Follow ig : @dsifaadian_
Tik tok : @dsifaaadian_02
Kebodohan yang dimiliki Violetta Arora adalah menikahi Kiev Arron. Meski telah menikah selama tiga tahun, Kiev tidak pernah mencintainya dan hanya mencintai Wanita dimasa lalunya yaitu Alieca.
Berbagai cara dilakukan Violet untuk mendapatkan hati Kiev, meski dia harus menurunkan harga dirinya sebagai tuan putri Arora. Pada akhirnya, Violet sadar dan berdiri kembali tanpa melihat Kiev kemudian memutuskan bercerai. Mengembalikan nama Nona muda Violetta Arora yang sempat buruk dimata masyarakat karena mengejar Kiev Arron dan mencintainya secara sepihak serta berlebihan.
Violet meraih kembali kesuksesannya sebagai Desainner ternama, bukan hanya itu, ia juga akan merebut kembali posisi sebagai tuan putri Arora yang terhormat.
Lantas, kemanakah hati Violet kembali berlabuh setelah patah hati dan membalas orang-orang yang menyakitinya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 12. Mulai memperhatikan
Setelah kekacauan yang sempat terjadi, Akhirnya acara berjalan lancar. Sepanjang acara, Violet sama sekali tidak bicara pada Kiev.
Dia terus bersama para kerabat berserta nenek dan Clara yang memperkenalkannya.
Violet bahagia? Tentu saja tidak. Karena acara sepenting ini saat pertama kalinya dia mengenal keluarga besar Kiev, justru dia sudah memutuskan akan bercerai.
Mungkin saja memang ini sudah rencana sang maha kuasa, dia harus merubah sifatnya yang terlalu mengejar Kiev terlebih dahulu.
Dan orang mengenalnya sebagai Nyonya muda Arron yang terhormat, bukan gadis yang mengejar cinta pria terlalu berlebihan.
Sementara Kiev bersikap acuh, meski sebenarnya dalam hati dia merasa bersalah terhadap istrinya. Kiev diam-diam mencuri pandang Violet, mengamati istrinya yang sedang berinteraksi dengan orang-orang luar.
Karena keluarga besar Eudora tinggal diberbagai negara yang memiliki budaya masing-masing, dan bahasa yang berbeda.
Tunggu dulu, Violet tidak lulus kuliah. Bagaimana bisa dia berbicara pada semua kerabat yang memiliki bahasa bicara yang berbeda-beda? Bahkan terlihat sangat akrab seolah tidak ada masalah dalam pribahasanya.
"Dia memang penuh tanda tanya!" Gumam Kiev tidak percaya apa yang dilihat.
Alieca memang lulus kuliah, tapi dia tidak sepintar Violet jika dilihat, padahal Violet hanya sampai di semester 5. Sementara Alieca lulus S2.
Disisi lain, sepanjang perjalanan Aliec terus menangis karena Kiev menyuruhnya pulang. Semuanya memang kesalahan Aliec sendiri, tapi dia kecewa dengan sikap Kiev yang mengabaikannya untuk pertama kali.
"Kiev kenapa kamu jahat?" Isak Aliec. Dia terus menghapus air matanya sampai lelah.
Setelah mulai tenang, dia kembali berfikir dan menjadi takut kalau kecerobohannya yang nekat datang membuat Kiev benar-benar marah.
"Bagaimana kalau keluarga Kiev melarang Kiev menjauhiku? Nggak! Kiev nggak boleh pergi. Kiev hanya milikku!" Aliec kembali menangis.
Setelah sampai di unit apartemennya dia langsung masuk kedalam kamar dan mulai menangis kembali. Aliec takut Kiev menjauhinya.
"Aku harus bicara pada Kiev besok. Aku harus minta maaf." Gumam Aliec. Dia akhirnya tertidur.
.....
Jam 11 malam, acara baru selesai. Semuanya meninggalkan Ballroom dan masuk kedalam kamar yang telah direservasi sebelumnya.
Sedangkan Violet, Kiev, Clara dan Nyonya Ratuliu pulang kekediaman Arron. Sepanjang perjalanan, tidak ada yang bicara.
Kiev yang mengemudi sesekali melirik Violet disampingnya yang sibuk melihat layar ponsel.
Kiev juga bisa menangkap, terkadang Violet menahan senyumnya yang membuat Kiev jadi penasaran. Sejak kapan Kiev mulai memperhatikan Violet? Kiev bahkan merasa nyaman disamping Violet dan melihat senyumnya.
Sedangkan Nek ratu dan Clara dibelakang mulai mengantuk karena kecapekan. Mereka seharian melakukan perjalanan jauh diburung besi, lalu langsung datang kehotel.
"Kita sudah sampai!" Tegur Kiev.
Violet melihat depan, dia sama sekali tidak menyadari jalanan sangking fokusnya chatingan sama Rachel.
"Kiev, kamu mengagetkan mama." Tegur balik Clara, dia baru memjamkan mata tapi Kiev tiba-tiba bicara lumayan keras.
Kiev hanya nyengir. Hanya saat ada Clara dan Ratuliu, Violet bisa melihat Kiev bersikap Absurd.
Mereka semua turun, dan mobil milik Kiev diambil alih oleh penjaga.
"Mama, biar Violet bantu." Violet tidak tega melihat mertuanya yang menarik koper dan terlihat lelah.
"Terimakasih." Clara menyerahkan kopernya kepada Kiev. "Biar Kiev saja. Ayo kita masuk?" Dia malah menarik Violet untuk memapah nenek dan membiarkan Kiev tertinggal bersama dua koper.
Hanya Clara yang bisa menindas Kiev! Anggap saja sebagai Balasan karena membiarkan Violet diragukan semua kerabat tadi.
Saat tidak ada Nenek, Violet dan Kiev tidur berbeda kamar. Namun sekarang Violet harus masuk kedalam kamar Kiev kembali, setelah dari rumah sakit dia memutuskan kembali kekamarnya sendiri karena Kiev tidak mau tidur satu kamar dan satu ranjang dengannya dulu.
Namun Violet kembali berfikir, dia akan bercerai dari Kiev. Keluarga Kiev juga harus tau berita itu, tapi tidak sekarang. Sepertinya tidur dikamarnya sendiri juga tidak masalah.
Saat Violet hampir membuka pintu kamarnya, sebuah tangan menahannya dari belakang. Violet sontak melihat kebelakang dan mendongak.
"Kau mau kemana?" Suara berat kiev bertanya.
"Tentu saja tidur." Ketus Violet. tangannya ditarik tapi Kiev tidak membiarkan lepas.
"Semua barang-barangmu disini sudah dipindah kekamarku. Mulai malam ini dan seterusnya, kita akan tidur bersama!"