NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Pria Beristri

Jerat Cinta Pria Beristri

Status: tamat
Genre:Tamat / One Night Stand / Konflik etika / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.7M
Nilai: 4.9
Nama Author: Desy Puspita

Tak terima lantaran posisi sebagai pemeran utama dalam project terbarunya diganti sesuka hati, Haura nekat membalas dendam dengan menuangkan obat pencahar ke dalam minuman Ervano Lakeswara - sutradara yang merupakan dalang dibaliknya.

Dia berpikir, dengan cara itu dendamnya akan terbalaskan secara instan. Siapa sangka, tindakan konyolnya justru berakhir fatal. Sesuatu yang dia masukkan ke dalam minuman tersebut bukanlah obat pencahar, melainkan obat perang-sang.

Alih-alih merasa puas karena dendamnya terbalaskan, Haura justru berakhir jatuh di atas ranjang bersama Ervano hingga membuatnya terperosok dalam jurang penyesalan. Bukan hanya karena Ervano menyebalkan, tapi statusnya yang merupakan suami orang membuat Haura merasa lebih baik menghilang.

****

"Kamu yang menyalakan api, bukankah tanggung jawabmu untuk memadamkannya, Haura?" - Ervano Lakeswara.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desy Puspita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23 - Terlihat Romantis

Sebelumnya memang sudah panik, tentu saja setelah mendengar celetukan Hudzai dan Abimanyu pria itu semakin panik. Walau mungkin saja sekadar candaan atau semacamnya, tapi tetap saja Ervano terbawa suasana.

Perihal salah penyebutan nama bukanlah candaan, tapi memang sungguhan salah dan Ervano sama sekali tidak sengaja. Dia yang khawatir sampai benar digantikan Ray lantaran salah untuk ketiga kalinya kini meminta waktu sejenak untuk menghapal nama calon mertuanya.

Zean Andreatama sebenarnya tidak sulit, masih biasa saja dan siapapun bisa. Akan tetapi, untuk yang pertama kali mendengar bukanlah sebuah keanehan bisa salah sebut.

"Zean Andreatama ... Andreatama ... Andreatama."

Bibirnya diam, wajah Ervano juga terlihat tenang setelah melakukan kesalahan. Akan tetapi, tanpa siapapun ketahui hatinya berisik sekali. Tak ubahnya bak mulut yang tengah komat-kamit mengulang hapalan sebelum maju ke depan, begitulah Ervano saat ini.

Cukup lama waktu yang dia butuhkan, Mama Syila cukup peka dan berinisiatif memintakan air agar Ervano bisa sedikit lebih tenang. Dukungan semacam ini ternyata berhasil membuat hati Ervano menghangat.

Sementara itu, Haura yang masih sabar menunggu justru berharap Ervano benar-benar tidak berhasil menuntaskan akad tersebut. Dalam hati Haura mengumpat, sudah tentu dia menyepelekan Ervano.

"Cih, dasar pikun ... bisanya ngatain orang cuma karena sering lupa dialog, eh dianya sendiri ngapalin nama Papa harus setahun." Sembari menatap Ervano malas, Haura terus membatin dan terus merendahkannya.

Tanpa sadar, Ervano kini beralih menatapnya hingga raut wajah Haura berubah seketika.

"Sudah ingat, Nak Vano?" Suara itu membuyarkan lamunan Ervano yang sempat terpesona dengan wajah cantik Haura.

Sontak pria itu mengangguk mantap. Kesempatan untuk menenangkan diri beberapa menit lalu rasanya sudah cukup, dia siap untuk membungkam mulut para calon iparnya itu.

Dengan penuh kepercayaan diri, Ervano kembali menjabat tangan Papa Zean hingga suasana kini berubah tenang. Jantung Ervano kembali berdegup kencang dengan tangan yang sampai dingin saking gugupnya.

Hudzai dan Abimanyu tak lagi bersuara, Ray yang menyaksikan juga diam dan tampak siap untuk mengucapkan kata sah di pernikahan mantan kekasihnya.

Papa Zean kembali mengulang sighat akad, dengan penuh ketegasan dan dia lakukan dalam satu tarikan napas.

"Saya terima nikah dan kawinnya Haura Qotrunnada binti Zean Andreatama dengan mas kawin yang tersebut, tunai!!"

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"Sah!!"

Ervano menjawab lebih tegas dengan satu tarikan napas yang kemudian diiringi kata sah oleh dua saksi pernikahan mereka.

Ketegasan Ervano di percobaan ketiga ini berhasil mengembalikan kharismanya sebagai laki-laki setelah tadi dibuat malu bahkan seraya dikuliti.

Prosesi akad nikah berlangsung khusyuk walau sempat terjeda dengan hal yang tadi tak terduga. Mereka tak ubahnya bak pasangan yang memang direstui untuk menikah.

Sewaktu diminta mencium punggung tangan Ervano untuk pertama kalinya Haura tak menolak. Sudah tentu alasannya karena ingin meyakinkan Ray bahwa dirinya baik-baik saja.

"Sekarang cium istrimu ... dia sekarang halal bagimu, Ervano," ucap pria di hadapannya yang kemudian Ervano turuti.

Jika biasanya pengantin akan mencium kening pasangannya, Ervano justru mencium bibir hingga mata Haura membulat sempurna dan tak kuasa untuk tidak mencubit perut Ervano yang lancang sekali padanya.

"Ih, kenapa di bibir?" bisik Haura menatap tajam Ervano yang hanya ditanggapi senyuman tipis.

Sungguh Haura terkejut, wajahnya sampai memerah karena memang tidak pernah menduga Ervano akan mencium bibirnya. Tidak hanya Haura yang terkejut, orang-orang di sekitarnya juga demikian.

Tidak terkecuali Abimanyu yang kini bingung sendiri dan meragukan pengakuan Haura. Hal itu terjadi karena interaksi mereka seperti pasangan yang memang saling menyukai, terlebih bagian Haura mencubit perut Ervano dan ditanggapi dengan senyuman itu.

Sama seperti Abimanyu yang kini benar-benar yakin bahwa Haura mencintai pria pilihannya. Tidak sia-sia dia datang, karena yang kini dia lihat cukup melegakan.

Putus dengan Haura tak lagi terasa menyakitkan, dia lega dan menerima fakta bahwa hubungannya kandas karena perselingkuhan. Tidak apa, Ray juga cukup sadar diri begitu melihat sosok Ervano secara langsung.

Selama ini dia hanya pernah melihat Ervano sesekali di majalah atau stasiun televisi yang mewawancarai kesuksesannya. Dan, begitu melihat sendiri Ray berlapang dada dan menarik kesimpulan bahwa memang Ervano yang dibutuhkan Haura sebagai pendamping hidupnya.

.

.

Haura berhasil memanipulasi keadaan. Sikapnya yang dibuat semanis mungkin sewaktu bersama Ervano di hadapan Ray berhasil menipu banyak orang.

Tak hanya Ray, tapi Abimanyu juga sampai tertipu dan berakhir menjitak keningnya sebagai ungkapan kekesalannya.

"Awh sakit!! Kenapa sih?"

"Malah nanya, kalau memang suka sama Ervano kenapa harus drama nangis-nangis di kamar mandi, monyed?" tanya Abimanyu menuntut penjelasan karena memang benar-benar bingung dibuatnya.

"Siapa yang suka? Jangan ngaco mulutnya!!"

"Siapa yang ngaco? Jelas-jelas kalian berdua terlihat seperti pasangan yang romantis, cium langsung di bibir terus cubit-cubitan segala."

Haura menghela napas panjang, agaknya Abimanyu tidak mengeri, tapi untuk menjelaskan dia terlalu malas.

"Coba, jujur saja padaku ... kamu memang menyukainya, 'kan?"

"Tidak, Bim, harus dengan apa aku menjelaskannya tidak."

"Sulit dipercaya, kamu membingungkan, begitu juga dengan Ervano ... kalau sedang sendirian kalian seperti sangat jauh, tapi tadi setelah disatukan kalian berbeda, kalian terlihat romantis dan saling_"

"Ck, terserah kamu menyimpulkannya bagaimana," pungkas Haura sudah tidak betah menghadapi fitnah dari Abimanyu yang semakin menjadi.

Kesempatan untuk membela diri tidak Haura gunakan dengan baik karena malas juga. Biarkan Abimanyu salah memahami, rasanya lebih aman dan lebih baik demi menghindari kebocoran informasi kepada banyak pihak dan Ray juga tidak goyah nanti.

Tanpa banyak bicara, Haura berlalu ke depan dimana orang tua dan keluarganya akan pamit pulang. Sebenarnya Ervano sudah menawarkan untuk tidur di Villa tersebut, tapi mungkin demi menjaga hati Ray juga mereka memilih kembali ke hotel.

Semua pamit baik-baik, Ray dan kedua orangtuanya terlihat cukup manis. Hingga di akhir, Ray masih sempat pamit untuk yang terakhir kali.

"Aku pamit, Ra, bahagia selalu ... doaku menyertai pernikahanmu," ucap Ray yang hanya Haura tanggapi dengan anggukan pelan dan senyuman hangat.

Sengaja tidak menjawab karena lidahnya kerap mendadak dramatis dan puitis jika sedang terluka, dan Haura tidak mau itu terjadi.

"Titip Haura, tolong jaga dia baik-baik ... jangan coba kau sakiti sedikit saja karena sejak detik ini bahagianya adalah tanggung jawabmu," tegas pria itu tatkala berhadapan dengan Ervano yang kini sudah resmi menjadi suami mantan kekasihnya.

"Dia istriku, tanpa kau perjelas, aku tahu betul apa yang menjadi tanggung jawabku." Sembari menatap Haura sekilas, Ervano menjawab dengan wajah dan suara datar khasnya.

Tidak ada lagi menjawab ucapan Ervano karena mungkin kesal, Ray berlalu yang kemudian disusul Abimanyu dari belakang.

"Hampir saja ketinggalan, dah aku pulang ... kalau ada apa-apa jangan hubungi aku!!" ucapnya sembari menepuk pundak Haura.

"Loh? Kenapa gitu? Kebalik gi-la!!

"Tidak dong, benar begitu."

"Dimana-mana orang itu bakal bilang kalau ada apa-apa hubungi aku, ini malah kebalik!!"

"Ya Kan kamu sudah punya suami, O-on!! Kenapa masih menghubungiku kalau ada apa-apa," ucap Abimanyu seketika membuat Ervano mengusap ujung hidungnya demi menyembunyikan senyum kemenangan karena merasa Abimanyu telah berpihak seratus persen padanya.

.

.

- To Be Continued -

1
Ida Faridah
🤦🤦🤦🤦
Ida Faridah
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣 Haura mmng gak ada matinya
Ida Faridah
q lupa"ingat sih
Mytha🕊
wajib baca sih, ini seruuu n baguuusss bgt ceritanya🥰
🍁Angela❣️
pasti di Restuin dah dan di suruh merid
🍁Angela❣️
nah lho rencana Abimanyu apa kira-kira yaaa
🍁Angela❣️
ohh Vano ternyata 🫣🫣🫣🫣
🍁Angela❣️
rey kah😁😁😁
🍁Angela❣️
jangan di gugurkan yaa .. jangan nambah dosaa
🍁Angela❣️
astaga Haura... jangan sampai hamill
Leonel Messi
suka bangett critanya.. manis..manis...manisss
Nurlaelawati
Luar biasa
Yovita Vita
jangan2 Haura ngidam
Beloved vindra
aku...pertama x baca justru novel yg ini. baru ke bapaknya 🤣
Beloved vindra
nah loh.. benih2 cemburu merasuk sukma 🤭🤭
Ninik Rahayu
sudah baca semua thor... krn aq ngefy berat sama karya" kk Desy... ini yg lagi aq baca kisah Haura sama Anet... love you thor... sehat selalu & semangat untuk berkarya... 🥰🥰
Iin Setyowati
Luar biasa
Elmo noor
mantab lah Vano ...?
Elmo noor
shiyyyappp....👍👍👍👍
dan Sukses selalu thor....
Elmo noor
oke...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!