar belakang yang tidak biasa. kau harus hati-hati sekarang sama siapa pun, karena kasus itu mungkin saja bisa membuat karir mu hancur atau hal yang lebih buruk lagi."...
..." Apa kah pak Gabriel telah mengetahui siapa pelaku dari kasus tersebut ?."...
..." Ya... kalau kau mau mengetahuinya kau bisa ambil semua buktinya di meja kerja ku, tapi kau harus janji tidak akan membiarkan semua bukti-bukti itu jatuh ke tangan orang yang salah."...
Fiqri menganggukkan kepalanya di hadapan Pak Gabriel. Sambil tersenyum pak Gabriel pun memberikan sebuah surat kecil ke pada Fiqri.
Fiqri yang menerima surat tersebut pun bertanya kepada Pak Gabriel.
..." Ini apa ?."...
..." Di dalam surat itu, ada sesuatu yang mungkin bisa membantu mu nantinya."...
Fiqri pun segera memasukan surat itu kedalam saku celana nya. Lalu pak Gabriel pun kembali melanjutkan mobilnya menuju kantor kepolisian.
Beberapa Jam Kemudian...
...Di Kantor Polisi....
Mobil pak Gabriel berhenti tepat di depan pintu masuk, Fiqri segera keluar dari dalam mobil sambil mengambil barang-barang nya dan mengucapkan terimakasih kepada pak Gabriel yang telah menghantarkannya.
..." Terimakasih Pak."...
Dari dalam mobil pak Gabriel hanya menganggukkan kepalanya lalu melajukan mobilnya pergi dari sana. Setelah melihat mobil pak Gabriel berjalan pergi, Fiqri pun segera masuk ke dalam kantor.
Sesampainya di Ruang Kerja...
...Di Ruangan Kerja....
Fiqri masuk ke dalam ruangan, dia melihat ruangan yang sepi tanpa ada satu orang pun, dia langsung menaruh kembali barang bawaan ke tempat yang seharusnya.
Di saat Fiqri ingin duduk di meja kerjanya dia pun teringat dengan perkataan pak Gabriel sebelumnya, dia pun mulai berjalan mendekati meja kerjanya pak Gabriel.
Lalu segera membuka laci mejanya dan menemukan sebuah map yang tertulis hasil forensik kasus sebelumnya. Fiqri langsung membuka map tersebut dan mengambil dokumen yang berada di dalam nya, lalu dia pun menukarkan dengan dokumen yang lain dan menaruh kembali ke dalam laci meja.
Sedangkan dokumen yang asli dia ambil dan di simpan sendiri, lalu berpura-pura tidak terjadi apa-apa.
Di sisi lain....
Di dalam mobil pak Gabriel mengambil hp nya yang sebelumnya telah di taru di laci mobil sama Fiqri. Pak Gabriel menyalakan lagi hp nya, ketika hpnya kembali menyala, muncul begitu banyaknya notifikasi telepon dari sang ketua kepolisian sampai ada notifikasi pesan dari nomer yang tidak di kenal.
Pak Gabriel yang merasa penasaran pun segera membuka pesan dari nomer tersebut, dia sangat terkejut ketika melihat foto-foto rekan polisi yaitu polwan Dewi yang sedang di ikat di bangku serta ada kata-kata ancaman.
...Yang berisi ; " Hentikan penyelidikan mu itu atau nyawa mu dan teman mu tidak akan selamat."...
Setelah membaca pesan tersebut secara bersamaan tiba-tiba ada sebuah mobil hitam misterius yang melaju tepat di belakang mobil pak Gabriel.
Pak Gabriel yang menyadari hal tersebut pun segera menambahkan kecepatan mobilnya, mobil hitam misterius yang melihat hal tersebut pun juga ikut menambah kan kecepatan sampai akhirnya terjadi kejar-kejaran di jalan raya yang cukup ramai.
Tiba-tiba...
Nomer tersebut mengirimkan pesan lagi kepada pak Gabriel.
...Yang berisi ; " kau tidak bisa kabur dari kami."...