Vika Amalia, seorang gadis ceria, giat, tangguh dan juga paling menomor satukan uang di atas segalanya. Keadaan yang membuatnya menjadikan dia matre karena pengalaman buruk keluarganya, Namun, hidup Vika berubah setelah kejadian fatal menimpanya kesalahan yang bukan sengaja terjadi malah jadi cerita baru di hidupnya. Arya Mahesa, adalah seorang Chef terkenal dengan keahlian memasak ala dirinya yang selalu cool terlebih lagi selalu menemukan resep baru di setiap sentuhan masaknya. membuat Arya begitu digemari oleh kaum hawa. dia mencintai Chika (kekasihnya) tapi terjebak dalam kesalahan pada Vika..
cerita menarik untuk mengisi waktu luang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Auzora samudra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
tiba-tiba menikah
"Nggak bisa,!! saya mau bicara sama Chef sebentar" Vika meraih tangan Arya dan membawanya keluar ruangan
"Vika.. tolong. Orang yang akan menikah hari ini sangat banyak, mereka tidak akan ada waktu menunggu kita berdiskusi"
"Gak ada urusan, Chef waras gak sih, jangan main-main ya. Ini bukan untuk bercandaan lho!!" Vika menunjukkan kemarahannya
"Dengar, saya akan jelaskan semuanya tapi tolong kita selesaikan dulu di dalam"
"Gila ya. Saya nggak mau!" Vika beralih pandangan dan langsung menuju keluar namun lagi-lagi tertahan oleh Arya
"Please,!! ada satu hal yang mengharuskan kita menikah saat ini juga. tapi untuk alasannya saya butuh waktu, yang pasti menyangkut nyawa seseorang yang aku bahkan kamu juga pasti menyayanginya"
"Kenapa harus saya? Kan ada Chika dia tunangan Chef lho"
"Karena ini tidak ada sangkut pautnya sama dia"
Orang ini kenapa bikin aku bingung, nyawa siapa yang aku dan dia sayangi? Apa nenek! Atau Rara?
"Bagaimana nanti dengan Chika? Dan aku juga tidak mau di cap sebagai pelakor"
"Oke! Begini saja, kamu bisa anggap ini kontrak kalau itu diperlukan, tapi paling cepat satu tahun baru bisa kita bercerai. Aku sangat mencintai Chika, jadi ini tidak boleh ada yang tahu kecuali kita"
Ini apa sih maksudnya? dia cinta sama Chika tapi kenapa mau nikah in aku!!. Egois banget, sebenarnya dia kenapa? Apa dia sekarat dan waktunya udah nggak lama lagi?. Ya Tuhan,, kalau iya aku bisa jadi janda kaya dong nanti.
"Sebentar. Banyak syarat yang harus Chef penuhi nanti"
"Tidak masalah kamu catat saja semuanya"
"Tapi aku juga mau uang kompensasi. Status janda itu tidak mudah kalau kita cerai nanti"
"Kita nikah sah secara agama dan hukum. Saya akan menafkahi kamu semuanya mulai dari makanan, pakaian, jajan, tempat tinggal, tranportasi, semuanya. Walau kita berpisah pun aku akan membagi harta gono-gini sesuai hukumnya juga"
Wow Vika. Selama ini kamu cari uang untuk tubuhmu dan sekarang tubuh ini malah menghasilkan uang. Eh tapi, tunggu. Apa selama setahun itu dia hanya ingin tubuhku saja? Tapi kan Chika lebih sempurna! Sudah lah masalah itu bisa aku ajukan syarat nanti
"Oke.!! tapi maaf, saya mengajukan satu syarat dari puluhan syarat yang nanti akan dicatat"
"Ahh apa lagi? Ya sudah cepat katakan apa?" Arya semakin tidak sabar takut penghulunya sibuk dengan yang lain
"Saya tidak mau ada kotak fisik tanpa persetujuanku. kalaupun itu terjadi, Chef harus bayar di luar nafkah"
"Terserah kamu. Oke, sekarang apakah sudah selesai diskusinya? "
"Karena tawaran yang Chef ajukan sangat menggiurkan, baiklah kalau begitu saya setuju"
Akhirnya Vika dan Arya memasuki lagi ruangan tadi untuk melanjutkan ijab Kabul pernikahan, kini mereka telah sah menjadi suami istri, walaupun keduanya masih merasa ini adalah mimpi. Tapi bagi Vika selama karir Arya masih terus melesat, dia tidak peduli dengan rasa cinta. Uang adalah segalanya, meskipun akan menjadi janda, yang penting janda kaya. Mungkin kesempatan ini akan dia manfaatkan sebaik-baiknya, agar hidupnya lebih baik dan orang yang paling menyakiti dia dan ibunya di masa lalu demi uang bisa dibalas dengan caranya sendiri di kemudian hari
Di kampus
Dengan 1001 peringatan besar agar dirinya hati-hati pun Arya sudah katakan saat di perjalanan tadi. Telinga Vika rasanya sangat panas dengan tingkah laku Arya yang kini sudah berubah status menjadi suaminya. Dia seperti anak kecil yang diantar sekolah oleh ayahnya, dari mulai A sampai Z tidak boleh dilakukan.
Baru berapa menit saja menikah sudah banyak peraturan seperti ini bagaimana nanti kalau 1 tahun
"ini kenapa harus pakai cincin kawin segala sih!!" Vika berusaha membukanya dan dia gantungkan pada sebuah rantai perak untuk di jadikan liontin "kan jadi ribet kalau ada yang tahu, lagian dia ini kenapa sih, kalau stress ya ke rumah sakit jiwa, bukan bawa aku ke KUA. tapi..." dia masih saja mengomel sendiri "sudahlah yang penting menguntungkan" akhirnya dia pun masuk kelas dengan terburu-buru karena sudah sangat terlambat namun Untung saja sekarang kelasnya Nathan, jadi dia tidak dihukum.
"Hai pacar" Vika mendekat pada Nathan dengan suara setengah berbisik agar tidak marah
"Kenapa telat?" Nathan sedikit tersenyum karena panggilan pacar
"Maaf pacar tadi macet" Vika mengedipkan sebelah matanya
Dasar nakal
"Duduklah!" Nathan tanpa ekspresi, tapi di dalam hatinya begitu bahagia
"Thank you pacar aku" lagi-lagi Vika menggodanya dan kemudian dia duduk di tempat biasanya
"Baiklah kita lanjutkan kembali,," Nathan bersikap profesional. Akhirnya pelajaran itu pun dilanjutkan sampai jam selesai kuliah. walaupun pelajaran yang Nathan berikan hari ini tidak masuk otaknya. tapi Vika berharap mungkin nanti setelah pulang ke kosan, baru bisa mencerna semua yang terjadi padanya sekarang
***
Hari ini Vika dijemput oleh mobil catering suruhan Arya, dia tidak mau gadis itu pulang sendirian, namun dirinya juga sedang syuting di salah satu kontes memasak. Jadi mau tidak mau, demi keselamatan istri dan anaknya dia harus memastikan Vika baik-baik saja
"Vi.." karyawan Arya yang bertugas sebagai sopir catering memanggilnya sebelum di turun
"Iya kenapa?"
"Tadi Chef Arya bilang setelah dia kembali nanti, kamu harus menemui beliau di kantornya"
"Lho emang Chef kemana?"
"Dia kan syuting"
"Oke"
Kemudian Vika pun turun dan menuju ke dalam restoran Mahesa hatinya sedikit hampa tanpa Rara, sayangnya gadis itu masih belum bisa masuk kerja. Tapi saat lamunannya tengah berlanjut dia sudah di kagetkan dengan Andre yang tiba-tiba berdiri di hadapannya.
"Eh pak Andre?"
"Kenapa harus pakai pak!!, memangnya aku setua itu?"
"Haha.. gak juga sih, tapi kan pak Andre menejer di sini" Vika menunjukan sikap profesional nya
"Tapi aku gak suka, kedengarannya canggung, gimana kalo lagi gak ada orang kamu panggil aku kakak, dan di depan karyawan lain baru panggil pak ganteng" Andre bergurau
"Haha.. dih narsis. Udah ah aku mau ganti baju dulu" Vika cukup senang berbicara dengan Andre walau dia seumuran dengan Arya tapi sisi humorisnya lebih lekat padanya
"Boleh aku ikut?" Andre mulai jahil
"Boleh banget." Vika menantangnya "tapi harus masuk juga ya keruang ganti wanita" jawabnya
"Haha!! Aku masih polos, belum sanggup liatnya"
"Haha!!!" Kemudian Vika berlalu dan mengganti pakaiannya
Hari ini pengunjung restoran lumayan ramai, Vika sampai sibuk karena Rara tidak ada, setelah jam 5 sore dia baru bisa meluruskan kedua kakinya di ruangan karyawan bersama yang lain.
"Vi" salah satu temannya memanggil dari luar sambil membuka pintu "kamu di cari Chef Arya tuh"
Duh suami kontrak nih mau apa sih.. oh iya tadi kan disuruh keriangannya,,, huh baru aja istirahat
Vika berdiri dan langsung menuju kantor Arya, padahal ingin sekali bersantai sebentar, tapi apalah daya, itu memang tugasnya sebagai seorang waiters
Tok..tok..
"Iya masuk!" jawabnya dari dalam ruangan
"Chef panggil saya?"
"Duduk"
Vika tanpa canggung lagi segera duduk bahkan dia bersandar meluruskan punggungnya yang seakan mau patah karena sangat pegal
"Hari ini kamu kerja berlebihan ya" Arya menuangkan air dan menyajikannya pada Vika
Eh kaya tamu aja di kasih air,
"Lumayan Chef, hari ini ramai pengunjung" Vika meraih air itu lalu meneguknya karena benar-benar haus sekali