"Setahun menjadi istriku maka kau akan mendapatkan uang 500 juta yang kau butuhkan!" Kata Justin pada Lily yang sedang membutuhkan dana yang sangat besar untuk membantu ekonomi keluarganya.
Tawaran yang terdengar cukup menguntungkan untuk dirinya membuat Lily terpaksa menerima tawaran Justin. Lily berpikir jika tawaran yang Justin berikan kepadanya saat itu merupakan jalan keluar dari permasalahannya.
Tanpa Lily sadari jika satu tahun pernikahan yang dia jalani bersama Justin membuatnya terbelenggu dengan cinta pria itu dan membuatnya sulit untuk melepaskannya di saat wanita yang pria itu cintai telah kembali dan ingin merebut posisinya sebagai istri Justin.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 - Menjaga Jarak
Justin sama sekali tidak mempermasalahkan kebiasaan Marsha tersebut. Dia mencoba mengerti dan tidak menuntut banyak pada kekasihnya itu. Namun dibalik itu semua, Justin merasa sangat bersalah pada Marsha karena tidak bisa jujur dengan rencananya saat ini.
"Aku sangat mencintai Marsha. Aku gak mau buat dia sakit karena mengetahui niatku ini." Gumam Justin. Hal itulah yang selalu menjadi alasan Justin tidak bisa berkata jujur pada Marsha. Justin hanya bisa berharap, di saat Marsha telah kembali nantinya, kekasihnya itu tidak akan marah karena ia telah menduakannya dan lebih mementingkan kebahagiaan ibunya dari pada kekasihnya sendiri.
Di seberang sana, setelah mematikan sambungan telefon dari Justin, Marsha menghela napasnya yang terasa berat. "Justin, maafin aku ya terkadang bersikap egois seperti ini. Aku hanya bisa membagikan kebahagiaanku di sini tanpa peduli bagaimana perasaan kamu di sana." Gumam Marsha.
Walau pun sadar diri dengan sikapnya yang salah, namun Marsha tetap saja tak bisa merubah sikapnya itu. Marsha takut jika hatinya tak bisa teguh pada keputusannya untuk tetap melanjutkan karirnya di sana dan akhirnya memilih kembali ke tanah air agar bisa terus bersama dengan Justin.
**
Pagi itu, Lila bangun lebih awal dari biasanya. Satu hal yang ia kerjakan pagi itu setelah bangun adalah mempersiapkan pakaian yang akan ia kenakan ke rumah Justin pagi ini. Tak lupa, Lila juga memasak sarapan pagi agar dia tidak kelaparan saat berangkat ke rumah Justin.
Selesai memasak, Lila langsung saja mandi dan bersiap-siap untuk pergi. Rencananya, pukul setengah delapan pagi itu Justin akan datang menjemput dirinya ke apartemen.
Karena tidak terlalu ahli dalam berdandan, Lila hanya memoleskan make up tipis di wajahnya. Walau pun hanya memakai make up natural, namun wajah Lila sudah terlihat sangat cantik.
"Apa nanti Justin akan malu jika membawaku dengan penampilan seperti ini?" Gumam Lila. Dia merasa penampilannya saat ini sangat sederhana walau sudah membeli pakaian tersebut dengan harga selangit. Ya, Lila memang sengaja membeli pakaian yang terkesan sederhana karena tidak percaya diri memakai pakaian yang terlalu mewah di tubuhnya.
Seusai berdandan, Lila segera memakan sarapan pagi yang tadi sudah dibuatnya. Tak berselang lama setelah menghabiskan sarapan paginya, bel apartemen terdengar berbunyi. Buru-buru Lila bangkit dari posisi duduk dan melangkah ke arah pintu apartemen untuk membukakan pintu.
"Justin!" Panggil Lila sedikit keras pada Justin yang sudah berdiri di depan apartemen.
Justin tak menjawab. Sejenak dia tertegun melihat penampilan Lila yang nampak jauh berbeda dari biasanya. Walau pun pakaian wanita itu masih terkesan sederhana, namun terlihat sangat cantik dikenakan olehnya.
"Apa kau sudah siap?" Tanya Justin kemudian.
"Sudah. Kita sudah bisa berangkat sekarang. Tapi tunggu dulu, aku mau ambil tas dulu ke kamar." Balas Lila.
Justin mengangguk. Dia memilih menunggu Lila mengambil tas di luar apartemen. Ya, Justin tidak ingin masuk ke dalam apartemen yang hanya berisi Lila di dalamnya. Justin sangat menekankan kepada dirinya agar tidak terlalu dekat dengan wanita itu apalagi sampai berduaan dengannya.
Tak berselang lama, Lila telah kembali. Dia segera mengunci apartemen dan mengajak Justin pergi dari sana.
"Oh ya, maafin aku ya kalau gak bisa dandan sesuai yang kamu harapkan. Penampilanku juga gak semenarik yang kamu mau." Kata Lila. Dia merasa harus meminta maaf lebih dulu sebelum nanti Justin mengomentari dirinya.
"Tidak masalah." Balas Justin pendek tanpa menatap wajah Lila. Dia terus saja berjalan dengan langkah lebar hingga membuat Lila yang berada di belakang tubuhnya jadi kesusahan mengimbangi langkahnya.
***