Cantika Shanum Irawan anak kedua dari pak Irawan harus menerima takdirnya dinikahkan ayahnya dengan seorang pria yang belum pernah dia temui.
Apakah rumah tangganya akan bahagia atau berakhir.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 13
Rendra sudah sampai di kantor dia langsung mengerjakan kerjaannya yang dia tinggalkan selama beberapa hari yang lalu.
Karena keseriusan dia bekerja sampai lupa waktu makan siang.
"Maaf pak ini sudah waktunya makan siang"Kata Elvan baru masuk.
"Nanggung Van sebentar lagi"Tolak Rendra.
"Ini ada paket buat anda pak"Kata Elvan sambil menaruhnya di meja depan Rendra.
"Dari siapa Van?"Tanya Rendra heran.
"Disini tertulis dari rumah pak"
Rendra membuka paket itu ternyata isinya sekotak nasi dan lauk untuk makan siang Rendra bisa menebak kalau itu pasti dari istrinya.
"Wah enak dong kalau sudah ada istri dirumah makan ada yang merhatiin"Goda Elvan.
"Makanya van cari pendamping biar tahu rasanya".
"Emang kamu sudah malam pertama sama istrimu?".
Bukanya menjawab Rendra malah tersedak,tawa Elvan pecah tidak dijawab pun Elvan sudah tahu jawabannya.
Tanpa ketuk pintu Dinda masuk dan menawari pergi makan siang ke Rendra.
"Maaf Din aku sudah makan pergilah sama Elvan dia belum makan"Tawar Rendra.
"Apa benar yang dikatakan Elvan kalau kamu sudah menikah?".
"Iya".
"Lalu sekarang dimana istrimu".
"Dia ada dirumah".
"kenapa kamu tega kepada ku ren,apa kurangnya aku?"Tanya Dinda dengan Deria airmata.
"Dari dulu aku sudah tegaskan kalau kita hanya jadi teman nggak lebih"Jawab Rendra dengan tegas.
"Tapi aku sangat mencintaimu ren"
"Maaf Din aku mencintai istriku,kalau sudah tidak ada keperluan silahkan keluar dari sini"Usir Rendra.
...****************...
Shanum sekarang ada di kamarnya dia bingung mau ngapain karena dia tidak diperbolehkan untuk melakukan apa-apa.
Dari halaman depan rumah terdengar mobil Rendra tiba Shanum segera turun menemui Rendra,mereka berpapasan di ruang tamu.
"Apa aku boleh ke kontrakan aku mau mengambil barang-barang aku"
"Aku mandi dulu setelah itu aku antar".
"Tidak usah mas biar aku berangkat sendiri"Tolak Shanum"Lagian mas Rendra pasti capek".
"Nggak apa-apa kok, tungguin di sini".
Beberapa menit kemudian Rendra sudah siap Shanum sempat tertegun melihat Rendra dengan pakaian santainya aura Rendra semakin mempesona.
Mereka pergi berdua tidak dengan supir,sepanjang perjalanan hanya ada keheningan Rendra dan Shanum hanya diam tanpa ada kata sedikitpun.
Kurang lebih tiga puluh menit mereka sampai saat mau turun.
"Bolehkah malam ini aku tidur di sini aku janji pulang dari kantor aku akan pulang ke rumahmu"Mohon Shanum.
"Tapi Sha"
"Aku mohon kali ini saja"Shanum memohon lagi.
"Baiklah"Kata Rendra sambil menarik nafas panjang dan menghembuskannya.
"Terima kasih"ucap Shanum senang tanpa sadar memegang lengan Rendra.
"Besok pulang kerja bareng aku soal bajumu disini biar diambil orangku nanti".
Shanum keluar dari mobil dan masuk ke kostnya setelah mobil Rendra pergi.
Didalam kamar kostnya Niken sangat senang dan merasa bersalah tidak bisa melayat ayahnya Shanum.
"Maafin aku ya Sha"Pinta Niken.
"Nggak apa-apa kok aku sudah ikhlas atas kepergian ayah barangkali tuhan lebih sayang ayah daripada aku"Kata Shanum tanpa terasa air matanya menetes.
"Kamu baru sampai?"Tanya Niken.
"Sebenarnya sudah kemarin aku kembali ke jakarta"Jawab Shanum.
"Lalu kamu tidur di mana?".
"Di rumah suamiku"
"Apa!!!!"Kata Niken kaget"Bercanda kamu nggak lucu Sha"
"Aku serius Ken,ini buktinya"Kata Shanum sambil memperlihatkan cincin yang baru dipakainya tadi saat turun dari mobil Rendra.
"Kapan Sha kenapa kamu baru bilang?"Protes Niken.
"Sudah hampir tiga bulan saat aku pulang ke Surabaya".
"Apa kamu dipaksa dinikahkan sama pria tua gendut di jadikan istri yang kesekian kayak di novel-novel".
"Kebanyakan baca novel sih kamu makanya pikirannya kemana-mana"keluh Shanum"Ini permintaan ayahku Ken dan ini juga sudah jadi perjanjian di awal aku kuliah dijakarta".
"Lalu suamimu seperti apa?".
"Kapan-kapan aku kenalin"janji Shanum.
"Kalau kamu tahu siapa suamiku bisa histeris kamu Ken karena dia adalah idolamu"kata-kata itu hanya diucapkan Shanum dalam hati.
Mereka mengobrol sampai tertidur karena ini terakhir mereka tidur bersama.
