NovelToon NovelToon
SESURGA BERSAMAMU

SESURGA BERSAMAMU

Status: sedang berlangsung
Genre:Pengantin Pengganti / Aliansi Pernikahan / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni
Popularitas:7.6k
Nilai: 5
Nama Author: Desty Cynthia

Tunangannya sama Luna, menikahnya sama Zenata. Kok bisa?
Lalu bagaimana dengan Luna? Apakah Athala akan memaafkan Zenata atas kecelakaan ini? Atau hanya akan membuat Zenata menderita?
Kisah cinta yang rumit antara dendam dan penyesalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desty Cynthia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Fakta Mengejutkan

Hari ini dokter Lee akan membuka perban mata Zena, orang tua Alarich juga menunggunya. Selama perawatan Zena tak hentinya berdoa agar diberikan mukjizat untuk kesembuhan matanya. Dia ingin menjadi istri yang baik dan bisa melayani suaminya dengan baik.

Dia berharap kesembuhan matanya lebih cepat daripada perkiraan dokter, tapi semua itu kembali lagi pada yang Maha Kuasa.

Dokter Lee perlahan membuka perban mata Zena. Athala cukup degdegan melihatnya, begitupun orang tuanya dan juga bu Risma yang baru datang.

Zena membuka matanya perlahan, penglihatannya masih samar samar. Setidaknya dia sekarang sudah mulai bisa melihat walaupun tak jelas. Zena meraba wajah suaminya. "Mas...ini kamu kan? Aku...aku bisa lihat tapi masih_"

Zena sedikit agak pusing "Tenang nak, pelan pelan jangan dipaksa. Tahap pemulihan memang memakan waktu yang lama. Tapi perkembangan kamu cukup bagus." Ucap dokter Lee.

"Alhamdulillah terima kasih banyak dok."

Selesai pemeriksaan Zena masih harus menjalani perawatan selama 2 minggu untuk dilakukan observasi pada matanya. "Mas, kalau mau kerja juga enggak apa-apa. Aku baik baik aja di sini. Ada bi Marni kan? Mamih juga sama bu Risma nanti ke sini."

"Iya sayang gampang aku bisa kerja dari sini, kamu prioritasku sekarang!"

Zena sangat terharu sekali atas perhatian suaminya ini yang semakin hari semakin romantis.

-

-

-

Ternyata di balik pintu kamar Zena, wanita itu datang lagi. Masih dengan tatapan yang sama, dia menangis lagi melihat Zena.

"Alhamdulillah kamu sudah membaik sayang. Zenata, saya akan segera menemuimu, saya janji nak."

Wanita itu pergi dari sana dengan perasaan yang hancur. Anak yang dia simpan dipanti asuhan sedari bayi. Begitu banyak rahasia yang dia simpan selama ini. Dia bertekad akan menyelesaikan semuanya dan menemui Zena.

BRUK

"Ma-maaf saya tidak sengaja!"

Papih Al menatap wanita yang ada didepannya ini, sepertinya dia mengenali wajah wanita ini. "Tidak masalah!" Papih Al berjalan lagi menuju kamar Zena.

"Ray, ikuti wanita itu!"

"Siap boss!" Ray pun segera menghubungi anak buahnya dan mengikuti wanita tadi. Namun saat ingin mengikutinya, dia melihat wanita itu seperti sedang bertengkar dengan seorang pria yang seumuran dengan Athala.

Raya memotret kejadian itu dan dikirimkan kepada bossnya. "Siapa dia? Apa anaknya? Kalau anaknya, berarti Zena_" Ray berpikir keras mencoba mencocoklogikan benang merah ini.

-

-

"Athala papih ingin bicara sebentar, Anna tungguin kak Zena dulu yah!" Ucap papih Al "Iya pih aman, ada Juna juga tuh."

Athala dan papih Al keluar dari sana keduanya mengobrol di lorong yang agak sepi. "Athala, apa kamu pernah bertemu wanita paruh baya yang akhir-akhir ini ada di sekitaran rumah sakit?"

"Kayaknya pernah pih, kenapa pih?"

"Hati-hati jaga Zena, papih ragu, tapi sepertinya dia ibu kandungnya Zena. Ray dan om Bastian sedang menyelidikinya!"

DEG

"Jadi Zena masih punya ibu?"

"Belum tahu. Kamu hanya perlu melindungi istri kamu." ucap papih Al.

"Papih tenang aja, Athala juga bakal cari info tentang Zena. Pantes aja warna matanya mirip sama Zena, hazel brown." kata Athala.

"Papih juga belum tahu kebenarannya dan kenapa ibunya Zena meninggalkan Zena di panti. Semuanya masih abu-abu. Dan mungkin saja Zena punya saudara kandung. Tapi itu masih dugaan papih."

Athala terduduk dan berpikir ternyata Zena masih punya keluarga selama ini namun kenapa ibu kandungnya tega menelantarkan Zena selama puluhan tahun. "Pih, Athala masih bingung sama semuanya, kalau memang iya dia ibu kandungnya, berarti dia udah jahat sama Zena pih. Ibu macam apa yang tega meninggalkan anaknya di panti?"

"Justru itu kita masih cari bukti yang valid, papih enggak mau gegabah! Kamu juga, tetap hati-hati dan waspada apapun yang terjadi. Kalau kata mamih, mungkin ibu kandungnya Zena di tekan oleh seseorang atau ter an cam oleh seseorang makanya Zena ditinggalkan di panti."

"Bisa jadi pih, ada banyak kemungkinan kan pih? Kita enggak tahu kehidupan ibu kandungnya Zena seperti apa. Athala ke kamar dulu pih, biar Juna juga ikut mencari bukti."

"Iya sana, papih mau ketemu Alana dulu. Mamih masih disana."

-

-

-

"Ehm Alana." Ucap papih Al yang melihat Alana bersama Erlando juga istrinya. "Papih." Alana berhambur ke pelukan papih kesayangannya.

"Ayo pih kita makan di cafe bawah, nak Erlando juga ikut."

Papih Al keheranan dengan istri dan anaknya, ngapain pakai ajak Erlando segala sih? "Oke."

Keempatnya ke cafe di lantai bawah rumah sakit, nampaknya Alana semakin dekat dengan Erlando, dan mamih Aleesya juga seperti sudah merestuinya.

Mereka makan malam disana dengan santai, sesekali Erlando bercanda pada Alana dan mamih Aleesya, juga sesekali dia membahas rumah sakit bersama papih Al.

"Jadi, kalian?" tanya papih Al. "Saya ingin meminta ijin dari om Alarich, untuk pendekatan dengan Alana." ucap Erlando dengan gentle. Alana merasa Erlando sangat berani.

"Tetap dalam batas wajar! Kalian belum menikah, mengerti?" jawab papih Al dengan tegas walau hatinya belum sepenuhnya ikhlas melepas anak perempuannya.

-

-

-

Setelah Athala bicara dengan Juna perihal masalah tadi, Athala kembali ke kamar menemui istrinya yang sudah tidur. Dia membelai wajah ayu Zena yang semakin hari semakin cantik dimatanya. Betapa Athala sangat mencintai Zena, meskipun terlambat tapi sekarang cintanya sangat besar untuk istrinya.

Zena melenguh merasakan ada belaian di wajahnya "Mas itu kamu kan?" ucap Zena pelan "Iya sayang ini mas, kenapa bangun hmm?" kata Athala

"Aku laper mas."

CEKLEK

"Sayang ini mamih bawain makanan, yuk makan dulu. Atha bantu istri kamu duduk." Ucap mamih Aleesya yang membawa banyak keresek makanan berat dan buah buahan untuk menantunya.

Pas banget ketika Zena lapar, mertuanya membawakan makanan untuk dirinya. "Makasih ya mih, kebetulan Zena lapar mih, Atha juga sih hehehe." Atha langsung menyiapkan makanan itu di meja makan, dan menyiapkan untuk istrinya. Dia menyuapi istrinya dengan lahap sekali.

Orang tua Athala menginap disana dikamar pribadi yang sudah di sediakan, sedangkan Athala tidur di samping kasur istrinya. Alana pamit pulang diantar Erlando, bersama kedua adiknya yang ikut pulang juga.

-

-

"Kak boleh berhenti dulu di tukang sate depan enggak?" ucap Ariana ketika dalam mobil "Boleh, nanti kita makan dulu." Jawab Erlando dengan ramah.

"Kan tadi udah makan, masa makan lagi, nanti aku gendut." Alana menyebikkan bibirnya, tangan Erlando mengelus kepala wanita cantik itu "Kan adik-adik kamu belum makan, aku juga masih lapar kayaknya." jawab Erlando sembari cekikikan.

"Cieeee udah move on nih!" Ledek Atharya sembari cekikikan.

"Diam! Atau kita enggak jadi turun!" an cam Alana

"Hahahahaha!"

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Adnan Az
semangat thor
Yusna Wati
Alhamdulillah athala masih hidup jg semangat ngikutin cerita selanjutnya
Yusna Wati
selamatkan athala klo peran utamamy meninggal gk seru
Malika Shareefaputri27
keren ♥️♥️♥️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!