Visual Cast bisa cek Tiktok @Raline_Story94
Disini Aku akan bahas Versi Dewasanya Sean dan Nayya ..
Please jangan lupa Follow, Like, Vote, dan Coment nya ya readers ...
Yang suka Mellow Romance dan keromantisan yok ngumpul baca cerita ini ..
"Aku memang mencintaimu Nayy, tapi Aku juga punya batas kesabaran seorang pria".
"Cukup 10 tahun kita terpisah, Aku tidak mau hal itu terjadi lagi. Apa kau tidak merasa kehilangan selama 3 bulan terakhir ini"? tanya Sean dengan serius.
Kedua insan yang akhirnya bertemu setelah 10 tahun dalam versi Dewasa dan Mapan.
Nayya semasa SMA pernah menjalin kasih dengan Excel, namun harus kandas.
Sebab Excel kembali pada cinta pertamanya yang tak lain sahabatnya Nayya sendiri.
Sean sendiri adalah kakak dari Excel.
Dia lebih mencintai Nayya dan memendam perasaan nya selama 13 tahun lamanya.
Akankah cinta dan perjuangan nya Sean terbalaskan di Season 2 ini?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Raline_Story, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 10 Lingkungan Toxic
NS Hospital, Indonesia ..
Semua orang tengah sibuk untuk segera bersiap pulang. Terlihat Staff, dan karyawan mulai merapikan meja kerjanya masing-masing.
Para Dokter dan perawat yang mendapatkan shift malam juga sudah datang dan masuk kedalam ruangan untuk berganti shift dengan Dokter dan perawat yang shift pagi.
Sebab malam ini, Dokter Mila mengadakan Birthday Party nya disebuah Restoran mewah yang berada tidak jauh dari Rumah Sakit.
"Dokter Narra, apakah Dokter akan datang kepesta ulang tahun Dokter Mila malam ini"? tanya Nayla.
Nayya kaget sebab ia melupakan undangan itu.
Sejak waktu kejadian ditoilet, Nayya yang tidak sengaja memergoki dan mendengar mereka bertiga membicarakannya dari belakang, Nayya menjadi kurang respect kepada Perawat Siska, Nina dan juga Dokter Mila. Nayya merasa tidak ada yang benar tulus dalam pertemanan mereka.
"Ahh .. Sebenarnya Aku malas sekali untuk datang, namun, jika sampai Aku tidak datang, mereka pasti akan tambah mengolok-olok ku". cicit Nayya.
"Sepertinya, lebih baik Dokter datang karena hampir semua Dokter dan perawat hadir disana nanti".
"Dokter tahu sendiri beliau adalah putri salah satu petinggi di Rumah sakit kita". sahut Nayla.
"Hmm .. Baiklah Aku akan datang nanti".
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Malam harinya semua sudah nampak hadir didalam restoran mewah itu. Ketika masuk kedalam semua orang diam, kehadiran Nayya membuat semua orang menjadi canggung. Nayya jelas menyadari akan hal itu. Tapi dia pura-pura saja jadi wanita tidak tahu malu. Kan selama berapa tahun ini dia sudah terbiasa berakting seperti itu.
"Hmm .. Dokter Mila Happy Birthday". ucap Nayya mencoba menampilkan wajah sebiasa mungkin.
"Ahh .. Aku kira Dokter melupakan ulang tahunku, sebab semenjak dinyatakan sebagai kandidat menantu oleh Mr.Rayen, Dokter Narra menjadi berubah tidak mau bergaul lagi dengan kita". ujarnya dengan sengaja menyindir Nayya secara halus.
Memang benar sudah hampir seminggu ini ia terlihat tidak pernah lagi bergabung dengan mereka bertiga dalam acara dan tugas apapun.
Semua orang mulai menatap sinis kepada Nayya.
"Hmm .. Bukan tidak ingin bergaul lagi, tepatnya hanya menjauhi orang-orang toxic". balas Nayya dengan senyum cantiknya.
"Toxic? Siapa orang-orang Toxic yang kau maksud Dokter Narra"? ujar Mila yang merasa tersindir dengan ucapan Nayya barusan.
"Siapapun itu". jawabnya lagi dengan enteng.
"Wah belum jadi menantu pemilik Rumah Sakit saja, gayamu sudah sombong begitu, bagaimana kalau beneran jadi istrinya Prof. Roland pasti tambah besar kepala ni anak". cibir Siska ikut menimpali.
"Iya kita enggak nyangka ternyata yang dibilang Dokter Rossa semuanya benar. Bahwa Dokter Narra adalah gadis yang sombong, Angkuh dan"?
Nina menggantung ucapannya. "Dan apa lanjutkan"! potong Nayya sembari tersenyum remeh.
"Dan si gadis yang haus kekuasaan"! ujar pria yang baru saja tiba ditempat acara itu.
Sosok Pria angkuh yang sangat membenci Nayya.
"Sayang .. Kau kapan pulang"? pekik Mila dengan nada manjanya. Pria itu ialah tunangan Dokter Mila, mereka sempat putus karena Sonic yang sempat menaruh rasa pada Nayya waktu itu.
"Aku baru saja sampai dari Kanada Beb, maaf jika Aku datang terlambat". ucap Sonic sambil mengecup mesra keningnya Mila didepan semua yang hadir disana.
Nayya memutar bola matanya malas, begitu muak dengan pasangan yang ada dihadapannya ini.
Dia ingin segera cepat pergi dari sana sekarang.
Mila menatapnya penuh kemenangan, karena Sonic benar-benar telah membenci Nayya pikirnya.
"Hmm .. Ini Angpao dariku Dokter Mila, maaf Aku tidak sempat membelikanmu hadiah yang cantik". ucap Nayya mencoba untuk tenang.
"Ku dengar, Kau akan segera menikahi anak dari pemilik Rumah Sakit kita, apa benar itu Dokter Narra Alexanders"? tanya Sonic tersenyum miring.
"Hmm .. mohon doanya saja ya Dokter Sonic". jawab Nayya seadanya.
"Cih .. ternyata kau sudah dapat mangsa baru ya"?
"Ternyata type Kamu luar biasa banget Narra".
"Stop Dokter Sonic! Berhenti mengganggu Dokter Narra, dan jangan selalu menyebarkan fitnah untuknya"! sergah Nayla sang Assistan.
"Diam kau! Kau tahu siapa Dokter Sonic bukan?
Dia adalah Anak dari Prof. Roby salah satu petinggi di NS Hospital, kau berani menyelanya dasar Assistan bodoh"! sentak Siska ikut menimpali
"Sorry, Nayla tidak bodoh! Jika dia bodoh Aku tidak akan menjadikan dirinya sebagai Assistanku selama tiga tahun ini! Jadi jaga bicaramu perawat Siska"! potong Nayya dengan penuh penekanan.
"Seharusnya Dokter Narra ajari dia, jangan suka menyela pembicaraan orang lain! Terlebih dia adalah sosok orang berpengaruh dirumah sakit kita". ejek perawat Nina ikut mengompori.
Nayya menghela nafasnya berat dia sudah benar-benar tidak tahan berada diruangan ini.
Wanita itu pun beranjak ingin pergi, namun Sonic juga ikut berdiri, lagi-lagi ia menyindir Nayya.
"Berapa harga yang ditawarkan Mr.Rayen untuk membuatmu menjadi menantunya"? Sonic memberi jeda sebentar pada ucapannya.
Kemudian sedikit mendekat ketelinganya Nayya.
"Aku sanggup membayarmu dengan harga berapapun, asal bisa mengulang malam panas kita yang sempat gagal satu tahun yang lalu". bisik Sonic dengan suara sepelan mungkin agar tidak bisa didengar oleh siapapun diruangan itu.
Nayya mulai panik, dadanya juga mulai terasa panas. Sudah lama ia tidak merasakan cemas seperti ini. Badannya juga mulai berkeringat dan bola matanya mulai berputar-putar mengingat kejadian kelam setahun yang lalu.
Braaakkkk ....
"Dasar bajingan"! sergah Sean menendang meja, yang telah dipenuhi makan dan minuman mahal.
Semuanya sudah tumpah dan pecah berserakan dimeja VIP yang disewa oleh Dokter Mila.
"Ahhwww ..". pekik semua orang yang ada disana.
Buuggghh .. Dia juga meninju wajah Dokter Sonic dengan begitu kuat sampai jatuh kelantai.
"Apa yang kau bisikkan kepada tunanganku barusan bangsat"! teriak Sean memenuhi isi ruangan VIP di Restoran elit dan ternama di kota tersebut.
Ternyata anak pemilik Rumah Sakit juga turut hadir disana. Namun Dia duduk dikursi paling belakang yang menghadap langsung pada punggung Nayya.
Sean yang sejak tadi diam dan ikut menyimak, semua perlakuan jahat orang-orang disana pada kekasihnya. Dia masih menahan amarahnya agar tidak segera meluap.
Tapi saat melihat perubahan pada diri Nayya membuat Sean naik pitam dan memompa aliran darahnya begitu cepat, Dirinya begitu murka pada orang-orang Toxic yang ada disana.
Keadaan mulai ricuh, Nayya sendiri telah pergi entah kemana. Sean yang melihat kekasihnya sudah tidak ada lagi disana, ia mulai panik dan takut terjadi apa-apa dengan wanitanya itu.
"Urusan kita belum selesai! Aku akan mengingat para wajah jahat yang ada dimeja ini"!
"Aku akan menindak lanjuti semuanya besok"! ucap Sean sebelum benar-benar pergi.
"Siaaal ... Siapa pria sombong itu"! sentak Sonic
"Hmm .. Dia anaknya Mr.Rayen sayang". cicit Mila yang mulai khawatir dengan posisinya.
"Hah? Kau undang dia juga"! bentak Sonic kepada tunangannya itu.
"Mana mungkin Aku berani mengundangnya dia sayang". jawab Mila gugup.
"Tunggu pembalasanku Dokter Narra"! ucap Sonic dengan penuh dendam dihatinya.
Sean memang tidak diundang oleh Mila, namun dia diundang langsung oleh Papanya Dokter Mila.
Dirinya sengaja datang hanya untuk memantau semua pegawainya, betapa kagetnya ia saat tahu Nayya menjadi korban bulan-bulanan para perawat dan Dokter sok pengusa di NS itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
Sean sudah berkeliling selama setengah jam, mencari keberadaan Nayya. Namun tak dapat dia temukan dimanapun. Tiba-tiba dia teringat bahwa obat penenang Nayya masih tertinggal didalam kamar Apartemen miliknya.
Dia segera menghidupkan mesin mobilnya lalu dengan cepat menuju Apartemennya sekarang.
Sesampainya disana, Sean langsung mencari keberadaannya Nayya. Dia membuka pintu dengan cepat, lalu menyisir semua ruangan dan tempat yang ada di Apartemennya.
Sean hampir frustasi saat tidak melihat sosok Nayya juga dimanapun. Namun pandangannya tiba-tiba terhenti saat melihat pintu kamar mandi didalam kamarnya terbuka lebar.
Dia melangkah dengan perlahan dan betapa kagetnya dia saat melihat sosok wanita yang dia cintai sudah tergeletak dibawah shower.
"NAYYYAAA ...."!!!! teriak Sean dengan kencang.