NovelToon NovelToon
Biarkan Aku Menyerah

Biarkan Aku Menyerah

Status: tamat
Genre:Tamat / Poligami / Romansa / Penyesalan Suami
Popularitas:8.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Pasha Ayu

Dalam rumah tangga, CINTA saja tidak cukup, ... Masih diperlukan kesetiaan untuk membangun kokoh sebuah BIDUK.

Namun, tak dipungkiri TAKDIR ikut andil untuk segala alur yang tercipta di kehidupan FANA.

Seperti, Fasha misalnya; dia menjadi yang KEDUA tanpa adanya sebuah RENCANA. Dia menjadi yang KEDUA, walau suaminya amat sangat MENCINTAI dirinya. Dia menjadi yang KEDUA, meski statusnya ISTRI PERTAMA.

Satu tahun menikah, bukannya menimang bayi mungil hasil dari buah cinta. Fasha justru dihadapkan kepada pernikahan kedua suaminya.

Sebuah kondisi memaksa Samsul Bakhrie untuk menikah lagi. Azahra Khairunnisa adalah wanita titipan kakak Bakhrie yang telah wafat.

Tepatnya sebelum meninggal, almarhum Manaf memberikan wasiat agar Bakhrie menikahi kekasihnya yang telah hamil.

Wasiat terakhir almarhum Manaf, akhirnya disetujui oleh Bakhrie dan keluarganya tanpa melihat ada hati yang remuk menjadi ribuan keping.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAM TIGA TIGA

Fasha terjaga, ... dari gulungan selimut tebal, matanya terarah pada meja kerja lelaki yang kini terpaku di depan laptop.

Gantara tampak memainkan mouse, di layar yang sedikit terlihat seperti tengah memilih perintilan sparepart mobil.

Fasha kira Gantara sudah akan tidur setelah barusan menemaninya tidur, rupanya malam seorang Gantara masih terlalu panjang untuk ditutup.

Masih ada waktu untuk membuat kopi sendiri, terpaku dengan pekerjaan setelah memastikan istrinya tertidur.

Fasha semakin merasa bersalah, andai saja bisa memilih, Gantara akan lebih layak bersama wanita yang tepat. Bukan wanita yang sudah menumpahkan banyak cinta bodoh kepada pasangan sebelumnya.

Kembali Fasha memejamkan mata sesaat setelah Gantara menutup laptop dan lalu bangkit dari kursinya.

Fasha mulai menyimak dengan indera pendengaran, Gantara berjalan ke arah kamar mandi.

Gemercik air terdengar pula, disusul dengan suara takbir yang terdengar cukup pelan.

Fasha lekas membuka matanya, menatap punggung Gantara yang tengah menghadap Tuhan di waktu mendekati sepertiga malam.

Masha Allah, kurang apa lagi? Namun bukan bangga, Fasha justru semakin insecure.

Fasha kembali pura-pura tidur. Dan tak lama dari diam khusyuk-nya doa beserta dzikir Gantara, Fasha merasakan derit ranjang juga sentuhan lembut di tangannya.

Satu menit berlalu, kembali Fasha membuka mata yang tak lagi kantuk, Gantara sudah terpejam sembari menggenggam tangan mulusnya.

Pangkal hidung Gantara yang tegas, kini berada di depan mata Fasha. Masha Allah memang pahatan rupawan milik Tuhan ini.

"Jangan ditatap seperti itu." Fasha lekas memejamkan mata yang ternyata sudah terpergok memandangi suaminya.

Gantara hanya tersenyum kecil, lalu membuka mata untuk sekedar memastikan jika istrinya sudah kembali terpejam. "Selamat tidur."

Fasha menjawabnya dengan bergumam, keduanya sempat tertidur dua jam sebelum akhirnya alarm tubuh di kebiasaan mereka menyuruh terjaga untuk shalat subuh.

Fasha menggeliat kecil. Dan ketika membuka mata yang sebelumnya dikerjap, secara impulsif, Gantara menarik tangan Fasha yang sudah ke tepi ranjang.

"Nona..." Sontak, Fasha meraih tarikan tangan Gantara dan berakhir di pelukan suami.

Gantara tertawa, rupanya Fasha baru sadar jika tubuhnya akan terjatuh. Sebegitu menolaknya Fasha, bahkan dalam alam bawah sadar pun tak ingin mereka dekat.

"Terima kasih, Bang." Fasha bergumam pelan, lalu merasakan usapan di kepala polosnya.

"Ini gambaran pilihan hidup, Nona. Lebih baik terjatuh, atau berada dipeluk ku."

Fasha hanya menyengir kaku lalu beranjak dari tempat itu. "Shalat dulu, Bang, baru boleh gombal lagi."

Memeluk guling, Gantara tertawa pelan sambil memandangi punggung Fasha memasuki kamar mandi. "Sangat indah."

Yah, setidaknya pemandangan ini tidak haram bagi Gantara. Pinggang ringkih yang meliuk, rambut basah nan panjang di pagi hari, juga kemulusan tubuh Fasha yang entah kenapa bisa disia-siakan seorang Bachrie.

Tepatnya di pukul lima pagi, Fasha sudah rapi dengan pakaian hijab biru lembut. Ia keluar untuk memeriksa Abrar yang ternyata sudah mengoceh di sofa ruang tengah.

"Masha Allah, anak Mama." Digendongnya batita tampan itu, lalu membacakan surah- surah pendek untuk menyambut pagi Abrar.

"Semalam Abrar nggak rewel kan, Mbak?"

Rasanya, semalam Fasha tak mendapat ketukan pintu dari mbak Agya. Kira- kira jam sembilan malam tadi Fasha tidur dengan nyenyak sampai terbangun dan memergoki Gantara masih bekerja.

Bahkan setelah itu pun, tidak ada ketukan pintu yang Fasha dengar hingga subuh dia terbangun bersama Gantara.

Namun, Agya cengengesan. "Den Abrar sempat menangis jam 12 malam, untung Mas Dosen keluar buat bantu menidurkan Den Abrar lagi."

"Oya? ... Jam 12 malam?"

"Iya."

Ah, ternyata Fasha yang tak mendengar. Jadi sebelum terbangun di jam 2-an, Abrar sudah lebih dulu menangis di jam 12.

"Abrar nggak takut sama Bang Tara?" cecar Fasha.

"Nggak, Non." Agya memotong. "Malah langsung tidur, sampai pagi baru bangun lagi."

"Syukurlah," gumam Fasha.

Sebelumnya, di kampus, Abrar dan Gantara sudah sering bertemu, dan mungkin itu sebabnya Abrar menurut bahkan mau digendong dan ditidurkan oleh Gantara.

"Mau pada makan apa?" Seperti kemarin malam, Gantara yang baru keluar dari kamar menawarkan makanan.

Kali ini, Agya menyahuti. "Biar saya saja yang masak sarapan, ya, Mas Dosen?"

"Mbak Agya fokus ke Abrar saja. Sementara belum punya koki, biar saya yang masak. Asal doyan saja masakan saya."

Agya menyengir. "Masakan Mas Dosen enak kok. Yang nggak enak Sayanya. Masa perempuan dimasakin sama lelaki sih?"

"Santai, Mbak." Gantara sudah terbiasa melakukan apa pun sendiri. Yah, dan dia tipe manusia yang pegal- pegal jika diam saja.

Dibalik itu, Fasha yakin Gantara bukan orang yang mau berdekatan dengan wanita selain mahramnya. Maka, Fasha yang berinisiatif untuk membantu suaminya.

"Kalian sama Abrar saja. Biar Fasha yang bantu Bang Tara." Fasha meletakkan kembali Abrar bersama stroller dan Agya juga Nuri.

Kedua pengasuh cantik lagi sabar tersebut menurut. Fasha mulai mendekati Gantara lalu menanyakan apa yang bisa dia bantu.

Hanya mencuci sayuran yang akan dibuat soup, Gantara bahkan modus, memberikan tips dan trik lewat sentuhan lembut di tangan, sambil berdiri melekat di belakang tubuh Fasha yang melirik risih.

Sabar sekali Gantara mengajari istrinya ini dan itu sampai Fasha sendiri takjub dengan pengetahuan memasak Gantara sebagai seorang pria.

"Bang Tara bisa masak begini dari siapa?"

"Selebgram." Fasha lekas tertawa mendengar jawaban enteng Gantara. "Jadi Bang Tara juga mengikuti selebgram?"

"Untuk pengetahuan kenapa tidak?"

"Ingat ya. Selebgram juga lebih banyak mudharatnya dari pada faedahnya loh."

Gantara tersenyum, ia suka dengan cara Fasha mengingatkannya. "Nona takut saya mengikuti selebgram yang seksi?"

"Enggak!" Kikuk, Fasha lantas menundukkan wajahnya, menatap wortel yang kemudian dia iris kecil- kecil. "Lagian Bang Tara ngapain tahu selebgram seksi segala, berarti lihat?"

"Pengennya nggak lihat, tapi lewat."

Gantara hanya menjawab enteng sedari tadi. Dan Fasha tak mengira jika Gantara aktif di media sosial juga. Sejauh ini, Bachrie tak pernah membuka media sosial, mungkin juga itu yang membuat dunia Bachrie hanya seputar Fasha kemudian tentang Azahra yang cukup memberikan warna baru.

"Bang Tara suka yang seksi begitu?"

"Lebih suka Nona." Lagi dan lagi Gantara berhasil membuat Fasha tersipu tanpa sadar.

"Lagi pula bukan hidup kalau tidak ada godaannya kan? ... Ketaatan itu akan bisa dirasakan ketika ikut memasuki dunia yang dibarengi mudharat tapi mampu menyelamatkan diri dari nista itu."

Fasha menyelami perkara yang Gantara sampaikan. Ada kesombongan yang tersirat sepertinya. "Jangan ujub."

Gantara tertawa. "Insya Allah, sejauh ini ujub saya cuma karena sudah berhasil menjadikan Nona istri saya."

Fasha tertawa. Masha Allah, ternyata Gantara suka sekali melontarkan gombalan. Dan sejauh ini dia tak keberatan akan hal itu.

"Semoga Allah memaafkan kesombongan saya ini. Dan tidak mengambil lagi keindahan berupa Nona yang sudah saya miliki."

Fasha tercabik mendengarnya. Dan, mungkin Bachrie diambil darinya karena kecintaannya terhadap Bachrie sudah melampaui apa pun.

Ponsel Gantara dan Fasha bergetar bersamaan. Sebelumnya, mereka meletakkan gawai itu di atas meja makan dengan posisi yang tidak jauh.

Fasha berjalan ke sana, meraih ponsel miliknya kemudian membuka pesan group keluarganya. Kini, tersiar berita sakit parahnya Fatima yang mungkin sudah mendekati ajal.

Gus Emyr meminta pengertian keluarga untuk hadir menguatkan Jatmiko. Namun, Fasha sendiri tidak mungkin melakukan hal itu.

"Ada apa?" Gantara paling peka. Tanpa diberitahu, Gantara hapal raut wajah istrinya.

"Ummi Fatima semakin parah. Kasihan Abah juga lagi drop. Bang Tara mau kan bantu Fasha buat bawa main Abrar ke Abah?"

"Boleh."

"Fasha di rumah saja."

"Kenapa tidak ikut?" tanya Gantara. "Takut berpaling ke mantan?"

Fasha hanya diam, dan itu sudah menjawab pertanyaan Gantara barusan. "Ikut saja, insya Allah, ... Allah sendiri yang akan jaga hati dan perasaan istri saya di sana."

1
Ernawati Erna
semoga cepat sehat ka Pasha,, semangat demi para bocil💪💪
Tiffany_Afnan
paaaaa anakmuuuu paaaa... 🤣🤣🤣🤣
yetiku86
semoga lekas sehat kak Pasha dan selalu bahagia 🤲
Ervin Bata
jalan ceritanya asik, saat jenuh muncul lagi alur yg seru jadinya mau lanjut terus, good job 👍👋
Tiffany_Afnan
meh dungakke om e modyaarr... 🤣🤣🤣🤣
Jarmini Wijayanti
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻nabeel
yetiku86
masyaallah, nda mau kalah Nabeel, nda papa lah ya nikahnya belakangan langsung dapat 3 baby.😍
Jarmini Wijayanti
suka suka suka suka suka suka atta 💜💜💜💜💜💜💜
Tiffany_Afnan
astagfirullah Yaa Tuhan kok bs awet bgt sih mahluk ini..
Tiffany_Afnan
eeeiiitt... kalem bang 🤭🤭
Tiffany_Afnan
cupu tapi suhu 🤣🤣🤣
Tiffany_Afnan
jdi inget kata² orang "durasi itu penentu bahagiamu". 🤭🤭
echa purin
/Good//Good//Good/
Swinarni Ryadi
tidak akan baik benang yg putus disambung kembali, klu sdh tau kelemaham fasha, Meng apa msh dikejar, takut terulng kembali dicampakan bahcri
Tiffany_Afnan
tak tapuk lo bang,gombal ae !! 🤣🤣🤣
Tiffany_Afnan
aiisshh.. manisnya... punya pabrik gula ya bang.. 😁🤭
Tiffany_Afnan
Ya Allah Yaa Tuhan.. Mahluk apa dia ini ?? 🤦🏻‍♀️
Tiffany_Afnan
byran tunai dr Allah !!
Tiffany_Afnan
nyebuttt buuuukk..
Tiffany_Afnan
ini yg bikin macet jalur sepertiga malam nih.. 🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!